Mengenal Bintik Merah DBD, Timbul saat Demam di Hari Ke-2
Menurut Pan American Health Organisation (PAHO), gambaran klinis demam berdarah adalah penyakit demam akut dengan durasi 2-7 hari, terkait dengan hal-hal berikut ini:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri tubuh
- Mual dan muntah (namun diare jarang terjadi)
- Bintik merah
- Kelemahan
- Rasa tidak nyaman
- Anoreksia
- Sakit tenggorokan
- Manifestasi hemoragik ringan seperti gusi berdarah
- Limfadenopati
Baca Juga: Ketahui Triaminic, Obat Batuk dan Flu untuk Anak
2. Fase Kritis
Setelah fase pertama, pasien mungkin memasuki fase kritis pada hari ke 5-7.
Pada tahap ini ketika suhu tubuh turun, biasanya dalam waktu 24 jam, plasma (bagian cairan dari komponen darah) bocor dan tekanan darah akan turun.
Beberapa pasien juga bisa mengeluhkan atau datang ke rumah sakit dengan beberapa gejala, seperti:
- Nyeri perut
- Muntah
- Kejang demam pada anak-anak
- Penurunan tingkat kesadaran
Jika tidak diobati, kemungkinan besar DBD akan berkembang menjadi sindrom syok dengue.
Gejala umum syok yang akan datang termasuk:
- Sakit perut
- Muntah
- Gelisah
Pasien juga mungkin memiliki gejala yang berhubungan dengan kegagalan peredaran darah.
Penderita akan gelisah, lemah, memiliki kulit berkeringat dingin dan denyut nadi cepat.
Pada kasus yang parah dengan trombosit yang sangat rendah, pasien dapat muntah darah.
Selain itu, ia juga mengalami perdarahan internal dan bisa meninggal dengan gagal peredaran darah atau gagal napas akibat perdarahan internal atau retensi cairan.
Sangat penting untuk memberikan cairan intravena yang tepat kepada pasien pada tahap ini.
Tujuannya untuk mencegah perfusi darah yang buruk ke organ vital dan tidak membebani cairan secara berlebihan dalam rangka pencegahan kebocoran ruang ketiga.
Sesaat setelah demam mereda atau terkadang dalam 24 jam muncul tanda-tanda seperti:
- Kebocoran plasma
- Perkembangan gejala hemoragik
- Perdarahan dari tempat trauma
- Perdarahan gastrointestinal
- Hematuria
3. Fase Pemulihan
Setelah bintik merah, demam, dan gejala lainnya telah melewati fase 2 yang berkisar 5-7 hari, fase pemulihan dimulai dengan sedikit lebih lambat.
Biasanya pemulihan ini disertai rasa lelah atau lemas yang muncul, meskipun tidak lagi disertai demam.
Fase pemulihan ini bisa berlangsung selama sekitar 2 minggu.
Baca Juga: 5 Bedak untuk Campak pada Bayi, Jangan Salah Pilih Moms!
Perbedaan DBD dengan Campak
Gejala DBD dan campak perlu diketahui perbedaannya.
Hal ini penting untuk memudahkan proses pengobatan serta mencegah penyakit menjadi semakin parah.
DBD dan campak penyakit yang berbeda, tetapi dapat menimbulkan gejala yang mirip.
Kedua penyakit tersebut sama-sama ditandai dengan gejala awal yang mirip gejala flu, yaitu demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot.
DBD dan campak juga sama-sama dapat menimbulkan ruam kemerahan pada kulit.
Biasanya, gejala baru akan dirasakan pengidap seminggu setelah terpapar oleh mikroorganisme yang mengakibatkan penyakit.
Namun, dengan mengamati gejala lain yang juga menyertainya, dapat membantu Moms untuk menentukan penyakit yang kamu alami.
1. Ruam Merah
DBD maupun campak uga bisa menimbulkan ruam di kulit.
Namun, ruam campak memiliki ciri khas tersendiri.
Ruam campak akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal terjadi dan diawali dengan bintik-bintik Koplik (bintik-bintik merah kecil dengan bagian tengah berwarna biru-putih) di dalam mulut pada lapisan dalam pipi.
Setelah itu, ruam kulit yang terdiri dari bercak-bercak yang lebih besar dan rata juga bisa muncul dan menyebar dari wajah ke seluruh tubuh.
Bintik merah pada campak akan berkurang pada minggu kedua dan meninggalkan bekas terkelupas dan kehitaman.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.