Alami Bisul Tanpa Mata? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Penyebab Bisul Tanpa Mata
Umumnya, bisul tanpa mata terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus (staph), dan grup A Streptococcus.
Kedua infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik jika menjadi serius.
Namun, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah jenis staph yang resisten terhadap antibiotik umum.
Infeksi MRSA lebih sulit untuk diobati, tetapi kondisi ini mirip dengan yang disebabkan oleh bentuk lain dari staph.
Lebih lanjut, bisul tanpa mata terbentuk ketika bakteri normal di permukaan kulit menyerang folikel rambut.
Folikel adalah struktur berbentuk stocking di kulit yang menghasilkan rambut.
Infeksi sering mencakup sekelompok folikel.
Ketika folikel rusak, bakteri dapat tumbuh ke jaringan terdekat.
Terkadang infeksi dapat menyebar ke aliran darah.
Hal ini jarang terjadi, tetapi bila terjadi dapat menyebabkan penyakit serius yang disebut sepsis.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Sampo Penumbuh Rambut agar Lebat dan Kuat
Lantas, siapa yang lebih berisiko mengalami bisul?
Meski semua orang bisa mengalaminya, bisul lebih sering terjadi pada usia remaja dan orang dewasa muda.
Selain itu, beberapa kelompok orang berikut ini juga lebih berisiko, yaitu:
- Orang-orang yang tinggal di barak militer.
- Orang-orang yang tinggal di tempat penampungan tunawisma.
- Orang yang tinggal di tipe lain dari perumahan jarak dekat.
Penyebaran infeksi di tempat-tempat tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan sabun antibakteri dan menjaga kebersihan yang baik.
Namun, sering kali sulit karena kontak langsung sering terjadi.
Orang dengan kondisi kesehatan tertentu juga lebih mungkin terkena bisul.
Kondisi tersebut antara lain:
- Diabetes, penyakit yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengontrol gula darah.
- Kondisi kulit seperti eksim.
- Gizi buruk.
- Obesitas, atau memiliki jumlah lemak tubuh yang berlebihan.
Sebuah studi pada 2017 di jurnal Dermatology menyebutkan bahwa sistem kekebalan tubuh yang lemah juga bisa jadi faktor risiko bisul.
Misalnya, pada orang yang mengonsumsi obat yang bisa menekan imun.
Selain itu, atlet yang melakukan olahraga kontak atau berbagi peralatan juga memiliki peningkatan risiko penyebaran bakteri penyebab bisul tanpa mata.
Perlu diketahui juga, bisul bisa terjadi lebih dari sekali atau berulang.
Studi pada 2015 di British Journal of General Practice menemukan bahwa 10 persen orang yang mengalami bisul akan mengalaminya lagi dalam waktu satu tahun.
Risiko kekambuhan bisa meningkat karena beberapa hal, termasuk kondisi medis seperti diabetes.
Baca Juga: Ibu Demam Bolehkah Menyusui? Ini Jawabannya Menurut Ahli!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.