28 November 2023

Jangan Sampai Salah, Ini Cara Bedong Bayi yang Benar!

Jika bayi terlihat nyaman, maka cara bedong bayi sudah benar
Jangan Sampai Salah, Ini Cara Bedong Bayi yang Benar!

Tidak semua Moms mengetahui cara bedong bayi. Apalagi, bedong adalah tradisi di Indonesia yang sudah diterapkan secara turun temurun.

Sebagai salah satu tradisi yang tak lekang dimakan zaman, membedong bayi berusia maksimal satu bulan ternyata memang disarankan.

Dengan catatan, Moms juga harus memastikan untuk melakukannya dengan benar, ya.

Tujuan dari membedong bayi sebenarnya sederhana saja, yaitu untuk memberikan bayi rasa hangat dan nyaman seperti saat dia berada di dalam rahim.

Dengan bedong, bayi dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan.

Membedong bayi juga dapat menjauhkannya dari sianosis atau kedinginan sehingga dia menjadi tampak kebiruan.

Selain itu, saat dibedong bayi juga tidak akan terganggu dengan refleks Moro atau gerakan kejut yang biasanya dilakukan bayi.

Dalam Journal of American Academy of Pediatrics, Richard Schwend, M.D., FAAP, Ketua Bagian AAP tentang Komite Eksekutif Ortopedi, mengatakan bahwa cara bedong bayi modern memberikan kebebasan kaki dan pinggul.

"Dengan bedong modern, teorinya adalah bahwa anak-anak memiliki refleks kejut yang tidak dapat mereka kendalikan.

Jika Anda dapat mengamankan lengan mereka, ada manfaat bedong tanpa berikan risiko ke pinggul," jelasnya.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Cara Bedong Bayi yang Benar

Cara Bedong Bayi yang Benar
Foto: Cara Bedong Bayi yang Benar (Orami Photo Stock)

Mengutip Healthy Children, orang tua baru sering belajar cara bedong bayi dari perawat di rumah sakit.

Selimut yang dibungkus rapat di tubuh Si Kecil bisa menyerupai rahim ibu dan membantu menenangkan bayi yang baru lahir.

American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan, ketika dilakukan dengan benar, membedong bayi bisa menjadi teknik yang efektif untuk membantu menenangkan bayi dan meningkatkan tidur.

Jika Moms berencana ingin membedong Si Kecil, ketahui cara bedong bayi yang benar berikut ini, mengutip What to Expect.

Langkah 1: Temukan Permukaan yang Rata

Sebarkan selimut bedong bayi dalam bentuk segi empat dengan satu sudut mengarah ke permukaan yang rata (seperti bagian tengah tempat tidur).

Lipat sudut atas ke bawah sekitar 15 cm.

Langkah 2: Tempatkan Bayi Menghadap ke Atas

Langkah kedua untuk cara bedong bayi yang benar, Moms harus menempatkan tubuh bayi menghadap ke atas, dan harus duduk di atas tepi selimut yang terlipat.

Tubuhnya juga harus membentang lurus ke bawah menuju sudut bawah.

Langkah 3: Luruskan Lengan Kiri Bayi

Kemudian ambil sisi kiri selimut dan bungkus di lengan dan dada kirinya. Selipkan selimut di bawah lengan kanan dan punggungnya.

Pada langkah cara bedong bayi ini, perlu diketahui bahwa lengan kiri Si Kecil akan tertutup tetapi lengan kanannya akan bebas.

Langkah 4: Angkat Bagian Bawah

Cara bedong bayi selanjutnya, lipat sudut bawah selimut ke atas tubuh bayi dan selipkan di bawah lipatan pertama, di bawah dagunya.

Luruskan lengan kanan bayi dan tarik sisi kanan selimut ke tubuh bayi dan selipkan di bawah sisi kirinya.

Langkah 5: Amankan Selimut

Putar dengan lembut bagian bawah selimut dan selipkan di bawah badan bayi.

Sebagai catatan penting, Moms perlu mengingat bahwa membedong bayi harus nyaman, tetapi tidak terlalu ketat.

Moms harus bisa meletakkan dua atau tiga jari di antara dada dan selimut bayi, dan selimut harus longgar di pinggulnya sehingga Si Kecil bisa menggerakkan kakinya dengan bebas.

Jika bayi tampaknya lebih suka membebaskan lengannya, tidak apa-apa untuk membiarkan satu atau kedua lengan keluar bebas.

Nah, itu dia Moms cara bedong bayi yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita

Tips Membedong Bayi

Cara Bedong Bayi yang Benar
Foto: Cara Bedong Bayi yang Benar (Orami Photo Stock)

Melakukan cara bedong bayi sama menenangkannya untuk bayi prematur, seperti halnya pada bayi baru lahir cukup bulan.

Tetapi pertimbangkan untuk menyatukan kedua tangan di dadanya di hadapannya ketimbang meluruskan lengannya di sisi samping, karena posisi ini mungkin bisa lebih nyaman untuk beberapa bayi prematur.

Ada beberapa tips membedong bayi yang bisa lakukan sebagai bagian dari cara bedong bayi untuk Si Kecil.

1. Pilih Kain Bedong dengan Teliti

Hal ini karena bedong akan membungkus seluruh tubuh bayi kecuali kepalanya.

Pastikan Si Kecil akan tetap merasa nyaman dan hangat tapi tidak kepanasan. Pilih kain bedong dari bahan katun yang lembut.

2. Hindari Membedong Terlalu Kencang

Bedong yang terlalu kencang tidak hanya akan membuat bayi merasa sangat terkekang, tapi juga tidak baik bagi pertumbuhannya.  

Jika Si Kecil tidak bisa menekuk lututnya, berarti Moms terlalu ketat membedong.

Sisakan ruang yang cukup di bagian bawah bedong atau bagian kaki, sehingga bayi tetap bisa menekuk lututnya.

3. Jangan Bedong Terlalu Longgar

Nah, jika tadi tidak boleh terlalu ketat, membedong bayi juga tidak boleh terlalu longgar.

Jika bayi sampai bisa mengeluarkan tangannya dari dalam bedong, berarti Moms terlalu longgar membungkus Si Kecil.

Segera benahi bedongannya.


4. Cek Lingkungan Sekitar

Maksudnya, perhatikan cuaca di lingkungan.

Jika cuaca dan udara sedang panas seperti sekarang, lebih baik pakaikan Si Kecil kaus singlet dan celana pendek sebelum dibedong.

Namun jika udaranya dingin, baju dan celana panjang menjadi pilihan tepat untuk dipakai di dalam bedong.

5. Pastikan Ruang Nyaman

Dengan bedong yang sudah membungkusnya, bayi membutuhkan sisa ruang yang cukup baginya untuk bernapas dan memperoleh udara segar.

Jadi pastikan di sekeliling tempat tidurnya hanya ada dia saja ya, Moms, tanpa bantal, guling, apalagi boneka berbulu.

Ini juga akan meminimalkan risiko terjadinya SIDS (Sudden Infant Death Syndrome)

Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!

Batas Usia Membedong Bayi

Cara Bedong Bayi yang Benar
Foto: Cara Bedong Bayi yang Benar (Orami Photo Stock)

Moms sudah mengetahui seperti apa cara bedong bayi yang benar. Tetapi, sebenarnya sampai kapan batas usia membedong bayi?

Bayi baru lahir yang dibedong memang membuat Si Kecil merasa aman dan nyaman pada bulan awal kehidupannya.

Hal ini tidak lepas karena bedong bayi dapat memberi kehangatan seperti saat bayi berada di dalam rahim Moms.

Namun, sebagian besar bayi akan tumbuh besar dengan sangat cepat, hingga tanpa terasa bayi sudah dapat menggulingkan badannya sendiri.

Perkembangan kemampuan gerak bayi inilah yang dapat menjadi panduan untuk mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi.

Anggota American Academy of Pediatrics sekaligus kepala bagian Sudden Deaths Infant Syndrome (SIDS), Rachel Y. Moon, M.D., FAAP, mengatakan bayi seharusnya sudah tidak dibedong melewati usia dua bulan.

“Mengingat bahwa kami melihat adanya kematian bayi yang dibedong dan berakhir pada posisi tidur tengkurap di usia dua sampai dua setengah bulan, saya menjadi khawatir jika bayi usia di atas delapan minggu masih dibedong,” ungkap Rachel, dikutip dari American Academy of Pediatrics.

Dengan mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi, Moms turut perlu menyesuaikan dengan perkembangan gerak bayi yang biasanya berbeda-beda pada setiap anak.

Tetapi bila Moms merasa ragu, bisa berkonsultasi dengan dokter agar lebih aman ya, Moms.

Baca Juga: Gusi Belakang Bengkak dan Sakit Menelan? Ini Kata Dokter

Manfaat Membedong Bayi

Cara Bedong Bayi yang Benar
Foto: Cara Bedong Bayi yang Benar (Freepik)

Banyak orang yang mengatakan membedong bayi bisa membantu menenangkan bayi dan membantunya lebih mudah dan tidur lebih lama.

Namun, mengutip National Childbirth Trust, hanya ada sedikit penelitian untuk mendukung teori-teori ini.

Melakukan cara bedong bayi dapat mencegah bangun yang tidak perlu yang menyebabkan refleks kejut pada bayi.

Ini karena lengan dan kaki bayi yang terbungkus dengan lembut dalam selimut.

Itu berarti, bayi akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengejutkan diri mereka sendiri.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ketika dilakukan dengan benar, membedong dapat menjadi teknik yang efektif membantu menenangkan dan mengurangi tangisan pada bayi.

Melakukan cara bedong bayi membuat Si Kecil merasa dipeluk akan membuatnya lebih nyaman dan lebih jarang menangis karena rewel.

Konsep dari membedong bayi berangkat dari ide bahwa tiga bulan pertama kehidupan bayi adalah periode transisi yang kompleks bagi mereka setelah dilahirkan ke dunia.

Mempertimbangkan hal ini, masuk akal bahwa bayi akan menikmati cara bedong bayi yang dibungkus dengan lembut dan tidak terlalu erat.

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

Jika cara bedong sudah benar, mereka merasa aman seperti ketika berada di dalam rahim.

Jadi, jika Moms mempertimbangkan untuk membedong Si Kecil, pastikan agar selalu mengikuti panduan membedong yang aman untuk melindungi bayi dari risiko yang bisa terjadi.


Tanda Bayi Nyaman Dibedong

Bayi Tidur saat Digendong
Foto: Bayi Tidur saat Digendong (Freepik.com/jcomp)

Berikut adalah beberapa tanda bayi nyaman dibedong.

1. Bayi Tidur Lebih Nyenyak

Bayi yang nyaman dibedong akan tidur lebih nyenyak dan tenang. Mereka tidak akan sering terbangun atau rewel saat tidur.

2. Bayi Merasa Aman dan Nyaman

Bayi yang dibedong dengan benar akan merasa aman dan nyaman.

Mereka akan merasa seperti berada di dalam kandungan ibu dan merasa lebih tenang.

3. Bayi Tidak Menunjukkan Tanda-Tanda Ketidaknyamanan

Bayi yang nyaman dibedong tidak akan menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan seperti menangis atau meronta-ronta.

Mereka akan merasa tenang dan nyaman dalam posisi yang dibedong.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!

Risiko Membedong Bayi

risiko membedong bayi
Foto: risiko membedong bayi (Orami Photo Stock)

Di sisi lain, melakukan bedong bayi yang salah juga bisa memiliki beberapa risiko, sebab berpotensi tidak aman.

Ada juga risiko bayi akan kepanasan jika dibungkus selimut terlalu banyak, selimut yang terlalu tebal, atau jika dibedong terlalu kencang.

Ini bukan ide yang baik untuk membedong bayi saat menyusui karena menyusui menyebabkan mereka menjadi panas dengan cepat dan tubuhnya mungkin terlalu panas.

Si Kecil juga akan memiliki posisi yang lebih alami dan menempel atau latching dengan baik pada payudara jika gerakannya tidak dibatasi dengan membedong bayi.

Pertimbangan lain adalah bahwa melakukan cara bedong bayi yang rutin mungkin menekan suara bayi dan bisa menunda respons bayi.

Penelitian telah menunjukkan bayi yang dibedong lebih jarang menyusu, kurang efektif dalam menyusu.

Selain itu, risiko lain bila tidak membedong bayi dengan benar dan bagian kaki terlalu erat saat dibedong, Si Kecil bisa mengalami masalah dengan pinggulnya yang disebut hip dysplasia.

Moms juga mungkin pernah mendengar bahwa membedong bayi dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).

Namun, International Society for the Study and Prevention of Perinatal and Infant Death (ISPID) mengatakan bila SIDS dapat terjadi jika cara membedong salah, selimut terlalu berat, atau ada benda lain di dekat Si Kecil saat tidur.

Itu dia Moms, hal yang perlu diketahui tentang cara bedong bayi serta manfaat dan risiko yang bisa terjadi.

Moms bisa mengikuti cara di atas, tetapi bila merasa tidak yakin, tanyakan kepada dokter anak.

Dokter dapat memeriksa keterampilan membedong bayi yang Moms miliki dan membagikan beberapa petunjuk bermanfaat.

Semoga informasi cara bedong bayi di atas menjawab kebingungan, Moms ya!

  • https://www.ispid.org/infantdeath/id-statements/swaddling/
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Swaddling-Is-it-Safe.aspx
  • https://www.nct.org.uk/baby-toddler/slings-and-swaddling/swaddling-baby-benefits-risks-and-seven-safety-tips
  • https://www.whattoexpect.com/first-year/baby-care/baby-care-101/secrets-to-swaddling.aspx
  • https://publications.aap.org/aapnews/article-abstract/34/6/34/10796/Unwrapping-the-controversy-over-swaddling?redirectedFrom=fulltext

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb