08 September 2023

10 Ciri Hamil Anak Kembar, Bisakah Lahiran Normal?

Cari tahu juga ragam penyebab hamil anak kembar
10 Ciri Hamil Anak Kembar, Bisakah Lahiran Normal?

Risiko Hamil Anak Kembar

Hamil Bayi Kembar (Orami Photo Stocks)
Foto: Hamil Bayi Kembar (Orami Photo Stocks)

Layaknya kehamilan pada umumnya, hamil anak kembar juga memiliki risiko, bahkan risikonya menjadi lebih besar, Moms.

Mengutip WebMD, berikut risiko hamil anak kembar yang perlu Moms ketahui:

1. Keguguran

Menurut Abdulla Al-Khan, MD, direktur dan kepala kedokteran dan bedah ibu dan janin di Hackensack University Medical Center di New Jersey, kehamilan anak kembar lebih berisiko mengalami keguguran.

Umumnya, keguguran ini ditandai dengan keluarnya bercak dari vagina.

Apabila Moms mengalami banyak bercak di trimester pertama, segera periksak ke dokter kandungan.

Gejala lain dalam ciri hamil anak kembar yang perlu Moms waspadai antara lain:

  • Kram perut
  • Mengeluarkan gumpalan
  • Secara aktif mengeluarkan darah

Namun, jika bercak yang keluar tanpa disertai gejala lain, Moms tidak perlu panik.

Karena ibu hamil dengan bayi kembar memang lebih banyak mengalami bercak dibanding kehamilan dengan satu janin saja.

2. Diabetes Gestasional

Manju Monga, MD, Profesor Berel Held dan direktur divisi kedokteran ibu-janin di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston menyampaikan, ibu hamil anak kembar lebih berisiko mengalami diabetes gestasional.

Meski begitu, risiko terbesar diabetes gestasional adalah memiliki bayi yang lebih besar dan membutuhkan persalinan caesar.

"Sementara diabetes gestasional lebih umum, morbiditas yang terkait dengannya lebih jarang karena bayi kembar bukanlah bayi besar," jelasnya.

Selain itu, ibu yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilan lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Pahami 10 Fakta dan Mitos Diabetes Ini

3. Preeklamsia

Preeklamsia biasanya terjadi secara tiba-tiba dan berakibat fatal, kondisi ini bisa menimpa siapa saja selama kehamilan.

Namun, preeklamsia terjadi lebih sering pada kehamilan kembar.

Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urin, dan terkadang bengkak di kaki, tungkai, dan tangan.

4. Kelahiran Prematur

Sebagian besar ibu yang mengandung anak kembar akan melahirkan pada usia 36 hingga 37 minggu, dibandingkan dengan usia 40 dalam satu kehamilan.

Bayi kembar juga berisiko lebih tinggi lahir prematur atau kelahiran terjadi pada usia 34 minggu kehamilan atau sebelum usia 36 minggu.

Akibat lahir terlalu dini, bayi kembar mungkin lahir dengan berat badan lahir rendah, dan memiliki tingkat masalah pernapasan yang lebih tinggi.

5. Anemia

Ibu hamil dengan anak kembar juga memiliki risiko lebih tinggi menderita anemia.

Hejala kekurangan zat besi antara lain kelelahan, sesak napas, jantung berdebar-debar, dan kulit pucat.

6. Twin to Twin Syndrome

Kondisi ini dapat memengaruhi beberapa kembar identik yang berbagi satu plasenta.

Ibu hamil anak kembar dengan sindrom ini, terjadi karena ketidakseimbangan aliran darah.

Selain itu, salah satu bayi mendapatkan volume darah yang terlalu banyak sedangkan yang lainnya tidak mendapatkan cukup darah.

Baca Juga: Mengenal Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS), Salah Satu Risiko Komplikasi pada Kehamilan Kembar

Bisakah Proses Melahirkan Bayi Kembar Dilakukan Secara Normal?

Melahirkan Normal
Foto: Melahirkan Normal (freepik.com/pch.vector)

Dalam proses kehamilan, kelahiran bayi kembar sering kali menjadi pertanyaan bagi para ibu yang sedang mengandung.

Apakah mungkin bagi bayi kembar untuk lahir secara normal atau melalui vagina?

Jawabannya adalah ya, proses melahirkan bayi kembar secara normal memang memungkinkan.

Asalkan mengikuti beberapa syarat dan pertimbangan medis yang penting.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa setiap kehamilan bayi kembar memiliki karakteristik yang unik.

Ada dua jenis bayi kembar, yaitu kembar identik dan kembar fraternal.

Kembar identik terjadi ketika sebua embrio membelah menjadi dua bagian, kemudian berkembang menjadi dua individu yang memiliki materi genetik yang sama.

Sementara itu, kembar fraternal terjadi ketika dua sel telur yang terpisah dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda.

Menghasilkan dua individu dengan materi genetik yang berbeda.

Jika Moms berharap untuk melahirkan bayi kembar secara normal, berikut adalah beberapa syarat penting yang harus dipenuhi:

1. Kondisi Kehamilan Sehat

Proses melahirkan bayi kembar secara normal biasanya memerlukan kondisi kehamilan yang sehat.

Ini berarti ibu hamil harus menjaga pola makan yang seimbang, cukup istirahat, dan mengikuti semua anjuran yang diberikan oleh dokter kandungan.

2. Tidak Ada Risiko Komplikasi

Kehamilan bayi kembar yang akan dilahirkan secara normal sebaiknya tidak memiliki risiko komplikasi yang tinggi.

Dokter akan memantau kesehatan ibu dan bayi secara cermat untuk memastikan bahwa tidak ada masalah yang berpotensi mengganggu proses persalinan.

3. Jenis Kembar yang Tidak Identik

Jika Moms mengandung bayi kembar identik, proses persalinan normal mungkin lebih rumit karena mereka berbagi plasenta yang sama.

Namun, untuk kembar fraternal, peluang melahirkan secara normal lebih besar.

Posisi bayi pertama dalam rahim juga memiliki pengaruh dalam menentukan apakah melahirkan normal...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb