21 Desember 2022

Eryra Forte: Fungsi, Dosis dan Efek Samping Pemakaian

Efektif mengatasi infeksi kulit dan jaringan serta saluran pernapasan
Eryra Forte: Fungsi, Dosis dan Efek Samping Pemakaian

Eryra forte adalah antibiotik yang mengandung Erythromycin ethyl succinate.

Tugasnya untuk menghambat pertumbuhan bakteri pemicu infeksi.

Penggunaan antibiotik ini efektif mengatasi infeksi kulit dan jaringan serta saluran pernapasan.

Cara kerjanya menghambat sintesis protein dengan mengikat secara ireversibel ke subunit ribosom 50S.

Yuk, simak ulasan selengkapnya tentang Eryra Forte di bawah ini!

Baca Juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Keterangan Obat Eryra Forte

obat sirup
Foto: obat sirup (Orami Photo Stock)

Antibiotik ini tersedia dalam dua jenis, yakni sirup dan kaplet.

Keduanya termasuk ke dalam golongan obat keras.

Berikut ini keterangan dari masing-masing sediaan:

1. Dalam Bentuk Sirup

Obat termasuk ke dalam kelas terapi antibiotik.

Di dalamnya mengandung 200 miligram Erythromycin ethyl succinate per 5 mililiter.

Obat dijual dalam satuan botol berukuran 60 mililiter yang dibanderol seharga Rp18.500.

2. Dalam Bentuk Kaplet

Obat termasuk ke dalam kelas terapi antibiotik.

Di dalamnya mengandung 500 miligram Erythromycin ethyl succinate.

Obat dijual dalam satuan per strip berisi 10 kaplet dan dibanderol seharga Rp1.350 per kapletnya.

Dosis dan Aturan Pakai Eryra Forte

Eryra forte hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Adapun dosis pemakaian untuk mengatasi infeksi dalam sediaan sirup dan kaplet, yakni:

  • Anak-anak

Sebanyak 30 sampai 50 miligram per kilogram berat badan per hari.

Dosis terbagi dalam 2 hingga 4 kali penggunaan.

Dosis bisa digandakan guna mengatasi infeksi berat.

  • Orang Dewasa

Sebanyak 1 hingga 2 gram per hari.

Dosis terbagi dalam 2 hingga 4 kali penggunaan.

Dosis dapat ditingkatkan sampai 4 gram per hari guna mengatasi infeksi berat.

Baca Juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Ibu Hamil
Foto: Ibu Hamil (Healthline.com)

Obat termasuk ke dalam kategori B.

Artinya, studi pada binatang percobaan tidak menunjukkan risiko terhadap janin.

Meski begitu, belum ada studi terkontrol yang dilakukan pada wanita hamil.

Sementara pada ibu menyusui, penyerapan obat ke dalam ASI belum diketahui secara pasti.

Jadi, jika sedang menyusui, tidak disarankan menggunakan obat ini tanpa rekomendasi dari dokter.

Baca Juga: Metronidazole, Antibiotik untuk Atasi Vaginosis Bakterialis

Cara Penggunaan Eryra Forte

Adapun petunjuk yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Eryra Forte, yakni:

  • Sesuaikan dosis sesuai dengan rekomendasi dokter. Hindari berhenti, mengurangi atau menambahkan tanpa izin dokter.
  • Sebaiknya dikonsumsi di jam yang sama setiap hari guna memaksimalkan kinerja obat.
  • Segera konsumsi obat jika terlewat. Namun, lewatkan jika sudah mendekati jam dosis selanjutnya.
  • Tetap mengonsumsi meski keluhan sudah hilang. Jangan menghentikan penggunaan sebelum obat habis.
  • Sebaiknya diminum ketika perut kosong atau 30 hingga 60 menit setelah makan.
  • Untuk sediaan sirup, kocok sediaan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
  • Periksakan diri jika keadaan tidak kunjung membaik dalam waktu 6 hingga 8 minggu penggunaan obat.

Cara Tepat Menyimpan Obat

Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, Eryra Forte juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
  • Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.

Baca Juga: Ibu Menyusui Minum Antibiotik Dapat Menyebabkan Bayi Diare?

Interaksi Eryra Forte Terhadap Jenis Obat Lain

Adapun interaksi yang mungkin saja terjadi jika Eryra Forte digunakan bersamaan dengan jenis obat lain, yakni:

  • Alprazolam atau midazolam. Obat menurunkan tingkat kesadaran dan kepekaan.
  • Teofilin. Obat apat menurun fungsi eryra forte.
  • Simetidin. Obat dapat meningkatkan konsentrasi kandungan erythromycin.
  • Verapamil, amlodipine dan diltiazem. Obat berpotensi memicu hipotensi, bradiarritmia, dan asidosis laktat.
  • Simvastatin. Obat berpotensi meningkatkan risiko gangguan pada ginjal.
  • Colchicine. Obat berpotensi meningkatkan risiko toksisitas atau keracunan.
  • Sildenafil. Obat berpotensi meningkatkan paparan sistemik.

Baca Juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Efek Samping Penggunaan Obat

Tenggorokan Sakit
Foto: Tenggorokan Sakit (Orami Photo Stocks)

Adapun efek samping yang mungkin saja dialami, yakni:

  • Gatal-gatal
  • Kesulitan bernapas
  • pembengkakan di wajah atau tenggorokan
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Mata seperti terbakar
  • Ruam kulit dengan lepuhan
  • Kulit mengelupas
  • Sakit perut
  • Diare yang disertai darah
  • Sakit kepala atau pusing
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan
  • Peningkatan detak jantung
  • Kejang-kejang
  • Masalah pendengaran
  • Sakit di perut bagian atas menyebar ke area punggung
  • Mual dan muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit perut di sisi kanan atas
  • Rasa lelah berlebihan
  • Mudah memar atau berdarah
  • Urine berwarna gelap
  • Tinja berwarna kemerahan atau kecokelatan
  • Menguningnya kulit atau bagian putih mata (jaundice)

Efek samping yang umum dialami, yakni:

  • Sakit perut parah
  • Diare yang terkadang disertai dengan darah. Ini dapat terjadi selama berbulan-bulan setelah berhenti mengosumsi obat.
  • Gangguan pada organ hati
  • Tes fungsi hati yang abnormal

Tidak semua pengguna mengalami efek samping yang disebutkan.

Namun, jika mengalaminya, silakan periksakan diri.

Tujuannya untuk mencegah penyakit semakin parah dan berisiko membahayakan keselamatan nyawa.

  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3762-3015/erythromycin-ethylsuccinate-oral/erythromycin-ethylsuccinate-liquid-oral/details
  • https://www.rxlist.com/erythromycin-ethylsuccinate-drug.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb