08 Februari 2023

Gagal Ginjal pada Anak, dari Penyebab hingga Cara Mengobati

Kondisi ini cenderung memburuk dari waktu ke waktu
Gagal Ginjal pada Anak, dari Penyebab hingga Cara Mengobati

Foto: Freepik

Maraknya kasus gagal ginjal akut tentu membuat orang tua cemas. Hal ini membuat Moms penasaran soal ciri-ciri gagal ginjal pada anak, bukan?

Kondisi ini sebenarnya cukup umum dialami oleh banyak orang. Namun, belakangan ini lebih banyak menyerang anak-anak secara serempak.

Gagal ginjal bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya, faktor genetik hingga efek samping obat tertentu.

Seperti gagal ginjal akut ini, diduga karena paracetamol hingga obat sirop, tetapi hal ini juga masih terus diteliliti, Moms.

Melansir dari artikel jurnal bertajuk Chronic Kidney Disease in Children, gagal ginjal sudah masuk ke masalah kesehatan utama di seluruh dunia.

Gagal ginjal yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa bisa berisiko, apalagi dalam kondisi jangka panjang.

Secara klinis, gagal ginjal akan menyebabkan hilangnya fungsi ginjal secara bertahap dari waktu ke waktu.

Jika tidak ditangani, akan berpengaruh terhadap kesehatan secara menyeluruh dan mengganggu fungsi organ hingga menyebabkan kematian.

Jadi, simak selengkapnya tentang ciri ciri gagal ginjal pada anak di sini, yuk Moms!

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Menyerang 192 Anak Indonesia, Waspada Penggunaan Paracetamol

Penyebab Gagal Ginjal pada Anak

Ilustrasi Ginjal (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Ginjal (Orami Photo Stock)

Menurut dr. Henny Adriani Puspitasari, Sp.A, Subsp. Nefro. Dokter Spesialis Anak Subspesialis Kesehatan Anak Nefrologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, gagal ginjal pada anak saat ini tidak lagi digunakan, Moms.

"Istilah gagal ginjal pada anak saat ini tidak lagi digunakan.

Para ahli menggunakan istilah gangguan ginjal akut yang dilandasi oleh konsep bahwa dengan mengenali lebih dini kelainan ini, maka diharapkan fungsi ginjal dapat kembali normal sebelum anak mengalami kegagalan fungsi ginjal," jelasnya.

Gangguan ginjal akut (GgGA) merupakan kondisi gangguan ginjal yang terjadi selama kurang dari 3 bulan dan bersifat reversibel.

Penyebab GgGA dapat diklasifikasi menjadi 3 kelompok, yakni Pra-renal, Renal, dan Pasca-renal.

1. Pra-renal

GgGA pra-renal disebabkan penurunan aliran darah ke ginjal.

Pra-renal menjadi jenis gangguan ginjal paling sering pada anak yang disebabkan oleh kekurangan aliran darah misalnya pada kondisi perdarahan hebat, diare, muntah, kehilangan cairan berlebihan melalui saluran kemih atau kulit.

Selain itu dapat pula disebabkan oleh penurunan sirkulasi darah yang efektif, misalnya pada gagal jantung, syok sepsis, dan sirosis hati.

2. Renal

GgGA renal ditandai dengan kerusakan internal jaringan ginjal.

Penyebab tersering pada tipe GgGA ini adalah kekurangan darah yang lama, infeksi berat (sepsis), racun atau zat nefrotoksin, dan penyakit glomerulus berat.

Kelainan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi:

Kelainan pada pembuluh darah ginjal (vaskular):

Pada kasus-kasus pediatrik, kelainan bisa berupa penggumpalan darah (trombosis) di pembuluh darah arteri atau vena.

Lalu, sindrom hemolitik uremik tipikal maupun atipikal (kondisi ketika pembuluh darah kecil di ginjal rusak dan meradang yang menyebabkan gumpalan terbentuk di pembuluh darah).

Terakhir, mikroangiopati trombotik, serta peradangan pembuluh darah (vaskulitis).

Kelainan pada glomerulus (penyakit glomerular):

Penyebab utama penyakit glomerular pada anak adalah glomerulonefritis akut, di negara berkembang paling sering disebabkan pasca-infeksi bakteri streptococcus.

Kelainan pada tubulus dan jaringan ikat ginjal (penyakit tubular dan interstitial):

GgGA pra-renal yang berlangsung lama disertai penurunan perfusi ginjal dan nefrotoksin tubular merupakan penyebab GgGA intrinsik yang sering terjadi.

3. Pasca-renal

GgGA pasca-renal atau obstruktif umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan lahir (kongenital) atau sumbatan anatomis yang terdapat pada saluran kemih bawah seperti batu ginjal.

Bisa juga karena clot atau darah yang membeku, neurogenic bladder atau disfungsi kandung kemih karena kerusakan atau penyakit pada sistem saraf pusat ataupun sistem saraf perifer.

Serta pengaruh obat-obatan yang mengakibatkan retensi urin.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Makanan Penyebab Gagal Ginjal yang Perlu Dihindari

Mengapa Gagal Ginjal pada Anak Bisa Terjadi?

Anak Sakit Perut
Foto: Anak Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Pada umumnya, penyakit ginjal bisa memengaruhi siapa saja termasuk anak-anak.

Gagal ginjal ini ada yang bisa diobati dengan mudah tanpa mengakibatkan masalah jangka panjang, tapi kondisi ini juga bisa mengancam jiwa.

Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, gagal ginjal akut pada anak bisa terjadi secara tiba-tiba.

Bisa juga berlangsung dalam waktu singkat, dan bisa serius dengan durasi jangka panjang hingga selamanya, bahkan sampai anak dewasa.

Jika tidak parah, kondisi ini bisa sembuh dengan cepat jika penyebab yang mendasarinya diobati.

Namun, sayangnya, penyakit gagal ginjal atau chronic kidney disease (CKD) tidak mudah sembuh dengan pengobatan dan cenderung memburuk dari waktu ke waktu.

Nah, berikut beberapa penyebab mengapa gagal ginjal bisa terjadi pada anak-anak:

1. Cacat Lahir

Cacat lahir yang memengaruhi ginjal termasuk agenesis ginjal, displasia ginjal, dan ginjal ektopik.

Cacat ini bisa datang dalam kelainan ukuran, struktur, atau posisi ginjal yang bermasalah.

  • Agenesis ginjal: Anak-anak yang lahir dengan hanya satu ginjal
  • Displasia ginjal: Anak-anak yang lahir dengan kedua ginjal, tapi salah satunya tidak berfungsi
  • Ginjal ektopik: Anak-anak yang lahir dengan ginjal terletak di bawah, di atas, atau di sisi yang berlawanan dari posisi umumnya.

Kondisi di atas bisa berisiko pada gagal ginjal pada anak.

2. Penyakit Keturunan

Penyakit gagal ginjal juga bisa diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Salah satunya adalah penyakit ginjal polikistik.

Penyakit ini ditandai dengan kista yang berisi cairan berupa kantung abnormal di dalam ginjal yang menyebabkan ginjal membesar seiring waktu.

3. Sindrom Nefrotik

Sindrom Nefrotik adalah akumulasi gejala yang menunjukkan kerusakan ginjal. Berikut kondisinya:

  • Albuminuria, ketika urine mengandung kadar albumin yang meningkat. Albumin adalah protein yang biasanya ditemukan dalam darah
  • Hiperlipidemia, kadar lemak dan kolesterol yang lebih tinggi dari normal dalam darah
  • Edema, adalah pembengkakan, biasanya terjadi di tungkai, kaki, atau pergelangan kaki dan bisa juga di tangan atau wajah
  • Hipoalbuminemia, rendahnya kadar albumin dalam darah

4. Penyakit Sistemik

Penyakit sistemik, seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) dan diabetes, yang memengaruhi banyak organ di tubuh termasuk ginjal:

  • Nefritis lupus, adalah peradangan ginjal yang disebabkan oleh SLE, yang merupakan penyakit autoimun.
  • Diabetes, peningkatan kadar glukosa darah, yang mengakibatkan luka pada ginjal hingga meningkatkan kecepatan aliran darah ke ginjal.

Baca Juga: 17+ Obat Sakit Perut Alami dan Medis di Apotek, Catat Daftarnya!

Ciri-Ciri Gagal Ginjal Menurut Dokter

Kesehatan Ginjal
Foto: Kesehatan Ginjal (Narayana Health)

Umumnya gejala GgGA pada anak merupakan akibat langsung dari adanya perubahan fungsi ginjal. Terdapat beberapa ciri GgGA, antara lain:

  • Terdapat pembengkakan atau edema akibat akumulasi cairan yang terus-menerus berada di dalam ruang interstitial (celah di antara sel) atau jaringan tubuh
  • Penurunan atau tidak adanya produksi air kemih (oliguria atau anuria)
  • Adanya darah secara nyata atau mikroskopik pada saat berkemih (hematuria)
  • Peningkatan tekanan darah (hipertensi).

Pada pasien-pasien dengan gejala tersebut, penyebab GgGA biasanya dapat diperkirakan, misalnya akibat syok atau gagal jantung, atau adanya riwayat infeksi bakteri streptococcus.

Baca Juga: Kemenkes Larang Penggunaan Obat Sirop, Buntut dari Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Ciri-ciri Gagal Ginjal pada Anak Stadium Awal

Ilustrasi Ciri-ciri Gagal Ginjal pada Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Ciri-ciri Gagal Ginjal pada Anak (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Nah, setelah Moms mengetahui ciri-ciri gagal ginjal pada anak secara perlahan-lahan, simak juga mengenai ciri penyakit ginjal di stadium awal.

Sama seperti kanker, penyakit ginjal juga bisa diklasifikasi melalui stadium.

Stadium awal adalah tahap yang paling ringan dan biasanya sulit ditemukan secara dini.

dr. Henny menambahkan, gejala gagal ginjal pada anak seringnya tidak tampak nyata, lho Moms.

"Gejala awal dari GgGA sering kali tidak tampak nyata. Umumnya anak yang menderita gangguan ginjal akut mengalami penurunan jumlah urin (oliguria), atau bahkan tidak adanya produksi urin (anuria)," pungkasnya.

Melansir dari Fresenius Kidney Care, penyakit ginjal stadium awal memiliki perkiraan laju filtrasi glomerulus atau estimated glomerular filtration rate (eGFR) 90 atau lebih tinggi dan kerusakan ginjal ringan dengan fungsi ginjal normal.

"Penilaian derajat keparahan gagal ginjal dapat dinilai berdasarkan stadium Chronic Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) dengan memperhitungkan kadar serum kreatinin dan produksi urin pada penderita," ungkap dr. Henny.

Namun, pengecekan ini hanyak bisa dilakukan di uji laboratorium, ya Moms dan tidak bisa didiagnosis tanpa pemeriksaan langsung oleh dokter.

Pada penyakit ginjal tahap 1, sangat penting untuk memantau kesehatan dengan cermat dan menghindari penyebab-penyebab dari kerusakan ginjal agar tidak masuk ke tahap 2.

Gejala penyakit ginjal stadium awal:

Umumnya, pada tahap awal, gejala tidak terlalu dirasakan sampai masuk tahap selanjutnya. Namun, tandanya bisa berupa berikut

Nah, jika Moms sudah mengetahui ciri-ciri gagal ginjal pada anak melalui gejala di atas, lantas apa yang harus Moms lakukan?

  1. Temui dokter secara rutin, untuk menghindari gejala semakin parah dan berisiko semakin sulit untuk diobati.
  2. Pantau LFG (laju filtrasi glomerulus), dokter akan memantau hasil tes laboratorium terhadap LFG sehingga dapat mengetahui seberapa parah dan sejauh apa kesehatan ginjal.
  3. Jaga kesehatan, jika gagal ginjal disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, dokter akan mengimbau pasien untuk mengatur pola hidup sehat, misalnya mengobati tekanan darah tinggi, diabetes, atau kondisi lainnya.
  4. Minum obat sesuai resep, obat tentunya berfungsi untuk mengobati masalah kesehatan. Namun, sebelum minum obat konsultasi dulu ke dokter.

Baca Juga: 5 Daftar Obat Sirop yang Dilarang BPOM, Mengandung Etilen Glikol Melebihi Batas Aman!

Faktor Risiko Gagal Ginjal pada Anak

Ilustrasi Anak Sakit
Foto: Ilustrasi Anak Sakit (Orami Photo Stock)

Gagal ginjal pada anak memang bisa menyerang siapa saja. Tapi, ada beberapa anak yang lebih berisiko, Moms.

Ini dia faktor risiko gagal ginjal menurut dr. Henny.

  • Anak-anak yang mengalami infeksi berat (sepsis)
  • Kegagalan multi organ
  • Hipotensi dan syok
  • Memiliki penyakit jantung bawaan
  • Mengidap penyakit ginjal primer
  • Kekurangan oksigen dalam darah (hipoksemia)
  • Iskemia ginjal berisiko untuk terkena GgGA.

"Pada anak yang sedang sakit kritis dan mendapatkan perawatan di ruangan intensif dengan menggunakan alat bantu pernapasan berupa ventilator atau menjalankan terapi oabat-obatan khusus untuk meningkatkan tekanan darah memiliki risiko lebih tinggi terkena GgGA hingga lebih dari 80 persen," tambah dr. Henny.

Baca Juga: Mengenal Serba-serbi Kanker Ginjal, Berbeda dengan Penyakit Batu Ginjal

Cara Mengobati Gagal Ginjal pada Anak

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Sejauh ini, Moms sudah mengetahui ciri-ciri penyakit ginjal pada anak bukan? Lalu, bagaimana dengan pengobatannya?

Cara mengobati gagal ginjal tergantung dari tingkat keparahan dan kondisi kesehatan yang mendasar.

Melansir dari Standford Medicine Children's Health, pengobatan gagal ginjal bisa berupa:

  • Obat-obatan diuretik untuk meningkatkan jumlah urin yang dibuat
  • Memantau garam dalam darah darah (elektrolit) seperti kalium, natrium, dan kalsium
  • Obat untuk mengontrol tekanan darah
  • Perubahan pola makan.

Selain itu, pengobatan juga tergantung dari seberapa parah kerusakan ginjal dan sejauh mana ginjal bisa bekerja dengan sempurna.

Berikut pengobatan lainnya:

  • Pembedahan untuk mengangkat ginjal yang rusak dan menggantinya dengan yang sehat (transplantasi ginjal)
  • Obat-obatan dan asupan nutrisi melalui makanan, khusus untuk penyakit ginjal
  • Cuci darah
  • Transfusi darah, jika gagal ginjal sudah menyebabkan anemia.

Nah itu dia Moms ciri-ciri gagal ginjal pada anak. Semoga bermanfaat!

  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/children#how
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4957724/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-failure/symptoms-causes/syc-20369048
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=kidney-disease-in-children-90-P03111
  • https://www.rush.edu/kids/conditions/renal-failure-kidney-failure-children

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb