05 Juni 2022

Glikosuria, Kondisi Adanya Gula dalam Urine, Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kondisi ini bisa disebabkan karena penyakit diabetes
Glikosuria, Kondisi Adanya Gula dalam Urine, Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Urine seharusnya hanya berisi sisa metabolisme tubuh yang diekskresikan ginjal. Namun, bagaimana jika ada gula dalam urine? Di dalam medis, kondisi ini disebut glikosuria.

Sebenarnya, normal bagi urine untuk mengandung sejumlah kecil gula atau glukosa. Namun, jika kandungan gula dalam urine lebih tinggi dari seharusnya, ini harus diwaspadai.

Kadar glukosa dalam urine yang lebih tinggi dari 25 miligram per desiliter (mg/dL) dianggap sebagai glikosuria tinggi yang abnormal. Kondisi ini dapat terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi.

Mengutip laman Very Well Health, glikosuria juga bisa terjadi ketika ginjal tidak dapat menyerap kembali glukosa yang cukup atau mengeluarkannya agar tetap dalam kisaran normal.

Baca juga: Penyebab dan Gejala Gula Darah Tinggi yang Wajib Diwaspadai

Penyebab Glikosuria

Darah yang memasuki ginjal akan disaring. Kelebihan cairan dan limbah akan dibuang, dan darah yang telah disaring dikembalikan ke tubuh.

Limbah yang didapat akan diproses untuk menghasilkan urine. Normalnya, sebagian besar gula diserap kembali oleh ginjal dan dimasukkan kembali ke dalam aliran darah.

Namun, sebagian gula tetap ada dan mengalir bersama sisa cairan ke kandung kemih, dan tercampur ke urine.

Ketika jumlah gula dalam urine lebih besar dari 25 mg/dL, kondisi ini disebut glikosuria.

Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal. Berikut ini di antaranya:

1. Diabetes Tipe 2

Diabetes Tipe 2
Foto: Diabetes Tipe 2

Foto: Orami Photo Stock

Salah satu penyebab umum dari glikosuria adalah diabetes tipe 2.

Ketika kondisi ini terjadi, pankreas tidak lagi menghasilkan cukup hormon insulin, atau insulin menjadi tidak efektif.

Hal ini membuat tubuh tidak bisa mengontrol kadar gula dalam darah dengan baik.

Akibatnya, gula darah yang tinggi menyebabkan gula masuk ke urine dan memicu terjadinya glikosuria.

Bila penyakit diabetes tidak terkontrol dan terjadi peningkatan kadar gula darah, ginjal akan mengalami kewalahan.

Akhirnya, semua gula dalam darah tidak dapat diproses dengan baik, dan malah dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

2. Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal
Foto: Penyakit Ginjal (freepik.com)

Foto: freepik.com

Selain karena diabetes, glikosuria juga bisa terjadi akibat penyakit ginjal.

Pada beberapa jenis penyakit ginjal, seperti penyakit ginjal kronis atau setelah transplantasi ginjal, orang tanpa diabetes juga bisa mengalami peningkatan kadar gula dalam urine.

Penelitian pada 2016 yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports, menunjukkan bahwa peningkatan kadar gula dalam urine dikaitkan dengan peningkatan ekskresi elektrolit.

Misalnya, kalium dan natrium, yang jumlahnya juga meningkat dalam urine.

Baca juga: Mengidap Hipoglikemia? Konsumsi 5 Makanan untuk Gula Darah Rendah Ini

3. Glikosuria Ginjal

Glikosuria Ginjal
Foto: Glikosuria Ginjal (Summithealth.com)

Foto: Orami Photo Stock

Pada beberapa kasus, glikosuria juga bisa disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan melalui keluarga.

Kondisi ini memang terbilang langka, dan disebut dengan istilah glikosuria ginjal.

Pada kondisi ini, ginjal mengeluarkan terlalu banyak glukosa ke dalam urine, bahkan ketika kadar gula darah dalam kondisi normal atau rendah.

Menurut penelitian pada 2014 yang diterbitkan di jurnal Diabetes & Metabolism, jenis glikosuria ini biasanya tidak memiliki gejala serius dan kadang-kadang disebut sebagai kondisi jinak.

4. Kehamilan

Kehamilan
Foto: Kehamilan

Foto: Orami Photo Stock

Glikosuria juga bisa terjadi karena perubahan pada hormon dan cara ginjal bekerja dalam menyaring darah selama kehamilan.

Menurut penelitian pada 2005 yang diterbitkan di The Journal of Family Practice, glikosuria terjadi pada sekitar 50% ibu hamil memiliki kadar gula darah normal.

Seringkali, hal ini tidak menjadi perhatian bagi banyak ibu hamil. Namun, tidak ada salahnya untuk tetap waspada dan membicarakan hal ini lebih lanjut dengan dokter.

Bila perlu tetaplah jalani pemeriksaan untuk diabetes gestasional (kondisi diabetes saat hamil).

Pemeriksaan untuk diabetes gestasional penting dan merupakan bagian normal dari perawatan prenatal.

Hal ini bertujuan untuk mengontrol kondisi kesehatan ibu hamil dan mencegah komplikasi.

Pada beberapa kasus, diabetes gestasional juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di masa depan.

Baca juga: 3 Tanda Ginjal Sehat dan Cara Menjaganya, Wajib Tahu!

Gejala Glikosuria

Mengutip laman Medical News Today, beberapa orang dengan kadar gula tinggi dalam urine mereka tidak memiliki gejala lain. Terutama pada kasus glikosuria yang terkait genetik.

Bahkan ketika disebabkan oleh diabetes atau penyakit ginjal kronis, kadar gula yang tinggi dalam urine cenderung tidak terdiagnosis sampai penyakit berkembang atau ditemukan selama pemeriksaan normal.

Namun, jika glikosuria yang dialami terkait dengan diabetes yang tidak terkontrol, gejala lain yang bisa diwaspadai adalah:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Kelelahan
  • Sering mengalami infeksi atau luka yang penyembuhannya lambat
  • Sering buang air kecil
  • Gangguan penglihatan
  • Kesemutan di tangan atau kaki
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Kesulitan fokus
  • Kejang
  • Disfungsi ereksi

Bila glikosuria disebabkan oleh penyakit ginjal kronis, gejala lain yang dapat dialami adalah:

  • Pembengkakan di kaki, tangan, atau pergelangan kaki
  • Sesak napas
  • Adanya darah dalam urine
  • Sering buang air kecil di malam hari
  • Sulit tidur
  • Kelelahan
  • Sakit kepala

Sementara itu, glikosuria pada kehamilan biasanya tidak memiliki gejala lain, kecuali jika disebabkan oleh diabetes gestasional.

Jika Moms menderita diabetes gestasional, beberapa gejala yang dapat dialami adalah:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Kelelahan
  • Peningkatan buang air kecil
  • Penurunan berat badan
  • Mudah merasa lapar
  • Rentan mengalami infeksi

Baca juga: Simak Manfaat Daun Kopasanda untuk Kesehatan, Mulai dari Obat Diabetes Hingga Asam Urat

Cara Mengatasi Glikosuria

Cara Mengatasi Glikosuria
Foto: Cara Mengatasi Glikosuria (https://www.babycenter.in/a1044041/first-trimester-doctor-appointments)

Foto: Orami Photo Stock

Sebenarnya, cara mengatasi glikosuria akan tergantung pada kondisi atau penyakit yang mendasarinya.

Jadi, penting untuk menjalani pemeriksaan menyeluruh dan mendapatkan diagnosis pasti dari dokter.

Bila diketahui bahwa glikosuria yang dialami terjadi akibat diabetes, pengobatan yang dapat dijalani adalah:

  • Mengubah pola makan khusus diabetes. Perbanyak sayur dan buah, biji-bijian, serta protein tanpa lemak
  • Melakukan olahraga teratur.
  • Minum obat oral atau suntik untuk diabetes yang diresepkan dokter.
  • Mengecek kadar gula darah secara teratur, untuk memantau kondisi kesehatan.

Bila diabetes yang dialami adalah diabetes gestasional, Moms tidak perlu khawatir karena umumnya kondisi diabetes dan glikosuria akan membaik setelah melahirkan.

Meski begitu, bukan berarti Moms bisa lengah. Menerapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan kondisi kehamilan sangat penting.

Terlebih, kondisi ini dapat membuat ibu rentan mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Sementara itu, bila penyebab dari glikosuria adalah masalah pada ginjal, pengobatan untuk mengatasi penyebab diperlukan.

Kondisi setiap orang bisa berbeda-beda, sehingga Moms bisa bicarakan lebih lanjut dengan dokter mengenai hal ini.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan untuk menjalani rangkaian pemeriksaan.

Tujuannya untuk mengetahui dengan pasti, jenis penyakit ginjal yang dialami. Barulah setelah itu rencana pengobatan akan dibuat.

Baca juga: Cegah Anemia, Ini 5 Obat Penambah Darah Alami

Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah glikosuria? Sayangnya, kondisi ini sulit untuk dicegah. Terutama pada kasus glikosuria yang terjadi akibat faktor genetik.

Namun, Moms bisa memperkecil kemungkinan terkena kondisi ini dengan mewaspadai diabetes.

Meskipun tidak mungkin untuk mencegah diabetes tipe 1, Moms masih bisa mencegah diabetes tipe 2.

Caranya adalah dengan memiliki pola makan sehat, berolahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal.

Selain itu, jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan, termasuk kadar gula darah, ya!

  • https://www.nature.com/articles/srep39372
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16266604/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1262363614726904?via%3Dihub
  • https://www.verywellhealth.com/sugar-in-urine-5116293
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/326197#treatments

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb