05 Desember 2023

Gondongan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Gondongan pada anak bisa dicegah dengan imunisasi
Gondongan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Moms pasti sudah familiar dengan gondongan pada anak.

Gondongan pada balita adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus.

Virus gondongan sering menyerang anak dan balita, khususnya pada kelenjar penghasil air liur (saliva) yang terletak di dekat telinga.

Moms mungkin sudah mengetahui bahwa ciri khas penyakit gondongan adalah munculnya benjolan di leher.

Di Amerika Serikat, gondongan umumnya menyerang anak-anak, khususnya yang berusia antara 5-9 tahun.

Namun sekarang sudah lebih berkurang berkat adanya vaksin gondongan.

Walau sering dianggap tidak berbahaya, gondongan pada balita sebenarnya perlu segera ditangani sebelum berujung pada masalah kesehatan yang lebih serius, seperti:

Nah, informasi berikut ini adalah serba-serbi mengenai gondongan pada anak. Disimak yuk, Moms!

Baca juga: Tanda-Tanda Menstruasi pada Anak pada Masa Pubertas, Catat!

Apa Itu Gondongan pada Anak?

Ilustrasi Gondongan pada Anak
Foto: Ilustrasi Gondongan pada Anak (Hawaiifamilydental.com)

Gondongan adalah peradangan kelenjar ludah di bagian samping wajah (parotis) akibat infeksi virus.

Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan pada sisi wajah di bawah telinga.

Gondongan dapat menular melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Faktor risiko terkena gondongan meliputi belum mendapat vaksin MMR dan berusia antara 2-12 tahun.

Gejala gondongan pada setiap anak berbeda-beda, namun biasanya berupa:

  • Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan
  • Demam hingga 39°C
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi
  • Nyeri perut
  • Mudah lelah
  • Hilang nafsu makan

Pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau menyerupai gejala pilek.

Gondongan dapat dicegah dengan memberikan imunisasi MMR pada anak, lho Moms.

Gejala Gondongan pada Anak

Ilustrasi Periksa Dokter
Foto: Ilustrasi Periksa Dokter (Blog.ochsner.org)

Moms mungkin sudah tahu kalau gejala yang jadi ciri khas gondongan adalah munculnya pembengkakan di sekitar pipi, mulut, dan atas leher.

Pembengkakan ini kerap kali membuat Si Kecil merasa sakit saat mengunyah atau menelan.

Namun menurut About Kids Health, sebenarnya gejala gondongan sudah bisa terlihat sebelum kelenjar parotis membengkak, seperti:

  • Sakit kepala dan nyeri otot
  • Mulut kering
  • Kehilangan nafsu makan dan mudah merasa lelah
  • Demam tinggi lebih dari 38 derajat
  • Pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar parotis di depan telinga dan menyilang ke sudut rahang
  • Batuk atau pilek
  • Mudah kelelahan

Baca juga: 3 Pertanyaan Seputar Masalah Imunisasi yang Paling Sering Ditanyakan

Dalam beberapa hari, kelenjar parotis bisa membengkak dan terasa nyeri. Ini membuat pipi terlihat sembab.

Rasa sakit bertambah parah saat anak menelan, berbicara, mengunyah, atau minum jus asam (seperti jus jeruk). Salah satu atau kedua kelenjar parotis bisa membengkak.

Terkadang yang satu membengkak beberapa hari sebelum gejala yang lain.

Mengutip Kids Health, meskipun jarang terjadi, tapi mereka yang terinfeksi gondongan juga mungkin mengalami:

  • Ensefalitis atau meningitis
  • Orkitis (radang testis)
  • Ooforitis (radang ovarium)
  • Pankreatitis (radang pankreas)
  • Gangguan pendengaran

Hubungi dokter jika anak Moms mengalami gejala gondongan atau pernah berada di dekat seseorang yang menderita gondongan.

Dokter mungkin memberi Moms instruksi khusus sebelum mengunjungi dokter anak, agar tidak menularkannya pada orang lain.

Dokter akan melakukan pemeriksaan, menanyakan gejala, dan memeriksa apakah anak Moms mendapat vaksin gondongan.

Dokter anak terkadang mengirimkan sampel air liur atau sampel darah untuk diuji lebih lanjut.

Baca juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis

Penyebab Gondongan pada Anak

Ilustrasi Gondongan pada Anak
Foto: Ilustrasi Gondongan pada Anak (Checkupnewsroom.com)

Menurut Julio Orkin, dokter anak di Toronto’s Hospital for Sick Children, gondongan terjadi akibat kelenjar parotis terkena infeksi Paramyxovirus A.

Kelenjar parotis terletak di bagian depan dan bawah setiap telinga, dan berfungsi untuk menghasilkan air liur.

Si Kecil bisa terkena virus dari paparan air liur atau cairan hidung orang lain, misalnya terkena bersin atau berbagi gelas dan peralatan makan dengan orang yang sudah terinfeksi.

Berita baiknya, menurut Centers for Disease Control and Prevention, risiko anak dan balita terkena gondongan bisa ditekan sampai 99% dengan 2 kali imunisasi MMR.

Gondongan itu penyakit yang menular, Moms. Melansir National Health Service, berikut cara virus gondongan pada anak menyebar:

  • Batuk atau bersin dan melepaskan tetesan kecil air liur yang terkontaminasi, yang kemudian dapat dihirup oleh orang lain
  • Menyentuh hidung atau mulutnya, kemudian memindahkan virus ke suatu benda
  • Berbagi peralatan, seperti cangkir, sendok garpu atau piring dengan orang yang terinfeksi

Walaupun tidak termasuk penyakit berat, gondongan merupakan penyakit yang menular. Penyebarannya sama seperti penyakit flu.

Seseorang dengan gondongan akan menular dari 2 hari sebelum gejala mulai hingga 5 hari setelah mereka selesai.

Siapa pun yang terinfeksi dapat menularkan penyakit tersebut, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala.

Gondongan paling sering terjadi pada anak usia sekolah dan mahasiswa. Wabah terjadi ketika banyak orang dari satu daerah terserang penyakit yang sama.

Sebagian besar orang yang menderita gondongan tidak pernah mendapatkannya lagi.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita


Mengatasi Gondongan pada Anak

Ilustrasi Vaksinasi
Foto: Ilustrasi Vaksinasi (Newsbeezer.com)

Virus gondongan sangat menular, dapat menyebar hingga 9 hari setelah munculnya gejala. Oleh karena itu, langkah pertama adalah menjauhkan Si Kecil dari orang yang terinfeksi gondongan.

Bukan hanya itu saja, berikut adalah beberapa tip kunci untuk membantu Moms mengatasi gondongan pada anak secara alami dan dengan obat.

1. Istirahat yang Cukup

Untuk membantu menghentikan penyebaran virus, bantulah perkuat sistem kekebalan tubuh Si Kecil.

Biarkan Si Kecil tetap di rumah selama mengalami gejala-gejala gondongan tersebut.

Ini bisa berarti menghindari kontak dengan orang selama antara tujuh hingga 20 hari tergantung pada seberapa parah virusnya.

Istirahat sepenuhnya di tempat tidur biasanya tidak diperlukan, tetapi penting untuk tidur setidaknya delapan hingga sembilan jam setiap hari untuk Si Kecil.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan anak-anak tinggal di rumah dan berhenti sementara dari kegiatannya di sekolah setidaknya selama 5 hari.

Moms juga harus meminta izin sakit kepada pihak sekolah Si Kecil, hingga gejala mereda.

Mengutip Kids Health, berikan obat penurun demam atau pereda nyeri, seperti asetaminofen atau ibuprofen, jika anak merasa tidak nyaman.

Namun Moms, ingat untuk jangan pernah memberikan aspirin kepada anak yang memiliki penyakit virus, karena penggunaan tersebut terkait dengan sindrom Reye.

Baca juga: Ascardia (Aspirin/Obat Nyeri): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

2. Minum Lebih Banyak Cairan dan Konsumsi Elektrolit

Gondongan pada anak dapat menyebabkan sakit di tenggorokan dan membuat Si Kecil kesulitan menelan atau mengunyah makanan secara normal.

Hal ini akhirnya membuat Si Kecil kehilangan nafsu makan dan mengonsumsi sedikit kalori atau cairan.

Untuk membantu menjaga sistem kekebalan anak tetap kuat dan mencegah gejala memburuk, penting untuk minum cukup air dan mencegah ketidakseimbangan elektrolit.

Makanan dan minuman yang bermanfaat untuk meredakan gejala gondongan pada anak antara lain:

Moms juga dapat mencoba menggunakan pengobatan alami dengan menyesap air panas yang menenangkan dengan lemon, madu, dan kayu manis.

Atau Moms bisa membuat teh jahe buatan sendiri dengan madu mentah yang meningkatkan kekebalan tubuh.

3. Sanitasi Rumah untuk Mengatasi Penyebaran Virus

Ketika seseorang dalam keluarga berada dalam masa inkubasi akibat gondongan, berhati-hatilah untuk meminimalkan kontak dengan mereka.

Cara untuk mempraktikkan kebersihan yang baik dan mengendalikan virus, meliputi:

  • Membersihkan permukaan secara menyeluruh menggunakan minyak esensial antivirus alami (seperti lemon dan minyak oregano)
  • Mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut orang yang terinfeksi saat bersin atau batuk
  • Tidak berbagi tempat tidur
  • Menghindari berbagi minuman atau peralatan sampai gejala hilang

Baca juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!

4. Kendalikan Rasa Sakit dan Atasi dengan Alami

Jika gejalanya menjadi sangat tidak nyaman, obat penghilang rasa sakit tanpa resep, seperti ibuprofen dapat membantu.

Namun Moms juga harus konsultasikan itu ke dokter dulu ya.

Ada juga cara alami untuk mengatasi rasa sakit dan meredakan gejala, seperti:

Sebagai obat gosok, Moms bisa mencoba mengoleskan campuran buatan sendiri yang mengandung minyak peppermint pada area nyeri Si Kecil.

Kompres es atau kompres dingin juga dapat digunakan untuk melawan kelenjar yang membengkak untuk mengurangi peradangan dan nyeri pada Si Kecil.

Jika otot atau area tertentu membuat anak kesulitan, Moms bisa coba beralih menggunakan kompres panas karena dapat membantu meredakan nyeri juga.

Metode alami lain adalah mandi dengan garam Epsom.

Encerkan 2 cangkir ke dalam satu galon air, lalu tuangkan ke dalam bak mandi anak dan tambahkan minyak esensial untuk membantu Si Kecil merasa lebih baik.

5. Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak Melalui Makanan

Jika anak didiagnosis menderita gondongan, Moms mungkin berpikir sudah terlambat untuk mulai mengkhawatirkan pola makan yang sehat.

Tetapi makanan kaya nutrisi yang tepat membantu menurunkan risiko komplikasi gondongan seperti infeksi serius lainnya atau kerusakan telinga pada anak.

Cobalah menghaluskan atau memasak makanan dengan antioksidan tinggi seperti buah dan sayuran untuk membuat smoothie dan sup yang disukai Si Kecil.

Makanan probiotik, seperti sayuran yang dibudidayakan, yoghurt, dan kombucha, juga merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan usus anak

Ini sangat berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Cobalah untuk menghindari makanan inflamasi yang dibuat dengan tambahan gula, aditif sintetis seperti pemanis buatan, atau daging dengan bahan kimia tidak alami.

6. Obat Pereda Nyeri

Beberapa obat penurun demam juga efektif untuk meredakan nyeri pada anak yang sedang gondongan.

Moms dapat menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas jika Si Kecil mengalami nyeri otot akibat pembengkakan kelenjar parotis.

Namun konsultasikan lagi dengan dokter anak ya, Moms.

Baca juga: Jenis Sakit Kepala yang Berbahaya Menurut Dokter Neurologi


Komplikasi Gondongan pada Anak

Anak Sakit
Foto: Anak Sakit (Babycenter.com)

Jika tidak ditangani dengan tepat, gondongan dapat menyebabkan hadirnya penyakit komplikasi.

Meski jarang terjadi, komplikasi gondongan pada anak berpotensi menjadi masalah serius.

Sebab, komplikasi gondongan pada anak bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.

Berikut ini beberapa komplikasi gondongan pada anak yang mungkin terjadi.

1. Radang Otak

Salah satu komplikasi gondongan pada anak adalah radang otak, atau ensefalitis. Ini terjadi akibat infeksi virus gondong.

Radang otak ini bisa memicu gangguan saraf dan mengancam jiwa.

2. Radang Testis

Komplikasi lain dari gondongan pada anak laki-laki, terutama yang telah mencapai pubertas, adalah radang testis.

Pada anak laki-laki yang telah mencapai pubertas, virus gondong dapat menyebabkan penurunan ukuran testis atau atrofi testis.

3. Meningitis

Komplikasi gondongan pada anak yang selanjutnya adalah meningitis.

Virus gondong yang menyebar melalui aliran darah untuk menginfeksi sistem saraf pusat, dapat menyebabkan meningitis virus.

Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan selaput di sekitar sumsum tulang belakang dan otak.

Baca juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!

4. Pankreatitis

Komplikasi gondongan pada anak yang selanjutnya adalah pankreatitis. Virus gondong yang memengaruhi pankreas, dapat menyebabkan pankreatitis.

Tanda atau gejala dari kondisi ini, berupa rasa sakit di perut bagian atas dan tengah, mual dan muntah.

5. Gangguan Pendengaran

Komplikasi gondongan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan pendengaran.

Gondongan dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran pada satu atau kedua telinga.

Virus merusak koklea, yang merupakan salah satu struktur pada telinga bagian dalam, untuk memfasilitasi pendengaran.

Meski jarang, gangguan pendengaran tersebut dapat menjadi permanen.

6. Masalah Jantung

Komplikasi gondongan pada anak yang selanjutnya adalah masalah jantung.

Gondongan dapat menyebabkan detak jantung abnormal, dan penyakit pada otot jantung. Akan tetapi, hal tersebut jarang terjadi.

Jika melihat adanya komplikasi pada gondongan, segera bawa anak ke dokter.

Dokter akan memberi penanganan yang tepat untuk anak Moms. Jika dibiarkan, gondongan bisa berakibat fatal.

Mencegah Gondongan pada Anak

Ilustrasi Periksa Dokter (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Periksa Dokter (Orami Photo Stock)

Untuk mencegah gondongan pada anak, bisa Moms lakukan dengan memberikan vaksin kombinasi campak, dan rubella (MMR).

Vaksin MMR memberikan kekebalan terhadap gondongan bagi sebagian besar penerimanya, dan anak-anak yang telah menderita gondongan umumnya kebal seumur hidup.

Vaksin MMR diberikan dalam 2 dosis. Dosis pertama diberikan antara umur 12-15 bulan.

Dosis kedua diberikan antara usia 4 dan 6. Dosis kedua harus diberikan setidaknya 4 minggu setelah dosis pertama.

Terkadang anak yang telah divaksinasi masih terkena gondong. Tetapi gejala mereka akan jauh lebih ringan daripada jika mereka tidak mendapatkan vaksin.

Untuk orang-orang yang lebih rentan terhadap gondongan, dokter mungkin merekomendasikan dosis tambahan vaksin MMR selama wabah gondongan.

Untuk membantu mencegah penyebaran gondongan ke orang lain, Moms bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Jauhkan anak dari sekolah atau tempat penitipan anak sampai gejalanya hilang, agar tidak menular
  • Cuci tangan Moms dengan baik sebelum dan sesudah merawat anak yang sakit
  • Pastikan anggota keluarga rumah lainnya sering mencuci tangan, terutama sebelum makan atau memegang sesuatu
  • Minta anak Moms untuk menutupi mulut dan hidungnya saat bersin atau batuk
  • Bersihkan permukaan keras, mainan, dan gagang pintu dengan disinfektan
  • Pastikan pusat penitipan anak menganjurkan untuk mencuci tangan

Baca Juga: Makanan yang Membuat Jahitan Caesar Gatal, Ini Kata Dokter

Ada beberapa masalah yang sering terjadi dengan penyakit gondongan. Ini bisa mengkhawatirkan, tetapi jarang serius dan biasanya membaik saat infeksi berlalu.

Namun, bila Si Kecil mengalami pembengkakan testikel, meningitis, pancreatitis, maka perlu adanya penanganan dokter lebih lanjut dan intensif.

Itulah beberapa hal yang harus Moms ketahui tentang gondongan pada anak termasuk cara untuk mengatasi gondongan pada anak. Semoga membantu!

  • https://www.cdc.gov/mumps/index.html#:~:text=However%2C%20disease%20symptoms%20are%20milder,See%20Mumps%20Cases%20and%20Outbreaks.&text=MMR%20(measles%2C%20mumps%2C%20and,way%20to%20protect%20against%20mumps.
  • https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=753&language=English
  • https://www.nhs.uk/conditions/mumps/complications/
  • https://kidshealth.org/en/parents/mumps.html
  • https://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/m/mumps/symptoms-and-causes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb