02 April 2024

Obat Radang dan Alergi Grathazon, Ini Aturan Pakainya!

Harus dengan resep dokter ya!
Obat Radang dan Alergi Grathazon, Ini Aturan Pakainya!

Grathazon adalah obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan dan alergi.

Termasuk asma bronkial, rheumatoid arthritis, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi.

Bahan aktif yang terkandung dalam obat ini adalah dexamethasone.

Baca Juga: Mengenal Decolsin, Obat Flu Batuk Khusus Orang Dewasa

Manfaat dan Kegunaan Grathazon

Obat Radang Sendi
Foto: Obat Radang Sendi (Orami Photo Stock)

Grathazon adalah obat golongan kortikosteroid yang digunakan untuk mengatasi peradangan dan alergi.

Obat ini bejkerja dengan cara mengurangi respons pertahanan alami tubuh, dan mengurangi gejala yang ditimbulkan.

Beberapa manfaat dan kegunaan Grathazon adalah:

1. Mengurangi Peradangan dalam Tubuh

Salah satu manfaat utama Grathazon adalah untuk mengatasi berbagai peradangan atau inflamasi dalam tubuh.

Misalnya rheumatoid arthritis, radang usus, radang pada ginjal, radang pada mata, radang karena asma dan kondisi peradangan lainnya.

Dexamethasone dalam Grathazon juga berpotensi mengurangi peradangan parah yang memperburuk COVID-19.

Hal ini diungkapkan dalam hasil studi pada 2020 di Journal of Biological Regulators and Homeostatic Agents.

Namun, karena dapat menekan sistem kekebalan, ada juga risiko efek samping berupa penurunan kemampuan tubuh untuk melawan virus.

2. Mengobati Penyakit Autoimun

Selain mengurangi peradangan, Grathazon juga dapat mengobati penyakit autoimun, dan berbagai jenis alergi.

Termasuk juga penyakit lupus, bronkospasme, dan idiopatik thrombocytopenic.

3. Mengatasi Syok Anafilaktik

Dalam dosis tinggi, Grathazon juga dapat membantu mengatasi syok anafilaktik akibat alergi.

4. Sebagai Terapi Pendukung Kemoterapi Kanker

Obat golongan kortikosteroid seperti Grathazon juga digunakan untuk pasien kanker, sebagai terapi pendukung kemoterapi.

Obat ini dapat membantu menangkal menangkal perkembangan edema pada pasien tumor otak.

Sebagai agen kemoterapi, obat ini juga digunakan untuk pengobatan multiple myeloma.

Baik secara tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat-obatan lain.

Seperti thalidomide, lenamide, bortezomidib, kombinasi dari adriamycin dan vincristine atau velcade dan revlimid.

Obat ini juga bisa mendukung obat antiemetik seperti ondansetron, yang digunakan untuk mencegah efek samping mual dan muntah saat kemoterapi.

Baca Juga: Obimin AF Suplemen untuk Ibu Hamil, Simak Dosis dan Aturan Pakainya

5. Kegunaan Lainnya

Obat kortikosteroid seperti Grathazon juga digunakan untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh dalam proses transplantasi organ.

Pendaki gunung yang mengalami high-altitude cerebral edema (HACE), atau high-altitude pulmonary edema (HAPE), juga sering menggunakan obat ini.

Dosis dan Aturan Pakai Grathazon

Ilustrasi Minum Obat
Foto: Ilustrasi Minum Obat (Freepik.com/freepik)

Grathazon adalah obat keras, sehingga hanya bisa dibeli dan digunakan dengan resep dokter.

Dosis obat ini juga harus dikonsultasikan pada dokter, agar tepat dan tidak menimbulkan risiko berbahaya.

Dokter biasanya meresepkan dosis sesuai kondisi yang dialami masing-masing individu.

Namun, secara umum, dosis Grathazon untuk mengatasi peradangan dan alergi adalah sebagai berikut:

  • Dosis awal 0,75-9 mg per hari. Lalu dosis dikurangi secara bertahap hingga seminimal mungkin.
  • Pada keadaan biasa, dosisnya 1 kaplet 0,5 mg diminum 2-4 kali sehari, atau menurut petunjuk dokter.

Minum Grathazon secara utuh, dengan bantuan air putih.

Pastikan untuk mengikuti dosis yang sudah ditentukan oleh dokter. Jangan mengurangi atau menambahnya tanpa persetujuan.

Untuk mengurnagi rasa tidak nyaman pada pencernaan, obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan.

Untuk penyimpanannya, Grathazon sebaiknya disimpan di suhu ruang yang sejuk, kurang dari 30 derajat Celsius.

Hindari paparan sinar matahari langsung, kelembapan, dan jangkauan anak-anak.


Efek Samping Grathazon

Sakit Kepala Efek Samping Obat
Foto: Sakit Kepala Efek Samping Obat (Freepik.com/jcomp)

Seperti obat-obatan lain, Grathazon juga dapat memiliki risiko efek samping.

Beberapa efek samping umum yang dapat terjadi akibat penggunaan obat ini adalah:

  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Sulit tidur
  • Nafsu makan meningkat

Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.

Namun, beri tahu dokter segera jika memiliki efek samping yang serius, termasuk:

  • Tanda-tanda infeksi (seperti sakit tenggorokan yang tidak kunjung hilang, demam)
  • Nyeri tulang/sendi
  • Detak jantung cepat/lambat/tidak teratur
  • Nyeri atau tekanan pada mata
  • Masalah penglihatan
  • Kenaikan berat badan yang tidak biasa
  • Wajah bengkak
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki atau tungkai
  • Gejala pendarahan lambung atau usus (seperti sakit perut, tinja hitam, atau muntah seperti ampas kopi)
  • Perubahan mental atau suasana hati
  • Perubahan periode menstruasi
  • Nyeri atau kram otot
  • Kelemahan
  • Mudah memar atau berdarah
  • Penyembuhan luka lambat
  • Kulit menipis
  • Kejang

Pada beberapa kasus, Grathazon juga dapat membuat kadar gula darah naik, yang dapat menyebabkan atau memperburuk diabetes.

Jadi, beri tahu dokter jika memiliki gejala gula darah tinggi seperti peningkatan rasa haus atau frekuensi buang air kecil.

Jika sudah menderita diabetes, periksa gula darah secara teratur sesuai petunjuk dan bagikan hasilnya dengan dokter.

Dokter mungkin perlu menyesuaikan obat diabetes, program olahraga, atau rencana pola makan.

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap Grathazon jarang terjadi. Namun, segera cari bantuan medis jika melihat reaksi alergi serius, termasuk:

  • Ruam
  • Gatal atau pembengkakan, terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan
  • Pusing parah
  • Kesulitan bernapas

Baca Juga: Faxiden (Obat Radang Sendi): Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Detail Produk

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Pexels.com)

Berikut ini adalah detail dari produk Garathazon yang perlu Moms ketahui sebelum pemakaian ya

1. Kategori

Obat ini termasuk dalam kategori antibiotik.

2. Deskripsi

Garathazon adalah obat yang mengandung zat aktif azithromycin, yang merupakan antibiotik makrolida.

Azithromycin bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi.

3. Indikasi Umum

Garathazon digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi telinga tengah, serta infeksi kelamin seperti klamidia dan gonore.

4. Dosis

Dosis Garathazon dapat bervariasi tergantung pada jenis infeksi dan kebutuhan individu.

Namun, dosis umum untuk orang dewasa adalah 500 mg sekali sehari selama 3 hari berturut-turut.

Untuk infeksi yang lebih serius, dosis dapat ditingkatkan sesuai petunjuk dokter.

5. Komposisi

Setiap tablet Garathazon mengandung 500 mg azithromycin dihidrat, serta bahan tambahan lainnya seperti pengisi, pengikat, dan pelapis.

6. Aturan Pakai

Garathazon harus diminum sesuai petunjuk dokter atau petunjuk pada kemasan obat.

Tablet harus ditelan utuh dengan segelas air, baik dengan atau tanpa makanan.

7. Perhatian

Sebelum menggunakan Garathazon, pastikan untuk memberi tahu dokter tentang riwayat medis Moms, terutama jika Moms memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik makrolida atau jika Moms sedang mengonsumsi obat lain.

Jangan menghentikan penggunaan Garathazon sebelum waktunya, meskipun gejala infeksi sudah mereda, kecuali atas petunjuk dokter.

8. Golongan Produk

Garathazon termasuk dalam golongan obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Harap diingat bahwa informasi ini hanya sebagai panduan umum.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum menggunakan obat ini, serta untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat sesuai anjuran dokter.

9. Interaksi Obat Grathazon

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Grathazon antara lain:

  • Aldesleukin.
  • Obat yang dapat menyebabkan perdarahan atau memar (termasuk obat antiplatelet seperti clopidogrel).
  • Obat pengencer darah seperti dabigatran atau warfarin.
  • Obat antiinflamasi non-steroid, seperti aspirin, celecoxib, atau ibuprofen.
  • Mifepristone.

Grathazon dapat mempercepat pembuangan obat lain dari tubuh, yang dapat memengaruhi cara kerjanya.

Contoh obat yang terpengaruh termasuk obat kanker tertentu (seperti dasatinib, lapatinib, sunitinib), praziquantel, rilpivirine, dan lain-lain.

Obat ini juga dapat mengganggu tes laboratorium tertentu (termasuk tes kulit ), dan mungkin menyebabkan hasil tes yang salah.

Pastikan untuk menginformasikan pada petugas lab dan dokter bahwa sedang mengonsumsi obat ini, sebelum menjalani tes.

  • https://www.biolifesas.org/biolife/2020/06/19/dexamethasone-for-covid-19-not-so-fast/
  • https://www.healthline.com/health/dexamethasone-oral-tablet
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/dexamethasone-oral-route/description/drg-20075207
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb