10 Januari 2024

Serba-serbi Hamil di Luar Kandungan, Waspada Moms!

Cari tahu gejala dan ragam pengobatannya
Serba-serbi Hamil di Luar Kandungan, Waspada Moms!

Faktor Risiko Hamil di Luar Kandungan

Ilustrasi Test Pack (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Test Pack (Orami Photo Stock)

Dikutip dari American Pregnancy Association, ada beberapa faktor risiko hamil di luar kandungan, di antaranya:

  • Usia ibu 35-44 tahun
  • Kehamilan ektopik sebelumnya
  • Operasi panggul atau perut sebelumnya
  • Penyakit Radang Panggul (PID)
  • Beberapa aborsi yang diinduksi
  • Hamil setelah menjalani ligasi tuba atau saat IUD dipasang
  • Merokok
  • Endometriosis
  • Sedang menjalani perawatan kesuburan atau sedang menggunakan obat kesuburan

Baca Juga: 5 Vitamin Pra Kehamilan Terbaik Rekomendasi Dokter

Mencegah Hamil di Luar Kandungan Berulang

Pasangan (Orami Photo Stocks)
Foto: Pasangan (Orami Photo Stocks)

Tidak ada cara untuk mencegah hamil di luar kandungan.

Namun, jangan khawatir karena ada kemungkinan untuk menurunkan risiko atau komplikasi serius yang terkait dengan hal ini.

Diagnosis dan pengobatan dini, serta menjaga kesehatan reproduksi yang baik dapat membantu meminimalisir peluang hamil di luar kandungan.

Dengan menjaga kesehatan reproduksi yang baik dan menurunkan kemungkinan Moms tertular infeksi menular seksual, kemungkinan hamil di luar kandungan akan berkurang.

Oleh karena itu, Moms perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan dan menjalani tes kehamilan secara teratur.

Tidak hanya itu, Moms juga harus menjalani gaya hidup sehat yang dapat membantu mengurangi risiko tersebut.

Terkadang, diagnosis dini dapat membantu dalam pengobatan.

Namun, Moms tetap harus ingat bahwa tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kondisi hamil di luar kandungan.

Baca Juga: 9 Keluhan Ibu Hamil Trimester 3, Waspada Kontraksi Palsu

Cara Alami Pulih setelah Hamil di Luar Kandungan

Kesehatan Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Kesehatan Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Setelah mengalami hamil di luar kandungan dan harus mengugurkan janin, Moms tentu butuh waktu untuk sembuh baik secara fisik maupun emosional.

Gabungkan perawatan alami dan ingatlah untuk bersikap baik kepada diri sendiri selama proses penyembuhan.

1. Pemulihan Emosional

Cara pemulihan emosional pertama yang bisa Moms lakukan adalah dengan pemulihan emosional.

Beberapa langkah yang bisa Moms lakukan diantaranya:

  • Tim Support

Berbicara dengan seseorang yang pernah mengalami hal yang sama, tentu dapat membantu Moms mengatasi perasaan sedih, marah, takut, dan kesepian.

Misalnya, bergabung dengan forum sejenis Share Pregnancy and Infant Loss Support di Amerika Serikat dan Kanada yang menawarkan dukungan mental.

Moms bisa mencari forum dan group serupa di kota atau daerah domisili.

  • Konseling

Kehilangan bayi tentu adalah hal yang sulit bagi kedua pasangan.

Faktanya, menurut American Psychological Association, pria berduka atas kehilangan kehamilan lebih dari yang pernah diyakini para peneliti.

Menghadiri sesi konseling bersama dengan pasangan dapat membantu menyelesaikan perasaan bersalah atau menyalahkan diri.

Ini juga membantu mendekatkan Moms dan pasangan serta lebih belajar dalam mengatasi kesedihan.

  • Mengatasi Depresi

Hamil di luar kandungan menyebabkan hormon terus berubah yang mengarah ke gejala depresi termasuk kemarahan, kesedihan, ketakutan, kesedihan, dan rasa bersalah.

Salah satu pengobatan alami yang efektif untuk depresi adalah penggunaan minyak esensial dan konsumsi suplemen tertentu.

Misalnya, menggunakan aromatheraphy minyak lavender atau menggunakan minyak essensial beraroma untuk digunakan saat memijat tubuh.

Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa tenang dan damai dengan mengurangi stres emosional dan mengurangi kecemasan.

Sebuah studi percontohan kecil yang diterbitkan dalam Journal Complementary Therapies in Clinical Practice menemukan bahwa campuran minyak esensial yang terdiri dari lavender dan minyak mawar membantu mengurangi kecemasan dan depresi pada wanita pascapersalinan.

Dikutip dari Mayo Clinic, gejala depresi juga dapat dibantu dengan meningkatkan kadar vitamin B12 dan folat.

Vitamin B12 secara khusus membantu memproduksi serotonin secara alami dan dapat membantu meredakan gejala depresi.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology, mengonsumsi 1 miligram vitamin B12 setiap hari dapat meningkatkan hasil pengobatan depresi.

Laporan ini juga membahas pentingnya folat dalam peran depresi dan merekomendasikan dosis 800 mikrogram folat setiap hari.

Baca Juga: Bolehkah Keramas setelah Keguguran? Ini Jawabannya!

Cara pemulihan emosional pertama yang bisa Moms lakukan adalah dengan pemulihan fisik.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb