
Pernahkah mengalami jantung berdebar saat tidur, Moms? Tentu rasanya sangat menakutkan dan bikin panik, ya.
Terlebih bila sensasi berdenyutnya terasa hingga leher, dada, atau tenggorokan.
Pada kebanyakan kasus, jantung berdebar atau palpitasi bukan hal yang perlu dikhawatirkan.
Studi pada 2003 di QJM: An International Journal of Medicine mengungkapkan, sebagian besar kasus palpitasi tidak mengancam nyawa.
Namun, ini juga bisa jadi tanda dari masalah kesehatan lain yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan memastikan penyebab dari kondisi ini.
Baca juga: 7 Manfaat Inulin bagi Kesehatan, Baik untuk Pencernaan dan Jantung
Foto: Jantung Berdebar saat Tidur (medicalnewstoday.com)
Secara umum, gejala palpitasi atau jantung berdebar ditandai dengan detak jantung yang cepat atau kencang. Hal ini bisa terjadi kapan saja, termasuk saat tidur di malam hari.
Jantung berdebar saat tidur bisa terjadi selama beberapa detik hingga menit.
Gejala dan durasi yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh dan penyakit yang mungkin mendasarinya.
Menurut laman National Heart, Lung, and Blood Institute, jantung berdebar-debar adalah kondisi yang umum terjadi.
Bila hanya sebentar dan tidak terjadi terlalu sering, biasanya dokter tidak menganggapnya berbahaya.
Foto: Jantung Berdebar saat Tidur (Npr.org)
Sebenarnya, penyebab pasti dari jantung berdebar saat tidur seringkali tidak jelas. Orang yang tidur miring, khususnya di sisi kiri, mungkin lebih rentan mengalami kondisi ini.
Hal ini karena jantung berada tepat di sebelah dinding dada, sehingga debarannya terasa lebih bergema.
Jantung berdebar saat tidur juga mungkin terjadi karena gangguan yang ada lebih sedikit dan tingkat kebisingan yang lebih rendah, ketimbang di siang hari atau saat beraktivitas.
Namun, hal ini juga bisa terjadi akibat faktor eksternal dan beberapa masalah seperti:
Sejumlah kondisi yang mendasari juga dapat menyebabkan jantung berdebar, termasuk:
Sebuah studi pada 2018 di jurnal Medicine mencoba melakukan penelitian pada 688 orang dengan palpitasi jantung.
Hasilnya, ditemukan bahwa 81% di antaranya dikaitkan dengan aritmia jantung. Selain berbagai kondisi tersebut, jantung berdebar saat tidur juga bisa terjadi karena:
Baca juga: Ketahui Penyebab Efusi Perikardial, Kondisi Saat Ada Cairan dalam Jantung
Foto: Dokter dan Pasien (Orami Photo Stock)
Jantung berdebar saat tidur tidak selalu memerlukan pengobatan medis. Namun, Moms harus menemui dokter jika mengalami jantung berdebar disertai gejala berikut ini:
Diagnosis palpitasi atau jantung berdebar cukup sulit, karena hal ini terjadi secara acak.
Dokter biasanya akan mengajukan beberapa pertanyaan, terkait gejala yang dialami, seberapa sering, hingga gaya hidup yang dimiliki.
Barulah pemeriksaan fisik dan penunjang dilakukan, yang berupa:
Foto: Meditasi (Orami Photo Stock)
Penanganan untuk jantung berdebar saat tidur biasanya bervariasi, tergantung apa yang jadi penyebabnya.
Jika penyebabnya tidak jelas, dokter biasanya menyarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti:
Dokter juga dapat meninjau obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi. Hal ini untuk memeriksa apakah obat tersebut menyebabkan atau berkontribusi terhadap jantung berdebar.
Jika ada masalah kesehatan yang diketahui jadi penyebabnya, ikutilah pengobatan dan saran medis yang diberikan dokter.
Bila masalahnya ada pada jantung, beberapa pilihan pengobatan yang bisa dijalani adalah:
Baca juga: 9 Manfaat Jus Pisang, dari Turunkan Berat Badan hingga Sehatkan Jantung
Lalu, apa yang bisa dilakukan saat jantung berdebar terjadi?
Meski biasanya kondisi ini akan berhenti dengan sendirinya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menguranginya, yaitu:
Jika tidak ada metode di atas yang berhasil, Moms sebaiknya menghubungi layanan medis darurat.
Terutama jika jantung berdebar saat tidur tak kunjung berhenti, atau cukup sering terjadi, bisa jadi ada kondisi jantung yang mendasarinya.
Itulah pembahasan mengenai jantung berdebar saat tidur dan hal-hal yang perlu Moms ketahui. Kondisi ini bisa jadi tidak berbahaya, tetapi tetap perlu diwaspadai.
Jantung berdebar biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa detik hingga menit.
Jika tak kunjugn berhenti, atau ada gejala lain seperti nyeri dada, linglung, atau kesulitan bernapas menyertai, segera dapatkan bantuan medis darurat.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.