
Saat sedang hamil, Moms tentu sering mendengar nasihat dari banyak orang untuk selalu berhati-hati. Jangan sampai jatuh saat hamil, karena akan berbahaya bagi janin.
Hal yang paling ditakutkan tentu saja yang utama adalah keguguran akibat terjatuh. Ini bisa menjadi beban pikiran dan membuat Moms stres.
Sebenarnya, seberapa berbahaya jatuh saat hamil? Berikut ini informasinya. Yuk, disimak, Moms!
Baca Juga : Hindari 9 Pekerjaan Rumah Tangga Ini Saat Hamil!
Foto: pregnantwoman
Foto: Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Ternyata ada alasan medis di balik fakta jatuh saat hamil.
Selain akibat tergelincir lantaran lantai yang licin, ada penyebab lain kenapa ibu hamil rentan terjatuh.
Berikut ini beberapa penyebab jatuh saat hamil yang Moms ketahui dan waspadai:
Saat hamil, titik keseimbangan tubuh akan bergeser.
Hal ini mengakibatkan ibu hamil sulit menyeimbangkan diri. Karenanya, risiko jatuh saat hamil cukup tinggi.
Baca Juga: Sakit Perut saat Hamil, Ini 10+ Penyebab dan Cara Mengatasinya
Hormon relaxin muncul saat hamil. Hormon ini berfungsi meregangkan otot-otot tubuh di sekitar rahim dan serviks untuk proses persalinan.
Akan tetapi, hormon ini juga meregangkan sendi di kaki, Moms. Alhasil, kaki menjadi tidak stabil sehingga meningkatkan risiko jatuh saat hamil.
Banyak ibu hamil yang mengalami darah rendah.
Hal ini dapat membuat Moms pusing dan kehilangan keseimbangan saat berjalan.
Karenanya, risiko jatuh saat hamil juga cukup tinggi.
Pada trimester 2 atau 3, Moms mungkin mengalami kaki bengkak.
Kondisi ini membuat sedikit sulit untuk menyeimbangkan diri, karenanya dapat meningkatkan risiko terjatuh saat hamil.
Baca Juga : Balita Jatuh Saat Ibu Pake High Heels, Ini 5 Bahaya High Heels untuk Wanita
Foto: kehamilan (healthline.com)
Foto: Kehamilan (Orami Photo Stocks)
Asalkan Moms tidak terluka parah ketika jatuh saat hamil, maka kemungkinan besar janin masih dalam kondisi aman.
Kenapa? Karena, pada dasarnya, tubuh ibu hamil sudah didesain untuk melindungi janin dari berbagai hal, termasuk guncangan.
Dalam perut Moms, janin dilindungi oleh banyak lapisan, seperti:
Nah, kombinasi dari semua lapisan tersebut dapat mengurangi guncangan pada janin jika ibu hamil terjatuh.
Namun, perlu diingat bahwa perlindungan tersebut tetap dapat rusak jika Moms terjatuh atau terbentur cukup parah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi keparahan dampak buruk jatuh saat hamil:
Salah satu faktor yang menentukan adalah posisi ibu saat jatuh.
Posisi sangat penting untuk diperhatikan. Posisi yang menghantam perut ibu dapat lebih berbahaya dibandingkan dengan jatuh miring saat hamil atau jatuh ke belakang.
Jika tidak jatuh ke depan dan perut tidak terkena benturan langsung, maka kemungkinan besar janin dalam kondisi aman.
Beberapa ibu hamil yang jatuh ke belakang atau samping, tidak mengalami masalah dengan janinnya.
Baca Juga: Amankah Pewarna Makanan Selama Merencanakan Kehamilan?
Semakin tua usia ibu saat hamil, semakin besar pula kemungkinan komplikasi terjadi.
Jika ibu mengandung saat berumur di atas 35 tahun dan jatuh saat hamil, sebaiknya langsung mendapatkan penanganan medis walaupun tidak menunjukkan gejala atau keluhan tertentu.
Usia kehamilan ketika jatuh saat hamil juga dapat menentukan seberapa besar dampak yang bisa diakibatkan pada ibu dan janin.
Risiko semakin meningkat seiring usia kehamilan ibu yang bertambah.
Baca Juga : Peristiwa Anak Jatuh dari Eskalator, Pahami 8 Tips Aman Saat Naik Turun Eskalator
Foto: jatuh saat hamil, apa yang harus dilakukan 3
Foto: Ibu Hamil Naik Tangga (Orami Photo Stocks)
Dampak jatuh saat hamil beragam, tergantung pada usia kandungan Moms. Jatuh pada trimester pertama akan berbeda jika terjadi pada trimester akhir.
Berikut hal-hal yang perlu diwaspadai:
Pada masa ini, janin sangat dilindungi oleh dasar panggul. Setelah terjatuh, cobalah berbaring dan tenangkan diri.
Segera periksa ke dokter jika merasakan sakit di perut atau punggung setelah jatuh saat lahir, ya, Moms.
Di trimester kedua, janin tidak lagi menempel pada dasar panggul dan mulai dilindungi oleh cairan ketuban.
Jika Moms terjatuh dan merasakan hal-hal di bawah ini, segera periksakan diri ke dokter:
Jatuh pada trimester tiga berpotensi pada persalinan prematur. Sebaiknya Moms tetap memeriksakan diri walaupun tidak mengalami hal-hal tersebut.
Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu
Foto: jatuh saat hamil, apa yang harus dilakukan 1
Foto: Ibu Hamil Tidur (Orami Photo Stocks)
Banyak mitos yang beredar tentang kondisi ini.
Melansir Mayo Clinic, mitos tentang jatuh saat hamil belum teruji kebenarannya.
Namun, Moms tetap bisa menjadikannya arahan agar tetap berhati-hati.
Berikut ini mitos-mitos seputar jatuh saat hamil yang tidak perlu dikhawatirkan:
Baca Juga: Sering Kentut Apakah Tanda Hamil?
Foto: Manfaat Sirsak untuk Ibu Hamil mencegah mual.jpg
Foto: Mual saat Hamil (Orami Photo Stocks)
Memang sulit untuk menghindari jatuh saat hamil. Tapi, Moms tetap dapat mengurangi risikonya dengan beberapa tips berikut:
Moms dapat terjatuh jika menginjak permadani yang bergeser karena tidak merekat kuat pada lantai.
Untuk mencegah jatuh saat hamil, rekatkanlah karpet pada lantai dengan menggunakan lem yang cukup kuat.
Terpeleset di kamar mandi sangat berisiko terjadi saat bobot kandungan Moms semakin berat.
Untuk mencegah jatuh saat hamil, gunakanlah keset karet pada lantai kamar mandi.
Kabel-kabel dari barang elektronik yang malang-melintang di seantero rumah dapat berisiko membuat Moms tersandung.
Untuk mencegahnya, rapikan kabel-kabel tersebut dengan menggunakan selotip atau alat khusus.
Baca Juga: Apakah Normal Jika Moms Pingsan Selama Kehamilan?
Saatnya meninggalkan sepatu hak tinggi selama hamil untuk menghindari jatuh saat hamil.
Gunakanlah sepatu atau sandal yang berhak rendah dan beralas karet agar lebih nyaman dan mencegah risiko terjatuh.
Selama hamil, sebaiknya Moms hindari berada di tempat yang tinggi. Misalnya menaiki tangga untuk mengambil barang yang Moms simpan di atas lemari.
Lebih baik meminta bantuan orang lain untuk meraih barang tersebut.
Lantai yang licin sangat berisiko menyebabkan ibu hamil jatuh terpeleset. Untuk mencegahnya, sebisa mungkin hindarilah lantai licin dan genangan air.
Bila perlu, sebaiknya Moms tidak mengepel dulu selama hamil.
Baca Juga: Lakukan Hal Ini Agar Badan Tak Lemas Saat Hamil
Bukan hanya di dalam rumah, risiko terjatuh juga bisa terjadi di luar rumah.
Saat hujan turun, jalanan akan menjadi lebih licin. Oleh karena itu, sebaiknya Moms tidak keluar rumah dulu untuk mencegah jatuh saat hamil.
Saat hamil, Moms umumnya seringkali merasa pusing. Kondisi tersebut dapat membuat keseimbangan tubuh terganggu.
Kondisi inilah yang meningkatkan resiko jatuh saat hamil. Atasi rasa pusing tersebut dengan mengonsumsi obat-obatan yang sesuai dengan anjuran dokter.
Jagalah gula darah Moms agar tetap tetap stabil sehingga tidak cepat lemas dan pusing. Jika mulai terasa pusing, sebaiknya duduk dan tenangkan diri.
Dengan perut yang terus membesar ke depan, tentu Moms lebih sulit untuk melihat kaki atau hal-hal yang ada di bawah saat berjalan.
Jika tidak yakin, mintalah bantuan orang lain untuk menuntun saat berjalan.
Baca Juga: 7 Aktivitas yang Bisa Mengurangi Mual saat Hamil
Nah, itu dia Moms seputar jatuh saat hamil dan beberapa tips yang bisa diikuti. Semoga Moms dapat mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ini, ya!