03 Oktober 2023

Jatuh saat Hamil, Ini Penyebab dan Bahayanya untuk Kandungan

Ini perbedaan dampak jatuh saat hamil di trimester 1, 2 dan 3
Jatuh saat Hamil, Ini Penyebab dan Bahayanya untuk Kandungan

Jatuh saat hamil bisa menjadi peristiwa yang memicu kekhawatiran banyak calon ibu.

Jika sudah terjadi, Moms mungkin bertanya-tanya: Benarkah jatuh saat hamil berbahaya? Kapan harus khawatir?

Sementara banyak mitos beredar mengenai dampak jatuh saat hamil, jadi penting untuk membedakan fakta dari mitos, Moms.

Dalam artikel ini, kita akan membahas semua hal tersebut dan memberikan beberapa saran tentang cara mencegah jatuh saat hamil agar Moms dan bayi tetap aman.

Baca Juga: 28 Larangan untuk Ibu Hamil Muda, Hindari Aktivitas Berat!

Penyebab Jatuh saat Hamil

pregnantwoman
Foto: pregnantwoman

Ada berbagai alasan medis mengapa ibu hamil lebih rentan terjatuh, salah satunya adalah tergelincir di lantai licin.

Berikut ini beberapa penyebab jatuh saat hamil yang Moms ketahui dan waspadai:

1. Perubahan Titik Keseimbangan Tubuh

Ketika Moms hamil, perubahan signifikan terjadi pada tubuh, salah satunya adalah pergeseran titik keseimbangan.

Seiring bertambahnya berat badan, terutama di bagian perut, pusat gravitasi tubuh menjadi berbeda.

Perubahan ini dapat mempengaruhi cara Moms berjalan dan menyeimbangkan diri.

Dengan titik keseimbangan yang bergeser, ibu hamil mungkin merasa lebih canggung atau tidak stabil, yang tentunya meningkatkan risiko terjatuh.

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk bergerak dengan hati-hati.

Lalu, memastikan lingkungan sekitar aman dari halangan yang mungkin menyebabkan mereka tersandung atau tergelincir.

Baca Juga: 10+ Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Pengobatannya

2. Hormon Relaxin

Selama kehamilan, tubuh memproduksi hormon relaxin yang memiliki fungsi utama untuk meregangkan otot di sekitar rahim dan serviks, mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan.

Namun, efek dari hormon ini tidak terbatas hanya pada area tersebut.

Hormon relaxin juga berdampak pada sendi-sendi di kaki, membuatnya lebih lentur dan kurang stabil.

Dampak ini pada kaki Moms dapat mengurangi kemampuan untuk menyeimbangkan diri dengan baik, sehingga meningkatkan risiko jatuh saat hamil.

Penting bagi Moms untuk menyadari perubahan ini dan mengambil tindakan pencegahan agar tetap aman.

3. Tekanan Darah Rendah

Banyak ibu hamil menghadapi masalah tekanan darah rendah.

Kondisi ini bisa menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, dan kesulitan mempertahankan keseimbangan, terutama saat beraktivitas atau berjalan.

Dengan adanya gejala-gejala ini, risiko jatuh saat hamil menjadi meningkat.

Penting bagi ibu hamil untuk memahami dan mengenali tanda-tanda ini agar dapat mengambil langkah pencegahan.

4. Kaki Bengkak

Selama trimester kedua atau ketiga kehamilan, banyak ibu hamil yang mengalami pembengkakan pada kaki.

Pembengkakan ini, selain bisa menimbulkan ketidaknyamanan, juga dapat mempengaruhi kemampuan Moms untuk menyeimbangkan diri dengan baik saat berjalan atau beraktivitas.

Akibatnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko jatuh saat hamil.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk berhati-hati dan mungkin mempertimbangkan untuk mengenakan sepatu yang nyaman.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Sate? Ini Risiko dan Tips Amannya!

Jatuh saat Hamil, Berbahaya atau Tidak?

kehamilan
Foto: kehamilan (healthline.com)

Meski Moms jatuh saat hamil, jika tidak ada luka parah, janin biasanya tetap aman. Ini karena tubuh ibu hamil dirancang untuk melindungi janin dari guncangan.

Janin di dalam rahim Moms dilindungi oleh lapisan seperti cairan ketuban, membran kokoh, rahim yang berotot, dan rongga perut dengan tulang serta otot.

Nah, kombinasi dari semua lapisan tersebut dapat mengurangi guncangan pada janin jika ibu hamil terjatuh.

Namun, perlu diingat bahwa perlindungan tersebut tetap dapat rusak jika Moms terjatuh atau terbentur cukup parah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi keparahan dampak buruk jatuh saat hamil:

1. Posisi Ibu saat Jatuh

Salah satu faktor yang menentukan adalah posisi ibu saat jatuh.

Posisi sangat penting untuk diperhatikan. Posisi yang menghantam perut ibu dapat lebih berbahaya dibandingkan dengan jatuh miring saat hamil atau jatuh ke belakang.

Jika tidak jatuh ke depan dan perut tidak terkena benturan langsung, maka kemungkinan besar janin dalam kondisi aman.

Beberapa ibu hamil yang jatuh ke belakang atau samping, tidak mengalami masalah dengan janinnya.

Baca Juga: 13+ Menu Makanan Ibu Hamil Trimester 1 2 3, Moms Wajib Tahu!

2. Umur Ibu saat Hamil

Semakin tua usia ibu saat hamil, semakin besar pula kemungkinan komplikasi terjadi.

Jika ibu mengandung saat berumur di atas 35 tahun dan jatuh saat hamil, sebaiknya langsung mendapatkan penanganan medis walaupun tidak menunjukkan gejala atau keluhan tertentu.

3. Usia Kehamilan

Usia kehamilan ketika jatuh saat hamil juga dapat menentukan seberapa besar dampak yang bisa diakibatkan pada ibu dan janin.

Risiko Moms jatuh saat hamil dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Baca Juga: Hyperemesis Gravidarum, Mual dan Muntah Ekstrem pada Ibu Hamil

Dampak jatuh saat hamil beragam, tergantung pada usia kandungan Moms. Jatuh pada trimester pertama...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb