13 Maret 2024

11 Kriteria Mati Syahid dan Keutamaannya, Wajib Tahu!

Dirujuk dari sejumlah hadis sahabat Rasulullah SAW
11 Kriteria Mati Syahid dan Keutamaannya, Wajib Tahu!

Pernahkah Moms mendengar istilah mati syahid?

Ini merupakan kondisi ketika kita meninggal dunia dalam keadaan terpuji di jalan Allah SWT.

Banyak yang mengaitkan bahwa meninggal dunia dalam keadaan syahid yakni ketika sedang di medan perang.

Ternyata, kriteria mati syahid tak hanya itu, Moms.

Meninggal dunia dalam keadaan syahid dapat dilihat dari berbagai kriteria yang telah tercantum dalam firman dan hadis Rasulullah SAW.

Bahkan ada keutamaan yang bisa diperoleh dari mati syahid.

Apa saja kriteria dan keutamaan mati syahid? Yuk, kita bedah bersama!

Baca Juga: 7+ Arti Mimpi Kiamat, Tak Sekadar Bunga Tidur

Keutamaan Mati Syahid

Keutamaan Mati Syahid
Foto: Keutamaan Mati Syahid (Orami Photo Stocks)

Apa keutamaan dari mati syahid, Moms?

Syahid berasal dari kata dasar “syahida” yang berarti hadir serta menyaksikan, baik dengan mata lahir ataupun mata batin.

Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani dalam Suara Muhammadiyah, keutamaan seseorang mati syahid dapat menyaksikan para malaikat turun kepada mereka dan mengatakan,

“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (QS. Fushshilat, 41:30).

Dalam surah Al-Hadid, 57:19 berbunyi:

"Ketika seseorang merasakan sakaratul maut, mereka dapat menyaksikan berbagai macam kenikmatan akhirat yang telah dijanjikan Allah kepada mereka"

Keutamaan ini pun juga tersirat dalam QS. Ali ‘Imran, 3: 169 seperti:

"Dari mereka juga diperlihatkan bahwa ruhnya tetap hidup dan berada di sisi Allah"

Bagi Muslimin yang mati syahid, semua dosanya akan diampuni oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: 20+ Nama Bayi Laki-laki Islami 3 Kata, Bemakna Baik dan Penuh Doa

Namun, ada satu hal yang tidak bisa dimaafkan ketika mereka meninggal dunia, yakni utang piutang.

Utang adalah kewajiban yang harus dibayar dan dituntaskan oleh manusia.

Keutamaan mati syahid ini sesuai dengan hadis:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ (رواه مسلم)

Artinya:

“Dari Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang” (HR. Muslim).”

Dengan ini, jangan sampai kita memiliki utang piutang sebelum waktunya kita kembali ke hadapan Allah SWT ya, Moms.

Kriteria Mati Syahid

Ada berbagai cara agar seorang Muslim yang beriman dapat diberikan kehormatan syahid.

Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya menunjukkan bahwa cara kita menjalani hidup sama pentingnya bagaimana proses kita meninggal dunia.

Rasulullah SAW bersabda,

“Ada 7 jenis mati syahid selain orang yang gugur di jalan Allah di antaranya yakni seseorang yang terbunuh oleh wabah, kondisi tenggelam, radang selaput dada, penyakit perut, korban kebakaran, meninggal di bawah bangunan, dan wanita yang meninggal saat melahirkan adalah syahid.” – Al Muwatta Malik, Buku 16, Hadis 36.

Berikut di bawah ini penjelasan dari beberapa kriteria dari mati syahid bagi umat Muslim, antara lain:

1. Meninggal Karena Wabah

Ilustrasi Meninggal
Foto: Ilustrasi Meninggal (www.myjewishlearning.com)

Beberapa waktu lalu, dunia pernah dilanda wabah atau pandemi COVID-19.

Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini sudah menyebabkan ribuan korban meninggal dunia, begitu juga di Indonesia.

Namun, benarkah mati karena wabah termasuk dalam mati syahid?

Melansir DawateIslami, kriteria dari meninggal dalam keadaan syahid yakni salah satunya karena wabah penyakit.

Tiada satupun musibah atau penyakit di dunia yang menimpa kita tanpa seizin Tuhan Yang Maha Esa.

Hal ini tertuang seperti dalam QS At-Thaghabun ayat 11:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ

Maa asaaba min muṣībat īlawaa bīidni al-lawhi

Artinya:

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.”

Musibah, wabah atau penyakit yang menyebabkan seseorang meninggal dunia itu artinya mati keadaan syahid atau di jalan Allah SWT.

Namun, hal ini tak berlaku bagi seseorang yang 'sengaja' membahayakan dirinya sendiri dan lalai terhadap kesehatan.

Seperti dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 195 yang berbunyi:

وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ

walaa tul qūaa biāaīdīkum ailai al-tawhlukat ۛ

Artinya:

“Janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri.”

Selain itu, dalam sebuah hadist lain yang mendukung juga disebutkan:

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

lā darara walaa ḍiraaa

Artinya:

“Tidak boleh melakukan perbuatan yang bisa membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.” (HR IbnMajah).

Dalam kata lain, jika ada seorang manusia yang tak mengikuti protokol kesehatan atau aturan yang berlaku untuk mencegah penyebaran wabah dan penyakit, ia tak tergolong dalam mati keadaan syahid.


2. Keadaan Tenggelam

Kriteria mati syahid lainnya yakni ketika seseorang meninggal dalam keadaan tenggelam.

Ketika seseorang mengalami tenggelam, orang tersebut kemungkinan akan mengalami sakit tak tertahankan dan penderitaan sebelum meninggal.

Seperti studi dalam Academia terkait mati syahid dari pandangan Islam, ini bisa jadi orang yang tenggelam karena hujan deras, jatuh ke sungai, atau laut.

Para ulama menjelaskan bahwa jika seseorang bepergian melalui laut dan mengalami badai hingga menyebabkan orang itu tenggelam, orang tersebut akan dihitung sebagai syuhada di akhirat.

Sebaliknya, jika seseorang bepergian melalui laut, sementara diikuti dengan tujuan tidak terpuji, kemudian meninggal, ini tidak termasuk dalam keadaan mati syahid.

Kriteria ini dilihat dari niat yang dipunya seorang Muslimin tersebut.

Baca Juga: 7+ Cara dan Doa Agar Suami Setia Menurut Islam, Sudah Moms Amalkan?

3. Sakit Perut

Sakit Perut (Orami Photo Stocks)
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stocks)

Penyakit perut juga berhubungan dengan rasa sakit yang tak nyaman yang dapat menyebabkan kematian.

Seseorang yang sakit perut akan mengalami banyak penderitaan. Biasanya ini bisa berlangsung lama sebelum mereka meninggal dunia.

Para ulama memberikan contoh diare berat dan penyakit yang mirip dengan kanker perut.

Hal ini karena Muslim yang mengalami sakit perut kronis dan meninggal dunia digolongkan mati syahid.

4. Penyakit Selaput Dada

Ilustrasi Sakit Dada (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Sakit Dada (Orami Photo Stocks)

Moms, kriteria mati syahid selanjutnya yakni ketika mereka mengalami sakit dada atau selaput dada.

Biasanya ini mengacu pada penyakit pleuritis, yakni peradangan pada selaput paru.

Tertulis dalam riyawat Mirat-ul-Manajih, menjelaskan bahwa seseorang dengan penyakit selaput dada akan merasakan sakit luar biasa.

Gejalanya seperti demam, batuk, dan rasa sakit pada bagian tulang rusuk.

Baca Juga: Ini Hukum Merawat Orang Tua dalam Islam, Insya Allah Ganjarannya Surga!

5. Tertimpa Reruntuhan Bangunan

Mati Syahid (Orami Photo Stocks)
Foto: Mati Syahid (Orami Photo Stocks)

Kriteria mati syahid selanjutnya. yakni ketika ada sebuah rumah atau bangunan yang menimpa seseorang dan mengakibatkan orang tersebut meninggal dunia.

Ibn al-ʿUthaymīn berpendapat, jika seseorang meninggal dalam kecelakaan mobil, itu juga dapat dimasukkan dalam kriteria ini.

Seseorang meninggal yang disebabkan oleh runtuhnya bangunan, mungkin akan menderita patah tulang, jaringan tubuh robek, kehilangan darah, dan rasa sakit yang parah.

Ini menjadi salah satu proses kematian yang menyakitkan secara perlahan.

6. Korban Kebakaran

Kebakaran
Foto: Kebakaran (Unsplash.com/Go to Hush Naidoo Jade Photography)

Seseorang yang menjadi korban dari lahapan api menjadi kriteria mati syahid berikutnya.

Terbakar di sini bisa ketika kendaraan terbakar, tempat tinggal terbakar, ataupun kompor meledak.

Rasa kobaran api yang 'melahap' tubuh akan menimbulkan rasa sakit yang cukup parah dirasakan.

Hal ini tergolong dalam keadaan meninggal dunia di jalan Allah SWT.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Membayar Zakat Fitrah Menurut Ajaran Islam, Catat!

7. Wanita Melahirkan

Ilustrasi Melahirkan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Melahirkan (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Wanita yang meninggal dunia saat melahirkan termasuk dalam kriteria mati syahid.

Ini tertuang pada hadits utama yang diriwayatkan Rasulullah SAW sebelumnya.

Ibnu Qudāma menyebutkan hal ini termasuk dalam keadaan syahid ketika mereka telah suci dimandikan dan didoakan.


8. Membela Hartanya

Ilustrasi Guru (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Guru (Orami Photo Stock)

Kriteria mati syahid berikutnya yakni ketika seseorang mempertahankan hartanya dari rebutan orang lain.

Ini berupa kejadian dirampok ataupun dicuri dari orang jahat.

Diriwayatkan oleh Sa'id bin Zayd: Nabi (SAW) berkata:

عنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ (رواه البخاري)

Artinya:

"Barang siapa yang terbunuh saat melindungi hartanya adalah syahid dan dia yang terbunuh saat membela keluarganya, atau darahnya, atau agamanya adalah syahid" (Sunan Abi Dawud, Buku 42, Hadis 177).

Apabila seseorang Muslim mempertahankan harta miliknya dalam kebaikan hingga berakibat meninggal dunia, ia akan diganjar dengan pahala mati syahid.

Baca Juga: Tata Cara dan Doa Menyembelih Ayam sesuai Syariat Islam

9. Membela Agama

Ilustrasi Kabbah (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Kabbah (Orami Photo Stock)

Moms, seseorang yang terbunuh di jalan Allah SWT seperti membela agama, termasuk dalam golongan meninggal dunia dalam keadaan syahid.

Adapun hadits tersebut berbunyi:

عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ (رواه الترمذي)

Artinya:

Dari Sa’id bin Zaid ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda:

“Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya (jiwanya) maka ia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka ia syahid” (HR. At-Tirmidzi).

Artinya, ketika mereka tengah berperang atau membela agamanya untuk Allah SWT, ia termasuk dalam keadaan mati syahid.

10. Mati karena Hewan

Ilustrasi Kuda
Foto: Ilustrasi Kuda (pakdosen.co.id)

Kriteria orang mati syahid selanjutnya adalah orang yang meninggal akibat hewan, seperti jatuh atau menerima serangan dari hewan.

Hadis riwayat Abu Dawud menyebutkan bahwa korban sengatan serangga dan korban jatuh meninggal dari kuda atau unta juga mendapat derajat syahid.

أبو مالك الأشعري رضي الله عنه أنَّ النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ فَصَلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ، فمَاتَ أَوْ قُتِلَ، فَهُوَ شَهِيْدٌ، أَوْ وَقَصَه فَرَسُه أَوْ بَعِيْرُه، أَوْ لَدَغَتْه هَامَّةٌ، أَوْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِه، بِأَيِّ حَتْفٍ شَاءَ اللهُ، فإِنَّهُ شَهِيْدٌ، وَإِنَّ لَهُ الجَنَّةَ أخرجه أبو داود

Artinya: “Dari Abu Malik Al-Asyari ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa yang memutuskan berjuang di jalan Allah, lalu meninggal atau gugur; siapa terjatuh meninggal karena dilempar oleh kuda atau untanya; siapa yang disengat serangga; siapa yang meninggal di pembaringannya dengan wajar sesuai kehendak Allah; niscaya ia terhitung mati syahid dan ia berhak mendapat surga.’” (HR Abu Dawud).

Baca Juga: Mengenal Gharar dalam Jual Beli yang Hukumnya Dilarang dalam Agama Islam

11. Orang yang Senantiasa Berdoa Mati di Jalan Allah

Berdoa
Foto: Berdoa (Freepik.com/faizaminudin)

Ketika umat Islam senantiasa berdoa agar dirinya meninggal dunia di jalan Allah, maka hal ini termasuk salah satu kriteria orang mati syahid.

Melansir laman Hadeethenc.com, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang memohon mati sebagai syuhada kepada Allah Yang Maha Tinggi dengan tulus hati, niscaya Allah akan menempatkannya di derajat orang-orang yang mati sebagai syuhada meskipun dia meninggal dalam keadaan tidur." (HR. Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa niat yang tulus merupakan kunci untuk mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah.

Bahkan seseorang yang berniat melakukan suatu kebaikan akan mendapat pahala meskipun tidak dapat melaksanakannya.

Contohnya, orang yang dengan tulus berniat mati sebagai syuhada di jalan Allah, sungguh-sungguh ingin membela agama-Nya, Allah akan mencatatkan baginya pahala seperti para syuhada, meskipun dia tidak melakukan perbuatan mereka dan meninggal bukan dalam medan perang.

Demikian, itulah informasi mengenai mati syahid yang bisa Moms dan Dads ketahui.

  • https://www.dawateislami.net/magazine/en/hadees-with-explanation/types-of-martyrs
  • https://www.academia.edu/10610982/The_various_types_of_martyrs_in_Islam_an_Islamic_perspective
  • https://islam.nu.or.id/syariah/jenis-jenis-orang-gugur-mati-syahid-dalam-islam-SWSu8
  • https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/3157

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb