11 Oktober 2023

Seberapa Penting Obat Pelunak Rahim untuk Ibu Melahirkan?

Ibu hamil dengan riwayat penyakit tertentu tidak boleh menggunakan obat ini
Seberapa Penting Obat Pelunak Rahim untuk Ibu Melahirkan?

2. Melewati Waktu HPL

Obat pelunak rahim mungkin direkomendasikan jika telah melewati Hari Perkiraan Lahir (HPL).

"Ini terutama bagi perempuan yang telah melewati usia 42 minggu kehamilan," jelas dr. Ingrid.

Apabila dibiarkan tak tidak segera dilahirkan, bisa meningkatkan risiko bayi meninggal dalam kandungan.

Baca Juga: 13+ Bahan Alami untuk Mengencangkan Payudara, Bikin Makin Percaya Diri!

3. Ketuban Mulai Berkurang

Air ketuban berkurang bisa mengganggu kesehatan bayi ataupun ibu hamil.

Dikenal dengan oligohidramnion, ini bisa meningkatkan risiko fatal bagi janin dalam kandungan.

The American College of Obstetrician and Gynecology menjelaskan bahwa obat pelunak rahim direkomendasikan bila kehamilan telah mencapai usia 36 minggu.

4. Air Ketubah Pecah Tapi Tak Ada Kontraksi Setelahnya

Tak hanya itu, saat air ketuban sudah pecah, Moms mungkin memerlukan obat untuk melunakkan rahim.

Apabila belum merasakan kontraksi meski ketuban pecah, ini bisa meningkatkan infeksi.

Namun, pertimbangan ini akan berbeda-beda sesuai usia kehamilan.

Biasanya bayi yang lahir di bawah usia 37 minggu lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Sehingga, diperlukan induksi persalinan yang tepat.

Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Pedas? Pahami Juga Dampaknya untuk Kesehatan Si Kecil, Ya Moms!

Kondisi Moms yang Tidak Boleh Pakai Obat Pelunak Rahim

Risiko Pakai Obat Pelunak Rahim 4.jpg
Foto: Risiko Pakai Obat Pelunak Rahim 4.jpg (https://hellosehat.com/)

Di luar itu, tak semua ibu hamil bisa menggunakan obat pelunak rahim sebagai induksi persalinan.

Secara umum induksi persalinan sendiri dengan metode apa pun, dikontraindikasikan pada:

  • Plasenta previa
  • Bayi sungsang
  • Plasenta akreta
  • Riwayat bekas luka pada uterus
  • Deformitas pelvis maternal
  • Solusio plasenta
  • Kelainan kongenital pada janin

"Metode induksi persalinan ini juga tidak dianjurkan untuk ibu hamil dengan riwayat vaginal birth after caesarean section (VBAC)," ungkapnya.

Baca Juga: Asma Bisa Sembuh? Cari Tahu Informasinya di Sini, ya Moms!

Efek Samping Obat Pelunak Rahim

obat-peunak-rahim-untuk-ibu-hamil.jpg
Foto: obat-peunak-rahim-untuk-ibu-hamil.jpg

Meskipun dapat membantu persalinan, obat pelunak leher rahim memiliki efek samping.

Efek samping yang umum terjadi di antaranya:

  • Demam dan menggigil
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Ruam di kulit
  • Nyeri perut

Baca Juga: Birthing Ball untuk Ibu Hamil, Ini Manfaat dan Cara Menggunakannya

Umumnya efek samping yang ditimbulkan hanya bersifat sementara.

Namun, apabila efek samping bertahan atau mengalami perburukan, segera konsultasi dengan dokter. Terlebih bagi ibu hamil yang mengalami efek samping seperti:

Demikian penjelasan mengenai obat pelunak rahim untuk melancarkan persalinan.

Tingkat kepentingan setiap ibu hamil akan berbeda pada kondisi yang dialami dan pengamatan dari dokter.

Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung dikonsultasikan dengan dokter kandungan, ya!


Artikel ini merupakan kerjasama dengan RSIA Bina Medika Bintaro.

expert room-25.jpg
Foto: expert room-25.jpg

  • https://www.britannica.com/science/prostaglandin
  • https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2021/07/medically-indicated-late-preterm-and-early-term-deliveries

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb