14 Maret 2024

12 Penyebab Payudara Keras dan Cara Mengatasinya

Jangan dianggap sepele ya, Moms
12 Penyebab Payudara Keras dan Cara Mengatasinya

Moms, pernahkah mengalami payudara keras dan terasa tidak nyaman?

Pastinya ada penjelasan tentang penyebab nyeri dan sensasi kencang pada payudara, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski tidak ada benjolan, payudara bisa terasa nyeri, baik ketika ditekan ataupun tidak.

Rasa nyeri tersebut bisa terjadi pada payudara sebelah kiri, sebelah kanan, maupun keduanya.

Penting untuk mengetahui penyebab payudara keras, karena kesehatan organ ini harus dijaga dengan saksama.

Yuk, Moms, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Mengenal Panda Merah, Hewan Menggemaskan yang Suka Menyendiri

Penyebab Payudara Keras

Ilustrasi Wanita Nyeri Payudara
Foto: Ilustrasi Wanita Nyeri Payudara (Freepik.com/kamranaydinov)

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab payudara terasa nyeri dan kencang, di antaranya:

1. Efek Menjelang Menstruasi

Penyebab payudara keras dan terasa kencang yang paling umum terjadi pada wanita, bisa jadi tanda menjelang menstruasi.

Atau bisa dikatakan, kondisi ini adalah ciri-ciri menstruasi pada wanita subur.

Gejala lainnya yang juga akan Moms rasakan yaitu, payudara membengkak, puting payudara membesar, payudara terasa nyeri saat disentuh pada 12-14 hari sebelum masa menstruasi.

Ini adalah waktu ketika ovulasi terjadi. Kenapa hal tersebut berpengaruh pada payudara?

Nyeri pada payudara akibat efek menjelang menstruasi ini terjadi karena adanya perubahan-perubahan hormon saat memasuki fase menstruasi.

Salah satunya adalah naiknya hormon prolaktin yang mana adalah hormon untuk meningkatkan produksi susu.

Selain hormon prolaktin, nyatanya kadar hormon estrogen dan progesteron juga akan mengalami peningkatan sebelum menstruasi.

Nah, ini juga dapat menjadi penyebab payudara keras.

Perubahan-perubahan hormon ini juga bergantung tentang bagaimana sel-sel dalam payudara Moms merespon perubahan tersebut.

Apabila Moms merasakan nyeri pada satu bagian payudara saja, maka tidak perlu khawatir karena kondisi ini wajar terjadi.

Untungnya, kondisi ini akan berakhir ketika fase menstruasi Moms sudah dimulai.

Jika memang masih merasa tidak nyaman, maka coba gunakan bra yang nyaman dan tetap aktif bergerak agar aliran sirkulasi darah juga tetap lancar.

Rasa nyeri pada payudara juga dapat menyulitkan Moms saat tidur di malam hari.

Maka dari itu, usahakan untuk menerapkan pola makan yang sehat menjelang menstruasi dan hentikan terlebih dulu asupan kafein untuk menjaga kualitas tidur Moms, ya!

2. Masa Kehamilan

Wanita Hamil
Foto: Wanita Hamil (Freepik.com/prostock-studio)

Penyebab payudara keras juga bisa karena Moms berada dalam masa kehamilan.

Ya, ibu hamil pasti merasakan perubahan yang signifikan pada payudaranya.

Salah satunya adalah payudara keras yang pada dasarnya wajar sekali terjadi.

Dikutip dari American Pregnancy Association, perubahan payudara sudah dapat terlihat sejak trimester pertama.

Hal ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang terjadi saat masa kehamilan.

Ketika kadar hormon meningkat, aliran darah, dan retensi cairan juga meningkat.

Hormon progesteron dan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) lah yang menyebabkan peningkatan volume darah ke seluruh tubuh.

Selanjutnya, hormon tersebut juga memicu perubahan pada melanosit, atau sel pigmen, yang memberi warna pada puting Moms.

Nah, kondisi inilah menjadi penyebab payudara keras, yang membuatnya sensitif terhadap sentuhan.

Maka dari itu, payudara keras juga dikaitkan dengan tanda-tanda awal kehamilan.

Seiring berjalannya usia kehamilan, payudara nyeri dan membengkak juga menjadi tanda persiapan produksi ASI untuk bayi nantinya.

Jadi, tidak perlu khawatir terhadap kondisi ini, ya, Moms.

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika payudara terasa nyeri dan membengkak saat hamil mulai membuat tidak nyaman? Moms dapat membeli bra khusus yang nyaman.

Ketika ukuran payudara bertambah besar, maka pertimbangkan juga bahan bra yang dipilih agar tetap membuat Moms nyaman beraktivitas.

Coba gunakan bra berbahan katun yang dapat mengikuti bentuk payudara Moms.

Selain itu, pilih pakaian yang longgar karena area payudara akan menjadi sangat sensitif. Hal ini untuk mencegah iritasi pada area payudara.

Payudara keras dan bengkak yang diakibatkan karena kehamilan juga bisa diatasi dengan mandi air hangat. Cara ini juga bisa membuat tubuh semakin rileks.

Jika rasa nyeri masih terus berlanjut, Moms dapat segera menemui dokter kandungan untuk meminta obat pereda rasa nyeri yang sudah diresepkan atau disetujui oleh dokter.

3. Mastitis pada Ibu Menyusui

Mastitis yang dialami oleh ibu menyusui adalah peradangan pada payudara yang memicu rasa nyeri.

Pada dasarnya, menyusui itu tidak menyakitkan. Namun, apa yang terjadi apabila Moms mengalami mastitis?

Payudara keras saat menyusui bisa disebabkan karena adanya luka pada puting atau area sekitar payudara.

Mastitis adalah masalah yang kerap dialami oleh ibu menyusui dan dapat mengganggu proses menyusui Si Kecil.

Melansir dari Mayo Clinic, mastitis pada ibu menyusui juga bisa disebabkan karena penumpukan susu di dalam payudara.

Kondisi ini disebut statis susu atau ASI yang tersumbat, yaitu terhentinya cairan susu dalam payudara.

Adapun beberapa gejalanya, yaitu payudara membengkak, kemerahan, dan terasa licin.

Selain itu, ASI juga tidak mengalir keluar.

Apabila nyeri yang terjadi karena luka pada puting payudara, maka Moms dapat mengobatinya dengan olesan lanolin atau dengan ASI sendiri.

Selain itu, beberapa cara lainnya yang mampu mengurangi rasa payudara keras saat menyusui, yaitu:

  • Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
  • Mengoleskan es ke area payudara untuk mematikan rasa sementara di daerah tersebut.
  • Aplikasikan kompres pada payudara agar bayi bisa mendapatkan ASI lebih cepat.
  • Mencoba teknik pernapasan relaksasi yang mungkin telah dipelajari selama kelas persalinan sebelum melahirkan.

Baca Juga: 8 Obat Maag Alami, Ampuh, Mudah Ditemukan, dan Ada yang Berasal Dari Tanaman Herbal!

Ternyata, payudara keras juga bisa disebabkan karena berolahraga. Mengapa demikian?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb