4 Penyebab Anyang-anyangan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Anyang-anyangan pada anak adalah kondisi yang kerap terjadi.
Karenanya Moms perlu mengetahui penyebab dan solusi anyang-anyangan pada anak.
Berbagai macam penyakit, bisa menghampiri anak jika tidak kita perhatikan.
Salah satunya yang sering menyerang Si Kecil adalah infeksi saluran kemih atau ISK yang biasa dikenal dengan anyang-anyangan pada anak.
Jenis infeksi ini terjadi saat bakteri di sekitar kemaluan anak, masuk ke dalam saluran kemih.
Jika sistem kekebalan tubuh anak sedang buruk, bakteri akan menetap dan menyebabkan infeksi.
Salah satu gejala anyang-anyangan pada anak yang biasa ditunjukan biasanya adalah sering merasa ingin buang air kecil berlebihan yang disertai rasa nyeri di sekitar kemaluan.
Selain itu, biasanya kencing yang dikeluarkan juga hanya sedikit dan cenderung tidak bisa ditahan.
Perlu Moms ketahui, gejala anyang-anyangan pada anak ini pun salah satu tanda ISK yang dialami.
Lalu apa penyebab terjadinya anyang-anyangan pada anak ini?
Baca Juga: 10 Penyebab Bad Mood dan Cara Efektif Menghilangkannya
Penyebab Anyang-anyangan pada Anak

Sebuah penelitian di jurnal Experimental and Therapeutic Medicine mengungkap bahwa infeksi saluran kemih adalah penyebab utama anyang-anyangan pada anak, dan kondisi ini lebih umum terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki.
Gejala klinis ISK pada anak juga sangat bervariasi, tergantung pada usia, tempat infeksi, dan beratnya reaksi peradangan.
Moms harus tahu bahwa pada sebagian anak, ISK tidak menunjukkan gejala klinis dan disebut dengan ISK asimtomatik.
Anyang-anyangan biasanya terjadi pada anak yang lebih besar disertai dengan gejala lainnya seperti nyeri ketika berkemih, ngompol, air kemih keruh, dan nyeri pinggang.
Senada dengan itu, melansir dari Fair View, anyang-anyangan pada anak bisa disebabkan oleh apapun yang mengiritasi uretra.
Penyebab anyang-anyangan pada anak pun macam-macam.
Namun biasanya penyebab anyang-anyangan pada anak sendiri disebabkan oleh iritasi bahan kimia.
Sabun atau losion yang secara tidak sengaja masuk ke dalam uretra atau saluran kencing anak bisa menyebabkan reaksi ini.
Meski demikian, anyang-anyangan pada anak yang disebabkan oleh iritasi kimia akan memudar setelah 1 sampai 3 hari.
Namun, apa sih penyebab paling umum anyang-anyangan pada anak?
Di bawah ini ada beberapa penyebab anyang-anyangan yang sering ditemui pada balita.
1. Kurang Minum
Hal ini merupakan penyebab anyang-anyangan yang paling umum.
Balita hingga anak-anak, memang diketahui jarang minum air putih, mereka lebih menyukai minuman-minuman berasa dan berwarna.
Hal ini menyebabkan dehidrasi, sehingga tubuh berusaha menurunkan produksi urin, akibatnya tidak banyak air kencing yang bisa dikeluarkan.
2. Sering Menahan Kencing

Saat balita sudah sibuk bermain, apalagi jika bermain bersama beberapa orang temannya, mereka akan lupa segalanya, termasuk kencing.
Kebanyakan anak-anak suka menahan kencing karena malas, atau lain hal.
Kebiasaan menahan kencing inilah yang menjadi penyebab anyang-anyangan yang kemudian berakibat infeksi saluran kencing.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur Bayi saat Pilek dan Batuk, Hindari Tengkurap!
3. Tidak Menjaga Kebersihan Organ Intim
Kurang menjaga kebersihan alat vital anak, seperti tidak dibersihkan selesai buang air atau tidak mengganti celana dalam anak selama seharian juga dapat menjadi penyebab anyang-anyangan.
Makanya untuk para orang tua, sebisa mungkin harus dengan telaten menjaga kebersihan alat vital anak, agar terhindar dari berbagai penyakit.
4. Batu Ginjal

Batu ginjal dapat menyebabkan anyang-anyangan pada anak karena batu ginjal yang besar dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran kemih.
Dengan begitu, menyebabkan urine sulit keluar dan merasa ingin buang air kecil terus-menerus.
Selain itu, batu ginjal juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran kemih, yang dapat memicu timbulnya anyang-anyangan.
Baca Juga: 9 Manfaat Daun Pepaya Jepang untuk Kesehatan, Menakjubkan!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.