25 Januari 2024

Kapan Perlu Terapi Pendukung Pneumonia? Ini Kata Dokter

Terapi pendukung bisa diberikan jika kesulitan bernapas
Kapan Perlu Terapi Pendukung Pneumonia? Ini Kata Dokter

Moms, terapi pendukung pneumonia biasanya ditentukan oleh penyebab pneumonia, bisa obat antijamur hingga obat antivirus.

Nah, pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru.

Biasanya jenis penyakit ini dikenal juga dengan nama paru-paru basah jika merujuk pada penjelasan Kementerian Kesehatan RI.

Ketika didiagnosis dengan penyakit pneumonia, dokter tentu akan langsung membuat rencana terapi pendukung pneumonia.

Berdasarkan jurnal Lung Health and Disease, terapi pneumonia tergantung pada jenis yang diderita, seberapa sakit yang dirasakan, usia, dan masalah kesehatan lainnya.

Tujuan terapi yang diberikan biasanya untuk menyembuhkan infeksi dan mencegah komplikasi.

Penting untuk mengikuti rencana terapi dengan hati-hati hingga kita sepenuhnya pulih.

Yuk, Moms simak penjelasan lebih lanjut mengenai terapi pendukung pneumonia di bawah ini.

Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari? Begini Kata Dokter!

Terapi Pendukung Pneumonia

Penyakit Pneumonia
Foto: Penyakit Pneumonia (Orami Photo Stock)

Menurut dr. Amira Anwar, Sp. P, FAPSR, terapi pendukung pneumonia disesuaikan dengan penyebabnya.

"Pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang bisa disebabkan oleh bakteri virus dan jamur yang diterapi dengan sesuai penyebabnya," jelas dr. Amira Anwar.

Nah terapi pendukung pneumonia bisa dengan:

  • Obat antibakteri atau antimikroba
  • Obat antijamur
  • Obat anti-virus dan pengobatan sesuai gejala.

"Selain itu, pengobatan pada pendukungnya yaitu dengan penggunaan alat bantu napas, fisioterapi," jelas dr. Amira Anwar.

"Dan juga dengan bantuan bantuan bronkoskopi apabila diperlukan diagnostik lebih lanjut pada pasien dengan pneumonia," tambahnya.

Jadi, jika Moms sudah mengetahui penyebab pneumonia dan diberikan obat sesuai dengan penyebabnya, sebaiknya konsumsi obat sesuai dengan resep, ya.

Sama halnya seperti melansir dari dari American Lung Association, jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka dokter biasanya akan memberikan antibiotik.

Penting untuk meminum semua antibiotik hingga sembuh, walaupun mungkin akan mulai terasa lebih baik setelah beberapa hari.

Jika berhenti meminumnya, berisiko terinfeksi kembali, dan infeksi ini akan meningkatkan kemungkinan kuman yang kebal terhadap pengobatan di masa mendatang.

Antibiotik tidak bekerja melawan virus. Jika Moms menderita pneumonia virus, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus untuk mengobatinya.

Lalu, tidak hanya mengonsumsi obat saja, Moms juga harus istirahat agar pengobatan lebih maksimal.

Baca Juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Bawah Tanda Hamil? Ini Kata Dokter

Manfaat Terapi Pendukung Pneumonia

Ilustrasi Terapi Pendukung Pneumonia
Foto: Ilustrasi Terapi Pendukung Pneumonia

Terapi pendukung pneumonia ini memiliki manfaat yang sangat besar, lho Moms menurut dr. Amira Anwar, yakni Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, di RSPI, Jakarta Selatan.

"Manfaat dari terapi pendukung ini sangat besar karena apabila pada pneumonia berat, pasien mengalami gagal bernapas, maka diperlukan penggunaan alat bantu napas," jelas dr. Amira Anwar.

Alat bantu napas ini tentunya sudah sangat umum, yaitu ventilator yang diberikan kepada pasien untuk membantu bernapas.

Bila terjadi sumbatan jalan napas, dapat dilakukan dengan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan bronkoskopi, yakni teropong padu dengan video.

"Kita bisa juga lakukan fisioterapi untuk melakukan evakuasi dari dahak atau slime yang mengental sehingga pasien akan terasa lebih nyaman," kata dr. Amira Anwar lebih lanjut.

Berikut beberapa manfaat terapi pendukung pneumonia lainnya:

1. Peningkatan Fungsi Pernapasan

Terapi pendukung pneumoia bisa meliputi ventilator bagi pasien yang mengalami kesulitan bernapas atau hipoksemia (rendahnya kadar oksigen dalam darah).

Terapi ini membantu memastikan bahwa organ dan jaringan mendapatkan cukup oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dan memulihkan diri.

2. Hidrasi dan Nutrisi yang Memadai

Pneumonia bisa menyebabkan dehidrasi, terutama jika disertai dengan demam dan berkeringat.

Terapi pendukung meliputi pemberian cairan, baik secara oral atau intravena, untuk menjaga hidrasi yang baik.

Nutrisi yang memadai, baik melalui makanan atau suplemen, juga penting untuk mendukung sistem imun dan mempercepat pemulihan, lho Moms.

3. Mengelola Gejala

Pengobatan gejala seperti demam, batuk, dan nyeri dada adalah bagian penting dari terapi pendukung pneumonia.

Penggunaan antipiretik (pengurang demam) seperti parasetamol, ekspektoran untuk membantu mengeluarkan dahak.

Hingga analgesik untuk mengurangi rasa sakit sehingga dapat memberikan rasa nyaman pada pasien dan mempercepat proses penyembuhan.


Kondisi yang Membutuhkan Terapi Pendukung Pneumonia

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Pexels.com)

Berdasarkan penjelasan dr. Amira Anwar, kondisi yang membutuhkan terapi pendukung pneumonia salah satunya adalah kesulitan bernapas.

"Kondisi-kondisi yang diperlukan untuk terapi pendukung seperti yang saya sebutkan tadi, bila terjadi gagal napas," tegasnya.

Bila pasien masih mengalami kesulitan bernapas bahkan setelah pengobatan, maka terapi pendukung diperlukan.

Selain itu, jika pasien mengalami dahak yang sangat kental juga membutuhkan terapi pendukung, seperti fisioterapi.

"Dengan begitu, pasien dapat dibantu untuk mengeluarkan dahak yang lebih efektif dan pasien juga diajarkan cara batuk yang benar," jelasnya.

Baca Juga: Strepsil Permen Pelega Tenggorokan dan Batuk, Apakah Efektif?

Cara Mengatasi Gejala Batuk di Rumah

Batuk
Foto: Batuk (Orami Photo Stock)

Seperti yang Moms ketahui, pneumonia menimbulkan gejala batuk dan demam. Ada beberapa cara untuk mengatasi batuk di rumah.

Berikut cara mengatasi gejala batuk di rumah sebelum berkunjung ke dokter:

  • Kontrol demam dengan mengonsumsi aspirin, obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID, seperti ibuprofen atau naproxen), atau asetaminofen. Tapi ingat jangan memberikan aspirin kepada anak-anak.
  • Minum banyak cairan untuk membantu melonggarkan sekresi dan mengeluarkan dahak.
  • Batuk adalah salah satu cara tubuh bekerja untuk menghilangkan infeksi. Jika batuk menghalangi kita untuk mendapatkan istirahat yang dibutuhkan, tanyakan kepada dokter tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperoleh bantuan.
  • Minumlah minuman hangat, mandi uap, dan gunakan pelembab udara untuk membantu membuka saluran udara dan memudahkan pernapasan.
  • Jauhi asap untuk membiarkan ruang agar paru-paru sembuh. Ini termasuk hindari merokok, asap bekas, atau asap kayu.

Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter

Pemulihan untuk Pneumonia

Ilustrasi Terapi Pendukung Pneumonia (Verywellhealth.com)
Foto: Ilustrasi Terapi Pendukung Pneumonia (Verywellhealth.com)

American Lung Association mengatakan bahwa mungkin perlu waktu untuk pulih dari pneumonia.

Beberapa orang merasa lebih baik dan dapat kembali ke rutinitas normal mereka dalam seminggu.

Sedangkan pada orang lain, bisa memakan waktu hingga sebulan atau lebih. Kebanyakan orang akan terus merasa lelah selama sekitar satu bulan.

Istirahat yang cukup penting untuk mempertahankan kemajuan agar bisa sepenuhnya pulih dan menghindari kekambuhan.

Baca Juga: Pneumonia pada Anak: Gejala, Penanganan, dan Pencegahannya

Coba bicarakan dengan dokter tentang kapan waktu yang tepat untuk kita dapat kembali ke rutinitas normal seperti biasanya.

Ketika sedang berada dalam masa terapi untuk pneumonia ini, cobalah untuk membatasi kontak dengan keluarga dan teman.

Hal ini berguna untuk membantu mencegah kuman menyebar ke orang lain.

Tutupi mulut dan hidung ketika batuk, segera buang tisu dalam wadah limbah tertutup dan sering-seringlah mencuci tangan.

Jika sudah menggunakan antibiotik, dokter akan memastikan bahwa rontgen dada Moms normal lagi setelah menghabiskan semua resep obat.

Itulah penjelasan tentang terapi pendukung pneumonia berdasarkan penjelasan dokter.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb