19 Januari 2023

Trombosit Turun Tapi Bukan DBD, Waspada Infeksi Serius Berbahaya

Kondisi ini bisa terjadi karena kondisi yang lebih serius
Trombosit Turun Tapi Bukan DBD, Waspada Infeksi Serius Berbahaya

Demam berdarah (DBD) memang menjadi salah satu di antara banyaknya hal yang menjadi penyebab trombosit turun. Namun, ada juga penyebab trombosit turun tapi bukan DBD yang perlu Moms dan Dads waspadai.

Jadi jika ada yang bertanya, apakah trombosit turun pasti DBD? Belum tentu Moms.

Nah, dalam dunia medis, kondisi trombosit turun dikenal dengan istilah trombositopenia.

Moms atau siapa saja yang mengalami kondisi ini biasanya memiliki trombosit yang tidak lebih dari 150 ribu keping per mikroliter darah.

Oleh karena itu, orang yang mengalami trombositopenia sangat rentan mengalami perdarahan.

Tanpa berlama-lama lagi, berikut ini trombosit turun tapi bukan DBD yang perlu diwaspadai!

Baca Juga: 9 Makanan untuk Anak Tipes yang Dianjurkan dan Dilarang, Catat!

Penyebab Trombosit Turun Tapi Bukan DBD

Melansir Mayo Clinic, pada tubuh orang sehat, jumlah trombosit normal berkisar antara 150-450 ribu per mikroliter.

Lantas, apakah bahaya jika trombosit turun? Jelas berbahaya Moms.

Trombosit yang diproduksi di sumsum tulang ini punya peran penting dalam proses pembekuan darah.

Berikut ini adalah beberapa penyebab trombosit turun tapi bukan DBD:

1 . Penurunan Produksi Trombosit

Infeksi Darah
Foto: Infeksi Darah (Orami Photo Stocks)

Sumsum tulang adalah bagian tubuh yang terdiri dari sel induk atau sel punca.

Ini adalah sel yang bertugas memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Saat sel punca ini mengalami kerusakan, maka sel darah merah yang dihasilkan juga ikut rusak, termasuk trombosit.

Trombosit turun karena produksinya yang tidak memadai bisa terjadi akibat beberapa hal, yakni:

  • Kanker

Beberapa jenis kanker darah, seperti leukemia atau limfoma, bisa merusak sumsum tulang dan menghancurkan sel induk darah.

Selain itu, pengobatan yang dijalani untuk mengatasi kanker, seperti radioterapi dan kemoterapi, juga bisa memperparah kerusakan pada sel induk darah.

  • Anemia Aplastik

Penyakit anemia aplastik adalah kondisi yang sangat langka.

Kelainan darah ini terjadi saat sumsum tulang tidak lagi memproduksi sel darah yang cukup.

Kondisi inilah yang menjadi penyebab trombosit turun.

  • Paparan Bahan Kimia Beracun

Terkena paparan zat kimia berbahaya, seperti pestisida, arsenik, dan benzena, dapat menyebabkan produksi trombosit dalam sumsum tulang ikut melambat.

  • Konsumsi Obat-obatan

Obat-obatan tertentu juga bisa memperlambat produksi trombosit dalam sumsum tulang sehingga kadarnya ikut turun.

Beberapa obat yang dapat mempengaruhi kondisi ini misalnya obat diuretik, chloramphenicol, aspirin, dan ibuprofen.

  • Infeksi Virus

Infeksi virus juga bisa menjadi penyebab trombosit turun.

Salah satunya adalah infeksi virus dengue (DENV) yang umum ditemukan pada penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Nah, selain DBD, infeksi lain seperti cacar air, gondok, rubella, dan HIV/AIDS juga mampu memicu penurunan produksi trombosit.

Baca Juga: 4 Dampak Trombosit Turun saat Hamil, Waspada!

2. Tubuh Menghancurkan Trombositnya Sendiri

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Meski sudah diproduksi dalam jumlah yang normal dan cukup, kadang tubuh bisa menghancurkan trombosit dalam darah.

Nah, dalam hal ini, ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab trombosit turun, yaitu:

  • Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh justru berbalik menyerang sel-sel tubuh yang sehat, termasuk sel induk darah dalam sumsum tulang.

Pada kasus trombositopenia, sistem kekebalan tubuh ini bisa menyerang trombosit di dalam tubuh.

Contoh penyakit autoimun yang menjadi penyebab trombosit turun adalah rematik, lupus, dan immune thrombocytopenic purpura (ITP).

  • Obat-obatan Tertentu

Terkadang, reaksi obat-obatan tertentu bisa membuat tubuh ‘bingung’ dan akhirnya menghancurkan sel-sel trombosit yang normal.

Beberapa contoh obat yang bisa menyebabkan trombosit menurun adalah quinine, antibiotik dengan kandungan sulfa, serta obat kejang seperti vancomycin dan rifampin.

  • Kehamilan

Kehamilan juga bisa memicu penurunan jumlah trombosit dalam tubuh.

Sekitar 5% wanita yang mendekati waktu melahirkan mengalami penurunan kadar trombosit.

Namun, penyebab dari trombosit turun pada ibu hamil masih belum diketahui secara pasti.

3. Trombosit Tertahan di Limpa

Limpa Bengkak
Foto: Limpa Bengkak (Orami Photo Stocks)

Dalam keadaan normal, sepertiga dari total trombosit akan ditampung di dalam limpa.

Nah, pembengkakan limpa akan mengakibatkan semakin banyak trombosit yang tertahan di dalamnya.

Alhasil, darah yang beredar di dalam tubuh akan kekurangan trombosit.

Pembengkakan limpa (splenomegali) bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti sirosis atau kanker hati.

Tak hanya itu, luka pada sumsum tulang atau myelofibrosis juga dapat menjadi penyebab limpa membengkak dan trombosit turun

Baca Juga: 9 Obat Demam Berdarah Alami untuk Bantu Naikan Trombosit, Efektif!

Cara Menaikkan Jumlah Trombosit

Perempuan Dirawat di Rumah Sakit
Foto: Perempuan Dirawat di Rumah Sakit (Freepik.com/dcstudio)

Setelah mengetahui penyebab trombosit turun tapi bukan DBD, kini Moms dan Dads harus tahu cara menaikkan jumlah trombosit.

Namun, tidak semua trombositopenia perlu diobati.

Trombositopenia ringan dengan jumlah trombosit masih di atas 50.000 sel per mikroliter darah umumnya tidak bergejala.

Oleh karena itu, kondisi ini tidak memerlukan tindakan khusus.

Namun, dokter akan melakukan penanganan untuk mengatasi penyebab jumlah trombosit turun.

Berikut ini adalah contoh tindakan yang dilakukan dokter untuk mengatasi trombositopenia berdasarkan penyebabnya:

  • Mengganti atau menghentikan penggunaan obat pada trombositopenia disebabkan oleh efek samping obat.
  • Menyarankan pasien mencukupi kebutuhan cairan tubuh, atau bila perlu memberikan obat antivirus pada trombositopenia yang terjadi akibat infeksi virus.
  • Meminta pasien untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol pada trombositopenia yang disebabkan oleh kecanduan alkohol dalam jangka panjang.
  • Memberikan obat kortikosteroid pada trombositopenia yang disebabkan oleh penyakit autoimun.

Baca Juga: 11 Cara Menyembuhkan Asma dan Mencegahnya Kambuh Kembali

Sementara itu, untuk mencegah perdarahan, dokter akan menyarankan pasien untuk:

  • Menghindari aktivitas atau olahraga yang berisiko menimbulkan cedera, seperti sepak bola.
  • Berhati-hati saat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dan menggunakan obat sesuai aturan pakai.
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

Perdarahan serius, seperti perdarahan otak, berisiko terjadi bila jumlah trombosit kurang dari 10.000-20.000 sel per mikroliter darah.

Oleh sebab itu, bila trombosit terlalu rendah atau pengobatan tidak efektif, maka dokter akan meningkatkan jumlah trombosit dengan beberapa cara di bawah ini:

  • Transfusi trombosit
  • Obat eltrombopag
  • Tindakan plasmaferesis
  • Operasi pengangkatan organ limpa

Baca Juga: Makanan yang Dilarang untuk Trombosit Rendah, Yuk Dicek Moms!

Itulah ulasan mengenai trombosit turun tapi bukan DBD dan cara mengatasinya.

Ingat, jika gejala semakin mengganggu aktivitas, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/thrombocytopenia/symptoms-causes/syc-20378293
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14430-thrombocytopenia
  • https://www.healthline.com/health/thrombocytopenia
  • https://www.webmd.com/a-to-z-guides/thrombocytopenia-causes-treatment

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb