
Pernah dengar istilah varises? Nah, masalah yang biasanya muncul di area kaki ini ternyata tidak boleh dianggap angin lalu.
Padahal, jika Varises tidak segera ditangani, maka penyakit ini bisa memberikan dampak negatif pada organ tubuh.
Dokter Spesialis Bedah Toraks & Kardiovaskuler RS Pondok Indah dr. Achmad Faisal Sp.BTKV (K) mengatakan, varises atau varikosis adalah kelainan pada pembuluh darah vena.
Pembuluh darah ini bengkak atau membesar, disebabkan oleh kegagalan atau kerusakan katup dalam vena.
Varises dan vena laba-laba (spider veins) dapat ditemukan pada 35% wanita dan 20% pria di atas usia 20 tahun.
Terutama pasien dengan riwayat berdiri terlalu lama saat bekerja dan kehamilan (terutama kehamilan kembar).
Kedua riwayat ini memicu stres signifikan pada pembuluh darah kaki, sehingga menyebabkan kegagalan atau kerusakan pada katup-katup vena.
Baca Juga: Begini Cara Mencegah Varises Saat Hamil yang Mudah Dilakukan
Sementara itu, dilansir dari jurnal Vascular Specialist International, varises sangat umum terjadi.
Di Negara Barat, diperkirakan 23% orang dewasa memiliki kondisi varises dan 6% memiliki penyakit vena kronis yang lebih parah. Lantas, apa saja gejala dan penyebabnya?
Baca Juga: 17+ Makanan Penyebab Asam Urat, Wajib Dihindari ya Moms!
Foto: Gejala varises (Orami Photo Stocks)
Menurut dr. Achmad, pengerasan vena bisa terjadi karena beberapa hal, seperti:
Dilansir dari jurnal National Heart, Lung, and Blood Institute (NIH), varises adalah sebuah kondisi umum yang disebabkan oleh dinding dan katup vena yang lemah atau rusak.
Kondisi ini pun bisa terbentuk setiap kali tekanan darah di pembuluh darah meningkat. Selain itu, varises pun bisa terjadi karena:
Pada kondisi awal, penderita varises akan mengalami beberapa gejala, seperti:
Bukan hanya mengganggu penampilan, varises juga ternyata bisa menimbulkan gangguan yang lebih serius.
Darah yang terperangkap di suatu area dapat membeku. Darah beku ini yang akan menyebabkan gangguan organ lain.
dr. Achmad menuturkan, jika terlepas, darah beku itu bisa menimbulkan gangguan pada paru-paru dan jantung.
“Bahkan, varises yang tidak segera ditangani pun dapat menyebabkan perdarahan spontan,” kata dr. Achmad.
Baca Juga: 21+ Fakta Seputar Stretch Mark pada Ibu Hamil, Sudah Tahu?
Foto: Penanganan varises (Orami Photo Stocks)
Secara garis besar, ada dua metode untuk menangani varises, yakni konservatif dan operasi.
Penentuan metode mana yang digunakan tergantung pada kondisi varises yang dialami pasien dan tingkat keparahannya.
Jika pengobatan yang dilakukan secara konservatif tidak bisa menyembuhkan varises, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi.
Yuk, ketahui apa saja prosedur yang bisa dilakukan dari kedua metode pengobatan tersebut!
Dalam pengobatan konservatif, dokter akan melakukan beberapa metode untuk mengurangi gejala, antara lain:
Baca Juga: Beda dengan Selulit, Selulitis Berupa Infeksi pada Kulit Anak
Dalam 10 tahun terakhir, pengobatan varises telah berkembang dari operasi besar yang memerlukan rawat inap menjadi tindakan minimal invasive yang bersifat one day care.
Pengobatan hanya dilakukan dengan anestesi epidural atau lokal. Moms dapat keluar rumah sakit sekitar 1-2 jam kemudian tanpa banyak bekas luka sayatan.
Tindakan minimal invasive ini dapat membantu mengatasi berbagai macam masalah varises, seperti:
EVLT adalah tindakan minimal invasive klinis yang terbukti sangat efektif dan aman dalam mengobati varises.
Dokter akan menggunakan laser serat fiber optik, dengan memberikan energi ke dalam vena langsung ke dinding vena.
Hal ini mengakibatkan dinding vena lengket satu sama lain dan varises akan hilang seketika. Keunggulan metode EVLT antara lain:
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Stretchmark dan 14 Cara Mengatasinya
Injeksi skleroterapi dilakukan di poliklinik. Selama prosedur ini, sebuah jarum yang sangat halus dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit ditempatkan ke dalam vena.
Sejumlah kecil cairan sklerotik (aetoxysclerol) disuntikkan ke dalam vena.
Cairan ini menyebabkan iritasi pada lapisan dinding vena yang menyebabkan dinding pembuluh darah lengket satu sama lain.
Hal ini menyebabkan penutupan permanen pada vena. Vena yang tertutup akan diserap oleh tubuh dan biasanya menghilang dalam waktu 1-3 bulan.
Mini phlebectomy adalah metode menghilangkan varises pada permukaan kaki.
Hal ini dilakukan di kamar operasi dengan anestesi lokal. Prosedur ini melibatkan pembuatan tusukan kecil atau sayatan langsung di atas varises.
Sayatan yang sangat kecil tidak memerlukan jahitan.
Setelah pengobatan, perban kompresi dipakai untuk mengurangi tekanan dalam pembuluh darah dan untuk mengurangi kemungkinan terbentuknya bekuan darah.
Baca Juga: 9 Cara Menghilangkan Kerutan di Dahi, Salah Satunya Konsumsi Makanan Seimbang!
Foto: Pencegahan varises (Orami Photo Stocks)
Agar terhindar dari varises, dr. Achmad mengatakan ada beberapa cara yang harus dilakukan, salah satunya dengan menjaga asupan makanan.
Selain itu, ada beberapa kebiasaan yang harus dihindari. Apa saja?
Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui mengenai varises.
Jangan lupa untuk terus menjaga diri dengan melakukan tindakan pencegahan varises!