28 Februari 2024

Surat Ali Imran 190-191: Arab, Latin, Arti, dan Kandungannya

Isinya tentang pentingnya memahami kebesaran Allah untuk selalu menginat-Nya
Surat Ali Imran 190-191: Arab, Latin, Arti, dan Kandungannya

Surat Ali Imran 190-191 memerintahkan seluruh umat muslim untuk memahami kebesaran Allah SWT.

Dalam surat Ali Imran 190-191 dijelaskan betapa besarnya kuasa Allah SWT dalam menciptakan langit dan bumi.

Selain itu, dalam surat Ali Imran ayat 190-191 ini juga dijelaskan bagaimana Allah mengganti siang dan malam.

Surat Ali Imran memiliki 200 ayat dan termasuk surat Madaniyyah.

Artinya, semua ayatnya diturunkan sewaktu Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah ada di kota Madinah.

Dinamakan Ali Imran karena surat ini turut mengisahkan keluarga Imran yang memiliki anak bernama Maryam binti Imran.

Maryam adalah perempuan suci dan ibu Nabi Isa A.S, maka Nabi Isa A.S. merupakan cucu dari Imran.

Dalam surat Ali Imran 190-191 juga dijelaskan tentang keimanan hingga larangan melakukan riba.

Nah, untuk mengetahui lebih jelas tentang makna dari surat Ali Imran 190-191 simak artikel berikut ini.

Baca Juga: 5 Rasul Ulul Azmi dan Mukjizatnya, Wajib untuk Diteladani!

Bacaan Surat Ali Imran 190-191: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Bacaan Surat Ali Imran 190-191
Foto: Bacaan Surat Ali Imran 190-191 (Pixabay.com)

Berikut bacaan surat Ali Imran 190-191 dalam tulisan Arab, Latin, dan beserta artinya:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ . الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la-aayaatil l-ulil albaab. Alladziina yadzkuruunallooha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wayatafakkaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maakholatqa haaadzaa baathilaa, subhaanaka faqinaa ‘adzaaban naar.

Artinya:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):

“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka," (QS. Ali Imran 190-191).

Baca Juga: 7 Resep Ayam Taliwang Khas Lombok, Bumbu Meresap ke Tulang!

Penjelasan Isi Surat Ali Imran 190-191

Ali Imran 190-191
Foto: Ali Imran 190-191 (Pixabay.com)

Dilansir dari Islami.co, pokok atau inti keseluruhan dari isi surat Ali Imran 190-191 adalah sebagai berikut:

1. Keimanan

Dalam surat Ali Imran 190-191 Allah SWT, Nabi Muhammad SAW serta umatnya membantah orang Nasrani yang mempertuhankan Nabi Isa A.S.

2. Hukum-hukum

Surat Ali Imran 190-191 berisi penjelasan Allah tentang aturan pentingnya musyawarah setiap mengambil kebijakan yang mencakup hajat hidup orang banyak dan mubahalah.

Serta larangan melakukan muamalah dengan cara yang merugikan orang lain atau disebut riba.

3. Kisah-kisah

Kisah keluarga Imran, Perang Badar, dan perang Uhud serta pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari kejadian-kejadian tersebut juga dijelaskan dalam surat Ali Imran 190-191.

Baca Juga: 6 Resep Sambal Tomat, Pendamping Lauk yang Menggugah Selera!

Makna Surat Ali Imran Ayat 190-191

Makna dalam Surat Ali Imran Ayat 190-191
Foto: Makna dalam Surat Ali Imran Ayat 190-191 (Pixabay.com)

Terdapat beberapa makna yang bisa diambil dari surat Ali Imran ayat 190-191, yaitu:

1. Bukti Kebesaran Allah

Surat Ali Imran ayat 190 ini menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, lalu bergantinya siang dan malam, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah.

Hal tersebut dipahami oleh ulul albab, yakni orang-orang yang berakal, mau berpikir, dan mau memperhatikan alam.

Ulul albab juga merupakan orang-orang yang kritis.

2. Ulul Albab

Menurut Ibnu Katsir, ulul albab adalah orang yang memiliki akal sempurna dan memiliki kecerdasan.

Sedangkan menurut Sayyid Qutb, ulul albab adalah orang-orang yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar.

Orang yang paham bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, mereka adalah ulul albab.

Meskipun ia melihat langit dan bumi serta melihat pergantian siang dan malam setiap hari dan tidak sampai pada kebenaran itu, mereka ialah orang-orang bodoh.

Bahkan, walau secara akademis dikenal pandai.

Baca Juga: Ini Dia Hukum Menceritakan Aib Pasangan Menurut Islam

Kandungan Surat Ali Imran

Melansir dari laman Bersama Dakwah, berikut ini adalah isi kandungan Surat Ali Imran ayat 190-191:

  • Penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah.
  • Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini hanya diketahui oleh ulul albab.
  • Ulul albab adalah orang yang berzikir, berpikir, dan selalu ingat kepada Allah di segala kondisi.
  • Ulul albab menggunakan akalnya untuk memikirkan penciptaan alam semesta.
  • Tafakkur atau berpikir yang benar mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar dan bermanfaat.
  • Tafakkur atau berpikir benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah SWT dan memperbanyak doa kepada-Nya.

Baca Juga: Bacaan Surat Al Kautsar dengan Arab, Latin, dan Artinya

Asbabun Nuzul Surat Ali Imran 190-191

Membaca Al-Qur'an
Foto: Membaca Al-Qur'an (Freepik.com/wirestock)

Surat Ali Imran ayat 190-191 diturunkan sebagai tanggapan terhadap klaim kaum Yahudi bahwa Allah SWT miskin (Innallaha ta'ala faqirun wa nahnu aghniyaa).

Ada riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Abbas dalam Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim yang menceritakan bahwa orang Quraisy bertanya kepada kaum Yahudi tentang tanda-tanda yang dibawa oleh Musa kepada mereka.

Kaum Yahudi menjawab bahwa tanda-tandanya adalah tongkat dan tangan yang berubah putih bagi yang melihatnya.

Kemudian, orang Quraisy bertanya kepada orang Nasrani tentang tanda-tanda yang diperlihatkan oleh Isa.

Mereka menjawab bahwa Isa menyembuhkan orang buta, orang sakit kusta, dan menghidupkan orang yang telah mati.

Kemudian, orang Quraisy juga mendatangi Nabi Muhammad SAW dan meminta agar dia berdoa kepada Tuhan untuk mengubah bukit Shafa menjadi emas.

Rasulullah SAW berdoa, dan sesaat setelah itu, turunlah ayat 190-191 dalam surat Ali Imran.

Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang penciptaan langit dan bumi, yang hanya dapat dipahami sepenuhnya oleh orang-orang yang mengingat kekuasaan Allah SWT, yang disebut ulul albab.

Baca Juga: Sejarah dan Penulisan Sistem Penomoran dengan Angka Romawi

Tafsir Surat Ali Imran 190-191

Tafsir Surat Ali Imran 190-191
Foto: Tafsir Surat Ali Imran 190-191 (Pixabay.com)

Berikut ini merupakan beberapa tafsir yang menerangkan arti dari surat Ali Imran ayat 190-191, antara lain:

1. Tafsir Lengkap Kementerian Agama

Melansir dari Quran Hadits, diriwayatkan dari Aisyah R.A, Rasulullah SAW pernah berkata kepada Aisyah bahwa malam ini Ia akan beribadah kepada Allah.

Aisyah R.A merasa senang jika Rasulullah berada di sampingnya dan senang melayani kemauan maupun kehendaknya.

Maka bangunlah Rasulullah SAW dari tempat tidurnya lalu mengambil air wudu.

Rasulullah pun melaksanakan salat tidak jauh dari tempatnya.

Pada waktu salat, Rasulullah menangis sampai air matanya membasahi kainnya, karena merenungkan ayat Alquran yang dibacanya.

Usai salat, Rasulullah duduk memuji Allah dan kembali menangis tersedu-sedu.

Kemudian, Ia mengangkat kedua tangannya, berdoa, dan menangis lagi hingga tetes air matanya membasahi tanah.

Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Rasulullah menangis, ia bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang?"

Rasulullah menjawab, "Apakah saya ini bukan seorang hamba yang pantas dan layak bersyukur kepada Allah SWT? Dan bagaimana saya tidak menangis? Pada malam ini Allah telah menurunkan ayat kepadaku".

Rasulullah berkata sangat rugi dan celaka orang-orang yang membaca surat ini, namun tidak memikirkan dan merenungkan kandungan artinya.

Memikirkan pergantian siang dan malam, mengikuti terbit dan terbenamnya matahari, siang lebih lama dari malam dan sebaliknya.

Semua itu menunjukkan atas kebesaran dan kekuasaan penciptanya bagi orang-orang yang berakal.

Sementara itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan bahwa surat Ali Imran ayat 190-191...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb