07 Januari 2024

10+ Manfaat Toleransi terhadap Perbedaan dalam Kehidupan

Pahami juga bagaimana cara mengajarkannya pada anak
10+ Manfaat Toleransi terhadap Perbedaan dalam Kehidupan

Foto: Freepik.com/freepik

Di dunia yang penuh dengan keberagaman budaya dan etnis, manfaat toleransi penting untuk mewujudkan harmoni dalam kehidupan.

Lebih dari sekadar penerimaan terhadap perbedaan, toleransi adalah pengakuan akan kekayaan dan keragaman yang ada di sekitar kita.

Seperti apa manfaat toleransi yang bisa dipahami? Cari tahu di bawah ini, ya.

Pengertian Toleransi

Melansir studi di Child Development Perspectives, toleransi berarti mengakui hak orang lain untuk mempunyai keyakinan dan praktik yang berbeda, selama hal tersebut tidak melanggar nilai-nilai moral umum.

Sementara menurut laman United Nations, toleransi mencakup menghormati perbedaan pendapat serta mengakui bahwa keberagaman.

Artinya, keberagaman adalah sebuah kekuatan yang bisa menjadi sumber kreativitas dan pembaruan bagi seluruh masyarakat.

Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf dan Berbagai Nilainya yang Bisa Diajarkan pada Anak

Manfaat Toleransi dalam Kehidupan Bermasyarakat

Dua Orang Berjabat Tangan
Foto: Dua Orang Berjabat Tangan (Orami Photo Stock)

Toleransi perlu dipupuk melalui dorongan pemahaman dan rasa hormat terhadap budaya di setiap lapisan masyarakat.

Ini penting untuk mengatasi kesenjangan yang semakin meningkat yang didasarkan pada latar belakang etnis atau agama.

Tolernasi juga membantu menyatukan ikatan untuk menuju masa depan yang penuh damai dan berkelanjutan.

Bagi masyarakat Indonesia, sikap toleransi merupakan hal sangat penting.

Pasalnya, Indonesia terdiri dari beragam agama, suku bangsa dan bahasa.

Berikut adalah manfaat toleransi dalam kehidupan.

1. Meningkatkan Keimanan

Manfaat toleransi pertama adalah meningkatkan keimanan.

Di Indonesia terdapat 6 agama resmi yakni Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu.

Dengan memiliki toleransi, setiap penganut agama akan menghargai keberadaan agama lain, sekaligus akan mendorongnya menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Dengan demikian, juga akan membantunya untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Yang Maha Kuasa.

2. Menciptakan Rasa Rukun dan Damai

Menciptakan perdamaian bisa menjadi manfaat toleransi berikutnya.

Pernah membayangkan jika tidak ada sikap toleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia?

Sudah pasti keadaan akan kacau dan mudah terjadi perpecahan.

Di sini toleransi diperlukan untuk mewujudkan rasa cinta damai dan rukun antar umat bergama.

Jika kedamaian terjaga, maka negara pun akan stabil dan aman dari konflik.

3. Mempererat Rasa Persaudaraan

Manfaat toleransi yang lain adalah memelihara dan mempererat persaudaraan sesama umat manusia.

Tali persaudaraan yang erat sangat dibutukan dalam kehidupan sebagai bagian dari bangsa yang majemuk, atau plural dengan kehidupan keberagamaannya.

Toleransi umat beragama akan menghindarkan percekcokan dan mengatasi setiap perselisihan yang terjadi karena perbedaan.

4. Menciptakan Rasa Aman bagi Agama Minoritas

Melansir Indonesia.go.id, penduduk Indonesia mayoritas menganut agama Islam.

Di mana terdapat sekitar 87,2% umat Islam, kemudian disusul agama lain, yaitu Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Salah satu manfaat toleransi akan menjamin rasa aman bagi umat beragama, terutama mereka yang minoritas dalam menjalankan ibadah atau ritual sesuai ajaran agamanya.

Selain itu, manfaat toleransi berikutnya menjadi pengingat bahwa dalam beragama tidak ada unsur keterpaksaan untuk semua golongan.

Baca Juga: Mengenal Karakter Plegmatis, Si Pecinta Damai yang Imajinatif

5. Lebih Menghargai Perbedaan dan Keragaman

Dengan toleransi, kita dapat menghargai dan menerima keberagaman yang ada di dunia ini. Hal ini dapat memperkaya pengalaman hidup kita.

Menghargai perbedaan memungkinkan kita untuk menerima dan menikmati berbagai aspek budaya lain, seperti seni, musik, sastra, dan kuliner. Ini menjadikan kehidupan kita lebih kaya dan beragam.

Ketika kita terbuka terhadap perbedaan dan ide-ide baru, kita cenderung menjadi lebih kreatif.

Keragaman pemikiran dapat mendorong inovasi dan solusi baru untuk masalah yang ada.

Menghargai perbedaan memungkinkan kita untuk belajar dari pengalaman dan pengetahuan orang lain.

Hal ini memperluas wawasan kita dan meningkatkan kapasitas kita untuk berpikir kritis.

Dengan menghargai perbedaan, kita cenderung mendekati orang lain dengan rasa hormat dan keinginan untuk memahami.

Hal ini dapat memperkuat relasi antarpersonal dan antarkelompok.

6. Mencegah Stereotip dan Prasangka

Toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan dapat membantu kita melihat individu sebagai individu, bukan hanya sebagai anggota kelompok tertentu.

Ini dapat mengurangi stereotip dan prasangka yang sering kali menyesatkan dan merugikan.


7. Meningkatkan Kerja Sama

Kerja Sama
Foto: Kerja Sama (Freepik.com/rawpixel-com)

Toleransi memainkan peran penting dalam meningkatkan kerjasama, baik di antara individu maupun kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Ini karena dengan adanya toleransi, memungkinkan orang untuk mendengarkan dan memahami pandangan orang lain tanpa prasangka.

Dengan komunikasi yang lebih terbuka, individu dan kelompok dapat berkolaborasi dengan lebih efektif.

Ketika orang merasa dihargai dan diterima apa adanya, kepercayaan antar individu atau kelompok lebih mudah terbentuk.

Kepercayaan ini adalah fondasi dari kerjasama yang kuat.

Toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga memanfaatkannya sebagai kekuatan.

Dalam konteks kerja sama, toleransi memungkinkan kelompok atau individu untuk bersatu, mengatasi tantangan bersama-sama, dan mencapai hasil yang lebih baik.

Baca Juga: Ini 20 Sifat Wajib Allah, Yuk Kenalkan sejak Dini pada Si Kecil!

8. Melatih Rasa Empati

Melalui toleransi, kita dapat mencoba memahami latar belakang, pandangan, dan perasaan orang lain.

Ini memungkinkan kita untuk memiliki empati yang lebih mendalam dan menghargai perspektif yang berbeda.

Empati adalah sikap memahami apa yang dirasakan orang lain, dengan membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut, tanpa memandang perbedaan, seperti beda agama, suku, miskin dan kaya, dan lainnya.

Empati perlu dimiliki setiap orang karena akan membantu dalam bersosialisasi dan menjaga hubungan baik dengan orang di sekitar.

9. Membantu untuk Mencintai Diri Sendiri

Manfaat toleransi juga dapat membantu seseorang dalam mencintai diri sendiri.

Meskipun toleransi seringkali diasosiasikan dengan penerimaan terhadap orang lain, dampak positif dari toleransi juga dapat dirasakan pada tingkat pribadi.

Ini dikarenakan dengan mempraktikkan toleransi terhadap orang lain, kita juga mempelajari arti sebenarnya dari penerimaan.

Ini dapat memudahkan kita menerima kekurangan dan keunikan diri kita sendiri.

Orang yang intoleran sering kali menghabiskan banyak energi dengan perasaan negatif seperti kemarahan, kebencian, atau ketidakpuasan.

Dengan menjadi lebih toleran, kita dapat mengurangi ketegangan ini dan merasa lebih damai dengan diri sendiri.

Memiliki self-love akan memotivasi seseorang untuk hidup lebih baik, bangga pada dirinya, dan merasa percaya diri untuk menjalani kehidupannya.

10. Memperluas Wawasan dan Pemahaman tentang Dunia

Mengakui dan menghargai perbedaan memungkinkan kita untuk belajar dan tumbuh.

Dengan memahami berbagai perspektif dan budaya, kita dapat memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman kita tentang dunia, yang pada akhirnya meningkatkan rasa harga diri.

Baca Juga: 5 Manfaat Pembentukan Karakter Anak sejak Dini, Salah Satunya Membuat Si Kecil Percaya Diri!

11. Menghindari Perilaku Bullying

Kasus bullying yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia cukup memprihatinkan lho, Moms!

Melansir Kemenpppa, hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014 menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus bullying.

Meski, perundungan yang terjadi tidak sampi perundungan fisik, melainkan hanya bullying verbal dan psikologis/mental, namun penting sekali untuk diperhatika, Moms.

Mengajarkan anak toleransi sejak dini, dengan menghargai perbedaan dan memiliki rasa empati, dapat mencegah anak untuk melakukan perilaku tidak terpuji ini.

Untuk itu, Moms dan Dads sebagai orang tua wajib mengajarkan toleransi kepada anak, bahkan sebelum dia masuk ke sekolah.

Baca Juga: Anak Suka Berbohong, Jangan Marah dan Terbawa Emosi Dulu Moms!

Cara Mengajarkan Sikap Toleransi pada Anak

Ibu dan Anak
Foto: Ibu dan Anak (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setelah memahami beragam manfaat toleransi, tentu Moms menyadari betapa pentingnya sikap ini ditanamkan pada anak.

Sikap toleransi wajib dibekali kepada anak sejak dini. Dengan begitu dia akan memetik manfaat toleransi di masa depan.

Dengan memiliki rasa toleransi di dalam dirinya, anak akan lebih memahami dan menghargai perbedaan yang ada di sekitarnya.

Ada beberapa cara yang bisa Moms coba untuk mengajarkan sikap toleransi pada anak, berikut penjelasannya!

1. Berikan Kasih Sayang

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengajarkan sikap toleransi adalah menunjukkan kasih sayang.

Moms bisa menunjukkan perhatian, kasih sayang, dan berempati dengan tulus kepada anak.

Ketika mendapat kasih sayang yang tulus, anak akan belajar untuk berempati kepada orang lain meskipun terdapat perbedaan.

Dengan begitu, setiap perbedaan yang ada dengan orang lain dapat ditoleransi oleh anak dan dapat membangun sikap saling menghargai.

2. Berbicara dengan Sopan

Anak adalah peniru yang andal. Sikap manfaat toleransi juga tercermin dari cara bicara.

Untuk membiasakan anak dengan cara bicara yang sopan, Moms juga harus berbicara dengan sopan dan baik.

Ketika bersama anak, berbicaralah dengan kalimat yang ramah dan santun.

Jangan lupa untuk membiasakan anak perilaku sopan santun seperti mengucapkan "tolong", "maaf", dan "terima kasih" agar anak terbiasa berbicara dengan kata-kata yang baik.

Hal ini tidak hanya berlaku ketika Moms berbincang dengan anak, namun juga ketika Moms berbicara dengan orang lain di hadapan Si Kecil.

Baca Juga: 7 Dampak Positif Belajar Online bagi Anak, Salah Satunya Membuat Anak Lebih Fokus!


3. Perkenalkan Adat dan Budaya Kepada Anak

Memperkenalkan Budaya pada Anak
Foto: Memperkenalkan Budaya pada Anak (Unsplash.com/Aditya Nara)

Moms tentu memahami ada banyak suku bangsa di Indonesia dengan adat dan budaya yang berbeda.

Memperkenalkan anak tentang perbedaan budaya dan tradisi ini merupakan hal yang amat penting.

Anak perlu memahami bahwa sangat mungkin Ia berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Dengan mengajarkan keberagaman adat ini, diharapkan Si Kecil mampu memahami perbedaan yang ada di sekitarnya dan mampu menghargai satu sama lain.

4. Akui dan Hormati Perbedaan dalam Keluarga

Perlu diketahui bersama, setiap anak lahir dengan bakat dan keistimewaan yang berbeda.

Bahkan, saudara kembar pun sangat mungkin memiliki minat dan sifat yang berbeda.

Sangat penting untuk menghargai hal tersebut dan memberikan ruang kepada keluarga atas perbedaan yang mereka miliki.

Artinya, Moms juga tidak boleh membandingkan Si Kecil dengan anggota keluarga yang lain, terutama berkaitan dengan prestasinya di sekolah.

Dengan menunjukkan sikap saling menghormati dalam keluarga, anak akan terbiasa menghormati orang lain.

5. Tidak Membiasakan Anak untuk Menilai Orang Lain

Anak Belajar
Foto: Anak Belajar (Freepik.com/freepik)

Salah satu sikap intoleran adalah menilai orang lain berdasarkan apa yang kita lihat.

Padahal, setiap orang tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kekurangan orang lain tidak boleh dijadikan sebagai bahan obrolan apa pun alasannya.

Sebagai upaya membiasakan sikap manfaat toleransi, Moms perlu membiasakan anak untuk tidak menilai orang lain secara subjektif.

Apalagi jika hal tersebut berkaitan dengan kekurangan orang lain.

Baca Juga: 4 Penyebab Anak Sulit Fokus Belajar, Segera Atasi, Yuk!

6. Ajarkan Batas Toleransi

Sikap manfaat toleransi bukan berarti mewajari semua perbedaan.

Jika suatu hal bersifat negatif, maka anak harus mampu membentengi dirinya sendiri.

Oleh karena itu, anak-anak juga perlu diajarkan untuk membedakan sesuatu yang baik dan buruk.

Dengan begitu, anak mampu menyaring segala bentuk tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan harus dihindari demi kebaikan Si Kecil.

7. Perhatikan Tontonan Anak

Anak Menonton Televisi
Foto: Anak Menonton Televisi (Freepik.com/freepik)

Saat ini, banyak tontonan orang dewasa yang mengandung konteks intoleran.

Meskipun hanya candaan, anak-anak mungkin belum dapat memahami dengan baik dan mengganggapnya serius.

Akibatnya, anak dapat meniru tindakan intoleran yang dapat menjadi kebiasaan buruk.

Oleh karena itu, pastikan anak menonton atau mendengar tayangan yang sesuai dengan usianya dan tidak mengajarkan keburukan.

Baca Juga: Jurug Solo Zoo, Kebun Binatang Edukasi dan Rekreasi di Solo!

Itulah manfaat toleransi antar umat beragama dan manfaatnya kepada anak di masa depan, Moms!

Sikap manfaat toleransi tidak datang begitu saja, namun perlu dibekali kepada anak secara perlahan.

Bisa dengan contoh-contoh kecil di sekitar, ataupun bercerita tentang keragaman Indonesia yang indah.

Hal yang paling penting adalah Moms dan Dads, serta anggota keluarga lain harus menerapkannya agar dapat menjadi contoh baik untuk anak.

  • https://indonesia.go.id/profil/agama
  • https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf
  • https://ksm.ui.ac.id/toleransi-memiliki-empati/
  • https://srcd.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/cdep.12399
  • https://press.un.org/en/2013/sgsm15462.doc.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb