21 Maret 2024

7 Gejala DBD pada Anak, Kenali Fasenya, Jangan Sampai Kritis

Pastikan DBD pada anak ditangani segera dengan tepat
7 Gejala DBD pada Anak, Kenali Fasenya, Jangan Sampai Kritis

Apa Saja Gejala DBD pada Anak?

Bentol Akibat Nyamuk (parenting.firstcry.com)
Foto: Bentol Akibat Nyamuk (parenting.firstcry.com)

Tidak ingin Si Kecil mengalami kondisi kesehatan yang serius karena penyakit DBD?

Yuk, Moms kita cari tahu apa saja yang termasuk gejala DBD pada anak berikut ini.

1. Mengalami Flu

Gejala awal DBD pada anak bisa menyerupai gejala flu.

Namun, flu ini biasanya akan muncul sekitar 1,5 - 10 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi virus DBD.

Jika ini merupakan kasus yang ringan, gejala akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 - 7 hari.

2. Demam Tinggi Hingga 40 Derajat Celcius

Menurut Johns Hopkins Medicine, salah satu gejala DBD pada anak adalah demam yang sangat tinggi.

Tidak seperti demam biasa, demam pada penderita penyakit DBD bisa mencapai suhu 40 derajat Celcius dengan jangka waktu lebih lama, sekitar 2 - 7 hari.

Akibat demam ini, tubuh Si Kecil dapat mengeluarkan banyak keringat hingga membuatnya kekurangan cairan atau dehidrasi.

3. Ruam di Beberapa Bagian Tubuh

Gejala DBD pada anak selanjutnya adalah munculnya ruam di tubuh.

Ciri paling terlihat pada penderita penyakit DBD adalah munculnya ruam merah akibat gigitan nyamuk di beberapa bagian tubuh.

Ruam tersebut biasanya muncul di wajah, leher, telapak tangan, kaki, dada, dan bagian tubuh lainnya.

Ruam merah ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu satu minggu.

4. Pendarahan di Hidung dan Gusi

Pendarahan di hidung dan gusi bisa menjadi gejala DBD pada anak yang perlu diwaspadai.

Jika Si Kecil sudah positif terkena DBD dan mengalami pendarahan di beberapa bagian tubuh, seperti hidung dan gusi, kemungkinan ia telah masuk ke dalam fase penyakit DBD.

Pendarahan ini bisa terjadi dengan sangat tiba-tiba, lho Moms!

Baca Juga: 8 Penyebab Anak Bayi Mimisan dan Cara Mengatasinya!

5. Mual dan Muntah 

Tanda demam berdarah lainnya yang bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa adalah mual dan muntah.

Gangguan ini juga termasuk dalam masalah pencernaan, sehingga juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut atau punggung.

Menurut Centers of Disease Control and Prevention, gejala ini biasanya muncul 2-4 hari setelah virus menyerang tubuh.

6. Rasa Sakit di Sendi, Otot, atau Tulang

Yang juga cukup kentara menjadi gejala DBD pada adalah adanya rasa nyeri di area sendi, otot, atau tulang.

Tidak hanya rasa sakit di perut, bagian tubuh lainnya, seperti sendi, otot, dan tulangnya pun terasa sakit.

Moms harus waspada jika Si Kecil mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa di bagian tubuhnya, terutama di bagian kepala.

7. Trombosit Turun

Ketika demam Si Kecil tidak kunjung turun selama beberapa hari, ada baiknya Moms segera melakukan tes darah.

Melalui tes darah tersebut akan terlihat apakah trombositnya masih dalam angka normal atau tidak.

Penurunan jumlah trombosit bisa menjadi indikator jelas dari gejala DBD pada anak.

“Mayoritas DBD terjadi pada anak di bawah 15 tahun. DBD bisa menjadi berbahaya karena pasien bisa mengalami sakit perut parah, pendarahan hebat, dan turunnya tekanan darah.

Jika tidak ditangani dengan cepat, dapat menyebabkan kematian,” jelas Dr. Charles Patrick Davis, MD, PhD, dokter dan konsultan kesehatan di San Antonio.

Moms bisa simak penjelasannya lebih lanjut di video berikut ini:

Diagnosis DBD pada Anak

Diagnosis DBD pada Anak (sitarambhartia.org)
Foto: Diagnosis DBD pada Anak (sitarambhartia.org)

Melansir Johns Hopkins All Children's Hospital, untuk bisa memberi diagnosis demam berdarah, dokter akan memeriksa terlebih dulu dan mengevaluasi gejala DBD pada anak yang dirasakan.

Selain itu, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak dan kegiatan perjalanan yang baru-baru ini dilakukan, serta menguji sampel darah anak untuk dicari tahu penyakitnya.

Karena itu, bila Si Kecil baru-baru ini berkunjung ke daerah berisiko demam berdarah yang tinggi, dan mengalami demam atau sakit kepala yang parah, segera menghubungi dokter.

Diagnosis yang akurat sangat krusial untuk penanganan efektif DBD.

Dokter biasanya menggunakan berbagai tes darah untuk memeriksa antibodi virus dengue atau adanya infeksi.

Tes darah merupakan alat diagnostik yang penting dalam menentukan apakah seseorang terinfeksi virus dengue.

Gejala demam berdarah mungkin mirip dengan penyakit lain.

Karenanya, tes darah adalah alat penting untuk membedakan penyebab gejala dan menegakkan diagnosis yang akurat.

Berikut ini beberapa tes yang biasa digunakan dokter untuk mendiagnosis DBD:

1. Tes Virologi

Tes virologi adalah metode diagnostik yang langsung menguji unsur virus dalam darah pasien.

Metode ini sangat akurat dalam mendeteksi keberadaan virus dengue, tetapi seringkali memerlukan peralatan khusus dan staf medis yang terlatih secara teknis.

Tes virologi mungkin tidak tersedia di semua fasilitas medis karena kompleksitasnya.

Dalam tes virologi, sejumlah sampel darah Si Kecil akan diambil dan diperiksa untuk melihat keberadaan materi genetik virus.

Hasil positif menunjukkan bahwa virus dengue ada dalam tubuh.

Namun, hasil ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati oleh dokter, karena ada faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil tes.

2. Tes Serologis

Tes serologis adalah jenis pengujian yang mendeteksi antibodi dalam darah.

Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi.

Tes ini membantu mengidentifikasi apakah seseorang telah terinfeksi virus dengue baru-baru ini atau dalam masa lampau.

Metode ini lebih mudah dilakukan dan lebih umum tersedia dibandingkan tes virologi.

Jika antibodi ditemukan dalam darah, ini menunjukkan adanya infeksi virus.

Itulah beberapa tes untuk mendiagnosis gejala DBD pada anak.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala DBD, konsultasikan segera dengan dokter.

Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mungkin merujuk untuk menjalani tes darah guna memastikan diagnosis yang akurat.

Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin baik penanganan yang dapat diberikan.

Baca Juga: 15 Cara Mengusir Nyamuk dengan Bahan Alami, Ampuh Bikin Nyamuk Tidak Datang Lagi

Perawatan DBD pada anak dapat dilakukan di rumah asalkan gejalanya berada pada tingkat yang ringan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb