04 Februari 2022

Waspada Bahaya Glomerulonefritis Akut pada Anak, Cek Gejala dan Penyebabnya di Sini!

Bahaya penyakit ini bisa akibatkan kondisi gagal ginjal
Waspada Bahaya Glomerulonefritis Akut pada Anak, Cek Gejala dan Penyebabnya di Sini!

Glomerulonefritis adalah kondisi peradangan pada bagian ginjal yang bernama glomerulus. Glomerulus pada ginjal berfungsi untuk menyaring menyaring sisa metabolisme yang tidak diperlukan dalam tubuh dan mengeluarkannya dalam bentuk urine.

Ketika ginjal mengalami luka, kotoran tersebut tidak dapat dibuang dari dalam tubuh. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, dapat mengakibatkan penyakit gagal ginjal.

Menurut National Kidney Foundation, istilah lain dari penyakit ini juga disebut dengan nefritis dan sindrom nefrotik. Glomerulonefritis, tidak hanya bisa menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Ini 7 Camilan untuk Penderita Gagal Ginjal

Glomerulonefritis Akut pada Anak

Anak Cepat Lelah Cek Dulu 7 Kemungkinan Penyebabnya 2.jpg
Foto: Anak Cepat Lelah Cek Dulu 7 Kemungkinan Penyebabnya 2.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Glomerulonefritis pada anak dapat terjadi dalam dua kondisi, yaitu akut dan kronis. Kondisi akut, artinya berkembang secara tiba-tiba, sementara pada kondisi kronis, perkembangan peradangan berlangsung secara tanpa gejala selama beberapa tahun.

Ketika glomerulonefritis akut pada anak terjadi, glomerulus mengalami pembengkakan, iritasi atau peradangan. Dalam kondisi tersebut, maka ginjal akan sulit berfungsi dengan baik dan sel-sel darah serta protein bisa bocor atau tercampur ke urine.

Ketika ini terjadi, cairan juga bisa bocor keluar dari pembuluh darah ke jaringan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di wajah, perut, tangan, dan kaki.

Gejala Glomerulonefritis Akut pada Anak

Glomerulonefritis akut biasanya terjadi hanya sebentar atau tidak jangka panjang. Namun, pada beberapa kasus, ini juga bisa menjadi parah yang menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal.

Gejala glomerulonefritis akut bisa berbeda-beda pada setiap anak. Namun, secara umum, menurut Stanford Children’s Health, berikut ini beberapa gejala yang dapat muncul:

  • Urine yang berwarna coklat tua, akibat bercampurnya darah dan protein ke dalam urine.
  • Sakit tenggorokan.
  • Jumlah urine lebih sedikit dari biasanya.
  • Anak tampak kekurangan energi atau mudah lelah.
  • Kesulitan bernapas.
  • Sakit kepala.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kejang.
  • Ruam, terutama di bokong dan kaki.
  • Penurunan berat badan.
  • Nyeri sendi.
  • Warna kulit pucat.
  • Penumpukan cairan di jaringan (edema), yang menyebabkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.

Gejala glomerulonefritis bisa jadi mirip dengan penyakit lainnya dan membingungkan. Agar bisa diketahui dengan pasti, penting untuk menemui dokter dan menjalani pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan.

Baca juga: Mengenal Tes Kadar Ureum, Deteksi Dini Penyakit Ginjal

Penyebab Glomerulonefritis Akut Pada Anak

Radang Tenggorokan pada Ibu dan Anak 03.jpg
Foto: Radang Tenggorokan pada Ibu dan Anak 03.jpg (healthychildren.org)

Foto: Orami Photo Stock

Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab glomerulonefritis akut pada anak. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Penyakit Autoimun Sistemik

Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat secara tidak sengaja. Sistemik berarti banyak bagian tubuh yang terpengaruh. Contoh dari penyakit ini adalah lupus eritematosus sistemik (SLE atau lupus).

2. Polyarteritis Nodosa

Polyarteritis nodosa adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri mengalami peradangan atau kerusakan. Ini adalah penyakit serius pada pembuluh darah yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.

3. Henoch-Schonlein Purpura

Penyakit ini menyebabkan gejala berupa lesi ungu kecil atau besar (purpura) pada kulit dan organ dalam. Ini menyebabkan gejala lain di beberapa sistem organ.

4. Sindrom Alport

Ini adalah bentuk glomerulonefritis bawaan yang dapat terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Namun, anak laki-laki lebih cenderung memiliki masalah ginjal.

Baca juga: Batugin (Peluruh Batu Ginjal): Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya

5. Infeksi Streptokokus

Pada anak-anak, glomerulonefritis sering disebabkan oleh radang tenggorokan atau infeksi saluran pernapasan atas. Penyakit ini biasanya terjadi 1 minggu atau lebih setelah infeksi.

6. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis B. Infeksi ini dapat ditularkan dari ibu ke bayi atau melalui transfusi darah.

Diagnosis Glomerulonefritis Akut pada Anak

Sulit Hamil Saatnya Test Darah Untuk Penyakit Celiac.jpg
Foto: Sulit Hamil Saatnya Test Darah Untuk Penyakit Celiac.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Studi pada tahun 2012 yang dipublikasikan di International Journal of Pediatrics mengungkapkan bahwa diagnosis glomerulonefritis biasanya dibuat berdasarkan hasil yang didapat dari tes urine. Terutama jika ditemukan adanya sel darah merah dalam urine, bisa jadi salah satu indikasi glomerulonefritis akut pada anak.

Dalam proses diagnosis, dokter biasanya akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan anak sebelumnya. Dokter mungkin juga bertanya tentang riwayat kesehatan anggota keluarga.

Setelah itu, berbagai pemeriksaan untuk menentukan diagnosis akan dilakukan, seperti:

1. Kultur (Swab) Tenggorokan

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk memeriksa radang tenggorokan, yang kemungkinan bisa jadi penyebab glomerulonefritis. Alat usap akan digunakan dengan lembut untuk mengumpulkan sampel cairan di tenggorokan.

Lalu, sampel akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium, untuk mencari tahu apakah ada infeksi bakteri yang terjadi.

2. Tes Darah

Pemeriksaan tes darah dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk diuji di laboratorium. Tujuannya adalah untuk melihat jumlah sel darah, kadar elektrolit, dan fungsi ginjal.

3. Tes Urine

Tes ini bertujuan untuk mencari adanya protein dan darah dalam urine serta masalah lainnya.

4. Elektrokardiogram (EKG)

Ini adalah tes yang digunakan untuk merekam aktivitas dan detak jantung. Tujuannya adalah untuk mengetahui adanya irama jantung yang tidak normal, dan mendeteksi kerusakan otot jantung.

5. Ultrasonografi Ginjal (Sonografi)

Ini adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan gelombang suara dan komputer untuk membuat gambar jaringan tubuh.

Selama tes, dokter atau petugas medis akan memindahkan alat yang disebut transduser di atas perut di area ginjal.

Alat ini dapat mengirimkan gambar ginjal ke layar video. Lalu, dokter akan melihat ukuran dan bentuk ginjal. Ia juga dapat melihat pertumbuhan, batu ginjal, kista, atau masalah lainnya.

6. Rontgen Dada

Tes ini dilakukan dengan menggunakan radiasi ringan untuk menampilkan gambaran jaringan, tulang, dan organ dalam dada.

7. Biopsi Ginjal

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil jaringan ginjal untuk diperiksa dengan mikroskop. Cara ini dilakukan agar dapat diketahui apakah ada penyakit atau tidak di organ tersebut.

Pengobatan untuk Glomerulonefritis Akut pada Anak

Mengenal Sindrom PANDAS Pada Anak Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya 3.jpg
Foto: Mengenal Sindrom PANDAS Pada Anak Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya 3.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Terkadang glomerulonefritis akut pada anak dapat membaik dengan sendirinya. Perawatan, jika diperlukan, tergantung pada penyebab dan usia anak serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Ketika masalah sistem kekebalan yang jadi penyebab, anak akan mendapatkan steroid dan obat lain yang membantu menekan sistem kekebalan.

Antibiotik dapat mengobati infeksi bakteri. Beberapa anak mungkin memerlukan perawatan untuk membersihkan darah menggunakan filter buatan (dialisis), jika ginjal rusak parah dan tidak dapat dipulihkan.

Untuk mengatasi gejala yang tidak nyaman, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. Ini untuk membantu ginjal untuk menjalankan fungsinya.

Baca juga: Mengenal Diabetes pada Anak, Penyakit yang Diderita Matthew White sebelum Meninggal

Pada beberapa kondisi, anak mungkin perlu minum lebih sedikit cairan dari biasanya dan makan makanan yang rendah protein, garam, dan potasium.

Dalam kebanyakan kasus glomerulonefritis akut pada anak, kerusakan pada glomerulus biasanya akan sembuh. Berapa lama waktu yang dibutuhkan berbeda untuk setiap anak.

Sebuah studi tahun 1989 yang dipublikasikan di Journal of the Medical Association of Thailand juga mengungkapkan bahwa glomerulonefritis akut merupakan penyakit ginjal yang umum pada anak-anak. Namun, dengan pengobatan yang cepat dan tepat, tingkat kesembuhannya sangat tinggi.

Jadi, jika Si Kecil mengalami gejala glomerulonefritis akut yang tadi dijelaskan, segera bawa ke dokter ya Moms. Semakin cepat ditangani, maka akan semakin baik.

  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=glomerulonephritis-in-children-90-P03085
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3228372/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2732644/
  • https://www.childrens.com/specialties-services/conditions/acute-glomerulonephritis
  • https://kidshealth.org/en/parents/glomerulonephritis.html
  • https://www.kidney.org/atoz/content/glomerul

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb