07 April 2022

Grafachlor, Serba-serbi Obat untuk Mengatasi Gejala Alergi

Mampu mengatasi munculnya reaksi alergi
Grafachlor, Serba-serbi Obat untuk Mengatasi Gejala Alergi

Karena identifikasi alergen kian rumit, Moms dan Dads mungkin tidak sadar telah melakukan kontak dengannya. Minum obat seperti grafachlor, dapat menjadi salah satu alternatif.

Namun, dalam konsumsi obat satu ini, sebagaimana yang lain, juga perlu dilakukan secara hati-hati.

Penting untuk memahami kegunaan pasti grafachlor, dosis konsumsinya, dan risiko efek samping apa saja yang mungkin timbul.

Langsung simak ulasan berikut, yuk!

Baca Juga: Penjelasan tentang Rhemafar, Obat Alergi dan Penekan Sistem Imun

Apa Itu Grafachlor?

5 Tanda Alergi Semen Setelah Hubungan Seks - 5.jpg
Foto: 5 Tanda Alergi Semen Setelah Hubungan Seks - 5.jpg (shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Grafachlor adalah obat untuk mengatasi gejala alergi yang mengandung dexamethasone dan dexchlorpheniramine maleate.

Dexchlorpheniramine maleate adalah zat aktif yang membantu mengatasi gejala alergi, seperti rinitis alergi, urtikaria, saluran napas atas sistemik.

Sementara dexamethasone membantu mengatasi reaksi alergi dan mencegah pelepasan zat tertentu dalam tubuh yang menyebabkan alergi.

Kewaspadaan Khusus Konsumsi Obat Grafachlor

Konsumsi obat mengandung dexamethasone sebaiknya tidak dilakukan pasien dengan kondisi:

  • Hipertensi
  • Infark miokard akut
  • Gagal jantung
  • Diabetes mellitus
  • Penyakit gastrointestinal, seperti divertikulitis anastomosis usus, kolitis ulseratif ulseratif aktif, atau laten
  • Penyakit mata, misalnya katarak, glaukoma, dan riwayat herpes simpleks okular
  • Osteoporosis
  • Riwayat gangguan kejang
  • Penyakit tiroid
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Ibu hamil dan menyusui.

Direkomendasikan untuk menghindari penghentian mendadak atau pengurangan dosis secara cepat.

Sebelum mengonsumsi dexchlorpheniramine, beri tahu dokter atau apoteker jika alergi terhadapnya; atau klorfeniramin; atau jika memiliki alergi lain.

Produk ini mungkin mengandung bahan yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain.

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker riwayat kesehatan Moms dan Dads, terutama menyangkut:

  • Masalah pernapasan, seperti asma dan emfisema
  • Glaukoma
  • Masalah jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit hati
  • Kejang
  • Masalah perut/usus, seperti maag dan penyumbatan
  • Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), dan
  • Kesulitan buang air kecil (seperti karena pembesaran prostat).

Baca Juga: Alergi Seafood: Gejala dan Cara Mengatasinya

Dosis Obat Grafachlor

minum obat
Foto: minum obat (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Grafachlor termasuk golongan obat keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Dosis konsumsinya juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, karena bisa berbeda bagi setiap individu.

Ini tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Namun secara umum, aturan penggunaannya adalah:

  • Dewasa: 1 kaplet, diminum 3--4 kali sehari
  • Anak usia 6--12 tahun: 1/2 kaplet, diminum 3--4 kali sehari
  • Anak usia 2--6 tahun: 1/4 kaplet, diminum 3--4 kali sehari

Cara Penyimpanan Obat Grafachlor

Simpan di dalam ruangan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping Obat Grafachlor

Efek samping penggunaan Grafachlor yang mungkin terjadi, yakni:

  • Gangguan saluran pencernaan
  • Mulut kering
  • Efek antimuskarinik
  • Hipotensi
  • Kelemahan otot
  • Tinnitus
  • Euforia
  • Nyeri kepala
  • Reaksi alergi
  • Kelainan darah
  • Retensi cairan dan elektrolit, serta
  • Reaksi metabolisme

Obat ini dapat membuat pusing, mengantuk, atau menyebabkan penglihatan kabur.

Jadi, jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan atau penglihatan yang jelas sampai dapat melakukannya dengan aman.

Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, segera beri tahu dokter atau apoteker.

Meredakan mulut kering, hisap (tanpa gula) permen keras, kunyah permen karet (tanpa gula), minum air, atau gunakan pengganti air liur.

Segera beri tahu dokter jika mengalami efek samping yang serius, termasuk:

  • Perubahan mental/suasana hati, seperti gelisah dan kebingungan,
  • Kesulitan buang air kecil, dan
  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Dapatkan bantuan medis jika mengalami efek samping yang sangat serius, termasuk kejang.

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi.

Namun, segera dapatkan bantuan medis jika melihat gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:

Ini bukan daftar lengkap kemungkinan efek samping.

Jika melihat efek lain yang tidak tercantum di atas, hubungi dokter atau apoteker.

Baca Juga: Cegah Alergi Dengan Melembapkan Kulit Bayi

Kontradiksi Obat Grafachlor

lambung-bocor.jpg
Foto: lambung-bocor.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Hindari penggunaan pada pasien yang menderita tukak lambung, hipertensi, diabetes melitus, gagal ginjal kronis, penyakit menular, osteoporosis, dan infeksi jamur.

Interaksi Obat Grafachlor

Efek aditif jika diberikan bersamaan dengan phenobarbital, depresan sistem saraf pusat.

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Dokumen ini tidak berisi semua kemungkinan interaksi obat.

Simpan daftar semua produk yang digunakan, termasuk obat resep/nonresep dan produk herbal, dan informasikan itu pada dokter dan apoteker.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini, yaitu antihistamin yang dioleskan pada kulit, seperti krim difenhidramin, salep, dan semprotan.

Beri tahu dokter atau apoteker jika menggunakan produk lain yang menyebabkan kantuk, seperti:

  • Nyeri opioid atau pereda batuk, termasuk kodein dan hidrokodon
  • Obat untuk tidur atau kecemasan, seperti alprazolam, lorazepam, dan zolpidem
  • Relaksan otot, seperti carisoprodol dan cyclobenzaprine, dan
  • Antihistamin lainnya, seperti cetirizine dan diphenhydramine.

Periksa label pada semua obat, seperti alergi atau produk batuk pilek, karena mengandung bahan yang menyebabkan kantuk.

Tanyakan apoteker tentang penggunaan produk tersebut dengan aman.

Dexchlorpheniramine sangat mirip dengan chlorpheniramine.

Jangan gunakan obat yang mengandung klorfeniramin saat mengonsumsi dexchlorpheniramine.

Moms dan Dads, selalu ingat ya bahwa informasi ini bukan pengganti konsultasi medis.

Disarankan untuk segera pergi ke dokter jika gejala tidak membaik.

  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamethasone
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10321/dexchlorpheniramine-maleate-oral/details
  • https://pionas.pom.go.id/monografi/deksklorfeniramin-maleat

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb