Ini Dia Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan Kata Dokter
Konvergen dan divergen dalam kehamilan merupakan salah satu pemeriksaan kehamilan menggunakan tangan.
Nah, pemeriksaan ini kerap dilakukan oleh dokter kandungan dengan cara perabaan pada ibu hamil.
Yuk, simak informasi tentang konvergen dan divergen dalam kehamilan menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi di bawah ini!
Baca Juga: Ini Kisaran Biaya USG Kehamilan di Rumah Sakit, Beragam!
Apa Itu Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan?
Menurut dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp. O.G Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, konvergen dan divergen dalam kehamilan kerap digunakan.
Metode ini bertujuan untuk mengetahui apakah janin sudah masuk ke rongga panggul atau jalan lahir.
Hal ini merupakan bagian dari pemeriksaan Leopold.
Leopold adalah metode pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan dengan cara meraba perut untuk mengetahui posisi bayi di dalam rahim yang terdiri dari 4 tahap.
Konvergen dalam kehamilan berarti ujung jari kanan dan kiri bertemu, menunjukkan bagian terendah janin belum masuk ke panggul ibu.
Apabila ibu jari dan ujung-ujung jari kanan dan kiri sejajar, berarti sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu.
Sedangkan, apabila kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan tangan kiri tidak bisa tidak bisa dipertemukan disebut divergen.
Divergen berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk ke pintu rongga panggul ibu hamil.
Baca Juga: 21 Tes Kehamilan Alami Tanpa Test Pack, Bisa Dicoba Moms!
Metode Pemeriksaan Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan Menurut Dokter
Pemeriksaan konvergen dan divergen dalam kehamilan dilakukan untuk mengetahui apakah kepala atau bagian bawah tubuh janin sudah masuk ke rongga panggul atau belum.
Pemeriksaan dilakukan dengan menempelkan kedua tangan pada perut bagian bawah ibu hamil.
Jika sudah mendekati masa persalinan di atas 36 minggu, diharapkan bagian terbawah janin sudah masuk panggul.
Dengan begitu, bisa memberikan hasil pemeriksaan konvergen atau sesuai.
Namun apabila didapatkan hasil yang divergen (tidak sesuai atau berbeda), maka harus dipastikan kembali dengan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan USG.
Tujuannya untuk mengetahui adakah hal-hal lain yang menyebabkan bagian terbawah janin belum masuk panggul.
Di sisi lain, berat ibu hamil memengaruhi terhadap pemeriksaan konvergen dan divergen, lho Moms.
Sebab, ketebalan perut dapat memengaruhi pemeriksaan posisi janin.
Jika perut semakin tebal, maka semakin sulit mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat.
Cara Mengetahui Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan
Lalu, bagaimana cara mengetahui konvergen dan divergen dalam kehamilan? Maka, Moms perlu melakukan pemeriksaan palpasi Leopold.
Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan.
Metode ini digunakan dengan merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakaan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu.
Selain itu, bisa juga dengan memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu.
Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah ukuran kehamilan 24 minggu, ketika semua bagian janin sudah dapat diraba.
Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus.
Nah, selain itu dapat juga berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.
Pemeriksaan palpasi Leopold sulit untuk dilakukan pada ibu hamil yang gemuk (dinding perut tebal) dan yang mengalami polihidramnion.
Pemeriksaan ini juga kadang-kadang dapat menjadi tidak nyaman bagi ibu hamil jika tidak dipastikan dalam keadaan santai dan diposisikan secara memadai.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.