21 Januari 2022

Apa Itu Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan?

Konvergen dan divergen dalam kehamilan bisa diketahui lewat pemeriksaan Leopold
Apa Itu Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan?

Moms, pemeriksaan dengan cara perabaan pada ibu hamil dengan menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu ini bisa menentukan konvergen dan divergen dalam kehamilan.

Apa Itu Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan?

Ilustrasi perut ibu hamil
Foto: Ilustrasi perut ibu hamil

Foto: Orami Photo Stock

Pengertian konvergen dan divergen dalam kehamilan adalah pertemuan kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri bisa bertemu satu sama lain disebut konvergen berarti bagian terendah janin belum masuk atas panggul ibu.

Konvergen ini apabila ibu jari dan ujung-ujung jari kanan dan kiri sejajar, berarti Sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu.

Sedangkan, apabila kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan tangan kiri tidak bisa tidak bisa dipertemukan disebut divergen, berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk ke pintu rongga panggul ibu hamil.

Baca Juga: Mengenal Kehamilan Aterm dan 5 Manfaatnya untuk Ibu serta Bayi

Cara Mengetahui Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan

Ilustrasi perut ibu hamil
Foto: Ilustrasi perut ibu hamil (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Lalu, bagaimana cara mengetahui konvergen dan divergen dalam kehamilan? Maka, Moms perlu melakukan pemeriksaan palpasi Leopold.

Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakaan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu.

Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah ukuran kehamilan 24 minggu, ketika semua bagian janin sudah dapat diraba.

Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.

Pemeriksaan palpasi Leopold sulit untuk dilakukan pada ibu hamil yang gemuk (dinding perut tebal) dan yang mengalami polihidramnion.

Pemeriksaan ini juga kadang-kadang dapat menjadi tidak nyaman bagi ibu hamil jika tidak dipastikan dalam keadaan santai dan diposisikan secara memadai.

Untuk membantu dalam memudahkan pemeriksaan, maka persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan adalah:

  • Instruksikan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemihnya
  • Menempatkan ibu hamil dalam posisi berbaring telentang, tempatkan bantal kecil di bawah kepala untuk kenyamanan
  • Menjaga privasi
  • Menjelaskan prosedur pemeriksaan
  • Menghangatkan tangan dengan menggosok bersama-sama (tangan dingin dapat merangsang kontraksi rahim)
  • Gunakan telapak tangan untuk palpasi bukan jari.

Baca Juga: Bisakah Menebak Jenis Kelamin Bayi dari Bentuk Perut Sang Ibu?

Tahap Pemeriksaan Palpasi Leopold

Ilustrasi pemeriksaan ibu hamil
Foto: Ilustrasi pemeriksaan ibu hamil

Foto: Orami Photo Stock

Selanjutnya, Moms akan diminta berbaring telentang dengan kepala sedikit ditinggikan, lalu dokter atau bidan akan meraba perut Moms dengan empat langkah berikut seperti dirangkum dari VeryWell Family:

Leopold 1

Dokter menempatkan kedua telapak tangan di bagian atas perut untuk menentukan letak bagian tertinggi rahim. Kemudian dokter meraba perlahan area ini untuk memperkirakan bagian tubuh bayi yang berada di sana.

Kepala bayi akan teraba keras dan bentuknya Momsr. Sedangkan bokong bayi, akan terasa seperti objek besar dengan tekstur lembut. Pada sekitar 95% kehamilan, posisi bokong berada di bagian tertinggi rahim ini.

Fungsi dan tujuan konvergen dan divergen dalam kehamilan untuk Leopold 1 ini adalah untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

Leopold 2

Pada tahap Leopold 2, kedua telapak tangan dokter akan meraba perlahan kedua sisi perut Moms, tepatnya di area sekitar pusar. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui bayi Moms menghadap ke kanan atau ke kiri.

Caranya adalah dengan membedakan letak punggung bayi dan anggota tubuh lain. Punggung bayi akan terasa lebar dan keras. Sedangkan, bagian tubuh lain akan terasa lebih lembut, tidak beraturan dan dapat bergerak.

Sehingga fungsi dan tujuan konvergen dan divergen ini adalah untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.

Baca Juga: Ukuran Perut Ibu Hamil Bisa Berbeda-beda, Mengapa Demikian?

Leopold 3

Di pemeriksaan Leopold tahap 3, dokter akan meraba bagian bawah perut Moms menggunakan jempol dan jari-jari dari salah satu tangannya saja (tangan kanan atau tangan kiri).

Mirip dengan Leopold 1, cara ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh bayi yang berada di bagian bawah rahim. Bila teraba keras, berarti kepala.

Namun bila terasa seperti objek bergerak, berarti tungkai atau kaki. Maka, fungsi dan tujuan konvergen dan divergen dalam kehamilan di sini yaitu untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).

Jika teraba kosong, bisa jadi bayi berada dalam posisi melintang dalam rahim. Tahap perabaan ini juga bisa membantu dokter memperkirakan berat bayi dan volume air ketuban.

Leopold 4

Pada tahap terakhir, dokter akan meraba bagian bawah perut Moms dengan kedua telapak tangannya.

Cara ini dapat membantu dokter mengetahui apakah kepala bayi sudah turun sampai rongga tulang panggul (jalan lahir) atau masih di area perut. Bila sudah masuk penuh sampai rongga panggul, seharusnya kepala bayi akan sulit atau tidak lagi bisa diraba.

Selanjutnya, pemeriksaan Leopold juga umum diikuti dengan pemeriksaan tekanan darah ibu serta detak jantung bayi, dan menjelang persalinan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan Cardiotocography (CTG).

Pemeriksaan Leopold merupakan cara sederhana untuk memperkirakan posisi bayi dengan teknik perabaan seperti penjelasan di atas dengan bantuan dari konvergen dna divergen dalam kehamilan.

Meski begitu, tingkat akurasi pemeriksaan ini bisa bervariasi, sehingga mungkin diperlukan pemeriksaan lainnya seperti USG untuk memastikan kondisi Si Kecil.

Nah, itulah hal-hal yang perlu Moms ketahui tentang komvergen dan divergen pada kehamilan. Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.sehatq.com/forum/gravid-q10834
  • https://pdfcoffee.com/konvergen-divergen-pdf-free.html
  • https://spm.banyuwangikab.go.id/uploads/berkas/sop/sop-kia.pdf
  • http://repository.unjaya.ac.id/3402/6/BAB%20IV.pdf
  • https://oshigita.wordpress.com/2013/10/31/pemeriksaan-palpasi-leopold/
  • http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1793/5/BAB%20III.pdf
  • https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2019/04/1.-Manual-CSL-Pem-Obstetri.pdf
  • https://www.alomedika.com/%5Cpenyakit/obstetrik-dan-ginekologi/malpresentasi/diagnosis
  • https://www.verywellfamily.com/what-are-leopold-maneuvers-5180308

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb