29 Desember 2022

Madu untuk Bayi: Bahaya dan Waktu Tepat Memberikannya

Dapat memicu kematian mendadak atau SIDS
Madu untuk Bayi: Bahaya dan Waktu Tepat Memberikannya

Semua orang tahu bahwa madu memiliki khasiat yang tidak diragukan lagi bagi kesehatan. Namun, bolehkah memberikan madu untuk bayi?

Diketahui, madu tak boleh asal dikonsumsi oleh anak-anak, terutama bayi.

Mengapa demikian? Mari ketahui bersama kapan waktu terbaik memberikan madu untuk Si Kecil.

Waktu Tepat Memberikan Madu untuk Bayi

Madu untuk Bayi
Foto: Madu untuk Bayi

Sejumlah orang tua memberikan madu untuk bayi mereka sebagai bahan multivitamin agar dapat menambah imunitas.

Namun, sejak 2018, Food Drugs and Administration (FDA), mengeluarkan peringatan untuk tidak memberi madu pada bayi di bawah usia 1 tahun.

Hal ini termasuk dot yang diisi atau dicelupkan ke dalam madu, lho.

"Madu tidak bisa diberikan bayi di bawah usia 1 tahun karena terdapat spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan penyakit botulisme pada bayi," terang dr. Rosary, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Umumnya, bakteri spora ini didapatkan di tanah, debu, dan dapat mengontaminasi makanan yang mengandung madu pada khususnya.

Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, ini dapat berkembang menjadi bakteri di saluran cerna bayi yang belum sempurna.

Untuk kasus yang parah, dapat mengeluarkan racun yang menyebabkan kerusakan sistem saraf Si Kecil.

Lantas, kapan waktu yang tepat memberikan madu untuk bayi?

Menurut penjelasan dokter Rosary, sebaiknya berikan madu saat anak berusia di atas 1 tahun.

Hal ini karena saluran cerna yang sudah lebih matang, dan dapat menyingkirkan spora bakteri Clostridium sebelum dapat menimbulkan efek berbahaya ke tubuh.

Baca Juga: Ingin Laser Wajah? Ketahui Manfaat, Jenis, dan Efek Sampingnya, Moms!

Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Karena diketahui memiliki bakteri yang dapat mengganggu pencernaan, berikut bahaya dari madu untuk bayi di bawah 1 tahun:

1. Penyakit Botulisme

Penyakit Botulisme
Foto: Penyakit Botulisme (https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-feeding-problems)

Richard Wallace, ahli penyakit menular di UT Health Science Center mengatakan, penyakit botulisme bisa menyebabkan kelumpuhan pada anggota tubuh.

Sehingga anak akan lemah dan mereka akan kesulitan untuk mengangkat tangan serta mengangkat kaki untuk bergerak.

"Anak tidak kuat menyusu dan sering diare juga bisa terjadi akibat mengonsumsi madu," jelas dr. Rosary.

Beberapa bayi mengalami kejang dan gangguan bernapas.

2. Gangguan Pernapasan

Tak hanya itu, memberikan madu untuk bayi di bawah 1 tahun juga memicu bahaya pada sistem pernapasannya.

Adapun biasanya gejala ini timbul akibat penyakit botulisme yang diidap sebelumya.

Jika penyakit ini didiagnosis terlambat dan anak tidak bisa bernapas dengan baik, Wallace juga mengatakan hal itu bisa berakibat fatal karena bisa mematikan.

Jika bayi benar-benar sakit pernapasan karena botulisme, biasanya mereka akan menggunakan alat bantu napas.

Bahkan dalam waktu lumayan panjang atau beberapa minggu sampai kondisinya normal.

3. Merusak Gigi Bayi

Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun
Foto: Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun (Orami Photo Stock)

Orang tua selalu dianjurkan tidak memberikan madu untuk bayi di bawah 1 tahun meskipun itu untuk mengobati batuk.

Selain karena spora botulisme, madu untuk bayi di bawah satu tahun juga bisa merusak gigi.

Sarah Schenker, PhD, seorang ahli diet berkompeten dan ahli gizi untuk kesehatan masyarakat, mengatakan bahwa madu tidak baik untuk pertumbuhan gigi bayi.

Menurutnya, alasan lain untuk tidak menambahkan madu atau gula ke makanan dan minuman bayi adalah karena dapat merusak gigi yang baru tumbuh.

Karena itu, hindari hal tersebut ya, Moms.

Baca Juga: Inilah 7 Cara Mengatasi Telat Datang Bulan agar Tidak Hamil

4. Diare pada Bayi

Dr. Charles R. Santerre, Ahli Toksikologi dan Ilmuwan Makanan dan bagian dari organisasi FDA, mengungkapkan meskipun madu tampaknya menjadi makanan yang sehat dan alami, hal ini tidak boleh diberikan di bawah 1 tahun.

Salah satu bahaya lain dari madu untuk bayi adalah menyebabkan diare.

Melansir dalam Kids Health, madu yang tidak dicerna baik oleh pencernaan bayi dapat membuatnya diare ataupun gangguan pencernaan lainnya.

5. Mengandung Bakteri

Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun
Foto: Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Madu mengandung bakteri atau spora Clostridium botulinum yang dapat membahayakan kesehatan bayi.

Usus bayi tidak mampu menangani masalah yang lebih kompleks karena adanya spora tersebut.

Karenanya, ini dapat memicu racun yang berbahaya untuk kesehatannya.

Selain dipicu oleh madu, pada aktivitas sehari-hari, bayi juga dpat menelan spora dari alat penyedot debu atau kotoran yang menempel pada pakaian, lho.

6. Terlalu Manis

Madu sebenarnya dapat menjadi pemanis alami untuk menu sarapan seperti puree ataupun sereal.

Tentunya, ini dapat memberikan rasa manis alami dan juga mengandung vitamin dan mineral bermanfaat.

Meski begitu, bayi disarankan untuk tidak memberikan smoothie buah atau yoghurt manis instan dengan tambahan madu.

Rasa yang terlalu manis tidak baik untuk proses pengenalan rasa pada Si Kecil.

Baca Juga: 11 Manfaat Susu Almond untuk Ibu Hamil, Bantu Tumbuh Kembang Calon Bayi!

7. Kerusakan Anggoa Tubuh

Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun
Foto: Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Racun yang ada pada madu dapat merusak saraf dan lemahnya anggota tubuh pada Si Kecil.

"Ini berpotensi fatal, otot-otot yang membantu pernapasan bisa menjadi lumpuh. Dan jika pernapasan terganggu, maka penderita bisa mengalami kematian karena kekurangan oksigen," ujar dr. Charles.

Oleh karena itu, jika Moms melihat bayi menunjukan gejala botulisme seperti sembelit disertai:

  • Kelemahan otot
  • Kesulitan bernapas
  • Mual dah muntah

Atasilah hal ini dengan berkonsultasi ke dokter untuk langkah yang tepat.

8. Risiko Kematian Mendadak

Pernahkah Moms mendengar tentang SIDS atau sindrom kematian bayi mendadak? Adapun ini bisa terjadi akibat pemberian madu untuk bayi.

Diketahui, botulisme pada bayi menyumbang sekitar 10% dari semua kasus SIDS di seluruh dunia.

SIDS tidak memiliki gejala atau tanda peringatan yang serius. Bayi yang meninggal karena SIDS tampak sehat sebelum ditidurkan.

Umumnya, tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas dan sering ditemukan dalam posisi yang sama seperti ketika mereka dibaringkan di tempat tidur.

Baca Juga: Mengenal Posisi Gigi Miring pada Gigi Bungsu, Tidak Harus Selalu Dioperasi!

9. Bayi Mengalami Sepsis

Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun
Foto: Bahaya Madu untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Beberapa hal lain yang dirasakan apabila memberikan madu untuk bayi adalah sepsis.

Sepsis terjadi ketika adanya peradangan ekstrem akibat infeksi yang berpotensi mengancam nyawa.

Adapun ini terjadi ketika infeksi dalam tubuh memicu peradangan yang berbahaya dan menyebar ke anggota tubuh lain.

Ketika sepsis, sistem imunitas tubuh bereaksi berlebihan untuk melawan infeksi mikroorganisme penyebab penyakit.

Itulah informasi penting untuk waktu tepat memberikan madu untuk bayi dan risiko bahayanya.

Jika bayi memiliki gejala botulisme segera bawa ia ke instalasi darurat tedekat secepat mungkin ya, Moms.

  • https://www.fda.gov/food/alerts-advisories-safety-information/honey-pacifiers-suspected-texas-infant-botulism-cases
  • https://www.uthct.edu/dr-wallace-discusses-multiple-cases-of-infant-botulism-in-east-texas/news/2019/07/26/21877/
  • https://kidshealth.org/en/parents/honey-botulism.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb