18 April 2023

Penyakit Mata Ikan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kondisi ini biasanya terjadi di kaki atau tangan
Penyakit Mata Ikan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pernah kah Moms mengalami mata ikan? Suatu kondisi yang ditandai dengan bagian kulit yang keras, berbentuk bulat dengan inti di tengah.

Selain itu, bentuk mata ikan juga menyerupai kapalan.

Melansir StatPearls Journal, mata ikan kerap kali muncul pada bagian kaki, tangan, ataupun jari.

Selain tak enak untuk dipandang, kondisi ini juga dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti nyeri, luka, hingga infeksi.

Untuk itu penting mengetahui tentang mata ikan. Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Kenali 15+ Ciri-Ciri Anak Autis Sejak Bayi, Jarang Disadari

Apa Itu Mata Ikan?

Mata Ikan
Foto: Mata Ikan (Istockphoto.com)

Menurut International Journal of Green Pharmacy, mata ikan atau dikenal sebagai clavus dalam istilah medis ini biasanya lebih keras, lebih kecil, dan lebih menyakitkan daripada kapalan.

Melansir laman WebMD, clavus cenderung terjadi di bagian bawah kaki dan beberapa dokter percaya kondisi ini disebabkan oleh saluran keringat yang tersumbat.

Sementara menurut Nada Elbuluk, MD, FAAD, asisten profesor dermatologi, NYU Langone Medical Center, kondisi ini biasanya berkembang di bagian atas dan samping jari kaki atau pada mata kaki. Penyebab umum adalah arthritis atau sepatu yang tidak pas.

Lebih dari kedua hal itu, ada banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan clavus.

Meski bukan penyakit kulit yang berbahaya, tetapi kondisi ini tetap perlu ditangani agar tidak mengganggu kenyamanan aktivitas.

Cara mengatasinya juga cukup mudah lho, Moms. Yuk, simak macam-macam penyebab mata ikan dan cara mengatasinya di rumah!

Baca Juga: 12 Terapi untuk Anak Autis, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil

Gejala Mata Ikan di Tangan

Kondisi Mata Ikan
Foto: Kondisi Mata Ikan (Istockphoto.com)

Terkadang Moms bingung untuk membedakan clavus yang terjadi di tangan bukan? Berikut gejalanya yang bisa Moms perhatikan.

  • Kulit tangan menjadi lebih kasar dan berwarna kuning yang bisa terjadi di ujung jari atau sisi jari.
  • Kulit menjadi lebih sensitif terutama jika ditekan, atau mencengkeram dan mencubit.
  • Timbul rasa sakit saat melakukan pekerjaan tanpa menggunakan sarung tangan.
  • Nyeri di lokasi timbulnya clavus di tangan.
  • Kulit bersisik atau terasa lebih tebal.

Baca Juga: 6 Manfaat Minyak Rosemary, Dapat Meningkatkan Fungsi Otak!

Penyebab Mata Ikan

Kaki Terkena Mata Ikan
Foto: Kaki Terkena Mata Ikan (Istockphoto.com)

Mata ikan terjadi karena lapisan kulit yang tebal dan mengeras yang terbentuk saat kulit mencoba melindungi dirinya dari gesekan dan tekanan.

Kondisi ini paling sering berkembang di kaki dan jari kaki atau tangan dan jari tangan.

Mengutip Cleveland Clinic, bentuk clavus cenderung kecil dan bulat.

Kemungkinan besar Moms akan melihat clavus di bagian atas atau samping jari kaki.

Selain itu, ada juga beberapa jenis clavus seperti berikut ini:

  • Mata ikan keras

Ini adalah area kulit kecil dan padat yang biasanya berada di area kulit menebal yang lebih besar.

Clavus keras biasanya terbentuk di bagian atas jari kaki - area di mana ada tekanan tulang pada kulit.

  • Mata ikan lunak

Berwarna keputihan atau abu-abu dan memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal.

Clavus lunak cenderung muncul di antara jari-jari kaki.

  • Mata ikan kecil

Jenis ini berukuran kecil dan biasanya terbentuk di bagian bawah kaki.

Berikut ini beberapa penyebab mata ikan atau clavus yang umum terjadi

1. Ukuran Sepatu yang Tidak Pas

Ukuran sepatu yang tidak pas seringkali menyebabkan kaki bergesekan pada sepatu dalam waktu yang lama.

Hal ini pun dapat menjadi penyebab timbulnya clavus.

Jika Moms sudah sering melakukan perawatan, tapi penyakit ini kerap muncul, itu artinya Moms harus mencari sepatu dengan ukuran yang lebih pas dan sesuai sehingga lebih nyaman dikenakan.

Perlu Moms ketahui juga bahwa ukuran kaki dapat berubah ukuran seiring waktu, dan ukuran sepatu dapat bervariasi antara yang satu dengan yang lain.

Moms mungkin perlu beralih ke ukuran yang lebih besar atau membeli sepatu yang dibuat untuk kaki yang lebih lebar.

Jadi, clavus dapat dihindari.

2. Sering Menggunakan High Heels

Clavus juga bisa terjadi karena terlalu sering memakai sepatu hak tinggi.

Menurut ahli penyakit kaki, Jemma Klein-Besser, dari London, pendiri Jem Footcare, menjelaskan bahwa pemakaian high heels juga memberikan dampak lain.

"High heels bukan hanya menyebabkan masalah, seperti clavus atau kapalan saja, tetapi juga berbahaya untuk persendian terutama bagian lutut," jelasnya.

Banyak sekali jenis high heels yang membuat tumpuan berada seluruhnya di bagian jari kaki.

Hal ini pun memicu wanita lebih rentan mengalami mata ikan dibanding pria.

3. Sering Memakai Sepatu Tanpa Kaus Kaki

Jika Moms mengenakan sepatu tanpa menggunakan kaus kaki, kulit pada bagian kaki akan bergesekan langsung dengan bahan sepatu.

Kondisi tersebut dapat menjadi penyebab timbulnya clavus.

Sebaiknya, Moms mengenakan kaus kaki yang tebal untuk melindungi jari-jari kaki.

Selain itu, Moms juga bisa menutupi bagian atas jari-jari kaki dan sisi kaki dengan perban khusus, di mana gesekan paling sering terjadi sehingga rawan menyebabkan clavus.

Baca Juga: 6+ Manfaat Joging untuk Kesehatan, Jangan Sampai Dilewatkan!

4. Memiliki Kuku Kaki yang Panjang

Kuku kaki yang panjang juga dapat membuat jari kaki secara dipaksakan menekuk pada posisi yang tidak normal saat mengenakan sepatu.

Hal ini dapat membuat buku-buku jari bergesekan pada sepatu sehingga menjadi penyebab clavus atau kapalan pada jari kaki.

Untuk itu, jagalah agar kuku kaki tetap pendek dengan cara memotong kuku secara rutin.

Jadi, Moms dapat menghindari jari kaki bergesekan yang bisa saja memicu penyakit ini.

5. Memainkan Instrumen atau Menulis

Meski kondisi ini lebih mungkin menyebabkan kapalan, tapi ada juga yang menjadi penyebab mata ikan.

Kondisi kapalan dapat terjadi karena hasil dari tekanan berulang saat bermain instrumen, atau bergesekan dengan pensil dan pulpen saat menulis.

Baca Juga: 8+ Aplikasi Belajar Anak TK untuk Si Kecil, Moms Wajib Tahu!

Faktor Risiko Mata Ikan di Tangan

Mata Ikan di Kaki
Foto: Mata Ikan di Kaki (Istockphoto.com)

Moms, tentunya sudah tahu bukan kalau clavus tidak hanya terjadi di kaki, walaupun umumnya memang di kaki.

Clavus di tangan lebih berisiko pada orang-orang tertentu.

1. Penulis

Penulis yang memiliki kebiasaan menulis menggunakan pensil atau pulpen setiap harinya berisiko mengalami mata ikan.

Tapi biasanya hanya memengaruhi 2 jari yang biasa digunakan untuk menulis.

Umumnya terjadi di jari tengah dan jari manis. Tapi tergantung dari cara memegang alat tulis.

2. Gimnasium

Bagi seorang gimnasium, tentu kesehariannya adalah mengangkat atau mencengkram beban tanpa sarung tangan, bukan?

Kondisi ini bisa memengaruhi telapak tangan tepat di bawah jari-jari atau punggung kulit.

Jika melakukan gerakan atau mengangkat beban berulang kali, maka akan berisiko clavus .

3. Pekerja Seni

Pekerja seni khususnya seni kayu atau bahan keras lainnya, bisa menyebabkan clavus terutama di telapak tangan.

Beberapa kegiatan yang bisa mengakibatkan kondisi ini seperti menggenggam kayu, memotong kayu, mengangkat barang, dan bentuk pekerjaan seni lainnya.

4. Gitaris

Mata ikan bagi gitaris sering ditemui pada bantalan atas jari-jari jika sering memainkan gitar atau berlatih setiap hari.

Baca Juga: Pentingnya Dana Darurat, Simpanan untuk Jaminan Masa Depan

Cara Mengobati Mata Ikan

Rendam Kaki
Foto: Rendam Kaki (Istockphoto.com)

Apabila Moms mengalami salah satu jenis mata ikan yang telah dijelaskan sebelumnya karena beberapa penyebab.

Moms perlu segera mengatasinya agar tidak mengganggu aktivitas.

Clavus termasuk penyakit kulit yang tidak berbahaya sehingga dapat diatasi dengan beberapa cara sederhana.

Berikut cara mudah mengatasi mata ikan di rumah yang dapat Moms lakukan, dikutip dari laman Healthline.

1. Rendam Dengan Air Hangat dan Garam Inggris (Epsom)

Cara mengatasi clavus yang pertama, yaitu rendam di dalam air hangat, yang sudah ditambahkan garam Inggris.

Garam Inggris dipercaya dapat mengikis sel kulit mati sekaligus menenangkan kulit dan meredakan rasa sakit.

Pastikan clavus terendam sepenuhnya sekitar 10 menit atau sampai kulit melunak.

Jika tidak ada garam Inggris, Moms bisa gunakan garam apapun seperti garam Himalaya atau garam dapur.

Namun, mungkin hasilnya tidak semaksimal menggunakan garam Inggris.

2. Gosok Mata Ikan dengan Batu Apung

Batu apung adalah batu vulkanik keropos dan abrasif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kulit kering.

Moms juga dapat menggunakan batu apung ini untuk mengatasi clavus .

Caranya pun cukup mudah, yaitu dengan mencelupkan batu apung ke dalam air hangat dan kemudian gosokkan dengan hati-hati pada area clavus.

Lakukan gerakan memutar atau menyamping secara lembut dan hati-hati untuk membantu menghilangkan kulit mati dan clavus.

Namun, sebaiknya Moms tidak terlalu lama menggosok kulit yang mengalami mata ikan, ya.

Hal ini karena terlalu lama menggosok kulit dengan batu apung dapat menyebabkan perdarahan hingga infeksi.

3. Oleskan Losion atau Pelembap

Moms bia mencoba menggunakan lotion atau krim pelembap yang mengandung asam salisilat untuk mengatasi clavus.

Asam salisilat akan bekerja dengan cara melarutkan protein keratin yang membentuk mata ikan dan kulit mati di sekitarnya.

Namun, asam salisilat umumnya tidak dianjurkan untuk penderita diabetes, atau kulit yang sensitif.

4. Gunakan Bantalan

Cara lain yang dapat Moms lakukan untuk menyembuhkan kondisi ini adalah dengan membuat bantalan pada kaki yang terkena clavus, sebelum menggunakan sepatu.

Bantalan perekat biasanya berbentuk seperti donat.

Selain itu, Moms sebaiknya tidak mencoba untuk memotong clavus menggunakan gunting, pisau, atau benda-benda tajam lainnya.

Hal ini karena dapat menyebabkan infeksi yang berpotensi membahayakan jaringan di sekitarnya.

Memotong atau membedahnya hanya boleh dilakukan oleh dokter dalam kondisi tertentu.

5. Castor Oil atau Minyak Jarak

Setelah perawatan berhasil, clavus dapat muncul kembali jika area yang terkena terus teriritasi oleh gesekan atau tekanan.

Maka, rawatlah kulit yang rentan terkena clavus dengan castor oil atau mungkin yang lebih dikenal dengan minyak jarak.

Di samping itu, castor oil juga dapat menghilangkan kondisi ini

Biasanya hanya dalam 3-4 hari saja, minyak ikan akan lebih melunak dan menghilang perlahan-lahan setelah Moms mengoleskan clavus dengan minyak jarak ini.

Baca Juga: 5 Cara Menggugurkan Kandungan untuk Kehamilan Bermasalah

Jenis Salep untuk Mata Ikan

Salep
Foto: Salep (Istockphoto.com)

Umumnya, obat mata ikan adalah salep atau krim topikal yang penggunaannya dioleskan pada area kulit yang terinfeksi clavus. 

Moms bisa mendapatkan salep mata ikan baik secara bebas di apotek atau melalui resep dokter. 

Berikut jenis salep clavus yang bisa dibeli.

1. Amonium Laktat

Salep mata ikan berikutnya adalah amonium laktat. 

Obat penyakit ini bisa berupa krim dan lotion.

Penggunaannya, cukup dioleskan pada area kulit yang terinfeksi. 

Amonium laktat topikal dapat membantu menipiskan kulit yang terdapat mata ikan. 

Di samping itu, fungsi amonium laktat mampu melembapkan dan melembutkan kulit mata ikan yang bersisik dan kering.

Sebelum dioleskan pada kulit, kocok wadah lotion untuk mencampur seluruh partikel yang mungkin menggumpal pada wadahnya.

Lalu, oleskan krim atau lotion amonium laktat pada area kulit yang terdapat mata ikan.

Kemudian, usapkan dengan lembut dan perlahan. 

Biasanya, lotion atau krim amonium laktat bisa digunakan sebanyak 2 kali sehari. 

Akan tetapi, pastikan Moms membaca aturan pakai yang tertera pada resep atau kemasan salep untuk menghilangkan clavus.

Jauhkan penggunaan obat mata ikan dari area mata, mulut, dan vagina. 

2. Asam Salisilat Topikal

Asam salisilat bisa digunakan untuk melawan bakteri dan fungi.

Bahan aktif ini akan membantu melembutkan lapisan kulit yang mengeras hingga dapat dengan mudah mengelupas.

Ada berbagai bentuk asam salisilat topikal, mulai dari gel, cair, patch, hingga sabun foam.

Asam salisilat biasanya juga digunakan dalam pengobatan kutil.

Ketika menggunakan obat jenis ini, sebaiknya lindungi kulit juga di sekitar clavus dengan petroleum jelly untuk melembabkan.

Cara penggunaan asam salisilat gel dan cair sebagai obat clavus cukup mudah.

Lima menit sebelum mengoleskan asam salisilat, lembapkan area kulit di sekitar mata ikan dengan petroleum jelly. Lalu, oleskan asam salisilat.

Tutup bagian kulit yang dioleskan obat dengan perban, diamkan semalaman. Buka kembali di pagi hari.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Lactic Acid untuk Kulit, Catat!

3. Urea

Urea topikal yang digunakan untuk mengatasi clavus dapat Moms temui dalam merek Aquadrate, Calmurid, Carmol, atau Nutraplus berbentuk krim.

Bahan aktif ini bekerja dengan meningkatkan kelembapan pada kulit dengan menghaluskan atau menghancurkan zat keratin (protein) pada lapisan kulit teratas (epidermis).

Urea dapat mengatasi kulit kering dan iktiosis (kulit bersisik) sekaligus sebagai pelembab.

Anda hanya cukup mengoleskan krim ini ke area yang terdampak mata ikan secukupnya, biarkan selama beberapa menit.

Kemudian, bilas kulit hingga bersih.

4. Tretinoin

Tretinoin juga menjadi pilihan salep mata ikan lainnya. 

Tretinoin topikal hadir dalam bentuk krim atau gel.

Fungsi tretinoin adalah membantu mengelupas area kulit yang terinfeksi mata ikan. 

Anda bisa mengoleskan tretinoin topikal setiap hari sebelum tidur di malam hari. 

Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang terdapat pada label kemasan salep untuk mata ikan dengan benar.

Baca Juga: 6 Pilihan KB yang Paling Aman dalam Mencegah Kehamilan dan Minim Efek Samping

Cara Mencegah Mata Ikan

Potong Kuku
Foto: Potong Kuku (Istockphoto.com)

Setelah mengetahui penyebab dan cara mengatasi clavus, Moms mungkin bertanya-tanya, apakah ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kembalinya mata ikan setelah pengobatan.

Moms tak perlu khawatir, kondisi ini ternyata dapat dicegah.

Berikut cara-cara yang dapat diterapkan untuk menghindari timbulnya mata ikan:

1. Pilih Alas Kaki yang Pas

Cara yang paling utama dan efektif untuk menghindari clavus, ialah dengan memilih alas kaki yang sesuai.

Gunakanlah kaus kaki dan sepatu yang ukurannya pas dengan kaki Moms, mengingat clavus biasanya terjadi karena ukuran sepatu yang terlalu kecil.

Hindari juga memilih alas kaki yang terlalu longgar.

Dalam mengatasinya, Moms bisa mencari bantuan kepada petugas toko saat membeli alas kaki untuk menemukan ukuran yang sesuai dengan kaki.

2. Rutin Memotong Kuku Kaki

Karena clavus biasa terjadi di bagian kaki, maka Moms juga perlu menjaga kuku di jari-jari kaki tetap pendek.

Potonglah kuku kaki secara rutin untuk menghinfari adanya tekanan atau gesekan berlebih antara kuku kaki dengan sepatu yang Moms kenakan.

3. Jaga Kebersihan dan Kelembapan Kaki

Cara lain yang tak kalah penting untuk menghindari terjadinya clavus pada kaki Moms, yaitu dengan menjaga kebersihan kaki.

Cucilah seluruh kaki hingga sela-sela jari menggunakan air mengalir dan sabun hingga bersih setiap harinya.

Tambahkan juga perawatan lain, berupa lulur atau scrub khusus untuk mengangkat sel-sel kulit mati di bagian kaki.

Selain itu, Moms juga harus menjaga kelembapan kaki karena kulit kaki yang kering berpotensi menyebabkan mata ikan.

Gunakan krim kaki secara teratur untuk mencegah kekeringan, gesekan, atau tekanan berlebih antara kaki dengan sepatu.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Kurap (Tinea) pada Tubuh

Itulah beberapa informasi seputar mata ikan, penyebab, penanganan, dan pencegahannya, semoga dapat bermanfaat ya, Moms.

Namun, apabila beberapa cara pengobatan dan pecegahan clavus yang telah dijelaskan tak bisa membantu, Moms perlu menghubungi dokter agar perawatannya lebih tepat dan mata ikan dapat diatasi.

  • https://www.greenpharmacy.info/index.php/ijgp/article/viewFile/1522/812
  • https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/picture-of-corns-and-calluses
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16896-corns-and-calluses
  • https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-calluses
  • https://www.healthline.com/health/calluses-on-hands#causes
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/plantar-warts/symptoms-causes/syc-20352691

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb