21 Februari 2024

Tradisi Mitos Ari-Ari Bayi di Indonesia dan Negara Lainnya

Masyarakat Indonesia percaya plasenta dianggap sebagai 'kakak kandung' bayi
Tradisi Mitos Ari-Ari Bayi di Indonesia dan Negara Lainnya

1. Ari-Ari Dikubur di Sekitar Rumah

Tentunya mitos ari-ari bayi yang harus dikubur di dalam tanah merupakan cara yang paling tepat untuk membuang benda ini.

Ya, tentu Moms berpikir mustahil jika ari-ari dibuang di tempat sampah, ataupun malah dibuang begitu saja di sungai.

Jadi, tanpa ada maksud gaib atau sebagainya, menanam ari-ari merupakan hal yang paling tepat dilakukan untuk membuang benda ini.

2. Memberi Lampu

Bagi sebagian orang, mitos ari-ari bayi ini dianggap memiliki makna gaib tersendiri seperti adanya 'peri' yang menjaga bayi dan sebagainya.

Selain itu, makna menerangi ari-ari dengan lampu, antara lain:

  • Untuk menandai tempat dikuburnya ari-ari
  • Menandakan agar orang-orang yang lewat di depan rumah tidak membuat kegaduhan

Umumnya, suara gaduh dan bising dapat mengganggu Si Kecil dan membuatnya rewel.

Baca Juga: Mengenal Plasenta Bayi dan Manfaatnya Bagi Janin Dalam Rahim

3. Menguburnya dengan Barang-Barang Tertentu

Mitos ari-ari bayi yang berikutnya adalah plasenta ini dikubur dengan benda-benda tertentu sebagai wujud harapan dari orang tua kepada si bayi.

Misalnya, jika orang tua menginginkan buah hatinya menjadi anak yang pintar di kemudian hari, maka ari-ari akan dikubur bersama pensil atau buku.

Ada juga orang yang mengubur ari-ari dengan beras merah sebagai harapan agar anaknya kelak menjadi pribadi yang makmur.

Bahkan, ada yang mengubur tulisan arab berisi doa atau ayat Al-Quran dengan harapan anaknya akan tumbuh menjadi anak yang saleh.

4. Memberi Rempah dan Daun di Makam Ari-Ari

Sejatinya mitos ari-ari bayi ini tidak ada hubungan langsung dengan Si Kecil.

Namun, berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya dapat memberikan aura positif bagi keluarga, seperti:

  • Beras merah berarti kemakmuran
  • Tulisan arab berarti kesalehan

5. Ari-Ari Harus Dicuci dengan Air Sabun sebelum Dikubur

Mitos bahwa ari-ari harus dibersihkan dengan air dan sabun sebelum dikuburkan masih dipegang oleh sebagian masyarakat di Indonesia.

Hal ini didasari oleh kepercayaan spiritual, di mana ari-ari dianggap sebagai bagian tubuh bayi yang suci dan perlu disucikan sebelum dimakamkan.

Kebiasaan membersihkan ari-ari dengan air dan sabun diyakini dapat membawa keberuntungan dan kesehatan bagi bayi.

Selain itu, secara praktis, membersihkan ari-ari juga dianggap penting untuk mencegah penyebaran penyakit karena ari-ari yang kotor dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi tempat berkembangnya bakteri.

Baca Juga: Mengenal Hiperbilirubinemia, Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi

Mitos Ari-Ari Bayi di Negara Lain

Ilustrasi Ibu dan Bayi
Foto: Ilustrasi Ibu dan Bayi (Drbrownsbaby.com)

Mitos ari-ari bayi dan tradisi mengubur plasenta tidak hanya terjadi di Indonesia. Ternyata, mitos ini juga diyakini di beberapa negara, seperti:

1. Turki

Masyarakat Turki percaya bahwa ada hubungan antara seorang anak dan plasenta.

Karena alasan ini, tali pusar dan plasenta tidak dibuang mengingat plasenta mempengaruhi kehidupan masa depan bayi yang baru lahir.

Jika seorang ayah ingin bayinya tumbuh menjadi anak yang taat, maka harus mengubur plasenta di halaman masjid.

Demikian pula jika dikubur di kandang hewan akan menjadi pecinta binatang.

Penguburan ari-ari dilakukan setelah mencuci dan membungkus tali pusar dengan benar sebagai tanda penghormatan.

Tidak hanya penghormatan untuk ari-ari, tetapi juga hubungan mereka miliki dengan bayi.

Orang-orang Malaysia sangat menghormati hubungan antara seorang ibu, bayinya dan plasenta.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb