28 Januari 2024

Kenali 5 Jenis Pakaian Adat Kalimantan Timur dan Keunikannya

Dari baju miskat hingga sarung Samarinda
Kenali 5 Jenis Pakaian Adat Kalimantan Timur dan Keunikannya

4. Baju Pengantin Antakusuma

Baju Pengantin Kalimantan Timur (Facebook.com/infoetamkaltim)
Foto: Baju Pengantin Kalimantan Timur (Facebook.com/infoetamkaltim)

Baju antakusuma dikenal juga dengan nama kutai kuning, adalah baju pengantin kebesaran kerajaan Kutai Kartanegara.

Dulunya, pakaian adat Kalimantan Timur ini hanya dikenakan keturunan ningrat, namun sekarang siapapun bisa memakainya.

Sesuai namanya kutai kuning, busana ini memiliki warna dasar kuning dengan aksesoris keemasan.

Melihat model dan atributnya, busana ini mendapat banyak pengaruh dari luar, seperti:

  • Tiongkok
  • Arab
  • Beberapa daerah yang ada di Indonesia seperti Bugis, Palembang, serta Kutai

Mengutip Warisan Budaya Takbenda Indonesia, baju antakusuma merupakan bagian dari pakaian adat Kutai setengah dan penuh.

Bahannya dari sutera bewarna kuning tanpa leher dan berlengan pendek. Pada pengantin perempuan terdapat hiasan yang disebut kelibun pada bahunya.

Penutup tubuh bagian bawah pengantin laki-laki adalah celana (sekonceng).

Sekoceng dipasang saling tumpuk dengan selembar kain tenun berbahan sutera (tapeh halang), dan helai-helai kain yang dipasang berjuntaian mengelilingi pinggang (tapeh pasak).

Sedangkan pengantin perempuan mengenakan tapeh halang dari kain songket yang dipasang longgar menyerupai rok panjang yang dihias pula dengan tapeh pasak.

Di bagian pinggang kedua mempelai terdapat sabuk yang disebut selepe atau pending emas.

Busana antakusuma yang dikenakan pengantin terlihat semakin megah dilengkapi dengan hiasan kepala, kalung, gelang, alas kaki dan detil-detil aksesoris lainnya.

Baca Juga: Mengenal Rumah Baloy, Rumah Adat Kalimantan Utara

5. Sarung Samarinda

Sarung Samarinda (Pinterest.com)
Foto: Sarung Samarinda (Pinterest.com)

Sarung Samarinda atau tajong Samarinda merupakan kain tenun yang berasal dari Kalimantan Timur.

Menilik sejarahnya, sarung ini dibawa oleh suku Bugis dari Sulawesi yang mencari suaka ke kerajaan Kutai Kartanegara di masa lalu.

Sarung Samarida dibuat dengan alat tenun tradisional yang sepenuhnya dikerjakan dengan tangan.

Ciri khasnya ada pada warna dan motifnya yang beragam.

Warna yang dominan adalah warna-warna tua dan kontras, seperti hitam, putih, merah, ungu, biru laut, dan hijau.

Sementara untuk motifnya terdapat kurang lebih 30 motif, di antaranya:

  • Lebba Suasa
  • Belang Hatta (kamummu)
  • Anyam Palupuh (tabba)
  • Assepulu Bolong
  • Billa Takkajo
  • Garanso
  • Burica
  • Sabbi
  • Belang Suharto
  • Belang Sukarno (Kudara)
  • Rawa-rawa Masak
  • Pucuk rebung
  • Coka manippi
  • Belang Negara
  • Kuningsau
  • Belang Pengantin (Siparape)

Dari beberapa motif yang diatas, motif Sabbi dan Pucuk Rebung adalah motif yang dipergunakan oleh kaum perempuan.

Untuk kelengkapannya ditambah dengan selendang dengan corak yang sama.

Sarung Samarinda biasanya dikenakan sebagai kelengkapan pakaian adat Kalimantan Timur, ataupun dibuat menjadi baju resmi dan modern.

Baca Juga: Nikmat, 14 Makanan Khas Kalimantan yang Wajib Moms Coba!

Itulah dia nama dan wujud pakaian adat Kalimantan Timur khas suku Kutai yang masih lestari hingga sekarang, Moms! Tertarik mencobanya?

  • http://repositori.kemdikbud.go.id/12699/1/PAKAIAN%20ADAT%20TRADISIONAL%20DAERAH%20KALIMANTAN%20TIMUR.pdf
  • http://digilib.isi.ac.id/1360/1/1.%20Bab%20I.pdf
  • https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=1308
  • https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/01/eJournal%20ali%20(01-31-18-04-10-45).pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb