5 Posisi Tidur Penyebab Keguguran, Berisiko pada Kandungan
Tahukan Moms ada posisi tidur penyebab keguguran? Jadi, tidak hanya kebiasaan makan dan gaya hidup yang perlu diperhatikan.
Ya, beberapa posisi tidur bisa memengaruhi bayi dalam kandungan, sehingga harus dihindari.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, perut semakin membuncit.
Ini mungkin membuat ibu hamil sulit untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman.
Lantas, seperti apa posisi tidur penyebab keguguran? Ini ulasannya!
Baca Juga: 5 Penyebab Lama Hamil setelah Keguguran, Perhatikan Moms
Apakah Posisi Tidur Bisa Menyebabkan Keguguran?
Secara umum, posisi tidur tidak secara langsung menyebabkan keguguran, terutama pada trimester awal kehamilan.
Pada tahap awal ini, penyebab keguguran biasanya berkaitan dengan faktor internal seperti kelainan kromosom, masalah kesehatan ibu, atau kondisi medis lainnya.
Namun, pada trimester kedua dan ketiga, posisi tidur tertentu seperti telentang dapat memengaruhi kenyamanan dan aliran darah.
Tidur telentang di trimester akhir dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah besar (vena cava), yang dapat mengurangi aliran darah ke rahim dan janin.
Kondisi ini mungkin menyebabkan gejala seperti pusing, sesak napas, atau penurunan aliran darah ke bayi, tetapi tidak secara langsung menyebabkan keguguran.
Posisi tidur yang disarankan selama kehamilan, terutama setelah trimester pertama, adalah menyamping ke kiri.
Posisi ini meningkatkan aliran darah ke janin, membantu fungsi ginjal, dan mengurangi risiko pembengkakan pada kaki dan tangan.
Meski begitu, perubahan posisi tidur yang wajar selama malam hari tidak perlu dikhawatirkan.
Jadi, perlu dipahami ya Moms bahwa keguguran lebih sering terjadi akibat faktor genetik atau medis, bukan karena posisi tidur.
Posisi Tidur Penyebab Keguguran
Tidur merupakan kebutuhan esensial bagi ibu hamil.
Selama periode kehamilan, tubuh wanita bekerja ekstra keras untuk mendukung perkembangan janin, sehingga tidur berkualitas menjadi sangat penting.
Namun, tidak semua posisi tidur aman bagi ibu hamil dan perkembangan bayi.
Walau posisi tidur tentunya bukan hal utama yang secara langsung bisa menyebabkan keguguran, ada posisi tidur yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.
Berikut adalah posisi tidur yang mungkin berisiko tinggi menyebabkan komplikasi kehamilan atau keguguran:
1 . Hindari Tidur Terlentang pada Trimester Kedua
Posisi tidur penyebab keguguran pertama adalah terlentang, khususnya pada trimester kedua.
Banyak ibu hamil yang merasa bahwa tidur miring, baik ke kanan maupun ke kiri, dapat membuat badan terasa lelah.
Namun, untuk Moms yang masa kehamilannya masuk ke trimester kedua, hindari posisi tidur terlentang.
Pasalnya, ini bisa membahayakan kehamilan karena menyebabkan risiko gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, wasir, hingga sakit pada bagian pinggang.
Tak hanya itu saja, ibu hamil yang mempunyai gangguan hipertensi disarankan tidak tidur dengan posisi terlentang karena ini bisa memengaruhi tekanan darah.
Untuk janin, tidur dalam posisi terlentang dalam durasi yang lama dapat menghambat aliran darah dari plasenta ke jantung.
Jika kebiasaan yang salah ini tidak segera diubah, maka bisa memicu bayi mengalami malnutrisi bahkan kematian.
Sementara, posisi tidur terlentang masih aman dilakukan selama trimester 1 saja.
Namun, lebih baik membiasakan diri untuk tidur miring ke kiri.
Moms bisa berlatih mengatur posisi tidur ke kiri pada minggu awal kehamilan.
Posisi miring ke kiri ini bisa meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta maupun janin.
Baca Juga: 12+ Rekomendasi ASI Booster Terbaik, Hadir Banyak Rasa!
2. Tidur Miring Ke Kanan
Selain tidur terlentang, tidur miring ke kanan juga sebaiknya dihindari, Moms.
Melansir dari Healthline, posisi tidur ini bisa membuat berat badan ibu dan janin berpindah ke kanan.
Alhasil, ini memberikan tekanan besar pada organ hati.
Bahkan, tidur miring ke kanan juga harus dihindari sebagai posisi tidur ibu hamil trimester 3 atau hamil tua.
Posisi ini tidak hanya meningkatkan risiko keguguran, namun juga berpotensi menyebabkan bayi meninggal setelah lahir.
Ini karena posisi tidur seperti ini menyebabkan aliran darah menjadi terhambat.
3. Hindari Tidur Terlentang dan Posisi Kepala Lebih Tinggi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidur terlentang saat hamil sangat tidak disarankan.
Begitu juga dengan tidur terlentang dengan posisi kepala lebih tinggi.
Sering kali, untuk mendapatkan posisi yang nyaman, Moms melakukan posisi tidur seperti ini dan mengganjal bantal pada kepalanya.
Namun, tahukah bila posisi tidur ini juga tidak diperbolehkan?
Ini karena tidur dengan posisi tersebut membuat aliran oksigen menjadi berkurang.
Tak hanya itu saja, posisi ini bisa memberikan tekanan yang cukup besar pada organ hati, plasenta, ginjal, hingga punggung.
Jadi, hindari posisi tidur penyebab keguguran ini ya, Moms!
4. Tidur Tengkurap
Mungkin saat masa awal kehamilan, para ibu hamil masih dapat berbaring secara tengkurap.
Namun, semakin berkembangnya pertumbuhan janin, ini akan membuat perut semakin membesar.
Tentu saja, Moms harus menghindari posisi tidur secara tengkurap. Posisi tidur ini bisa membuat tubuh jadi terasa tidak nyaman.
Melansir dari Sleep Foundation, posisi ini juga dapat memberikan tekanan pada bayi di dalam kandungan, sehingga berpotensi membahayakannya.
Selain itu, posisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti gangguan nutrisi, hambatan aliran oksigen, dan risiko keguguran serta kematian janin.
5. Mengangkat Kaki Saat Tidur
Posisi tidur penyebab keguguran lainnya adalah tidur dengan posisi kaki lebih tinggi.
Moms mungkin akan lebih sering merasa kelelahan, pegal, dan lemas apabila melakukan kegiatan yang berlebihan.
Banyak orang yang saat merasa lelah memilih untuk tidur dengan mengganjal bantal di bawah kakinya.
Meskipun posisi ini dapat membuat kaki terasa lebih rileks, tetapi tidak dianjurkan bagi ibu hamil karena berpotensi membahayakan.
Hal ini karena posisi tersebut dapat mempersempit ruang bagi janin, sehingga berpotensi mengurangi pasokan oksigen kepadanya.
Posisi Tidur yang Aman untuk Ibu Hamil
Melansir dari laman Stanford Childrens, para ahli merekomendasikan tidur di sisi kiri, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
Posisi ini memaksimalkan aliran darah ke rahim dan janin, sehingga meningkatkan pengiriman nutrisi dan oksigen sekaligus mengurangi pembengkakan di kaki.
Tidur miring kiri juga mengurangi tekanan pada organ vital, termasuk hati, yang dapat dikompresi saat berbaring miring sebelah kanan.
Menggunakan bantal juga dapat meningkatkan kenyamanan saat tidur miring.
Menempatkan bantal di antara lutut atau di bawah perut Moms dapat memberikan dukungan tambahan dan mengurangi titik tekanan.
Gerakan yang Berisiko Menyebabkan Keguguran
Selain posisi tidur, ada juga beberapa gerakan yang menyebabkan keguguran.
Banyak di antaranya adalah aktivitas olahraga yang mungkin dilakukan tanpa menyadari risikonya.
Nah, berikut beberapa gerakan yang menyebabkan keguguran lainnya:
1. Aerobik
Aerobik melibatkan gerakan cepat yang jika dilakukan dengan berlebihan, dapat berisiko menyebabkan keguguran.
Olahraga ini juga meningkatkan kemungkinan jatuh, khususnya saat Moms terlalu lelah dan kehabisan napas.
Jika ingin mencobanya, pilih gerakan dengan intensitas sedang seperti jalan cepat.
Baca Juga: 7+ Olahraga untuk Program Hamil, Mudah dan Menyehatkan!
2. HIIT
HIIT, singkatan dari high intensity interval training, adalah salah satu jenis latihan yang perlu diwaspadai selama kehamilan.
Gerakan seperti jumping jack, high knee, squat cepat, dan lain-lainnya bisa membuat dan meningkatkan risiko keguguran.
Hal ini disebabkan oleh gerakan melompat yang sering dan perubahan gerakan yang cepat, yang dapat mengendurkan ligamen, mengakibatkan cedera, dan kehilangan keseimbangan.
3. Sit up dan Push up
Dokter biasanya memperbolehkan ibu hamil melakukan sit up atau push up selama trimester pertama kehamilan.
Namun, setelah trimester pertama, disarankan untuk menghindari kedua gerakan tersebut.
Berbaring telentang dapat menghambat aliran darah, yang dapat mengakibatkan pusing.
Gerakan ini juga memberikan tekanan berlebih di area perut dan juga kaki yang mungkin memicu keguguran.
4. Mengangkat Beban Berat
Tidak semua wanita biasa melakukan olahraga angkat beban.
Begitu juga saat hamil, jadi jangan memaksakan diri untuk mengangkat beban yang terlalu berat.
Perubahan hormonal selama kehamilan membuat ligamen yang ada di tubuh menjadi lebih kendor sehingga meningkatkan risiko cedera sendi.
5. Lari dan Bersepeda
Kedua aktivitas ini memiliki gerakan yang berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan.
Gerakan lari dapat memberi tekanan pada lutut dan panggul, meningkatkan risiko cedera.
Sementara bersepeda di luar ruangan dapat meningkatkan risiko terjatuh akibat kehilangan keseimbangan.
6. Menyelam
Disarankan untuk menghindari olahraga menyelam selama kehamilan.
Karena Moms akan menggunakan alat serta melakukan gerakan yang dapat menyebabkan bayi cacat lahir atau penyakit kompresi janin.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Olahraga untuk Ibu Hamil yang Aman dan Menyehatkan!
Itulah beberapa posisi tidur dan gerakan yang perlu diwaspadai selama kehamilan. Penting untuk selalu berhati-hati demi keamanan Moms dan bayi.
Jadi, pastikan untuk menghindarinya ya, Moms!
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/playing-sport-during-pregnancy
- https://www.nct.org.uk/pregnancy/exercise-and-fitness/exercise-during-pregnancy-what-know
- https://www.prenagen.com/id/posisi-tidur-penyebab-keguguran
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/sleeping-positions-in-pregnancy
- https://www.sleepfoundation.org/pregnancy/pregnancy-sleep-positions
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=sleeping-positions-during-pregnancy-85-P01238
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.