06 Oktober 2023

Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Mulai dari gejala, hingga pengobatannya
Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

3. Pernah Mengidap Kanker Payudara Sebelumnya

Ilustrasi Payudara (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Payudara (Orami Photo Stocks)

Apabila sebelumnya pernah menderita kanker payudara atau perubahan sel kanker non-invasif dini di saluran payudara, maka Moms memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebarkan sel-sel kanker tersebut.

Persebaran itu bisa di area yang sama pada saat Moms mengidap kanker atau di bagian payudara lainnya.

Meskipun jika Moms menemukan benjolan payudara jinak, bukan berarti itu adalah kanker namun benjolan tertentu tetap dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Beberapa perubahan jinak di jaringan payudara, seperti:

  • Sel yang tumbuh tidak normal di saluran (hiperplasia duktal atipikal)
  • Sel abnormal di dalam lobus payudara (karsinoma lobular in situ), dapat membuat kanker ini lebih mungkin terjadi.

4. Jaringan Payudara Padat

Payudara terdiri dari ribuan kelenjar kecil (lobulus) yang menghasilkan susu.

Jaringan kelenjar ini mengandung konsentrasi sel payudara yang lebih tinggi daripada jaringan payudara lainnya, sehingga lebih padat.

Wanita dengan jaringan payudara padat mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena ada lebih banyak sel yang bisa berubah menjadi kanker.

Jaringan payudara yang padat juga dapat membuat pemindaian payudara (mammogram) sulit untuk dibaca, karena gumpalan atau area jaringan abnormal lebih sulit untuk dilihat.

Wanita berusia belasan hingga 30 tahunan cenderung memiliki payudara yang lebih padat.

Seiring bertambahnya usia, jumlah jaringan kelenjar di payudara berkurang dan digantikan oleh lemak, sehingga payudara menjadi tidak padat dan risiko terkena kanker payudara lebih rendah.

Baca Juga: Kanker Lidah, Ketahui Penyebab, serta Cara Mencegah dan Mengatasinya

5. Pil Kontrasepsi

Pil Kontrasepsi (Orami Photo Stocks)
Foto: Pil Kontrasepsi (Orami Photo Stocks)

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi memiliki sedikit peningkatan risiko terkena kanker payudara.

Namun, risikonya mulai menurun setelah berhenti minum pil, dan risiko kanker jenis ini kembali normal.

6. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Apabila Moms telah memasuki masa menopause dengan kondisi tubuh kelebihan berat badan atau obesitas maka risiko terkena kanker payudara lebih besar.

Melansir Current Oncology Reports, hal ini diduga terkait dengan jumlah estrogen dalam tubuh karena kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause menyebabkan lebih banyak estrogen diproduksi.

Baca Juga: 30+ Contoh Benda Padat yang Jarang Disadari, Catat Ya!

7. Alkohol

Wine
Foto: Wine (shutterstock.com)

Minum alkohol meningkatkan risiko terkena kanker apapun, termasuk payudara.

Orang yang minum alkohol dalam jumlah kecil secara teratur memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara daripada orang yang tidak minum alkohol sama sekali.

Semakin banyak alkohol yang diminum semakin besar risiko terkena kanker jenis ini.

8. Radiasi

Prosedur medis tertentu yang menggunakan radiasi, seperti sinar-X dan CT scan, dapat sedikit meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Misalnya, ketika Moms menjalani radioterapi di area dada untuk limfoma Hodgkin, seharusnya sudah menerima surat dari pihak berwenang untuk melakukan konsultasi lebih dulu dengan spesialis untuk membahas peningkatan risiko terkena kanker.

Baca Juga: 6 Fakta Seputar Labia Minora dan Majora, Si Bibir Miss V

Lebih Bahaya Kanker Payudara pada Wanita atau Pria?

Kanker Payudara pada Pria (Orami Photo Stocks)
Foto: Kanker Payudara pada Pria (Orami Photo Stocks)

dr. Rachmawati menjelaskan, kanker payudara pada laki-laki sering ditemukan terlambat dibandingkan perempuan.

Hal ini karena kesadaran yang kurang pada laki-laki untuk memeriksakan payudaranya secara rutin, berbeda dengan perempuan yang dibiasakan melakukan pemeriksaan SADARI secara rutin.

Karena keterlambatan diagnosis, angka kesembuhan kanker payudara pada laki-laki sering lebih rendah dibandingkan perempuan.

Padahal jika ditemukan pada stadium dini, angka kesembuhannya tentu saja lebih tinggi.

Baca Juga: Pembiasan Cahaya: Pengertian, Sifat, Hukum, dan Contohnya

Cara Mengobati Kanker Payudara

Cara Mengobati Kanker Payudara
Foto: Cara Mengobati Kanker Payudara (Shutterstock.com)

Cara mengobati kanker tergantung pada diagnosa kanker dan stadiumnya.

Penderita kanker tahap awal biasanya harus menjalani pemeriksaan rutin, tapi apabila kanker tersebut telah memiliki gejala yang serius maka perawatan yang dibutuhkan pun berbeda.

Penting untuk mendiskusikan jenis pengobatan untuk kanker payudara dengan dokter maupun perawat ya, Moms.

Nah, berikut ini beberapa cara mengobati kanker jenis ini.

1. Operasi Konservasi Payudara

Operasi untuk melindungi payudara berkisar dari lumpektomi atau eksisi lokal yang luas, di mana tumor dan sedikit jaringan payudara di sekitarnya diangkat.

Hingga mastektomi parsial atau kuadrantektomi, yakni pengangkatan hingga seperempat payudara.

Apabila Moms menjalani operasi konservasi payudara, jumlah jaringan payudara yang diangkat akan bergantung pada:

  • Jenis kanker yang diderita
  • Ukuran tumor dan lokasi tumor di payudara
  • Jumlah jaringan di sekitar tumor yang harus dibuang
  • Ukuran payudara

Dokter akan mengangkat jaringan jaringan payudara yang sehat di sekitar tumor, untuk diuji coba apakah tumor tersebut menyebar hingga area lainnya.

Apabila hasilnya tidak ada kanker di jaringan yang sehat, maka kemungkinan untuk sembuh dari kanker semakin besar.

Namun, apabila jaringan kanker ditemukan pada jaringan yang sehat, maka perlu tindakan pembedahan lainnya.

Setelah menjalani operasi konservasi payudara, biasanya Moms akan ditawarkan radioterapi untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa.

2. Mastektomi

Dalam penelitian berjudul Avicenna Journal of Medicine, mastektomi adalah pengangkatan semua jaringan payudara, termasuk puting.

Jika tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, besar kemungkinan Moms akan menjalani mastektomi.

Itu adalah prosedur pengangkatan payudara bersama dengan biopsi kelenjar getah bening sentinel.

Namun, jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, maka memerlukan pengangkatan (pembersihan) kelenjar getah bening yang lebih ekstensif dari area di bawah lengan (ketiak).

3. Rekonstruksi

Pengobatan (Orami Photo Stocks)
Foto: Pengobatan (Orami Photo Stocks)

Setelah menjalani mastektomi, langkah berikutnya ialah melakukan rekonstruksi payudara.

Pengobatan ini adalah pembedahan untuk membuat bentuk payudara baru yang terlihat semirip mungkin dengan payudara asli.

Rekonstruksi dapat dilakukan bersamaan dengan mastektomi (rekonstruksi segera), atau dapat dilakukan kemudian (rekonstruksi tertunda).

Rekonstruksi ini dilakukan dengan cara memasukkan implan payudara atau dengan menggunakan jaringan dari bagian lain untuk membuat payudara baru.

Baca Juga: Bacaan dan Arti Doa untuk Mayat Laki-laki dan Perempuan

Radioterapi menggunakan dosis radiasi terkontrol untuk membunuh sel kanker. Biasanya diberikan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb