12 Juni 2022

Mengenal Sindaktili, Kondisi saat Jari Bayi Dempet dan Berselaput

Terjadi sejak dalam kandungan
Mengenal Sindaktili, Kondisi saat Jari Bayi Dempet dan Berselaput

Pernahkah Moms mendengar istilah sindaktili? Ini adalah suatu kondisi di mana bayi lahir tanpa jari tangan yang sempurna. Bagaimana ini bisa terjadi? Yuk, ketahui bersama di bawah ini!

Apa Itu Sindaktili?

Sindaktili, Apa Itu.jpg
Foto: Sindaktili, Apa Itu.jpg

Foto: craniofacialteamtexas.com

Melansir Washington University Physicians, sindaktili adalah kondisi abnormal pada jari yang membuatnya saling menyatu, berselaput, dan menempel.

Biasanya kondisi ini menyerang 2 jari, yakni jari tengah dan jari manis.

Sering disebut juga sebagai 'jari ceker' karena bentuknya yang menyatu dan saling berdempetan.

Awalnya ini hanya menyerang tangan, tapi seiring waktu bisa menyebar ke daerah jari kaki.

Dalam kasus langka, jari yang menyatu mungkin mengenai hampir keseluruhan jari.

Sindaktili cukup umum terjadi pada bayi baru lahir. Sekitar 1 dari setiap 2.500 bayi mengalami hal seperti ini.

Kondisi ini cenderung lebih sering terjadi pada anak anak laki-laki ketimbang anak perempuan.

Sering ditemukan kasus sindaktili pada anak yang berkulit putih (Barat), dibandingkan kulit hitam atau anak-anak Asia.

Baca Juga: Serba-serbi Ubun-ubun Bayi Baru Lahir yang Harus Moms Tahu

Ciri-Ciri Sindaktili

Ciri-ciri Sindaktili pada Bayi.jpg
Foto: Ciri-ciri Sindaktili pada Bayi.jpg

Foto: eatonhand.com

Gejala atau ciri-ciri dari sindaktili akan berbeda tergantung pada jenis yang dimiliki Si Kecil.

Umumnya, ada 3 jenis sindaktili, yakni kasus sederhana, kompleks, dan rumit. Berikut perbedaan sindaktili berdasarkan ciri-cirinya:

  • Sindaktili sederhana: berarti jari-jari disatukan oleh kulit dan jaringan lunak.
  • Sindaktili kompleks: adalah kondisi ketika tulang pada jari tangan atau kaki juga bergabung bersama.
  • Sindaktili rumit: adalah kondisi ketika adanya tulang tambahan dan perkembangan tendon atau ligamen yang tidak normal.

Untuk beberapa anak, sindaktili adalah salah satu ciri dari kelainan genetik yang lebih kompleks dari sindrom lainnya.

Selain jari yang berselaput, biasanya dibarengi dengan gejala lain dari penyebab yang mendasarinya.

Penyebab Jari Berselaput

Penyebab Sindaktili pada Bayi.jpg
Foto: Penyebab Sindaktili pada Bayi.jpg

Foto: orthobullets.com

Apakah yang memicu kondisi kelainan ini menyerang anak-anak?

Melansir Kids Health, sindaktili terjadi sebelum bayi dilahirkan ke dunia.

Bisa terjadi saat awal minggu kehamilan, seperti minggu ke-6 hingga ke-8 kehamilan.

Sebagian besar kelainan sindaktili terjadi selama perkembangan tangan dan lengan pada bayi baru lahir dalam kandungan.

Penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa sekitar 10-40% kasus ini karena bawaan atau genetik dari keluarga.

Faktor lingkungan juga cukup memengaruhi anak lahir dengan jari tidak normal.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini merupakan bagian dari sindrom genetik, seperti sindrom Polandia atau sindrom Apert.

Normalnya, ketika tangan dan kaki bayi pertama kali terbentuk, rupanya akan seperti sarung tangan.

Kemudian jari tangan dan kakinya akan membagi terpisah.

Pada bayi dengan sindaktili, jari tangan atau kaki tidak membelah dengan sempurna, Moms.

Baca Juga: Mengenal Amniosentesis, Pemeriksaan Cairan Ketuban Saat Kehamilan

Komplikasi Akibat Sindaktili

Sindaktili dan Biayanya.jpg
Foto: Sindaktili dan Biayanya.jpg

Foto: medicalnewstoday.com

Sindaktili memiliki risiko komplikasi pasca melakukan pembedahan atau operasi. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Iskemia jari: aliran darah yang tidak memadai ke jari-jari kaki atau tangan.
  • Infeksi: biasanya dapat diobati dengan mudah menggunakan antibiotik.
  • Menimbulkan bekas luka: Memijat dan meregangkan jari dapat meninggalkan bekas pada tangan atau kaki
  • Kekambuhan sindaktili (web creep): Dapat disebabkan oleh hilangnya cangkok kulit atau ada pertumbuhan jaringan antara bekas luka dan kulit di sekitarnya.

Dalam kebanyakan kasus Sindrom Apert, operasi sindaktili sangat bermanfaat dalam meningkatkan fungsi tangan dan penampilan tangan bayi baru lahir.

Bagaimana Mendiagnosis Kelainan Jari?

bayi-baru-lahir-dengan-sindaktili.jpg
Foto: bayi-baru-lahir-dengan-sindaktili.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Melansir Seattle Children's Hospital, seorang dokter akan mendiagnosis apakah anak menderita sindaktili atau tidak sejak lahir.

Biasanya diperlukan tindakan x-ray untuk melihat apakah ditemukan tulang yang tergabung atau hanya kulit dan jaringan lunak yang menyatu.

Pemeriksaan mulai dari lengan, dada, bahu, kaki, kepala, dan wajah bayi untuk mencari tanda-tanda kelainan yang dimilikinya.

Jika Si Kecil ada kecenderungan mengalami hal ini, mungkin nanti ia akan menjalani tindakan lain yang lebih kompleks.

Tak jarang, kasus ini juga bisa didiagnosis sejak dalam kandungan dan melalui USG prenatal.

Tentunya pemeriksaan ini akan mengeluarkan biaya tidak sedikit.

Setiap instansi kesehatan akan berbeda biaya yang dikeluarkan dan juga tergantung pada apa saja pemeriksaan yang Si Kecil butuhkan.

Baca Juga: 12 Penyebab Bayi Muntah, Cari Tahu Moms!

Pengobatan untuk Sindaktili

Mengobati Sindaktili Bayi
Foto: Mengobati Sindaktili Bayi

Foto: Orami Photo Stocks

Apakah kondisi kelainan jari ini dapat diatasi? Tentu tergantung pada tingkat keparahan yang dialami bayi.

Biaya untuk mengobati sindaktili juga akan berbeda pada satu anak dengan lainnya ya, Moms.

Umumnya berkisar antara Rp100 juta ke atas untuk pengobatan kelainan jari atau sindaktili.

Biasanya, para dokter akan melakukan beberapa cara di bawah ini sebagai pengobatan sekaligus terapi untuk Si Kecil:

1. Operasi

Sebagian besar bayi dengan sindaktili pada jari tangan akan melakukan operasi untuk memisahkan jari yang saling berdempetan.

Pembedahan akan membantu mereka memiliki bentuk jari dengan lebih baik.

Operasi biasanya dilakukan saat anak berusia 1 hingga 2 tahun. Pengobatan ini juga berlaku bagi jari kaki yang saling berdempetan dengan kasus ekstrem.

Beberapa anak yang telah menjalani operasi mengalami "web creep" seiring usianya bertambah.

Ini terjadi ketika jaringan parut tumbuh di ruang di antara jari-jari, membuatnya tampak seperti sindaktili kembali.

Jika hal ini dialami, biasanya mereka memerlukan operasi untuk kedua kalinya. Web creep lebih sering terjadi ketika jari jemari dipisahkan sebelum usia 1 tahun.

2. Terapi Okupasi

Terapi okupasi (OT) dan latihan di rumah dapat membantu pemulihan anak setelah operasi.

Sebagian besar bayi dengan sindaktili jari kaki ringan tidak memerlukan pembedahan. Mereka akan bisa berjalan dan berlari dengan baik.

Terapi ini dibutuhkan untuk mengurangi jaringan parut, memperbaiki perilaku bayi, dan meningkatkan fungsi pada anggota tubuh.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Dokter Anak Bandung, Catat!

3. Konsultasi Rutin

Anak dengan sindaktili harus melakukan kunjungan tindak lanjut secara teratur dengan para dokter.

Hal ini untuk memastikan tangan mereka telah sembuh dan bergerak dengan baik.

Pengamatan bisa memakan waktu hingga beberapa tahun. Bahkan, jika terjadi perubahan seiring waktu, mereka perlu operasi lanjutan untuk meningkatkan fungsi dan penampilan tangan.

Itulah serba-serbi tentang sindaktili dan biaya yang mungkin dikeluarkan untuk pengobatan. Semoga Si Kecil terhindar dari kelainan seperti ini ya, Moms!

  • https://www.ortho.wustl.edu/content/Patient-Care/3221/Services/Hand-Microsurgery/Overview/Congenital-Hand-Disorders/Syndactyly.aspx
  • https://kidshealth.org/en/parents/syndactyly.html
  • https://www.seattlechildrens.org/conditions/syndactyly/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb