30 Desember 2023

12+ Jenis Ular Laut yang Perlu Diwaspadai saat Diving

Sebaiknya hindari saat menemuinya, ya
12+ Jenis Ular Laut yang Perlu Diwaspadai saat Diving

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut, salah satunya adalah spesies ular laut atau krait.

Dijuluki sebagai negara maritim, karena sebagian besar wilayah Indonesia berupa perairan atau laut.

Berbeda dengan ular darat, ular laut memiliki racun atau bisa yang paling kuat dari semua jenis.

Meski bisanya sangat beracun, kasus kematian akibat sengatan ular laut sangat jarang terjadi.

Pasalnya, ular laut bukan jenis reptil yang agresif.

Racunnya pun keluar sangat sedikit, dan taring dengan ukuran sangat pendek.

Baca Juga: Waspada! Ini 8 Jenis Serangga Berbahaya dan Mematikan

Ketahui Berbagai Jenis Ular Laut

Dilansir dari laman Britannica, ular laut dibedakan dari segi habitat dan adaptasinya.

Umumnya, mereka mampu menyelam di kedalaman hingga 30 meter.

Beberapa jenis ular laut memiliki bisa yang lebih mematikan dibandingkan ular darat.

Dari 55 spesies ular laut, kebanyakan ular dewasa memiliki panjang 1-1,5 meter.

Beberapa di antara mereka dapat mencapai panjang hingga 2,7 meter.

Berikut ini jenis-jenis ular laut, dan beberapa di antaranya hidup di perairan Indonesia:

1. Banded Sea Krait

Banded Sea Krait
Foto: Banded Sea Krait (Oceana.org)

Bisa banded sea krait sepuluh kali lebih berbahaya ketimbang ular derik.

Jika tersengat, bisa ular ini dapat menyebabkan hipertensi, sianosis, paralisis (paralysis), bahkan kematian jika terlambat ditangani.

Melansir dari Oceana, di beberapa negara ular ini biasa ditangkap untuk dikonsumsi.

Bahkan, dianggap aman dimainkan oleh anak-anak.

Ular dianggap aman karena tidak agresif dan menyerang tiba-tiba.

Ia hanya menggigit sebagai langkah pertahanan diri.

Pada banyak kasus, nelayan tergigit ular ini karena tersangkut di jaring saat memancing.

Jika tidak sengaja tergigit banded sea krait, racunnya bisa mengakibatkan paralisis.

Paralisis merupakan kelumpuhan akibat adanya gangguan saraf yang berperan dalam mengatur gerakan otot tubuh.

Bisanya dinilai 10 kali lebih kuat ketimbang kobra, karena mengandung neurotoksin.

Neurotoksin adalah racun yang menyerang saraf dan jantung, sehingga menyebabkan paralisis.

2. Yellow Sea Snake

Yellow Sea Snake
Foto: Yellow Sea Snake (australian.museum)

Yellow sea snake adalah jenis ular laut yang cukup agresif dan mudah merasa terganggu.

Hati-hati jika tidak sengaja menemuinya, ular berpotensi menyerang jika merasa terganggu.

Selain itu, bisanya berpotensi menyebabkan kematian meski tidak seberacun bisa banded sea krait.

Jika digigit bisanya dapat menyebabkan myositis, yaitu kerusakan otot yang dapat mempengaruhi sistem gerak tubuh.

3. Slender Sea Snake

Slender Sea Snake
Foto: Slender Sea Snake (Dovemed.com)

Jenis ular laut selanjutnya adalah slender sea snake.

Ular ini memiliki ciri khas kepala kecil dan ramping.

Gigitan ular ini sering diremehkan, karena bentuk kepalanya kecil dan ramping.

Jangan salah, ular ini dapat mengeluarkan bisa yang beracun dan mampu menyebar ke seluruh tubuh dalam hitungan menit.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Sterilizer Botol Bayi Terbaik, Yuk Dipilih!

4. Ornate Reef Sea Snake

Ornate Reef Sea Snake
Foto: Ornate Reef Sea Snake (Dovemed.com)

Ornate reef sea snake bersifat agresif dan mudah menggigit saat merasa terganggu.

Bisanya mengandung neurotoksin kuat yang dapat memicu kelumpuhan dan kematian seketika.

Tidak sampai di situ saja, bisa jenis ular ini juga dapat mengakibatkan kerusakan otot dan gejala neurologis lainnya.

5. Elapid

Elapid
Foto: Elapid (Eol.org)

Jenis ular laut selanjutnya adalah elapid.

Ular ini memiliki ciri fisik taring pendek yang terdapat di rahang atas.

Elapid memiliki ekor berbentuk dayung dan struktur lain yang disesuaikan dengan lingkungan laut.

Tubuhnya cenderung ramping dan lincah.

Ukuran yang kecil cenderung tidak berbahaya bagi manusia.

Racunnya bersifat neurotoksik, sehingga dapat merusak jaringan tubuh atau sel darah.

Gigitannya relatif tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi kematian akibat kelumpuhan jantung dan paru-paru dapat terjadi dengan cepat.

6. Bandy-bandy

Bandy-bandy
Foto: Bandy-bandy (Abc.net.au)

Ular ini memiliki ciri warna hitam dengan cincin putih kekuningan di bagian tubuhnya.

Ular dewasa memiliki ukuran 50–80 sentimeter, dengan bisa yang bisa membahayakan tubuh.

Bandy-bandy memiliki kepala dan mata kecil, serta tubuh yang ramping.

Untuk menakut-nakuti musuhnya, bandy-bandy mengangkat tubuhnya secara vertikal menjadi beberapa gulungan.

Baca Juga: 4 Cara Mengajarkan Anak Berhitung dengan Menyenangkan!

7. Coral Snake

Coral Snake
Foto: Coral Snake (Britannica.com)

Ukuran coral snake berkisar antara 40-160 sentimeter.

Mereka mudah ditemukan terutama di daerah laut tropis.

Sebagian besar spesies memiliki tiga warna, dengan berbagai kombinasi cincin merah, hitam, dan kuning atau putih.

Ular ini memiliki sisik halus dan ekor pendek.

Dengan taring berongga pendek, ular ini dapat menghasilkan racun neurotoksik yang kuat.

Menurut Jurnal StatPearls, racun coral snake sangat kuat tersebut dapat menyebabkan keterlambatan neurotoksisitas yang signifikan dan kegagalan pernapasan.

Gejala awal yang muncul mungkin termasuk nyeri ringan di tempat gigitan, mual, muntah, pusing, hingga sakit perut.

Taipan termasuk salah satu dari tiga spesies ular berbisa tinggi yang ditemukan di Australia hingga...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb