07 Mei 2024

12+ Jenis Ular Laut yang Perlu Diwaspadai saat Diving

Sebaiknya hindari saat menemuinya, ya
12+ Jenis Ular Laut yang Perlu Diwaspadai saat Diving

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut, salah satunya adalah spesies ular laut atau krait.

Dijuluki sebagai negara maritim, karena sebagian besar wilayah Indonesia berupa perairan atau laut.

Berbeda dengan ular darat, ular laut memiliki racun atau bisa yang paling kuat dari semua jenis.

Meski bisanya sangat beracun, kasus kematian akibat sengatan ular laut sangat jarang terjadi.

Pasalnya, ular laut bukan jenis reptil yang agresif.

Racunnya pun keluar sangat sedikit, dan taring dengan ukuran sangat pendek.

Baca Juga: Waspada! Ini 8 Jenis Serangga Berbahaya dan Mematikan

Ketahui Berbagai Jenis Ular Laut

Dilansir dari laman Britannica, ular laut dibedakan dari segi habitat dan adaptasinya.

Umumnya, mereka mampu menyelam di kedalaman hingga 30 meter.

Beberapa jenis ular laut memiliki bisa yang lebih mematikan dibandingkan ular darat.

Dari 55 spesies ular laut, kebanyakan ular dewasa memiliki panjang 1-1,5 meter.

Beberapa di antara mereka dapat mencapai panjang hingga 2,7 meter.

Berikut ini jenis-jenis ular laut, dan beberapa di antaranya hidup di perairan Indonesia:

1. Banded Sea Krait

Banded Sea Krait
Foto: Banded Sea Krait (Oceana.org)

Bisa banded sea krait sepuluh kali lebih berbahaya ketimbang ular derik.

Jika tersengat, bisa ular ini dapat menyebabkan hipertensi, sianosis, paralisis (paralysis), bahkan kematian jika terlambat ditangani.

Melansir dari Oceana, di beberapa negara ular ini biasa ditangkap untuk dikonsumsi.

Bahkan, dianggap aman dimainkan oleh anak-anak.

Ular dianggap aman karena tidak agresif dan menyerang tiba-tiba.

Ia hanya menggigit sebagai langkah pertahanan diri.

Pada banyak kasus, nelayan tergigit ular ini karena tersangkut di jaring saat memancing.

Jika tidak sengaja tergigit banded sea krait, racunnya bisa mengakibatkan paralisis.

Paralisis merupakan kelumpuhan akibat adanya gangguan saraf yang berperan dalam mengatur gerakan otot tubuh.

Bisanya dinilai 10 kali lebih kuat ketimbang kobra, karena mengandung neurotoksin.

Neurotoksin adalah racun yang menyerang saraf dan jantung, sehingga menyebabkan paralisis.

2. Yellow Sea Snake

Yellow Sea Snake
Foto: Yellow Sea Snake (australian.museum)

Yellow sea snake adalah jenis ular laut yang cukup agresif dan mudah merasa terganggu.

Hati-hati jika tidak sengaja menemuinya, ular berpotensi menyerang jika merasa terganggu.

Selain itu, bisanya berpotensi menyebabkan kematian meski tidak seberacun bisa banded sea krait.

Jika digigit bisanya dapat menyebabkan myositis, yaitu kerusakan otot yang dapat mempengaruhi sistem gerak tubuh.

3. Slender Sea Snake

Slender Sea Snake
Foto: Slender Sea Snake (Dovemed.com)

Jenis ular laut selanjutnya adalah slender sea snake.

Ular ini memiliki ciri khas kepala kecil dan ramping.

Gigitan ular ini sering diremehkan, karena bentuk kepalanya kecil dan ramping.

Jangan salah, ular ini dapat mengeluarkan bisa yang beracun dan mampu menyebar ke seluruh tubuh dalam hitungan menit.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Sterilizer Botol Bayi Terbaik, Yuk Dipilih!

4. Ornate Reef Sea Snake

Ornate Reef Sea Snake
Foto: Ornate Reef Sea Snake (Dovemed.com)

Ornate reef sea snake bersifat agresif dan mudah menggigit saat merasa terganggu.

Bisanya mengandung neurotoksin kuat yang dapat memicu kelumpuhan dan kematian seketika.

Tidak sampai di situ saja, bisa jenis ular ini juga dapat mengakibatkan kerusakan otot dan gejala neurologis lainnya.

5. Elapid

Elapid
Foto: Elapid (Eol.org)

Jenis ular laut selanjutnya adalah elapid.

Ular ini memiliki ciri fisik taring pendek yang terdapat di rahang atas.

Elapid memiliki ekor berbentuk dayung dan struktur lain yang disesuaikan dengan lingkungan laut.

Tubuhnya cenderung ramping dan lincah.

Ukuran yang kecil cenderung tidak berbahaya bagi manusia.

Racunnya bersifat neurotoksik, sehingga dapat merusak jaringan tubuh atau sel darah.

Gigitannya relatif tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi kematian akibat kelumpuhan jantung dan paru-paru dapat terjadi dengan cepat.

6. Bandy-bandy

Bandy-bandy
Foto: Bandy-bandy (Abc.net.au)

Ular ini memiliki ciri warna hitam dengan cincin putih kekuningan di bagian tubuhnya.

Ular dewasa memiliki ukuran 50–80 sentimeter, dengan bisa yang bisa membahayakan tubuh.

Bandy-bandy memiliki kepala dan mata kecil, serta tubuh yang ramping.

Untuk menakut-nakuti musuhnya, bandy-bandy mengangkat tubuhnya secara vertikal menjadi beberapa gulungan.

Baca Juga: 4 Cara Mengajarkan Anak Berhitung dengan Menyenangkan!

7. Coral Snake

Coral Snake
Foto: Coral Snake (Britannica.com)

Ukuran coral snake berkisar antara 40-160 sentimeter.

Mereka mudah ditemukan terutama di daerah laut tropis.

Sebagian besar spesies memiliki tiga warna, dengan berbagai kombinasi cincin merah, hitam, dan kuning atau putih.

Ular ini memiliki sisik halus dan ekor pendek.

Dengan taring berongga pendek, ular ini dapat menghasilkan racun neurotoksik yang kuat.

Menurut Jurnal StatPearls, racun coral snake sangat kuat tersebut dapat menyebabkan keterlambatan neurotoksisitas yang signifikan dan kegagalan pernapasan.

Gejala awal yang muncul mungkin termasuk nyeri ringan di tempat gigitan, mual, muntah, pusing, hingga sakit perut.


8. Taipan

Taipan
Foto: Taipan (Britannica.com)

Taipan termasuk salah satu dari tiga spesies ular berbisa tinggi yang ditemukan di Australia hingga tepi selatan New Guinea.

Klasifikasi warnanya berkisar dari krem ​​hingga abu-abu dan coklat pucat hingga cokelat tua.

Beberapa jenis Taipan juga mengalami perubahan warna musiman.

Panjang maksimumnya adalah 2,9 meter.

Umumnya, ular ini memiliki panjang berkisar antara 1,8 dan 2,4 meter.

Taipan adalah spesies ular yang merupakan pemangsa hewan pengerat.

Jika tinggal di daerah pesisir, taipan umum ditemui di perkebunan tebu dan di daerah lain yang menampung populasi tikus.

Selama musim kawin, taipan pesisir bisa bertelur sebanyak 7-17 butir.

Sedangkan jenis lainnya bisa bertelur antara 12-20 butir.

Bisa mereka juga sangat kuat.

Jika menggigit, bisa disuntikkan dalam jumlah yang cukup untuk membunuh manusia dalam beberapa jam.

Kematian bisa saja terjadi dalam rentang waktu tersebut jika tidak segera mendapatkan penanganan medis.

Bisa Taipan dikenal sebagai yang paling beracun dari semua ular darat di dunia.

9. Harwicke's Sea Snake

Harwicke's Sea Snake
Foto: Harwicke's Sea Snake (Exotic-venom.tumblr.com)

Jenis ular laut lain yang juga memiliki tingkat bahaya tinggi adalah harwicke's sea snake.

Ular laut ini dapat ditemukan di seluruh perairan beriklim Teluk Persia, Samudra Hindia, Laut Cina Selatan, serta sebagian Pasifik.

Tidak hanya melukai, harwicke's sea snake juga dapat membunuh mangsanya dengan mudah sehingga dikenal sebagai salah satu ular laut paling berbahaya.

Kemungkinan besar racun ular ini terdiri dari neurotoksin dan miotoksin yang mirip dengan ular laut lainnya.

Gabungan kedua racun ini memberikan serangan terkoordinasi masing-masing pada sistem otot-tulang dan sistem saraf pusat.

Setelah keracunan, gejala biasanya dimulai dalam beberapa menit seperti pusing, sakit kepala migrain, sakit perut, serta kelemahan dan nyeri otot.

Tanpa penanganan medis yang cepat, perkembangan racun di seluruh aliran darah dapat meningkatkan gejala lebih jauh dan menyebabkan kelumpuhan, halusinasi, serta histeria.

Hingga pada tahap akhir, kematian sering terjadi karena henti jantung (gagal jantung), atau karena gagal napas total (menyebabkan kematian karena mati lemas).

10. Olive Sea Snake

Olive Sea Snake
Foto: Olive Sea Snake (Theanimalfacts.com)

Olive sea snake termasuk spesies ular yang biasa hidup di laut dan amat mematikan.

Bahkan, dianggap sebagai ular laut yang paling berbahaya daripada spesies ular laut lainnya.

Olive sea snake memiliki kemampuan untuk tumbuh sangat besar ketika dewasa hingga mencapai 1-2 meter.

Ular laut satu ini juga dikenal memiliki kepekaan terhadap cahaya yang sangat luar biasa sehingga lebih banyak menghabiskan waktu dalam kegelapan.

Meski demikian, olive sea snake biasa hidup di perairan yang dangkal dan sering kali ditemukan di sekitar terumbu karang untuk bersembunyi dari pemangsa.

Racun Olive Sea Snake diketahui mengandung serangkaian neurotoksin dan enzim yang kuat.

Ketika menggigit mangsa, racun ular laut tersebut dapat melumpuhkan otot dan sistem kardiovaskular dengan cepat.

Jadi, bukan tidak mungkin bagi mangsanya untuk mengalami berbagai gejala darurat medis hingga yang mengancam jiwa.

Baca Juga: Penyakit Chikungunya: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya


11. Beaked Sea Snake

Beaked Sea Snake
Foto: Beaked Sea Snake (Ecologyasia.com)

Beaked sea snake merupakan ular laut yang dapat ditemukan di Laut Arab, Teluk Persia, dan sebagian perairan Asia Tenggara.

Jenis ular laut ini menghabiskan sebagian besar waktunya di dekat bebatuan dan dedaunan di bawah air untuk melindungi diri dari predator atau pemangsanya.

Beaked sea snake memiliki racun mematikan yang terdiri dari banyak neurotoksin dan miotoksin.

Meski tingkat racun yang dimilikinya cukup rendah dibandingkan dengan jenis ular laut lain.

Akan tetapi Beaked Sea Snake termasuk dalam salah satu spesies yang sangat berbahaya.

Bahkan, serangannya bisa berakibat fatal sehingga nyawa mangsanya tak tertolong.

12. Dubois Reef Sea Snake

Dubois Reef Sea Snake
Foto: Dubois Reef Sea Snake (Reptilesofaustralia.com)

Dubois reef sea snake dapat berenang hingga mencapai kedalaman 80 meter.

Dengan begitu, ia bisa memiliki kesempatan untuk mencari makan lebih banyak di luar jangkauan spesies ular laut lainnya.

Dubois reef sea snake juga disebut sebagai hewan krepuskular karena lebih aktif selama keadaan temaram atau saat peralihan hari.

Misalnya ketika fajar dan senja.

Ular laut ini merupakan salah satu yang paling kuat di seluruh dunia, dan terdiri dari beberapa neurotoksin postinaptik, miotoksin, nefrotoksin, serta kardiotoksin.

Secara keseluruhan, senyawa tersebut bisa memberikan serangan yang menghancurkan seluruh struktur tubuh seseorang.

Bila gigitan ular Dubois tak ditangani, gagal ginjal total, henti jantung, dan kolapsnya sistem pernapasan biasanya menjadi tiga penyebab utama terjadinya kematian.

13. Zweifel's Beaked Sea Snake

Hydrophis Zweifeli
Foto: Hydrophis Zweifeli (Uk.inaturalist.or)

Zweifel's beaked sea snake biasa ditemukan hidup di perairan tropis yang dangkal, dekat muara, atau berbagai muara sungai.

Dibandingkan dengan spesies ular laut lainnya, zweifel's beaked sea snake termasuk dalam kategori agresif.

Namun, gigitannya juga tidak menimbulkan rasa sakit atau hanya menimbulkan sedikit rasa sakit.

Meskipun demikian, gigitannya dapat menyebabkan keracunan yang fatal (injeksi racun) hingga dapat mengancam jiwa jika tanpa penanganan yang cepat dan memadai.

Baca Juga: Kenali Cara Penularan DBD dan Pencegahannya, Perhatikan!

Itulah berbagai jenis ular laut serta spesifikasinya.

Bagi Moms dan keluarga yang memiliki hobi diving, sebaiknya langsung putar balik jika menemui salah satu dari jenis ular yang telah disebutkan, ya!

  • https://www.britannica.com/animal/sea-snake
  • https://www.sciencedirect.com/topics/biochemistry-genetics-and-molecular-biology/sea-snake
  • https://oceana.org/marine-life/banded-sea-krait/
  • https://owlcation.com/stem/The-Top-10-Deadliest-Sea-Snakes
  • https://a-z-animals.com/blog/the-8-most-venomous-sea-snakes-in-the-world/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519031/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb