29 September 2022

18 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya, Simak yuk!

Salah satu penyebabnya adalah gigitan serangga
18 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya, Simak yuk!

10. Kanker Vulva

Ilustrasi Sel Kanker Vulva
Foto: Ilustrasi Sel Kanker Vulva (Istockphoto.com)

Kanker vulva adalah jenis kanker yang terjadi pada area permukaan luar alat kelamin wanita.

Vulva adalah area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina, termasuk klitoris dan labia.

Salah satu gejala kanker vulva adalah gatal pada area vagina.

Gejala lainnya berupa pendarahan, perubahan warna kulit permukaan alat kelamin, dan adanya benjolan di area kemaluan.

Lakukanlah pemeriksaan ke dokter untuk menerima pengobatan apabila gejala-gejala tersebut terus timbul.

11. Perubahan Hormon

Penyebab vagina gatal selanjutnya adalah perubahan hormon. Saat menyusui, kadar estrogen Moms menurun.

Perawatan juga menyebabkan kadar estrogen turun.

Estrogen yang rendah dapat menyebabkan lapisan vagina Moms menipis dan menyebabkan gatal serta iritasi.

Gejala akan hilang saat Moms berhenti menyusui dan kadar estrogen meningkat lagi.

Baca Juga: Bibir Vagina Bengkak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya

12. Kutu Kemaluan

Penyebab vagina gatal selanjutnya adalah kutu kemaluan.

Makhluk mungil seperti kepiting ini menyebabkan rasa gatal yang hebat di area vagina dan kemaluan.

Mereka biasanya menempel pada rambut kemaluan.

Mereka mungkin juga menempel pada area tubuh lain yang ditutupi rambut kasar.

Kutu kemaluan dapat diobati dengan lotion pembunuh kutu yang dijual bebas. Kasus yang parah mungkin memerlukan obat resep topikal.

13. Sabun atau Pewangi Tidak Cocok

Jika Moms mengalami gatal-gatal, tetapi tidak mengalami gejala yang berhubungan dengan keputihan atau infeksi jamur atau bakterial vaginosis, salah satu pemicunya adalah produk alergen, lho.

Perubahan produk dapat menyebabkan kondisi yang disebut dermatitis kontak, di mana kulit bereaksi terhadap alergen atau iritan yang tidak sesuai.

Ini bisa seperti sabun baru, losion, pewarna, deterjen, atau bahkan pembalut.

"Beberapa wanita lebih sensitif terhadap produk beraroma atau pewarna dan benar-benar mengalami reaksi alergi," kata Dr. Audra Williams, MD, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Alabama di Birmingham School of Medicine.

Jadi, alih-alih penyebabnya infeksi atau ketidakseimbangan pada bakteri vagina, gatal juga bisa disebabkan oleh paparan sesuatu produk yang tidak cocok.

Lebih baik sekarang menggunakan produk tanpa beraroma, ya, Moms!

14. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang dapat terjadi di mana saja di saluran kemih termasuk ginjal, uretra, ureter dan kandung kemih.

ISK dapat menyebabkan nyeri panggul, urgensi untuk selalu buang air kecil, nyeri saat buang air kecil dan urin keruh dan berbau busuk.

Jika infeksi berada di dekat uretra kita, inu dapat menyebabkan gatal dan iritasi parah.

Tak jarang menyebabkan sebagian wanita merasakan gatal pada area vaginya.

Segera konsultasi dengan dokter apabila merasakan gejala seperti ini untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: 5 Danau Terbesar di Afrika yang Wajib Diketahui

15. Kondisi Lichen Sclerosus

Ilustrasi Vagina Terkena Lichen Sclerosus
Foto: Ilustrasi Vagina Terkena Lichen Sclerosus (Istockphoto.com)

Melansir National Health Service, lichen sclerosus adalah suatu kondisi kulit yang menyebabkan area kulit berwarna putih dan warna tidak merata yang tampak lebih tipis dari kulit normal.

Ini umumnya mempengaruhi daerah anal dan genital, dan penyebab pastinya tidak diketahui.

Ketidakseimbangan hormon atau sistem kekebalan yang hiperaktif mungkin berperan satu sama lain.

Kondisi ini sering terjadi pada wanita setelah menopause. Gejala dan tanda lichen sclerosus adalah:

  • Kemerahan
  • Vagina gatal parah
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan
  • Bercak putih dan halus di kulit
  • Bercak keriput dan bernoda
  • Pendarahan atau robek di sekitar vagina
  • Sakit saat berhubungan intim
  • Luka melepuh, ulserasi, atau berdarah pada kasus yang parah

Dokter umumnya akan menyarankan krim/salep kortikosteroid yang dapat membantu kulit kembali ke normal dan mengurangi kemungkinan jaringan parut.

Lichen sclerosus bisa kambuh, jadi Moms mungkin perlu perawatan dan pencegahan lanjut dalam jangka panjang.

16. Herpes Genital

Herpes genital adalah jenis infeksi menular seksual, dan dapat disebabkan oleh dua jenis virus, yakni virus herpes simpleks 1 dan virus herpes simpleks 2.

Gejala herpes genital adalah lepuh kecil, yang dapat pecah membentuk luka terbuka di dekat alat kelamin, paha, atau anus.

Biasanya mengalami rasa terbakar, kesemutan, atau gatal-gatal sekitar vagina, rasa sakit saat buang air kecil dan keputihan yang tidak biasa.

Pada umumnya, dokter akan meresepkan obat antivirus untuk mencegah gejala semakin parah.

Moms juga dapat mengoleskan krim penghilang rasa sakit atau petroleum jelly ke area yang terkena untuk mengurangi rasa sakit saat buang air kecil.

17. Terlalu banyak berkeringat

Alasan kenapa Miss V gatal tidak melulu karena kondisi medis.

Ada kalanya, gaya hidup yang jadi penyebab masalah ini.

Berolahraga, atau aktivitas lain yang membuat Momsberkeringat, dapat menyebabkan keringat menumpuk di bagian vagina.

Jika keringat dan kotoran lain yang ada di vagina tidak dibersihkan secara rutin, maka bakteri dapat tumbuh dan menyebabkan rasa gatal serta iritasi.

Selain olahraga, keringat berlebih di area vagina biasanya disebabkan bahan pakaian dalam yang tidak menyerap keringat dan kelebihan berat badan.

Wanita yang mencukur habis rambut kemaluannya juga berisiko lebih tinggi mengalami vagina gatal...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb