15 Juli 2022

Anastan Forte, Efektif Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan Hingga Sedang

Bisa dikonsumsi oleh anak-anak sesuai petunjuk dokter
Anastan Forte, Efektif Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan Hingga Sedang

Anastan forte adalah obat yang mengandung asam mefenamat.

Kandungan tersebut ampuh untuk mengatasi nyeri dengan intensitas ringan hingga sedang.

Anastan forte umum digunakan untuk mengatasi sakit gigi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta nyeri setelah melakukan prosedur operasi.

Untuk lebih jelasnya terkait dengan keterangan, dosis, dan efek samping setelah penggunaan, simak ulasannya di bawah ini, ya!

Baca juga: Silex, Obat dari Ramuan Herbal untuk Mengencerkan Lendir

Keterangan Obat Anastan Forte

Keterangan Obat Anastan Forte
Foto: Keterangan Obat Anastan Forte (Orami Photo Stock)

Foto: Nyeri (Orami Photo Stocks)

Anastan forte adalah obat golongan keras, yang merupakan obat antiinflamasi non steroid (OAINS).

Di dalamnya terkandung 500 miligram asam mefenamat.

Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet, yang dijual dalam satuan strip seharga Rp4.000 hingga Rp5.700.

Dosis Penggunaan Obat Anastan Forte

Anastan forte bisa dikonsumsi oleh anak-anak yang berusia di atas 14 tahun hingga orang dewasa.

Dosis penggunaannya adalah sebanyak 1 tablet, sebanyak 3 kali sehari.

Baca juga: Sanmag, Obat Antasida untuk Turunkan Asam Lambung Berlebih

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Anastan Forte

Anastan forte adalah obat golongan keras, yang harus digunakan sesuai petunjuk dan aturan dokter.

Sebelum mengonsumsi, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Obat tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan asam mefenamat dan senyawa lain dalam obat.
  • Obat tidak boleh dikonsumsi oleh penderita radang usus, gagal jantung, gagal ginjal, gagal hati, perdarahan saluran pencernaan, dan pasca operasi jantung.
  • Obat tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit liver, diabetes, penyumbatan pembuluh darah, hipertensi, dan tukak lambung.
  • Obat tidak boleh dikonsumsi selama mengemudi. Tidak disarankan mengoperasikan kendaraan dan alat berat setelah mengonsumsi anastan forte.
  • Obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan alkohol, atau mengonsumsi alkohol setelah penggunaan obat. Hal ini dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan.
  • Obat tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang tengah merencanakan kehamilan.
  • Obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan suplemen, produk herbal, atau vitamin tanpa seizin dokter.

Penting diketahui, anastan forte merupakan obat yang diklasifikasikan ke dalam kategori C.

Hal ini menunjukkan bahwa obat mungkin memiliki efek samping pada janin apabila dikonsumsi oleh ibu hamil.

Terkait penggunaan selama masa kehamilan, obat ini hanya boleh dikonsumsi jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Namun, secara umum, obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.

Pasalnya, obat berpotensi merugikan pada janin. Obat ini dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam keselamatan.

Baca Juga: Serba-serbi Isprinol, Obat untuk Obati Berbagai Infeksi Virus

Interaksi Obat Anastan Forte

Kandungan asam mefenamat di dalam anastan forte bisa menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut ini:

  • Aspirin. Ini meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Risikonya semakin tinggi jika digunakan bersama dengan kategori obat OAINS lainnya.
  • Antidepresan, antikoagulan, dan kortikosteroid. Ini meningkatkan risiko perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Ciclosporin atau tacrolimus. Ini meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada organ ginjal.
  • ACE inhibitor, ARB, atau penghambat beta. Ini dapat menurunkan efektivitas obat antihipertensi.
  • Lithium, methotrexate, dan digoxin. Ini meningkatkan risiko terjadinya efek samping setelah penggunaan obat.

Cara Tepat Menyimpan Obat Anastan Forte

Sama halnya dengan obat lain, anastan forte juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Berikut ini cara penyimpanan yang dianjurkan:

  • Obat harus disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan di dalam kulkas atau tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga, karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang ke dalam toilet atau saluran pembuangan air.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat agar tak mencemari lingkungan.

Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli obat tersebut.

Baca Juga: Cara Menghitung Dosis Obat untuk Anak dan Tips Ampuh Pemberian Obat pada Anak

Efek Samping Penggunaan Anastan Forte

penglihatan kabur
Foto: penglihatan kabur

Foto: Penglihatan Kabur (Orami Photo Stocks)

Sama halnya dengan obat lainnya, kandungan asam mefenamat bisa memicu efek samping setelah penggunaan.

Melansir dari Medlineplus, berikut ini efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi anastan forte:

  • Diare
  • Sembelit
  • Gas atau kembung
  • Sakit kepala
  • Rasa gugup berlebihan
  • Berdenging di telinga

Beberapa pengguna juga mungkin mengalami efek samping serius.

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi di bawah ini setelah mengonsumsi obat anastan forte:

  • Penglihatan kabur
  • Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tumit
  • Demam
  • Ruam kulit
  • Gatal-gatal
  • pembengkakan pada mata, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Kulit berwarna pucat
  • Peningkatan detak jantung
  • Muncul rasa lelah yang berlebihan
  • Pendarahan atau memar yang tidak biasa
  • Kekurangan energi
  • Mual
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit perut bagian kanan atas
  • Muncul gejala mirip flu
  • Menguningnya kulit atau area putih mata
  • Urin keruh, berubah warna, atau berdarah
  • Sakit di area punggung
  • Buang air kecil terasa sulit atau menyakitkan

Baca juga: Kenali Psidii, Obat Herbal dengan Ekstrak Daun Jambu Biji

Efek samping obat anastan forten mungkin akan dirasakan berbeda pada setiap pengguna.

Ada pula kemungkinan terjadinya efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Atas dasar itu, anastan forte sebaiknya hanya dikonsumsi sesuai dengan resep dari dokter.

Apabila Moms atau Dads khawatir dengan efek samping terkait konsumsi obat ini, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter atau apoteker, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/mefenamic-acid-oral-route/side-effects/drg-20070790?p=1
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681028.html#side-effects

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb