21 Agustus 2023

Mengenal Brucellosis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Harus hati-hati mengonsumsi susu dan daging agar tak tertular brucellosis.
Mengenal Brucellosis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Brucellosis adalah penyakit yang ditularkan hewan ke manusia.

Penyakit tersebut awalnya menyerang hewan ternak.

Namun, penyakit tersebut dapat menular ke manusia akibat mengonsumsi produk dari hewan ternak yang terinfeksi.

Seperti apa penularan, gejala, hingga pengobatan brucellosis?

Yuk, cari tahu selengkapnya lewat ulasan ini, Moms!

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab, Gejala Setiap Infeksi, dan Pengobatannya

Apa Itu Brucellosis?

Sapi Ternak (Orami Photo Stocks)
Foto: Sapi Ternak (Orami Photo Stocks) (Orami Photo Stocks)

Brucellosis adalah infeksi bakteri yang dapat menyebar dari hewan ke manusia.

Awalnya, bakteri menginfeksi hewan ternak, seperti sapi, babi, kambing, domba, dan hewan peliharaan seperti anjing.

Pada hewan, bakteri Brucella sp masuk ke dalam tubuh melalui mulut, saluran reproduksi, mata, hidung, dan luka terbuka.

Hewan yang mengalami keguguran dapat mengeluarkan Brucella sp dalam jumlah banyak dalam membran fetus, cairan reproduksi, serta urine dan feses, yang dapat mencemari lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut bisa menyebabkan meluasnya penularan penyakit antarhewan.

Penyakit dapat menginfeksi manusia melalui berbagai cara, seperti:

  • Berkontak langsung dengan hewan yang terinfeksi
  • Mengonsumsi makanan atau minuman dari hewan yang terinfeksi, atau
  • Menghirup udara yang terkontaminasi bakteri Brucella sp.

Kendati demikian, sebagian besar kasus brucellosis disebabkan oleh konsumsi susu atau keju yang tidak dipasteurisasi.

Penyakit juga lebih sering terjadi pada orang-orang yang mengonsumsi daging ternak mentah atau tidak diolah hingga matang sempurna.

Baca Juga: Mengenal Karakteristik Hewan Berdarah Dingin dan Hewan Berdarah Panas

Apa Saja Tanda dan Gejala Brucellosis?

Anak Demam
Foto: Anak Demam (Orami Photo Stocks)

Gejala brucellosis dapat muncul kapan saja, mulai dari beberapa hari hingga bulan setelah terinfeksi.

Tanda dan gejalanya mirip dengan flu.

Umumnya, orang yang mengalami brucellosis akan mengalami gejala berikut ini:

  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Tubuh berkeringat
  • Lemah dan mudah lelah
  • Nyeri sendi, otot dan punggung
  • Sakit kepala

Gejala brucellosis dapat hilang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, namun kemudian kembali kambuh.

Beberapa orang mengalami brucellosis kronis dan merasakan gejala yang selama bertahun-tahun, bahkan setelah pengobatan.

Dalam jangka panjang, gejala yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.

  • Kelelahan
  • Demam berulang
  • Peradangan pada lapisan dalam bilik jantung (endokarditis)
  • Rematik
  • Radang sendi tulang belakang (spondylitis)
  • Radang sendi di mana tulang belakang dan panggul terhubung (sakroiliitis)

Jika Moms, Dads, atau anggota keluarga di rumah mengalami gejala flu yang berlangsung selama berhari-hari atau sifatnya kambuhan, lebih baik segera periksa ke dokter.

Hal ini bertujuan untuk memastikan diagnosis, serta mengetahui pengobatan yang paling tepat untuk mengatasinya.

Baca Juga: 4 Dokter Hewan Jakarta Utara untuk Memeriksa Hewan Kesayangan Moms

Apa Penyebab Brucellosis?

Berbagai Olahan Susu
Foto: Berbagai Olahan Susu (Nutricia.com)

Brucellosis disebabkan oleh adalah infeksi bakteri Brucella sp.

Penularannya berawal dari hewan, dan kemudian menyebar ke manusia.

Penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi.

Bakteri menyebar dari hewan ke manusia dengan cara berikut ini:

1. Mengonsumsi Produk Susu Mentah

Bakteri Brucella sp dapat mengontaminasi susu hewan yang terinfeksi.

Ini dapat menyebar ke manusia akibat mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi, es krim, mentega, dan keju.

Bakteri juga dapat menular ke manusia akibat konsumsi makanan mentah atau setengah matang yang berasal hewan terinfeksi.

2. Menghirup Udara yang Terkontaminasi

Bakteri Brucella sp menyebar dengan mudah di udara.

Petani dan orang yang bekerja di peternakan lebih berisiko menghirup bakteri tersebut, dan mengalami penyakit.


3. Menyentuh Darah atau Cairan Tubuh Hewan yang Terinfeksi

Bakteri penyebab brucellosis bisa berada di dalam darah, air mani, atau plasenta hewan yang terinfeksi.

Manusia yang berkontak langsung dengan cairan-cairan tersebut lebih berisiko mengalami penyakit, apalagi jika memiliki luka terbuka di kulit.

Kendati demikian, brucellosis biasanya tidak menyebar dari orang ke orang.

Namun, dalam beberapa kasus, wanita dapat menularkan penyakit ini kepada anaknya saat kehamilan atau menyusui.

Kasus penyebaran brucellosis melalui aktivitas seksual, transfusi darah, atau donor sumsum tulang yang terkontaminasi cukup jarang ditemukan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Hewan Kurban dan Tips Memilih Hewan Kurban yang Baik

Bagaimana Diagnosis Brucellosis?

Tes Darah
Foto: Tes Darah (freepik.com)

Dokter biasanya menegakkan diagnosis brucellosis melalui tes darah atau menguji antibodi terhadap bakteri.

Untuk membantu mendeteksi komplikasi brucellosis, dokter mungkin meminta tes tambahan sebagai berikut:

  • Tes pencitraan, seperti CT scan atau rontgen.
  • Kultur cairan serebrospinal. Ini memeriksa sampel kecil cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang untuk memastikan infeksi.
  • Ekokardiografi untuk mendapatkan gambar jantung dan memeriksa tanda-tanda infeksi maupun kerusakan pada jantung.

Baca Juga: Rekomendasi Dokter Hewan Jakarta Barat, Yuk Bawa Hewan Peliharaan Kesayangan untuk Diperiksa Ahlinya

Komplikasi Brucellosis yang Bisa Terjadi

Wanita Dirawat di Rumah Sakit
Foto: Wanita Dirawat di Rumah Sakit (Freepik.com/dcstudio)

Brucellosis dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh jika kamu terinfeksi, termasuk sistem reproduksi, hati, jantung, dan sistem saraf pusat.

Brucellosis kronis dapat menyebabkan komplikasi hanya pada satu organ atau di seluruh tubuh.

Nah, kemungkinan komplikasi meliputi:

1 . Peradangan pada Lapisan Dalam Ruang Jantung (Endokarditis)

Ini adalah salah satu komplikasi brucellosis yang paling serius.

Endokarditis yang tidak diobati dapat merusak atau menghancurkan katup jantung dan merupakan penyebab utama kematian terkait brucellosis.

2 . Radang Sendi

Radang sendi ditandai dengan rasa nyeri, kaku dan bengkak pada persendian, terutama lutut, pinggul, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan tulang belakang.

Peradangan sendi di tulang belakang (spondilitis) atau sendi yang menghubungkan tulang belakang bagian bawah dan panggul (sacroiliitis) bisa sangat sulit diobati dan dapat menyebabkan kerusakan permanen.

3 . Peradangan dan Infeksi pada Testis (Epididymo-Orchitis)

Bakteri penyebab brucellosis dapat menginfeksi epididimis, saluran melingkar yang menghubungkan vas deferens dan testis.

Dari sana, infeksi dapat menyebar ke testis itu sendiri, menyebabkan pembengkakan dan nyeri yang mungkin parah.

4 . Peradangan dan Infeksi Limpa dan Hati

Brucellosis juga dapat memengaruhi limpa dan hati, menyebabkannya membesar melebihi ukuran biasanya.

5 . Infeksi Sistem Saraf Pusat

Ini termasuk penyakit yang berpotensi mengancam jiwa seperti radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis) atau radang otak itu sendiri (ensefalitis).


Apa Saja Pilihan Pengobatan Brucellosis?

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Nhs.org.uk)

Untuk mengobati penyakit ini, dokter akan meresepkan antibiotik doksisiklin 100 mg untuk dikonsumsi 2 kali sehari selama 45 hari.

Ditambah, rifampisin 15 mg/kg/hari (600-900mg) selama 45 hari.

Dokter juga mungkin akan meresepkan streptomisin 1 gram, untuk dikonsumsi setiap hari selama 15 hari.

Menurut WHO, studi menunjukkan bahwa streptomisin dapat diganti dengan gentamisin 5mg/kg/hari selama 7-10 hari.

Namun, tidak ada penelitian yang secara langsung membandingkan efektivitas kedua obat tersebut.

Terkait pengobatan brucellosis yang optimal untuk ibu hamil, bayi, dan anak di bawah 8 tahun, hal ini masih belum dapat dipastikan hingga sekarang.

Walau demikian, untuk anak di atas usia 8 tahun, pengobatannya adalah dengan trimetoprim/sulfametoksazol (kotrimoksazol) yang dikombinasikan dengan aminoglikosida (streptomisin, gentamisin) atau rifampisin.

Baca Juga: 10 Pet Shop Surabaya Terbaik untuk Hewan Peliharaan Kesayangan

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Memasak Daging Hingga Matang (Orami Photo Stock)
Foto: Memasak Daging Hingga Matang (Orami Photo Stock)

Untuk mengurangi risiko terkena brucellosis, lakukan tindakan pencegahan berikut:

1 . Hindari Makanan Olahan Susu yang Tidak Dipasteurisasi

Dalam bebe/rapa tahun terakhir di Amerika Serikat, beberapa kasus brucellosis telah dikaitkan dengan produk susu mentah dari ternak domestik.

Tetap saja, yang terbaik adalah menghindari susu, keju, dan es krim yang tidak dipasteurisasi, apa pun asalnya.

Jika Moms bepergian ke negara lain, hindari semua makanan olahan susu mentah.

2 . Masak Daging sampai Matang

Masak potongan daging utuh hingga mencapai suhu internal (63 derajat Celsius) dan diamkan setidaknya selama tiga menit - kematangan sedang.

Masak daging giling sampai 71 derajat Celsius. Masak semua unggas, termasuk unggas giling, hingga 74 derajat Celsius.

Saat bepergian ke luar Amerika Serikat, hindari daging yang kurang matang.

3 . Memakai Sarung Tangan

Jika Moms atau orang terdekat adalah seorang dokter hewan, petani, pemburu, atau pekerja rumah jagal, kenakan sarung tangan karet saat memegang hewan yang sakit atau mati atau jaringan hewan atau saat membantu hewan melahirkan.

4 . Ambil Tindakan Pencegahan Keselamatan

Jika Moms atau orang terdekat bekerja di laboratorium, tangani semua spesimen di bawah kondisi biosafety yang sesuai.

Rumah potong hewan juga harus mengikuti langkah-langkah perlindungan, seperti memisahkan lantai pemotongan dari area pemrosesan lainnya dan penggunaan pakaian pelindung.

5 . Vaksinasi Hewan Peliharaan

Di Amerika Serikat, program vaksinasi yang agresif hampir menghilangkan brucellosis pada ternak.

Karena vaksin brucellosis hidup, dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Siapa pun yang secara tidak sengaja tertusuk jarum saat memvaksinasi hewan harus dirawat.

Baca Juga: 10 Cara Ternak Lovebird bagi Pemula, Bisa Jadi Ide Bisnis Menggiurkan

Itulah informasi soal brucellosis yang perlu Moms tahu.

Jika mengalami gejalanya, segera periksakan ke dokter ya Moms!

  • Novita, R. (n.d.). Brucellosis: Penyakit Zoonosis Yang terabaikan. BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA. Retrieved July 9, 2022, from https://doi.org/10.22435/blb.v12i2.211
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/brucellosis
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brucellosis/symptoms-causes/syc-20351738
  • https://www.cdc.gov/brucellosis/index.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb