
Apakah Moms pernah mengalami darah haid hitam. Awas, jangan tinggal diam!
Pada dasarnya, warna darah ketika Moms sedang menstruasi memang bisa berubah-ubah.
Nah, perubahan warna darah haid dapat menandakan kondisi kesehatan pada tubuh.
Pada kondisi normal, darah haid berwarna merah tua atau merah cerah.
Namun, tidak demikian apabila yang keluar adalah darah haid berwarna hitam dan tampak sangat pekat.
Memangnya, apa penyebab darah haid hitam? Apakah perlu sampai ke dokter untuk mengatasinya? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini, Moms!
Baca Juga: 10 Mitos Menstruasi yang Ternyata Salah, Jangan Asal Percaya!
Foto: Ilustrasi Menstruasi (parents.com)
Darah haid hitam mungkin terlihat sangat mengkhawatirkan. Tetapi, tidak berarti kondisi ini selalu butuh perhatian lebih serius.
Biasanya, Moms akan melihat warna darah haid hitam saat periode menstruasi akan selesai atau baru mulai.
Ketika darah membutuhkan waktu ekstra untuk keluar dari rahim, darah pun akan mengoksidasi.
Hal ini bisa menyebabkan munculnya warna cokelat, cokelat tua, hitam, bahkan menyerupai bubuk kopi.
Meski demikian, Moms tetap harus waspada. Tanda-tanda darah haid hitam juga bisa disertai masalah lain, seperti nyeri, demam, dan bau tidak sedap.
Keluhan seperti ini bukanlah tanda-tanda darah haid hitam yang normal, Moms!
Melainkan, Moms perlu berjaga-jaga dan berkonsultasi dengan dokter apabila darah haid menunjukkan gejala tidak normal.
Baca Juga: Bintik Merah pada Pipi Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Foto: Wanita Mengambil Pembalut (Orami Photo Stock)
Apa penyebab darah haid hitam? Berikut ini beberapa di antaranya:
Jangan panik dulu, Moms. Perubahan warna darah haid belum tentu berarti Moms sedang sakit.
Beberapa wanita pernah mengalami setidaknya 1 kali keluar darah haid hitam dalam hidupnya.
Jadi, sebetulnya, kondisi ini tidak begitu langka.
"Darah menstruasi berwarna hitam sering kali hanya merupakan 'darah lama' yang belum keluar, menggumpal, serta menjadi lebih pekat," kata spesialis kandungan dari University of North Carolina di Amerika Serikat, dr. Rachel Peragallo Urrutia.
Ketika lapisan pada dinding rahim meluruh setiap bulannya, darah belum tentu langsung keluar semua hingga tuntas.
Terkadang, masih ada darah yang terjebak di dalam rahim.
Nah, semakin lama darah terjebak di rahim, semakin pekat pula tekstur dan warnanya bahkan hingga menjadi hitam. Hal ini terjadi akibat proses oksidasi di dalam rahim.
Selama darah berwarna hitam tidak menimbulkan gejala seperti kram perut hebat, tak perlu dikhawatirkan, ya, Moms.
Baca Juga: 5 Cara Alami Mengatasi Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Dilansir dari pusat riset di Amerika Serikat, Mayo Clinic, penyakit radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi wanita.
Infeksi ini bisa terjadi ketika bakteri dari vagina menyerang rahim, tuba falopi, atau indung telur.
Penyakit radang panggul bisa ditandai, salah satunya oleh warna darah haid hitam.
Nah, Moms juga harus jeli memerhatikan gejala radang panggul lainnya, seperti:
Bila Moms mengalami gejala-gejala tersebut selain darah menstruasi yang warnanya menghitam, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk meredakan infeksi.
Baca Juga: 8 Mitos Seputar Kista Ovarium yang Perlu Moms Ketahui
Selain karena kemungkinan penyakit, ternyata warna darah haid hitam juga bisa menandakan kehamilan, lho.
Ya, darah menstruasi yang gelap hingga kehitaman bisa disebabkan oleh implantasi.
Seperti yang dijelaskan oleh American Pregnancy Association, implantasi adalah perdarahan yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi selama 6-12 hari menempel pada dinding rahim.
Pergerakan sel telur yang telah dibuahi ini bisa menyebabkan keluarnya darah yang pekat.
Tenang saja, hal ini tidak berbahaya dan tergolong wajar.
Akan tetapi, memang tidak semua wanita hamil mengalami gejala yang satu ini.
Penyebab lain dari darah haid hitam karena adanya perubahan hormon dalam tubuh, Moms.
Ini bisa berupa gangguan tiroid atau masa menjelang menopause.
Umumnya, darah menstruasi akan berwarna hitam dalam jumlah yang sedikit.
Perubahan ini pun juga sangat umum terjadi ketika tengah menggunakan pil kontrasepsi atau ketika sedang menyusui.
Meski begitu, segera periksakan ke dokter apabila mengalami kondisi ini disertai gejala lain yang tak wajar, ya.
Baca Juga: Hormon Adrenalin, Hormon yang Berfungsi Memicu Aksi Melawan dan Melarikan Diri
Meski jarang terjadi, darah haid hitam menjadi salah satu pemicu kanker serviks, Moms.
Ini dapat terjadi apabila mengalami siklus haid yang tidak teratur serta mengalami pendarahan hebat setelah berhubungan seks.
Kanker serviks stadium awal umumnya tidak memiliki tanda atau gejala.
Pada kanker serviks stadium yang lebih lanjut, mungkin ada gejala seperti:
Tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter apabila mendapat tengah mengalami salah satu gejala di atas.
Semakin dini untuk diketahui, peluang untuk sembuh akan semakin tinggi, lho.
Sejumlah wanita tak sadar ketika dirinya tengah hamil.
Bercak merah tua, yang mungkin disalahartikan dengan darah haid hitam, terkadang dapat mengindikasikan keguguran dini.
Keguguran dapat terjadi dalam 20 minggu pertama kehamilan.
Selain darah menstruasi yang menghitam, gejala seperti nyeri hebat pada perut juga bisa terjadi.
Bahkan, beberapa ibu hamil tidak merasakan bahwa dirinya sedang keguguran.
Untuk memastikan hal ini, perlu tindakan USG untuk mengetahui kondisi janin dengan lebih detail.
Baca Juga: 12 Penyebab Keluar Flek saat Hamil Muda, Tak Selalu Tanda Keguguran!
Pendarahan yang terjadi 4 sampai 6 minggu setelah melahirkan bayi dikenal sebagai lochia.
Secara tak sadar, orang mengira ini adalah darah haid yang menghitam.
Seseorang yang mengalami lochia akan ditandai dengan aliran darah yang deras, disertai gumpalan kecil.
Biasanya, akan mereda dalam beberapa hari setelahnya.
Seiring waktu, warna darah berubah menjadi krem atau kuning sebelum berhenti sepenuhnya.
Meskipun begitu, tidak semua wanita mengalami ini pasca melahirkan.
Darah haid hitam telah dikaitkan dengan infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore.
Keputihan berwarna coklat tua atau hitam terkadang disertai dengan gejala IMS lainnya seperti:
Jika tidak diobati, IMS dapat menyebar dan menyebabkan penyakit radang panggul.
Ini dapat menginfeksi leher rahim bagian organ reproduksi lainnya.
Untuk kasus yang parah, hal ini dapat menjadi pemicu gangguan kesuburan dan sulit untuk hamil.
Moms, jangan sepelekan darah menstruasi berwarna hitam, ya. Mungkin ini bisa jadi tanda Moms mengalami endometriosis.
Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan kista atau polip di luar rahim.
Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri hebat di daerah panggul.
Gejala yang paling menonjol yakni darah haid hitam dapat berlangsung hingga 7 hari.
Kondisi yang menyerupai ini lainnya seperti fibroid rahim dan kehamilan ektopik.
Baca Juga: 7 Manfaat Kunyit Asam Selain untuk Nyeri Haid
Foto: Nyeri Haid (greatist.com)
Darah hitam mungkin adalah bagian dari siklus menstruasi Moms dan tidak membutuhkan perawatan khusus.
Namun, apabila darah haid hitam disertai gejala lain seperti demam, nyeri, atau bau tidak sedap, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Perawatan untuk darah haid hitam tergantung penyebabnya.
Misalnya, untuk objek yang tertinggal di vagina harus diangkat oleh dokter, terutama jika Moms mengalami gejala lain seperti nyeri atau demam.
Contoh lain, untuk missed miscarriage biasanya akan teratasi dengan sendirinya.
Tetapi jika tidak, dokter mungkin akan menyarankan beberapa prosedur lain untuk mengatasi darah haid hitam.
Baca Juga: Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Flek Hitam di Wajah
Foto: Ilustrasi Haid (Orami Photo Stock)
Darah haid hitam pada awal dan akhir menstruasi tidak perlu dikhawatirkan, apalagi jika tidak disertai gejala lainnya.
Biasanya, menstruasi berlangsung 3-10 hari, sehingga mengalami darah haid hitam di awal dan akhir pada jangka waktu tersebut adalah normal.
Akan tetapi, Moms tetap perlu waspada, apalagi jika darah haid hitam yang keluar saat menstruasi disertai gejala lain yang mengganggu kenyamanan.
Selain itu, Moms juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter apabila muncul darah haid hitam di luar jadwal menstruasi bulanan.
Bila sedang hamil atau baru saja melahirkan, Moms juga sebaiknya segera berobat ke dokter apabila mengalami darah haid hitam.
Hal ini penting diperhatikan, apalagi jika terdapat keluhan atau gejala lain yang tidak wajar, seperti demam, nyeri saat berkemih, kram perut, dan sejenisnya.
Moms yang sudah menopause juga perlu ke dokter apabila tiba-tiba mengalami darah haid hitam atau perdarahan abnormal dari vagina.
Gejala tersebut bisa menjadi sebuah tanda dari kondisi kesehatan yang lebih serius.
Baca Juga: Menorrhagia, Kondisi Menstruasi Abnormal yang Tidak Berhenti
Demikian serba-serbi darah haid hitam yang kerap dialami wanita.
Pastikan untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan seimbang.
Jangan lupa juga untuk cukup istirahat dan minum air putih, berolahraga, serta mengelola stres dengan baik.
Apabila Moms mengalami darah haid hitam dan merasa sangat khawatir karenanya, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, ya!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.