28 April 2022

Pahami Aturan Pakai Gabapentin, Obat untuk Atasi Kejang Epilepsi

Jangan sembarangan menggunakannya, ya!
Pahami Aturan Pakai Gabapentin, Obat untuk Atasi Kejang Epilepsi

Gabapentin sering diresepkan dokter untuk mengobati kejang.

Namun, pada beberapa kasus juga bisa diberikan kepada pasien dengan penyakit lain.

Memangnya, apa saja kegunaan obat ini dan bagaimana aturan aman pemakaiannya agar terhindar dari efek samping, ya?

Ikuti penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms!

Manfaat Gabapentin

gabapentin-kapsul-generik-dan-merek-aladokter
Foto: gabapentin-kapsul-generik-dan-merek-aladokter (https://aladokter.com/wp-content/uploads/2019/09/gabapentin-kapsul-generik-dan-merek-aladokter.jpg)

Foto: alodokter.com

Gabapentin adalah obat yang digunakan untuk mengobati epilesi atau kejang-kejang.

Epilepsi adalah penyakit yang menyebabkan gerakan berulang atau diam dalam jangka waktu tertentu akibat aktivitas di otak yang abnormal.

Obat ini kadang digunakan juga untuk mengobati nyeri neuropati perifer atau nyeri akibat kerusakan saraf.

Rasa nyeri akibat penyakit ini ditunjukakn dengan sensasi terbakar dan nyeri ditusuk-tusuk jarum yang terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Dikutip dari situs Medline Plus, gabapentin bisa juga digunakan untuk mengurangi rasa nyeri akibar herpes zoster dan meredakan gejala sindrom kaki gelisah.

Ada beberapa cara dari obat ini, yakni mengurangi aktivitas abnormal di otak yang menyebabkan kejang dan mengubah cara tubuh dalam merasakan rasa sakit di otak sehingga membantu meredakan nyeri.

Moms dan Dads bisa menggunakan obat ini secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain.

Salah satu nama dagang dari obat ini adalah Alpentin.

Baca juga: Seputar Fenitoin (Obat Kejang): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Dosis dan Aturan Pakai Gabapantin

minum obat maag sebelum makan.jpg
Foto: minum obat maag sebelum makan.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Moms dan Dads dapat diresepkan dosis obat yang berbeda, tergantung dengan tujuan pengobatan, usia, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Namun, umumnya dokter menggunakan dosis berikut ini.

Mengobati kejang akibat epilepsi

  • 300 mg 1 kali sehari pada hari pertama
  • 300 mg 2 kali sehari pada hari kedua
  • 300 mg 3 kali sehari pada hari ketiga.

Dosis dapat ditingkatkan 300 mg tiap 2-3 hari, tergantung respons pasien terhadap obat.

Meredakan nyeri karena herpes zoster

  • Dosis awal 600 mg 1 kali sehari, diminum pada pagi hari, kemudian dosis ditingkatkan menjadi 600 mg 2 kali sehari.

Mengurangi nyeri saraf

  • 300 mg 1 kali sehari pada hari pertama
  • 300 mg 2 kali sehari pada hari kedua
  • 300 mg 3 kali sehari pada hari ketiga

Dosis dapat ditingkatkan 300 mg tiap 2-3 hari, tergantung respons pasien. Dosis maksimal 3600 mg per hari.

Mengobati sindrom kaki gelisah

  • 600 mg 1 kali sehari, diminum pada jam 5 sore

Baca juga: Aturan Pakai dan Efek Samping Flucadex, Obat untuk Atasi Flu

Minum obat ini sesuai dengan arahan dokter atau aturan pakai yang tertera pada kemasan obat.

Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat yang sudah ditentukan tanpa izin dari dokter.

Hindari juga berhenti menggunakan obat tanpa memberi tahu dokter, sekalipun Moms atau Dads merasa kondisi sudah membaik.

Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan.

Jika Moms memiliki masalah pencernaan, baiknya obat diminum setelah makan untuk menghindari munculnya gangguan pencernaan.

Konsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.

Bila melewati dosis, jangan menggandakan dosis di waktu minum obat berikutnya.

Jika obat yang diresepkan adalah sediaan extended-release jangan memotong, mengunyah, atau menghancurkannya.

Jadi, tablet gabapentin 300 mg ini harus diminum secara utuh.

Baca juga: L Bio (Obat Diare): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Efek Samping Gabapentin

mudah lelah
Foto: mudah lelah (Shutterstock,com)

Foto: Orami Photo Stock

Seperti obat lainnya, gabapentin bisa menimbulkan efek samping.

Setiap orang bisa menunjukkan efek samping yang berbeda-beda tergantung bagaiman tubuh merespons obat.

Umumnya, efek samping yang kerap ditimbulkan adalah pusing, mengantuk, masalah keseimbangan tubuh, dan koordinasi.

Jika terpengaruh, jangan mengemudi atau melalukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi penuh.

Efek samping lain mungkin termasuk salah satu dari berikut:

  • Kelelahan
  • Mulut kering
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Sakit perut
  • Buang angin terus-menerus
  • Perubahan nafsu makan dan berat badan
  • Tremor
  • Pembengkakan anggota badan
  • Gerakan mata yang tidak biasa
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Batuk
  • Pilek
  • Demam
  • Nyeri otot

Jika mengalami efek samping di atas dan tidak membaik dalam beberapa hari, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Bila Moms dan Dads menunjukkan efek samping serius di bawah ini, segera minta pertolongan medis.

  • Tanda reaksi alergi, seperti ruam, sesak napas, dan wajah bengkak
  • Sakit perut terus menerus
  • Berpikiran untuk melukai diri sendiri
  • Perubahan suasana hati atau perilaku yang tidak biasa, yakni terlalu depresi, gelisah, atau memiliki perilaku kompulsif dan impulsif.

Baca juga: Mengulik Obat Pumpitor: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Moms dan Dads yang punya alergi baiknya beri tahu dokter mengenai kondisi ini.

Selain itu, beri tahu dokter juga jika Moms dan Dads memiliki kondisi atau masalah kesehatan seperti berikut:

  • Penyakit mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan
  • Riwayat penyalahgunaan narkoba
  • Penyakit ginjal atau sedang menjalani dialisis
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Lansia dan anak-anak

Selama perawatan obat, biasanya dokter akan meminta Moms dan Dads menjalani tes urine secara rutin untuk mengetahui respons tubuh terhadap obat dan fungsi ginjal.

Terakhir, beri tahu juga dokter jika pada saat itu Moms dan Dads sedang minum obat penghilang rasa sakit yang kuat, seperti hidrokon.

Gabapentin tidak boleh dikonsumsi dengan antasida. Pasalnya, akan terjadi interaksi obat sehingga efektivitas obat kerjang jadi berkurang.

Jika Anda harus mengonsumsi antasida, setidaknya harus ada jeda waktu sekitar 2 jam antara antasida dan Gabapentin.

Tidak cuma obat dokter, suplemen, obat tradisional Tiongkok, dan obat lain yang dibeli tanpa resep juga harus diberitahukan ke dokter.

  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a694007.html
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/gabapentin?mtype=generic
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-14208-8217/gabapentin-oral/gabapentin-oral/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb