Kolik Abdomen: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Apakah Moms pernah mengalami sakit perut yang tiba-tiba dan sangat tajam? Hal tersebut bisa merupakan gejala dari kolik abdomen.
Kolik abdomen dapat terjadi pada siapa saja dan umumnya bukan masalah kesehatan yang serius.
Namun, jika gejala ini cukup sering terjadi, bisa jadi ada masalah kesehatan yang menjadi penyebabnya.
Pada kebanyakan kasus, gejala sakit perut parah ini dapat membaik seiring waktu, dibantu dengan perawatan rumahan.
Namun, jika penyebabnya adalah masalah medis tertentu, pengobatan lebih lanjut mungkin diperlukan.
Baca juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar
Apa Itu Kolik Abdomen?
Kolik abdomen adalah kondisi medis yang ditandai dengan nyeri perut hebat yang hilang-timbul.
Nyeri ini dapat disebabkan oleh kontraksi otot, penyumbatan, atau peradangan pada organ di dalam rongga perut, seperti lambung, usus, kantong empedu, ginjal, dan saluran kemih.
Kolik abdomen bisa terjadi pada bayi maupun orang dewasa dan bisa muncul secara tiba-tiba.
Selain itu, bisa juga terjadi hanya sekali atau berulang kali dalam kurun waktu beberapa hari, beberapa bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Kolik abdomen atau nyeri perut hebat bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu:
- Kolik usus
- Kolik ginjal
- Kolik bilier
- Kolik menstruasi
- Kolik pada bayi
Selain karena penyakit-penyakit di atas, kolik abdomen juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti:
- Tukak lambung
- Hamil di luar kandungan atau kehamilan ektopik
- Hepatitis
- Endometriosis
- Gangguan pada indung telur atau ovarium, misalnya pecahnya kista ovarium.
Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!
Penyebab Kolik Abdomen
Sebenarnya, cukup sulit untuk mendiagnosis secara pasti apa penyebab dari kolik abdomen.
Sebab, seringkali rasa nyeri yang terjadi hanya sebentar dan tidak konsisten.
Berikut beberapa hal yang kemungkinan bisa menjadi penyebab kolik abdomen.
1. Dehidrasi
Pada beberapa kasus, kolik abdomen bisa terjadi karena masalah yang mudah diatasi seperti dehidrasi.
Kehilangan elektrolit akibat dehidrasi yang disebabkan keringat, muntah, dan diare dapat menyebabkan kejang otot di seluruh tubuh, termasuk perut.
Hal ini terjadi karena otot membutuhkan elektrolit seperti kalsium, potasium, dan magnesium untuk bekerja dengan baik.
Ketika kadar elektrolit ini rendah, otot mulai bekerja secara tidak normal dan tegang.
2. Gas Berlebih dalam Perut
Ini adalah kemungkinan penyebab paling umum dari kolik abdomen.
Pada beberapa kondisi, gas berlebih dalam perut dapat menyebabkan nyeri ringan hingga berat.
Beberapa masalah yang dapat menyebabkan adanya gas berlebih dalam perut adalah:
- Gangguan pencernaan
- Virus perut
- Sindrom iritasi usus besar
- Menelan terlalu banyak udara
- Sensitivitas makanan, seperti intoleransi laktosa
3. Virus Perut
Virus perut, seperti norovirus, dapat menyebabkan kram hebat yang mungkin datang dan pergi.
Kram perut biasanya disertai dengan muntah, yang mungkin dapat membuat nyeri sedikit mereda.
Gejala infeksi virus perut bisa berlangsung selama beberapa hari.
Beberapa orang juga mengalami demam atau nyeri otot.
Sangat penting untuk minum banyak air saat mengalami nyeri perut.
Jika gejalanya memburuk atau muncul tanda dehidrasi, segera pergi ke dokter.
Baca juga: Gusi Belakang Bengkak dan Sakit Menelan? Ini Kata Dokter
4. Nyeri dan Cedera Otot Perut
Penggunaan otot perut yang berlebihan, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, atau trauma karena jatuh atau cedera lainnya dapat menyebabkan nyeri pada otot perut atau punggung.
Cedera ini dapat menyebabkan kolik abdomen dengan nyeri yang datang dan pergi.
Nyeri perut yang muncul biasanya hanya pada posisi tertentu.
Misalnya saat mengangkat, atau setelah berolahraga, bisa menjadi tanda adanya cedera otot.
Cedera otot bukanlah keadaan darurat medis.
Kebanyakan orang dapat mengobati cedera otot di rumah dengan istirahat, kompres panas dan dingin, serta pijatan lembut.
5. Batu Empedu
Nyeri di perut kanan atas yang datang dan pergi bisa menandakan adanya masalah pada kantong empedu, seperti batu empedu.
Batu empedu dapat menyumbat saluran kantung empedu, membuat sistem pencernaan lebih sulit bekerja.
Kondisi ini dapat membuat penderitanya mengalami sakit perut parah setelah makan selama beberapa jam, kemudian menghilang.
Hal ini terutama setelah mengonsumi makanan tinggi lemak.
Batu empedu terkadang menghilang dengan sendirinya.
Namun jika tidak, ini dapat memblokir saluran empedu, yang dapat memengaruhi fungsi hati.
Batu empedu yang tidak diobati juga dapat menyebabkan masalah pada pankreas.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.