13 Juli 2023

Mengenal Positive Attention dan Cara Menerapkannya ke Anak

Positive attention membuat pola asuh balita lebih efektif lho, Moms.
Mengenal Positive Attention dan Cara Menerapkannya ke Anak

Istilah positive attention mungkin masih terdengar asing di telinga. Namun, bila dilakukan dengan benar, bisa membawa banyak pengaruh positif dalam pola asuh Si Kecil.

Dalam buku Cognitive Behavior Therapy karya psikolog klinis Stephen R. Boggs dan terapis anak-orang tua Sheila M. Eyberg, disebutkan kalau yang dimaksud dengan positive attention adalah respon hangat dalam bentuk sikap, ucapan, maupun isyarat nonverbal positif.

Moms juga mungkin sudah sering memberikan positive attention pada buah hati melalui beberapa sikap.

Misalnya, senyum, kontak mata dan raut wajah penuh perhatian, bersikap lembut, menyemangati, maupun menunjukkan ketertarikan pada minat, aktivitas maupun prestasinya.

Karena memperlihatkan sikap dan kebiasaan yang baik positive attention memiliki ragam manfaat untuk Si Kecil.

Manfaat positive attention dalam pola asuh balita bukan hanya membuat buah hati merasa dicintai dan diperhatikan serta segudang manfaat positif lainnya.

Sebelum mengetahui manfaat dari positive attention, Moms dan Dads perlu mengetahui beberapa informasi lainnya di bawah ini, ya.

Baca Juga: 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana yang Moms Pilih?

Apa itu Positive Attention?

Orang Tua Mengajari Anak
Foto: Orang Tua Mengajari Anak (Freepik.com/lifestylememory)

Sesuai dengan namanya, positive attention adalah sebuah cara orang tua menunjukkan kegembiraan pada anak dan kehangatan dalam hubungan orang tua dan anak.

Dalam pola asuh positive attention, orang tua akan menunjukkan kepada anak-anak untuk berperilaku baik dan mengabaikan sikap yang tidak terlalu baik.

Ide dari adanya pola asuh ini sebab perhatian orang tua sangat kuat untuk anak. Hal ini membuat perilaku apa pun Si Kecil yang orang tua perhatikan akan meningkat ke arah yang lebih baik.

Dalam positive attention, orang tua akan memberikan pola asuh dengan cara afirmatif.

Hal ini termasuk memberikan pujian, mengangguk setuju, tersenyum, atau menunjukkan kasih sayang secara fisik.

Melansir dari Verywellfamily, perhatian positif dapat mengurangi masalah perilaku Si Kecil, lho, Moms.

Namun, itu tidak berarti Moms dan Dads harus mencurahkan setiap jam untuk Si Kecil.

Sebaliknya, waktu berkualitas adalah kunci untuk memperkuat ikatan Moms dan Si Kecil.

Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak

Bagaimana Menerapkan Positive Attention?

Ilustrasi Mendukung Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Mendukung Anak (Orami Photo Stock)

Jadi, bagaimana praktik menerapkan positive attention sehari-hari?

Sebenarnya, positive attention memiliki banyak bentuk, seperti pujian verbal, pelukan, ciuman, tos, atau hadiah.

Ini mungkin terlihat berbeda untuk anak berusia tiga tahun daripada remaja, tetapi ide dasarnya sama.

Kuncinya, jelas Lindsay Gerber, PsyD, seorang psikolog klinis, adalah memberikan pujian sejelas dan sespesifik mungkin sehingga anak-anak tahu persis perilaku apa yang harus mereka tiru.

Moms mungkin bisa mengganti pengucapan "kerja bagus!" atau "Mama suka cara kamu melakukannya", dengan menjelaskan secara detail bahwa apa yang mereka lakukan dengan baik.

Misalnya, Moms dapat mengatakan "Mama suka cara kamu berbagi krayon dengan adik" atau "senang sekali kamu menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum screen time".

Tak perlu memandang usia, pemberian pujian atau menghargai perilaku yang anak lakukan akan membuat mereka merasa baik.

Ketika orang tua tahu persis apa yang mereka puji, mereka akan cenderung melakukannya lagi di masa depan.

Positive attention juga dapat Moms berikan sedini mungkin. Bahkan, sejak Si Kecil masih bayi dan balita.

Sebelum bayi dapat memahami dan menggunakan kata-kata, mereka merespons nada suara, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh Moms.

Berikut adalah cara untuk memberikan perhatian positif pada bayi:

  • Tersenyumlah saat bayi tersenyum pada Moms.
  • Hibur bayi saat ia menangis .
  • Tanggapi suara yang dibuat bayi dengan mengatakan sesuatu sebagai balasannya.
  • Mengobrol tentang apa yang terjadi di sekitar Moms dan Si Kecil.
  • Perhatikan apa yang disukai bayi dan dorong mereka untuk mengeksplorasinya.

Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka lebih memahami apa yang Moms katakan, serta bagaimana Moms mengatakannya.

Berikut adalah tips untuk memberikan positive attention pada usia balita:

  • Nikmati momen bersama balita. Ini bisa sesederhana berjongkok untuk melihat ulat bersama.
  • Saat Moms sedang berbicara dengan balita, sisakan waktu setelah Moms berbicara agar Si Kecil bisa membalasnya.
  • Saat bermain dengan balita, beri komentar tentang apa yang dilakukannya, tanpa mencoba membuat mereka melakukan hal yang berbeda. Misalnya, 'Wah, menaranya tinggi sekali! Berapa blok lagi sebelum jatuh?'
  • Beri tahu anak dengan tepat apa yang Moms sukai tentang apa yang mereka lakukan. Misalnya, “Mama suka kalau kamu membantu mengambil mainan”.

Baca Juga: Waspada Terapkan Pola Asuh Otoriter, Bisa Berdampak Negatif pada Anak!


Manfaat Positive Attention

Memiliki hubungan yang sehat dan positif dengan Si Kecil sangat penting. Selain untuk kedisiplinan, hubungan yang sehat juga akan memberikan dampak yang baik bagi Si Kecil.

Sebab, salah satu cara terbaik untuk mendidik dan membesarkan Si Kecil adalah dengan memberikan banyak perhatian kepada anak.

Memilih pola asuh positive attention dapat memberikan banyak manfaat untuk anak, di antara lainnya:

1. Lebih Efektif Mendisiplinkan Anak

Anak dan Moms
Foto: Anak dan Moms (verywellfamily.com)

Menurut psikolog dan terapis anak Kathy Eugster, manfaat positive attention jauh lebih efektif dalam mendisiplinkan anak ketimbang memberikan perintah, mengkoreksi, mengkritik, apalagi berteriak.

Saat Moms memberikan perhatian positif pada prestasi atau sikap baik balita, dia jadi lebih termotivasi untuk kembali mengulangnya tanpa harus disuruh.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Mendidik Anak Jadi Mandiri

2. Mengurangi Risiko Masalah Perilaku

Ilustrasi Moms dan Anak
Foto: Ilustrasi Moms dan Anak (wallpaper.labzada.com)

Membangun hubungan erat antara orang tua dan anak dengan manfaat positive attention dalam interaksi keseharian juga jadi cara efektif untuk mengatasi sekaligus mencegah masalah perilaku.

Selain membuat konsekuensi positif seperti memberi pujian atau hadiah lebih efektif untuk mendisiplinkan, balita juga jadi jarang mencari perhatian secara negatif, seperti dengan berteriak, merengek, atau tantrum.

Jadi kalau ingin balita lebih mudah memahami nilai dan perilaku yang Moms harapkan, coba lakukan ini.

Habiskan waktu berkualitas selama 15 menit setiap hari untuk beraktivitas bersama sambil mencurahkan positive attention.

Baca Juga: Melatih Anak Mandiri dengan Pekerjaan Rumah Tangga, Ini Caranya!

3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Membantu Anak menjadi Percaya Diri
Foto: Membantu Anak menjadi Percaya Diri (tollebild.com)

Bentuk positive attention seperti menanggapi percakapan balita dengan serius, mendukung minat balita, atau berempati dengan perasaan balita juga akan membuatnya merasa lebih percaya diri.

Sedangkan menurut psikoterapis Amy Morin, manfaat positive attention dalam pola asuh balita juga penting untuk memberikan contoh kepemimpinan yang baik, menghargai orang lain, serta berempati.

4. Membentuk Citra Diri Positif

Anak Percaya Diri
Foto: Anak Percaya Diri (huffingtonpost.com)

Saat Moms memberikan respon penuh ketertarikan, hangat, dan positif dari Moms atas apa yang dilakukannya dengan baik, balita akan merasa aman, penting, dihargai, dan dipahami.

Semua hal ini penting untuk membangun citra diri positif hingga dia dewasa nanti.

Menurut Becky Chapron, kepala Cedarwood School, memiliki citra diri positif itu penting untuk membantu anak menghadapi kesulitan dalam hidup serta menggapai sukses dan kebahagiaan di masa depan.

Baca Juga: 10 Cara Agar Percaya Diri, Bikin Hidup Lebih Bahagia!

Hambatan Menerapkan Positive Attention pada anak

Dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang tua, mungkin ada saat-saat ketika Moms merasa sangat frustrasi dengan perilaku anak.

Mungkin Moms merasa begitu putus asa sehingga tidak ingin menghabiskan waktu bersama mereka.

Bahkan, mungkin Moms berpikir bahwa Si Kecil tidak pantas mendapatkan waktu berduaan dengan Moms.

Namun, penting untuk diingat bahwa membangun hubungan yang sehat dengan anak adalah hal yang sangat penting.

Berikut ini beberapa hal yang bisa Moms coba:

1. Ubah Pola Pikir dan Cari Dukungan

Ketika Moms merasa frustrasi atau kelelahan, sulit bagi Moms untuk melihat sisi positif dalam perilaku Si Kecil.

Oleh sebab itu, penting untuk mengubah pola pikir Moms dan mencari dukungan dari pasangan atau keluarga.


2. Beri Perhatian pada Setiap Anak

Jika Moms memiliki beberapa anak, maka sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan “porsi” positive attention dari Moms setiap harinya.

Artinya, Moms harus memberikan perhatian penuh kepada anak, mendengarkan mereka, berbicara dengan mereka, dan terlibat dalam aktivitas yang mereka sukai.

Jika memungkinkan, maka usahakan untuk meluangkan waktu untuk quality time dengan masing-masing anak setiap hari.

Namun, bila tidak memungkinkan, Moms masih dapat mencari alternatif, seperti mengatur jadwal khusus di hari-hari tertentu atau pada waktu-waktu tertentu dalam seminggu.

3. Lihat Positive Attention sebagai Investasi

Positive attention adalah investasi jangka panjang dalam hubungan dengan anak.

Meluangkan lebih banyak waktu sekarang untuk memberikan perhatian positif kepada mereka dapat membantu mencegah masalah perilaku di masa depan.

Dengan memberikan perhatian yang cukup sekarang, Moms dapat mengurangi kebutuhan untuk menghabiskan waktu untuk mendisiplinkan anak nantinya.

4. Respons Perilaku Anak dengan Bijak

Ketika menghabiskan waktu bersama anak, mungkin ada saat-saat di mana mereka menunjukkan masalah perilaku.

Dalam menghadapi perilaku tersebut, penting untuk merespons dengan bijak.

Untuk masalah perilaku kecil, seperti merengek atau permintaan yang tidak masuk akal, cobalah untuk mengabaikannya.

Namun, untuk masalah perilaku yang lebih besar, mungkin perlu perhatian lebih untuk menjelaskan tentang konsekuensi pada anak.

5. Membangun Waktu Berkualitas secara Teratur

Membangun waktu bersama yang berkualitas secara teratur adalah kunci dalam memperkuat hubungan dengan Si Kecil.

Dengan meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama mereka secara konsisten, Moms membantu Si Kecil untuk mengembangkan rasa keinginan untuk menghabiskan waktu bersama Moms.

Mereka juga cenderung lebih patuh terhadap aturan dan lebih menerima arahan dari Moms.

Selain itu, ketika Moms perlu memberikan konsekuensi negatif, itu akan lebih efektif karena sudah membangun fondasi positive attention secara teratur.

Baca Juga: Mengenal Imposter Syndrome, Sindrom Tidak Percaya Diri akan Kemampuannya

Membangun hubungan yang sehat dengan anak melalui positive attention adalah langkah penting dalam membangun ikatan yang kuat dan saling percaya.

Meskipun ada hambatan emosional dan kendala sehari-hari, menghabiskan waktu bersama anak dengan memberikan perhatian secara konsisten dapat membawa manfaat jangka panjang.

Luangkan waktu untuk mengenal mereka, mendengarkan mereka, dan memberikan perhatian yang mereka butuhkan.

Dengan cara ini, Moms akan melihat hubungan Moms dengan anak tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nah, sudahkah Moms dan Dads memberikan dan merasakan manfaat positive attention pada Si Kecil di rumah?

  • https://www.wise-geek.com/what-is-positive-attention.htm
  • https://childmind.org/article/the-power-of-positive-attention/
  • https://www.verywellfamily.com/positive-attention-reduces-behavioral-problems-1094784
  • https://raisingchildren.net.au/toddlers/connecting-communicating/connecting/positive-attention

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb