Ketahui, Ini Kandungan Gizi dan Manfaat dari Ubi Kayu
Ubi kayu termasuk umbi-umbian yang merupakan pohon yang biasa tumbuh di daerah tropis, dan masih satu keluarga dari Euphorbiaceae.
Di Indonesia, bukan hanya nasi saja yang menjadi bahan makanan pokok. Ubi kayu, atau yang akrab disapa singkong juga umum dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Selain rasa yang sudah tidak diragukan lagi, ubi kayu memiliki sejumlah manfaat baik bagi kesehatan tubuh.
Sejumlah manfaat tersebut dapat dirasakan karena berbagai kandungan baik dalam ubi kayu.
Lantas, apa saja kandungan gizi yang terdapat dalam ubi kayu?
Baca Juga: Ini Jumlah Kalori Ubi Cilembu untuk Sekali Makan, Pas untuk Diet!
Kandungan Gizi yang Terdapat dalam Ubi Kayu
Dilansir dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, ubi kayu mengandung energi, vitamin C, protein, zat besi, lemak, kalsium, karbohidrat, dan serat.
Dalam 100 gram ubi kayu rebus saja, terdapat 98 persen kalori yang berasal dari karbohidrat. 2 persen sisanya berasal dari protein dan lemak.
Untuk lebih jelasnya, ini nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram ubi kayu:
- Air sebanyak 61,4 gram.
- Karbohidrat sebanyak 36,8 gram.
- Energi sebanyak 154 kalori.
- Protein sebanyak 1,0 gram.
- Serat sebanyak 0,9 gram.
- Lemak sebanyak 0,3 gram.
- Kalium sebanyak 394 miligram.
- Kalsium sebanyak 77 miligram.
- Vitamin C sebanyak 31 miligram.
- Fosfor sebanyak 24 miligram.
Dilihat dari banyaknya kandungan gizi pada ubi kayu, wajar saja jika makanan pokok yang satu ini memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh.
Sejumlah kandungan gizi tersebut mampu menunjang kesehatan tubuh, sekaligus meningkatkan metabolisme. Ini manfaat yang dapat dirasakan!
Baca Juga: 9+ Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan, Baik untuk Bumil Juga!
Manfaat Ubi Kayu bagi Kesehatan Tubuh
Berbagai macam kandungan gizi dalam ubi kayu memiliki manfaatnya masing-masing dalam menunjang kesehatan tubuh.
Jika rutin mengonsumsinya, berikut ini beberapa manfaat ubi kayu yang bisa Moms rasakan:
1. Sebagai Penambah Energi
Dalam 100 gram singkong, terkandung 38 gram karbohidrat. Dilansir dari National Library of Medicine, ubi kayu merupakan sumber energi pangan di daerah tropis.
Karbohidrat dalam ubi kayu menghasilkan energi yang baik digunakan untuk menjalani aktivitas fisik berat.
Aktivitas fisik biasanya akan menguras glikogen, salah satu bentuk glukosa yang disimpan sebagai cadangan energi oleh tubuh.
Ketika mengonsumsi ubi kayu, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa lalu glikogen. Glikogen tersebut akan disimpan dalam otot sebagai cadangan energi.
2. Membantu Mencegah Sembelit
Ubi kayu mengandung tinggi pati resisten. Kandungan tersebut termasuk ke dalam jenis serat tidak larut yang tinggi kandungan selulosa.
Serat tidak larut mampu menunjang kerja sistem pencernaan. Hal tersebut dapat membantu mencegah sembelit.
Bukan itu saja, serat tidak larut juga mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan, sehingga usus akan terlindung dari peradangan.
Ubi kayu cocok untuk diet karena dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama, sehingga tidak makan berlebihan di waktu makan selanjutnya.
3. Mengendalikan Kadar Gula Darah dalam Tubuh
Manfaat selanjutnya adalah membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, karena serat bekerja dengan memperlambat penyerapan gula darah ke aliran darah.
Selain membantu menurunkan kadar gula darah, serat juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh.
Hal tersebut berdampak baik karena dapat menurunkan risiko obesitas dan penyakit jantung pada seseorang.
4. Menunjang Fungsi Jaringan Tubuh
Menunjang fungsi jaringan tubuh dapat dirasakan karena kandungan zat besi, kalsium, fosfor, mangan, dan kalium dalam ubi kayu.
Sejumlah mineral penting tersebut mampu menunjang perkembangan, pertumbuhan, dan meningkatkan fungsi jaringan tubuh manusia.
Di samping itu, kalsium dalam ubi kayu dapat menunjang kesehatan tulang dan gigi. Zat besi di dalamnya dapat membantu pembentukan protein.
Protein dibutuhkan tubuh untuk membawa dan mengedrkan oksigen ke seluruh otot dan jaringan dalam tubuh tubuh.
Sementara itu, mangan dalam ubi kayu berfungsi untuk menunjang proses pembentukan tulang, jaringan ikat, dan hormon seksual pria serta wanita.
Sementara magnesium dan tembaga dalam ubi kayu berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, menjaga fungsi saraf, serta menurunkan risiko osteoporosis.
5. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Manfaat ini dapat dirasakan karena kandungan vitamin C dalam ubi kayu. Vitamin C menunjang pembentukan kolagen yang dapat mempertahankan elastisitas kulit.
Sayangnya, tubuh manusia tidak memproduksi vitamin C. Moms perlu mendapatkan asupan dari makanan dan suplemen yang mengandung vitamin C.
Jangan bingung, karena ubi kayu bisa menjadi pilihan yang aman dikonsumsi guna membantu memenuhi kebutuhan vitamin C tubuh.
Baca Juga: 6 Cara Menanam Singkong Agar Hasil Memuaskan, Bisa Dicoba di Rumah Moms!
Cara yang Benar Mengolah Ubi Kayu
Ubi kayu menjadi salah satu bahan pangan yang dapat dinikmati dan diolah dalam banyak proses.
Agar manfaatnya dapat dengan baik diterima tubuh, Moms tidak boleh mengolahnya sembarangan, karena justru akan sangat membahayakan.
Bahan pangan ini tidak boleh dikonsumsi mentah, karena mengandung sianida. Jika diolah hingga matang, senyawa tersebut berubah menjadi tidak membahayakan.
Jika Moms ingin mengonsumsinya, kupas kulit ubi kayu terlebih dahulu. Awali dengan memotong ujungnya.
Lalu, pisahkan kulit. Iris dengan gerakan memutar dari atas ke bawah. Pastikan tidak ada kulit yang tersisa.
Setelah dipastikan bersih, Moms bisa mengolahnya dengan merebus, mengukus, atau menggoreng hingga benar-benar matang dan empuk.
Setelah itu, ubi kayu siap untuk disantap. Lebih nikmat lagi jika dikonsumsi bersamaan dengan teh.
Baca Juga: 11 Manfaat Kulit Singkong untuk Kecantikan hingga Alternatif Ramah Lingkungan
Apakah Benar Jika Singkong Dapat Meracuni Manusia?
Seperti pada ulasan sebelumnya, ubi kayu tidak bisa dikonsumsi mentah, karena mengandung bentuk sianida alami yang sangat beracun.
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, proses membersihkan, merendam, mengeringkan, dan memasaknya membuat senyawa tersebut aman untuk dikonsumsi.
Jarang ditemukan kasus keracunan sianida akibat ubi kayu, karena orang-orang telah mengetahui bagaimana cara aman mengolahnya.
Jika nekat mengonsumsi mentah atau tidak diolah dengan proses yang benar, efek samping yang parah bisa saja muncul.
Di beberapa wilayah di mana ubi jalar menjadi makanan utama, ditemukan beberapa kasus efek samping akibat tidak memproses singkong dengan cara yang benar.
Berikut ini beberapa jenis efek samping yang ditemukan:
- Anak mengalami kelumpuhan.
- Anak memiliki kadar yodium yang rendah.
- Anak mengalami peningkatan risiko terkena gondok.
- Muncul gejala gangguan saraf, seperti hilangnya indera peraba, penurunan penglihatan, kelemahan otot, dan sensasi kesemutan.
- Keracunan yang berujung pada kematian.
Selain mengandung sianida alami, ubi kayu juga dapat menyerap polutan dari daerah di mana ia tumbuh.
Beberapa jenis polutan tersebut, termasuk logam, pestisida, dan herbisida.
Jadi, itulah sejumlah kandungan gizi dan manfaat yang bisa diambil ketika rutin mengonsumsi ubi kayu.
Setelah mengatahui manfaatnya, apakah Moms berniat ingin mencobanya?
- http://pangannusantara.bkp.pertanian.go.id/?show=page&act=view&id=16
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7134971/
- https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/68/wr/mm6813a3.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.