03 Agustus 2023

Cek Aturan Dasar Saat Memberikan Humus Makanan pada Bayi

Moms wajib baca ini memperkenalkan humus pada bayi.
Cek Aturan Dasar Saat Memberikan Humus Makanan pada Bayi

Humus makanan selalu disarankan untuk diberikan kepada bayi karena dinilai memiliki banyak kandungan gizi.

Bagi bayi, humus makanan bisa menjadi alternatif makanan yang cocok untuk dikonsumsi karena juga bisa dijadikan sebagai MPASI yang kaya akan nutrisi.

Humus makanan bisa dibeli di toko swalayan, tapi Moms juga bisa membuatnya sendiri di rumah supaya lebih sehat.

Dengan membuat sendiri humus di rumah, Moms juga bisa menyesuaikannya dengan selera Si Kecil.

Baca Juga: 15+ Makanan Bayi 1 Tahun yang Dianjurkan dan Dilarang

Apa Itu Humus Makanan?

Humus Makanan Bayi
Foto: Humus Makanan Bayi (Pexels.com)

Sebelum kita membahas tentang humus makanan untuk bayi, ada baiknya Moms mengenal dulu makanan yang satu ini.

Humus sebenarnya merupakan makanan khas Timur Tengah yang teksturnya berbentuk seperti bubur.

Bahan dasar pembuatannya adalah kacang Arab yang dihaluskan lalu dicampur dengan berbagai macam bumbu dan rempah.

Bahan tambahan yang biasanya ditambahkan pada humus adalah tahini, bawang putih, jus lemon, minyak zaitun, dan bumbu lain.

Semuanya dicampur dan membentuk pasta yang halus juga bisa ditambahkan bahan-bahan, seperti bayam, bit, paprika merah, dan rempah-rempah lainnya.

Baca Juga: 15 Makanan agar Bayi Cerdas Sejak dalam Kandungan

Inilah yang membuat humus tidak hanya cocok disantap oleh orang dewasa saja, tapi juga anak-anak termasuk bayi dan balita.

Humus dapat dibumbui dengan nikmat dengan segudang bumbu dan rempah-rempah.

Ini menjadi pilihan yang tepat untuk memperkenalkan bayi dengan rasa yang berbeda.

Tekstur humus yang lembek dan lembut sangat cocok untuk bayi yang mungkin belum memiliki cukup gigi untuk mengunyah.

Ditambah lagi di dalam humus terdapat banyak kandungan nutrisi yang bagus untuk tumbuh kembang bayi.

Selain itu, humus makanan memiliki sumber lemak tak jenuh ganda yang baik yang diperlukan untuk perkembangan otak pada bayi sebelum tahun pertama kehidupannya.

Menurut Dr. Leah Alexander, MD, FAAP yang merupakan seorang dokter anak asal Amerika Serikat, Moms dapat memperkenalkan bayi pada humus makanan sekitar usia 6-9 bulan.

Tentunya harus memasukkan berbagai makanan sehat dengan tekstur yang berbeda.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Makanan Pertama untuk Bayi dan Resepnya!

Aturan Dasar Memberikan Humus Makanan pada Bayi

Memperkenalkan Hummus (Romper.co/Bustle)
Foto: Memperkenalkan Hummus (Romper.co/Bustle)

Saat akan memberikan humus makanan kepada bayi, tentu saja ada aturan-aturannya karena Moms tidak boleh sembarangan.

Di bawah ini ada beberapa aturan dasar saat akan memberikan humus makanan kepada bayi, yaitu:

1. Waspadai karena Miliki Bahan Alergen

Memperkenalkan Hummus pada Bayi (Pinterest.com)
Foto: Memperkenalkan Hummus pada Bayi (Pinterest.com)

Aturan dasar yang pertama kali harus Moms lakukan saat akan memperkenalkan humus makanan pada bayi adalah waspadai bahan dasar yang digunakan.

Humus makanan dibuat dari beragam bahan campuran, termasuk rempah-rempah.

Ada bayi yang alergi terhadap rempah-rempah tertentu sehingga Moms harus berhati-hati saat memberikannya kepada anak.

"Hummus mengandung biji wijen yang merupakan salah satu alergen utama.

Meskipun adalah ide yang baik untuk mengekspos anak-anak terhadap alergen utama sebelum tahun pertama kehidupan, Anda harus berkonsultasi dengan ahli alergi.

Ini sebelum memperkenalkan hummus jika anak Anda berisiko alergi makanan," kata Meredith Dillon, RD, LDN, CDE yang merupakan seorang ahli diet rawat jalan dan ahli diabetes di Children's's National Health System.

Baca Juga: 12 Makanan Bayi 8 Bulan, Yuk Buat untuk Si Kecil!

Seperti halnya makanan baru, Meredith merekomendasikan pengenalan yang bertahap.

"Saat memasukkan makanan baru ke dalam makanan bayi, berhati-hatilah untuk memasukkannya satu per satu sehingga Anda dapat mengenali reaksi merugikan apa pun yang mungkin disebabkan oleh makanan tertentu," lanjutnya lagi.

Untuk menghindari tahini atau bahan yang berpotensi alergi, Moms harus membuat hummus sendiri.

Saat membuat humus makanan sendiri, kita menjadi tahu bahan-bahan apa saja yang disertakan ke dalamnya sehingga Moms akan paham jika terjadi reaksi alergi pada anak.

Namun kalau Moms tidak sempat membuatnya dan terpaksa harus membeli humus makanan.

Sebelum membeli sebaiknya periksa label untuk pasta wijen atau tahini terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tidak ada bahan yang menimbulkan alergi pada anak.

Baca Juga: Bolehkah Bayi Makan Makanan Instan? Berikut Penjelasannya!

2. Biarkan Bayi Mencelupkan Finger Food ke Dalam Humus

Finger Food (Orami Photo Stock)
Foto: Finger Food (Orami Photo Stock)

Moms bisa memperkenalkan humus makanan kepada bayi dengan cara membiarkannya mencelupkan finger food ke dalam humus.

Dari sudut pandang nutrisi dan tekstur, memberikan hummus pada bayi akan menambah preferensi makan Si Kecil.

Humus adalah cara yang bagus untuk mendapatkan protein yang dimiliki kacang-kacangan dan polong-polongan tanpa menawarkan kacang utuh yang berpotensi bahaya tersedak.

Meski demikian, bayi juga butuh makanan yang bertekstur, tidak hanya makanan bertekstur lembut saja.

Oleh karena itu, Moms juga bisa menyiapkan finger food berupa sayuran atau roti yang dipotong...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb