21 Juli 2022

Fakta Penyakit Mucormycosis, Infeksi Jamur Hitam yang Marak "Serang" India

Apa itu jamur hitam?
Fakta Penyakit Mucormycosis, Infeksi Jamur Hitam yang Marak "Serang" India

Ketika 'meroketnya' kasus positif COVID-19 beberapa waktu lalu, India juga diserang wabah lain yang disebabkan oleh jamur hitam misterius.

Jamur hitam dengan nama latin mucormycosis ini menjadi salah satu penyakit yang mengkhawatirkan. Pasalnya, serangan infeksi mukromikosis ini merupakan infeksi jamur yang agresif dan sulit diobati.

Menurut jurnal yang dikutip dari U.S National Library of Medicine, umumnya jamur hitam mempengaruhi permukaan tubuh dan organ dalam seperti sinus, otak, paru-paru, mata, tulang, saraf, jaringan tubuh, dan bisa menjadi fatal jika tidak diobati.

Gejala yang ditimbulkan menyerupai virus corona, bahkan diketahui lebih mematikan.

Adapun fakta-fakta terkait jamur hitam ini yang perlu diketahui. Simak selengkapnya!

Baca Juga: Warga India Ramai Gunakan Kotoran Sapi untuk Mencegah COVID-19, Apa Kata Ahli?

Mengenal Jamur Hitam

Jamur Hitam India Mematikan.jpg
Foto: Jamur Hitam India Mematikan.jpg

Foto: bakteri di mikroskop (insider.com)

Pada Maret 2021 lalu, 41 kasus mukormikosis atau jamur hitam terkait COVID-19 telah dilaporkan ada di seluruh dunia, dengan 70 persen kasus di India.

Jamur hitam ini dilaporkan dari BBC, menyerang pasien dengan COVID-19, atau pasien yang sedang dalam pemulihan dari virus corona.

Pemerintah India telah memerintahkan pengawasan yang lebih ketat terhadap infeksi mukormikosis yang memengaruhi penyintas COVID-19 tersebut.

"Infeksi jamur ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang berkepanjangan di antara pasien COVID-19," kata Menteri Kesehatan Lav Agarwal.

Agarwal meminta pemerintah negara bagian untuk mendeklarasikannya sebagai "noltifable disease" untuk mengidentifikasi dan melacak setiap kasus.

Penyakit yang disebabkan oleh jamur hitam memiliki tingkat kematian 50 persen, dengan beberapa hanya dapat diselamatkan dengan memotong jaringan kulit atau orang tubuh yang terinfeksi.

Kasus ini terjadi dalam waktu 12 hingga 18 hari setelah pemulihan dari COVID-19 di India.

Baca Juga: Cari Tahu Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur

Gejala Jamur Hitam

Jamur Hitam Gejala.jpg
Foto: Jamur Hitam Gejala.jpg

Foto: gejala jamur hitam (bbc.com)

Mucormycosis atau jamur hitam biasanya menginfeksi orang yang sistem kekebalannya telah terganggu.

Mengutip Reuters, gejala yang ditimbulkan menyebabkan:

  • Hidung menghitam atau berubah warna
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Nyeri dada
  • Kesulitan bernapas
  • Batuk darah

Sementara melansir Web MD, gejala infeksi jamur ini tergantung pada di bagian mana jamur tumbuh. Gejalanya mungkin meliputi:

  • Demam
  • Bengkak di satu sisi wajah
  • Lesi hitam di pangkal hidung atau bagian dalam mulut
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Perdarahan gastrointestinal
  • Darah di tinja
  • Diare

Jika kulit terinfeksi, area tersebut bisa terlihat melepuh, merah, atau bengkak. Mungkin juga menjadi hitam atau terasa hangat atau menyakitkan.

Selain itu, infeksi jamur dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah. Kondisi ini disebut mucormycosis diseminata.

Ketika mucormycosis diseminata terjadi, jamur dapat mempengaruhi organ-organ seperti limpa dan jantung.

Dalam kasus yang parah, pasien mungkin mengalami perubahan kondisi mental atau koma, bahkan bisa berujung mematikan.

Baca Juga: Mengenal Candida dan Obat Jamur Kulit yang Ampuh Mengatasinya

Penyebab Jamur Hitam dan Bahayanya

Jamur Hitam di India.png
Foto: Jamur Hitam di India.png

Foto: rumah sakit (CNN.com)

Penyakit jamur hitam ini menjadi ancaman baru bagi negara yang tengah menghadapi gelombang dua COVID-19. Bahkan banyak ahli mengatakan penyakit ini lebih mematikan.

Menurut beberapa ahli kedokteran, infeksi jamur hitam disebabkan oleh penggunaan steroid yang cukup tinggi dalam pengobatan pasien COVID-19.

Jamur hitam disebabkan oleh organisme yang disebut mucorymycetes. Organisme itu dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan menimbulkan luka di jaringan kulit.

Ini dapat menyerang wajah seperti mata, hidung ataupun kulit dengan gejala seperti luka atau kulit menghitam.

Tak jarang, banyak pasien harus diangkat bola matanya agar jamur hitam tidak menyerang otak.

Komplikasi Penyakit

Komplikasi penyakit mucormycosis ini meliputi:

Infeksi mucormycosis bisa mematikan apabila tanpa pengobatan. Kemungkinan kematian tergantung pada bagian tubuh mana yang terpengaruh.

Baca Juga: 4 Jenis Jamur Kulit Paling Menyebalkan, Simak Cara Menghindarinya!

Orang yang Berisiko Tinggi Terinfeksi

Jamur Hitam Penyebabnya.jpg
Foto: Jamur Hitam Penyebabnya.jpg

Foto: pemeriksaan darah (scidev.net)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang dengan respon imun yang rendah lebih rentan terhadap infeksi jamur hitam ini.

Penyebab dari penyakit ini masih terus ditelaah oleh tenaga kesehatan. Namun, adapun beberapa kondisi yang dapat memicu berisiko lebih tinggi terkena jamur hitam, antara lain:

  • Diabetes: Gula darah tinggi dan pada ketoasidosis diabetik adalah salah satu cara pertumbuhan cepat organisme ini. Diabetes juga dikaitkan dengan penurunan respons imun.
  • Obat steroid: Ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan respons imun tubuh.
  • Keganasan darah: Dapat mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh.
  • Pasien dengan imunosupresan: Pada penerima organ dan penerima sel induk hematologis.
  • Overdosis zat besi: Pasien dengan kelebihan zat besi atau mengonsumsi deferoxamine (khusus digunakan pada overdosis zat besi).
  • Infeksi: Trauma, luka bakar, dan orang yang kekurangan gizi.

Baca Juga: Jamur Kuku: Penyebab, Jenis, Gejala, hingga Penanganannya

Diagnosis dan Cara Mengatasi Jamur Hitam

perawatan jamur hitam
Foto: perawatan jamur hitam (Healthline.com)

Foto: ruang operasi (Orami Photo Stock)

Jika dicurigai menderita mucormycosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Moms.

Beri tahu dokter juga jika Moms pernah berada di sekitar makanan basi atau tempat lain di mana spora jamur sering ditemukan.

Apabila Moms memiliki infeksi paru-paru atau sinus, dokter mungkin akan mengambil sampel cairan dari hidung atau tenggorokan dan mengirimkannya untuk diuji di laboratorium.

Selain itu, dokter mungkin dapat melakukan biopsi jaringan dengan mengambil sepotong kecil jaringan yang terinfeksi untuk pengujian.

Tes pencitraan, seperti pemindaian CT atau MRI pun dapat dipertimbangkan untuk mengetahui apakah infeksi telah menyebar ke otak atau organ lain.

Jika dokter telah menegakkan diagnosis mucormycosis, Moms harus memulai pengobatan sesegera mungkin dengan resep obat antijamur. Obat-obatan ini dapat menghentikan pertumbuhan jamur, menghancurkannya, dan mengendalikan infeksi.

Moms mungkin akan mendapatkan salah satu obat antijamur berikut ini:

  • Amfoterisin B
  • Isavukonazol
  • Posaconazole

Selama masa perawatan, Moms mungkin mendapatkan obat-obatan ini melalui vena (intravena atau IV) atau sebagai pil yang ditelan.

Dokter mungkin mulai dengan dosis tinggi melalui infus sampai infeksi terkendali, yang bisa memakan waktu beberapa minggu. Kemudian, beralih ke pengobatan lain, melalui konsumsi pil.

Bila obat memiliki efek samping yang mengganggu, seperti sakit perut, mulas, atau kesulitan bernapas, sebaiknya Moms segera memberitahu dokter sehingga perawatan alternatif dapat diberikan.

Sementara dalam kasus yang parah, dokter bisa merekomendasikan operasi untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati agar jamur tidak semakin menyebar.

Operasi ini mungkin termasuk menghilangkan bagian hidung atau mata pasien.

Baca Juga: 11 Obat Kurap Alami yang Ampuh Atasi Jamur

Pencegahan Mucormycosis

pencegahan jamur hitam
Foto: pencegahan jamur hitam

Foto: orang memakai masker (Orami Photo Stock)

Sebenarnya, tidak ada cara yang paling tepat untuk menghindari menghirup spora. Namun, Moms dapat melakukan beberapa cara yang bisa digunakan untuk menurunkan kemungkinan mucormycosis.

Hal ini sangat penting dilakukan jika Moms memiliki kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko terinfeksi.

Salah satu cara pencegahannya, yakni dengan menjauhi area dengan banyak debu atau tanah, seperti lokasi konstruksi atau penggalian.

Jika harus berada di area tersebut, kenakan masker wajah, seperti masker N95 yang memiliki proteksi maksimal.

Hindari air yang terinfeksi, seperti air banjir atau bangunan yang rusak karena air, terutama setelah bencana alam seperti angin topan atau banjir.

Jika Moms memiliki sistem kekebalan yang lemah, hindari aktivitas yang melibatkan debu dan tanah, seperti berkebun atau bekerja di halaman.

Apabila tidak bisa, lindungi kulit dengan sepatu, sarung tangan, celana panjang, dan baju lengan panjang. Cuci luka atau goresan dengan sabun dan air sesegera mungkin.

Ketika Moms terlanjur terinfeksi mucormycosis, pastikan untuk minum obat sesuai petunjuk.

Bila terdapat efek samping dan menyebabkan masalah atau infeksi tidak kunjung membaik, beri tahu dokter sesegera mungkin agar tidak semakin parah.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8215889/
  • https://www.bbc.com/news/world-asia-india-57217246
  • https://www.reuters.com/world/india/india-battles-rash-black-fungus-cases-hitting-covid-19-patients-2021-05-20/
  • https://www.webmd.com/lung/mucormycosis-black-fungus-infection

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb