Mycoral (Obat Anti Jamur): Manfaat, Dosis, Hingga Efek Samping
Mycoral adalah obat anti jamur topikal yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa.
Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan penggunaan obat, seperti athlete’s foot, kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan.
Selain itu, obat dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur atau sariawan, dan panu.
Obat ketoconazole topikal ini juga dapat diaplikasikan pada kulit kepala untuk mengatasi dermatitis seboroik.
Untuk lebih jelasnya, simak serba-serbi obat di bawah ini!
Baca Juga: Apa Perbedaan Kadas, Kurap, Kudis, dan Panu? Jangan Tertukar ya!
Fungsi Obat Mycoral
Mycoral mengandung ketoconazole yang bersifat sebagai anti jamur untuk mengatasi infeksi tertentu.
Dalam mengatasi kadas dan panu, obat ini bekerja dengan menghambat sintesis ergosterol.
Sintesis ergosterol merupakan komponen vital dalam membran sel jamur.
Kondisi tersebut memengaruhi permeabilitas sel, sehingga pertumbuhan jamur dapat ditekan.
Mycoral tersedia dalam tablet dan krim, dan hanya digunakan untuk pemakaian luar saja.
Berikut ini keterangan dalam berbagai bentuk obat mycoral:
Mycoral Krim
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras yang digunakan sebagai terapi antijamur.
Obat ini mengandung 2% ketoconazole, dan tersedia dalam kemasan tube 5 gram.
Dalam 1 tube, obat dibanderol sekitar Rp13.000 - Rp34.000.
Mycoral Tablet
Obat ini termasuk dalam golongan obat keras yang digunakan sebagai terapi antijamur.
Obat ini mengandung 200 miligram ketoconazole, dan tersedia dalam bentuk tablet.
Dalam 1 strip obat terdapat 10 tablet.
Dalam 1 strip, obat dibanderol sekitar Rp42.000 - Rp90.000.
Obat hanya dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, seperti tinea korporis, tinea kruris, tinea manus, dan tinea pedis.
Mycoral juga efektif dalam mengatasi panu, dan kandidiasis mukokutan.
Baca Juga: Obat Ponstan: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dan Peringatan
Dosis dan Cara Penggunaan Obat Mycoral
Penggunaan obat harus sesuai dengan anjuran dan resep dari dokter karena termasuk ke dalam golongan obat keras.
Berikut ini dosis penggunaan yang disarankan:
Mycoral Krim
Penggunaan akan tergantung pada intensitas infeksi yang dialami.
Umumnya obat dioleskan sebanyak 1-2 kali sehari.
Meski seluruh gejala sudah hilang, obat harus diteruskan selama beberapa hari.
Untuk mengatasi tinea versicolor, pengobatan biasanya berlangsung selama 2-3 minggu.
Untuk mengatasi tinea korporis, pengobatan biasanya berlangsung selama 3-4 minggu.
Untuk mengatasi tinea pedis, pengobatan biasanya berlangsung selama 4-6 minggu.
Baca Juga: Tinea Versicolor: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.