Napas Anak Cepat saat Batuk Pilek? Ini Kata Dokter!
Moms, pernah memperhatikan napas anak cepat saat batuk pilek?
Jangan cemas berlebih, ya Moms sebab kondisi ini umum dialami anak-anak, apalagi anak-anak usia balita.
Meski demikian, Moms juga mungkin bertanya-tanya, seberapa cepat pernapasan Si Kecil disebut aman atau bahkan menjadi tanda bahaya?
Nah, memang jika terlalu cepat, bisa menjadi gejala pertama infeksi paru-paru terutama pada bayi atau balita, Moms.
Jadi, yuk Moms simak informasi lengkap mengenai napas anak cepat saat batuk pilek di bawah ini, yang sudah dilengkapi penjelasan dokter.
Napas Anak Cepat saat Batuk Pilek, Normalkah?
Batuk dan sesak napas adalah masalah kesehatan yang cukup sering terjadi pada anak, terutama usia balita.
Saat Si Kecil batuk, ada refleks dari saluran napas untuk mengeluarkan lendir atau faktor-faktor pemicu lain seperti asap atau debu.
"Sementara, sesak napas adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan frekuensi napas yang signifikan dibandingkan dengan kondisi normal," jelas dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp. A.
Dia adalah Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak yang praktik di Rumah sakit Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta Barat.
Kemudian, terkadang sesak napas juga disertai dengan pergerakan otot-otot napas tambahan seperti napas cuping hidung atau adanya cekungan pada otot-otot dada saat Si Kecil sedang mengambil napas (retraksi).
Pada kondisi yang lebih berat, bibir, kulit, maupun kuku jari Si Kecil tampak berwarna biru yang menandakan bahwa kadar oksigen dalam darah semakin rendah, akibat sulitnya pertukaran oksigen di paru.
Nah, terdapat nilai ambang batas frekuensi napas yang dikategorikan sebagai sesak pada anak berdasarkan usia, antara lain sebagai berikut:
- Usia 0-2 bulan sesak jika bernapas lebih dari 60 kali per menit
- Usia 2-12 bulan sesak jika bernapas lebih dari 50 kali per menit
- Usia 1-5 tahun sesak jika bernapas lebih dari 40 kali per menit
- Usia 6-12 tahun sesak jika bernapas lebih dari 30 kali per menit
- Usia di atas 12 tahun sesak jika bernapas lebih dari 20 kali per menit
Lalu, perlu dicatat bahwa tidak semua anak yang mengalami batuk akan bernapas lebih cepat, Moms.
"Jika anak yang sedang batuk bernapas lebih cepat dan melebihi angka yang disebutkan sebelumnya, kemungkinan terdapat masalah yang lebih serius dan membutuhkan penanganan segera dari layanan kesehatan setempat," ungkap dr. Cynthia Rindang.
Mengutip dari artikel jurnal yang terbit di National Library Medicine, napas anak cepat saat batuk pilek bisa dialami berkali-kali dalam setahun.
Kondisi yang parah, bisa menandakan penyakit pneumonia pada anak. Namun, jika tidak parah maka bisa sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Coba Hitung! Ini Frekuensi Napas Normal dalam 60 Detik pada Anak dan Dewasa
Lakukan Ini saat Napas Anak Cepat ketika Batuk Pilek
Jika napas anak cepat saat batuk pilek, sebaiknya orang tua membawa Si Kecil ke dokter.
"Mengingat sesak napas merupakan suatu tanda dari kondisi yang lebih serius berkaitan dengan pernapasan anak.
Jadi, sangat dianjurkan untuk segera membawa si kecil ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Ini untuk mengetahui penyebab dasar dari kondisi sesak tersebut dan agar dapat segera ditangani dengan tepat," kata dr. Cynthia.
Walaupun sebenarnya saat kondisi ringan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, apabila gejala napas anak cepat saat batuk pilek memburuk, sebaiknya bawa ke dokter.
Apalagi kesulitan bernapas bisa berdampak pada kondisi kekurangan oksigen hingga bisa menyebabkan kematian jika terlambat mendapatkan penanganan.
Baca Juga: Catat, Ini Pertolongan Pertama Sesak Napas pada Anak!
Cara Mencegah Napas Anak Cepat saat Batuk Pilek
Untuk mencegah atau mengelola kondisi napas anak cepat saat batuk pilek, ada beberapa langkah yang bisa diikuti secara lebih rinci untuk mendukung kesehatan pernapasan anak, diantaranya:
1. Peningkatan Asupan Cairan
Peningkatan asupan cairan sangat penting ketika napas anak cepat saat batuk pilek karena dapat membantu melembapkan dan mengencerkan lendir di saluran pernapasan.
"Untuk mencegah napas anak cepat terjadi, orang tua bisa membantu Si Kecil mengeluarkan lendir atau dahak dengan lebih efektif," tandas dr. Cynthia.
Berikan anak banyak cairan seperti air putih, jus buah tanpa gula tambahan, atau air hangat yang bisa membantu meredakan tenggorokan yang gatal atau iritasi.
Cairan hangat seperti sup ayam atau teh hangat bisa menenangkan tenggorokan yang sakit dan memfasilitasi batuk lebih efektif untuk mengeluarkan lendir.
2. Menggunakan Humidifier atau Vaporizer
Menggunakan humidifier di kamar tidur anak dapat menambah kelembapan di udara, yang membantu meringankan batuk dan membuka saluran nasal yang tersumbat.
Pastikan untuk membersihkan humidifier secara teratur untuk menghindari pertumbuhan jamur atau bakteri yang bisa memperburuk kondisi pernapasan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.