10 Penyebab Napas Bayi Grok-grok dan Kapan Harus Waspada!
Mengatasi Napas Bayi Grok-grok
Ada beragam cara untuk mengatasi napas bayi grok-grok.
Berikut hal-hal yang bisa dicoba, antara lain:
1. Bersihkan Rumah dengan Rutin
Bunyinya akan semakin nyata jika diperparah dengan hal-hal tertentu yang merangsang produksi lendir lebih banyak.
Dokter Darmawan menyampaikan, asap rokok, bulu binatang, debu rumah, dan tungau di kasur bisa menjadi penyebab napas bayi grok-grok.
Oleh karena itu, cobalah untuk selalu rutin membersihkan rumah dari hal-hal penyebab alergi.
Jangan sampai benda kecil ini terhirup Si Kecil dan membuat napas bayi grok-grok.
2. Pasang Alat Nebulizer
Nebulizer adalah perangkat khusus yang menghangatkan atau mengubah larutan cair menjadi uap yang mudah dihirup.
Nebulizer berguna untuk mengobati kondisi pernapasan tertentu. Para dokter sering menggunakannya untuk bayi.
Ini pun sering dipakai untuk alat bantu minum obat pada Si Kecil.
Ketika bayi menghirup uap dari nebulizer, obat bisa masuk ke dalam paru-paru.
Dengan demikian, ini membuat pernapasan lebih mudah.
Baca Juga: Penyebab Napas Berat dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!
3. Amati Cara Bayi Bernapas
Mendengarkan pernapasan Si Kecil membantu mendiagnosis penyebab pernapasan yang bising.
Dokter biasanya juga akan menyarankan hal lainnya untuk mengetahui masalah yang mendasari.
Ini seperti melakukan tes darah, lendir dahak, tes pernapasan, atau X-Ray untuk memeriksa infeksi atau tanda-tanda seperti asma.
Napas bayi grok-grok setelah menyusui pun bisa sangat mengganggu jika terjadi di kurun waktu lama.
4. Atasi Sleep Apnea
Saat bayi sedang tidur, dapat terjadi suatu kondisi yang dinamakan apnea.
Melansir Missouri Medicine, sleep apnea adalah ketidakmampuan melakukan upaya pernapasan ketika sedang tidur.
Saat tidur, mungkin ada suara napas yang berisik, lalu hening, dan bersuara lagi.
Ini membuat penderitanya berhenti napas selama kurang lebih 15-20 detik.
Cara mengatasi napas bayi grok-grok, yaitu mengobati kondisi sleep apnea terlebih dahulu.
Apnea pada bayi biasanya memerlukan pendekatan menyeluruh untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca Juga: Pneumotoraks, Paru-Paru Kolaps yang Ditandai dengan Sesak Napas
5. Melakukan Pemeriksaan Dalam
Ketika bayi bernapas grok-grok, sering kali tidak tidur nyenyak, susah makan, dan berat badan tidak bertambah.
Melansir Stanford Children's Health, kondisi ini membuat Si Kecil mengeluarkan energi begitu banyak untuk bernapas.
Akibatnya, tubuh merasa lelah dan kehilangan energi.
Pemeriksaan dalam kotak suara perlu dilakukan untuk melihat penyebabnya.
Biasanya akan memerlukan bantuan kamera steril khusus, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
6. Biarkan Hilang Sendiri
Napas bayi grok-grok sering terjadi terutama pada bayi yang berusia di bawah 1 bulan.
Setelah diidentifikasi oleh dokter THT dan tidak ada hal serius, biasanya penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya.
Bunyi berisik ketika bernapas ini akan hilang ketika bayi berusia 6 bulan ke atas.
Oleh karena itu, tak perlu melakukan tindakan apa-apa selagi Si Kecil sehat dan beraktivitas biasa.
Hal yang dilakukan adalah mencari apakah ada ada sesuatu yang dapat memperparah keluhan tersebut.
Jika ada, harus diusahakan semaksimal mungkin untuk menghindarinya.
7. Hindari Terkena Paparan Asap Rokok
Cara mengatasi napas bayi grok-grok yang perlu Moms perhatikan selanjutnya adalah dengan menghindari bayi terkena paparan asap rokok.
Untuk melindungi bayi dari paparan asap rokok, sangat penting untuk menjaga lingkungan mereka bebas dari rokok dan asap rokok.
Ini termasuk tidak merokok di dalam rumah atau mobil saat bayi berada di dalamnya.
Semoga informasi terkait napas bayi grok-grok setelah menyusui ini bermanfaat ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7173511/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6140019/
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/napas-grok-grok-pada-bayi-dan-anak-berbahayakah
- https://kidshealth.org/en/parents/laryngomalacia.html#
- https://www.healthline.com/health/nebulizer-for-baby
- https://healthier.stanfordchildrens.org/en/when-should-a-parent-be-concerned-with-a-babys-noisy-breathing/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.