Perbedaan Maag dan Asam Lambung Naik yang Perlu Dipahami, Sakitnya Serupa Tapi Tak Sama!
Sering disamakan, maag dan asam lambung ternyata dua kondisi yang berbeda, lho! Sudah tahu perbedaan maag dan asam lambung?
Maag dan asam lambung memang sama-sama menyerang sistem pencernaan.
Asam lambung, atau sering juga disebut refluks gastroesofageal (GERD), sering dianggap sama dengan maag karena keduanya kerap membuat perut terasa tidak nyaman.
Gejalanya pun serupa hingga membuat banyak orang bingung.
Untuk mengetahui perbedaan maag dan asam lambung, yuk cari tahu selengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Asam Lambung Naik saat Hamil, Ini 7 Cara Mengatasinya!
Perbedaan Maag dan Asam Lambung
Maag dan asam lambung sebenarnya merupakan dua kondisi yang berbeda.
Secara garis besar, gangguan asam lambung jauh lebih umum ketimbang maag. Namun, keduanya sering menyerang secara bersamaan.
Selain itu, ada juga kondisi GERD yang memiliki penyebab dan komplikasi yang berbeda.
Jika Moms dan Dads sering mengalami heartburn, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan penyebab masalah tersebut.
Berikut ini perbedaan maag dan asam lambung yang perlu diketahui:
1. Maag
Perbedaan maag dan asam lambung yang utama dapat dilihat dari kondisi yang dialami.
Maag adalah kondisi yang dapat terjadi akibat luka pada lapisan perut atau bagian pertama dari usus kecil (disebut duodenum).
Seperti GERD, kondisi ini dapat terjadi karena paparan asam dalam jumlah tinggi.
Sakit maag biasanya dapat dirasakan di area perut bagian atas, bukan di dada.
Moms dan Dads mungkin kerap merasakannya saat perut kosong atau beberapa jam setelah makan.
Nah, kondisi tersebut lebih kecil kemungkinannya pada masalah asam lambung, karena cenderung terjadi dengan cepat setelah makan.
Bahkan, terkadang orang menyadari bahwa rasa sakit akibat maag dapat segera diatasi saat mengonsumsi makanan
Maag umumnya ditandai dengan perasaan tidak nyaman di area perut bagian atas dan rasa sakitnya bisa muncul sewaktu-waktu.
Baca Juga: 13+ Makanan untuk Penderita Maag yang Aman Dikonsumsi
2. Asam Lambung Naik atau GERD
Ketika menderita asam lambung, itu berarti asam dari perut naik ke kerongkongan.
Biasanya, otot yang bentuknya seperti karet gelang bertugas untuk menjaga isi perut agar tidak mengalir ke belakang.
Tetapi jika pita otot tersebut mengendur atau tekanan di perut terlalu tinggi, isi perut bisa masuk kembali ke kerongkongan.
Nah, kondisi ini dapat merusak kerongkongan karena tidak dapat menangani asam sebaik lambung. Akibatnya, timbullah gejala tidak nyaman seperti heartburn dan batuk.
Asam lambung memengaruhi kerongkongan, sedangkan maag atau ulkus biasanya terjadi di lambung atau usus.
Selain itu, asam lambung cenderung mengiritasi lapisan jaringan, sementara maag mengikis lapisan jaringan.
Jika diibaratkan seperti kondisi pantai, asam lambung ibarat ombak laut yang mengubah pasir kering menjadi pasir basah.
Sementara maag seperti erosi pantai yang terjadi seiring waktu.
Baca Juga: Apa Itu Tukak Lambung? Simak Pengertian, Gejala, hingga Cara Mengatasinya
Gejala Asam Lambung dan Maag
Perbedaan maag dan asam lambung bisa Moms ketahui melalui gejalanya. Gejala asam lambung naik biasanya lebih berat daripada maag.
1. Gejala Asam Lambung
Salah satu gejalanya adalah sensasi terbakar pada dada, atau yang disebut dengan dengan heartburn.
Selain itu, ada juga beberapa gejala asam lambung lainnya, yaitu:
- Makanan atau asam lambung naik ke kerongkongan
- Nyeri dada
- Dada terasa terbakar setelah makan
- Rasa mengganjal pada kerongkongan
- Kesulitan menelan
- Bau mulut
- Gangguan tidur
- Mual atau muntah
- Nafsu makan berkurang
- Sesak napas seperti gejala asma
- Batuk kronis
- Suara serak akibat pita suara bengkak
Baca Juga: 10 Makanan Prebiotik yang Bisa Bantu Sehatkan Pencernaan
Selain itu, gejala asam lambung juga bisa memburuk saat mengonsumsi jenis makanan tertentu, seperti makanan pedas atau asam, cokelat, dan peppermint.
Bahkan, kondisinya bisa memburuk saat mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Masalah asam lambung umumnya dapat membaik dengan konsumsi antasida atau obat penghambat asam.
2. Gejala Maag
Lalu melansir dari Everyday Health, untuk gejala maag, biasanya akan tampak seperti:
- Sensasi terbakar di usus, di area antara pusar dan tulang dada.
- Merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman dua atau tiga jam setelah makan.
- Nyeri yang dapat mengganggu tidur di malam hari.
- Memicu muntah darah dan terdapat darah pada feses.
- Perut terasa tidak nyaman setelah makan
- Perut terasa penuh saat makan, terutama sebelum menghabiskan makanan.
- Mual dan muntah.
- Kembung pada perut bagian atas.
- Rasa sakit di ulu hati.
- Buang angin dan bersendawa.
Baca Juga: Mengenal Dispepsia, Penyakit yang Sering Disebut Sakit Maag
Ciri Khas Asam Lambung dan Maag
Perbedaan maag dan asam lambung dapat dilihat dari cirinya yang khas.
Ada kemungkinan beberapa orang mengalami maag dan asam lambung secara bersamaan.
Karena itulah, banyak orang menduga bahwa maag dan asam lambung adalah penyakit yang sama.
Cara mudah melihat perbedaan maag dan asam lambung, adalah di mana gejala umum asam lambung ditandai dengan nyeri yang naik ke dada hingga.
Biasanya, kondisi ini sering digambarkan sebagai sensasi yang terasa seperti terbakar.
Gejala tersebut dapat memburuk setelah makan besar atau jika Moms dan Dads berbaring tepat setelah makan.
Nah, kondisi tersebut ternyata tidak terjadi jika Moms atau Dads mengalami maag saja.
Perbedaan lainnya, asam lambung juga dapat menyebabkan kesulitan menelan dan batuk, namun tidak khas pada kasus tukak lambung.
Baca Juga: 8 Penyebab Mulut Pahit, Bisa Karena GERD, Moms! Cek Cara Mengatasinya Juga di sini
Diagnosis Asam Lambung dan Maag
Perbedaan maag dan asam lambung dapat juga dilihat dan diketahui ketika mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter.
Dalam tahap awal diagnosis, dokter yang menangani biasanya akan menanyakan rasa sakit yang dialami pasien.
“Umumnya, ketika ada kecurigaan maag, pasien akan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan endoskopi.
Lalu jika kecurigaannya adanya GERD, maka pasien disarankan melakukan perawatan terapeutik," James McGuigan, MD, seorang professor of medicine, divisi gastroenterologi, hepatologi, dan nutrisi di University of Florida College of Medicine in Gainesville, melansir dari Everyday Health.
Perawatan terapeutik melibatkan penggunaan obat penurun asam lambung yang diresepkan untuk sementara waktu guna melihat apakah dengan mengonsumsi obat tersebut dapat mengendalikan gejala yang dialami oleh pasien.
Selain itu, berdasarkan gejala yang dialami, dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan lainnya, seperti:
- Tes Darah. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasien terpapar bakteri H. pylori.
- Endoskopi. Endoskopi pada lambung adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi lambung dengan lebih jelas. Ini dilakukan dengan memasukkan tabung kecil dengan kamera yang dimasukkan melalui tenggorokan.
- Pemeriksaan Barium. Tes ini dilakukan dengan meminum cairan dan kemudian ahli radiologi mengambil rontgen kerongkongan, lambung, dan usus. Ini dapat menunjukkan apakah pasien memiliki maag atau masalah struktural, seperti obstruksi yang dapat menjadi penyebab gejala yang dialami.
Baca Juga: Lambung Bocor, Masalah Pencernaan yang Bisa Mengancam Jiwa
Pengobatan Maag dan Asam Lambung
Setelah mengetahui perbedaan maag dan asam lambung saat didiagnosis, selanjutnya Moms harus tahu perbedaan maag dan asam lambung dalam hal pengobatannya.
Untuk mengatasi kedua kondisi tersebut, dokter biasanya akan memberikan resep obat untuk dikonsumsi.
1. Pengobatan Asam Lambung Naik
Untuk menangani asam lambung, dapat diatasi dengan mengonsumsi obat yang bebas dijual dan obat dari resep dokter.
Beberapa contoh obat yang umumnya dikonsumsi oleh penderita kondisi ini, yaitu:
- Antasida, adalah obat yang bekerja dengan menetralkan asam lambung. Contoh obat ini, adalah Mylanta.
- Antagonis H2, bekerja dengan menurunkan produksi asam. Contoh obatnya adalah Zantac.
- Penghambat pompa proton, adalah kelompok obat yang beraksi utama dalam pengurangan produksi asam lambung.
- Baclofen, adalah obat resep untuk mengurangi frekuensi relaksasi lower esophageal spinchter.
Baca Juga: Kenali 8 Gangguan Sistem Pencernaan serta Penanganannya
2. Pengobatan Sakit Maag
Lalu untuk pengobatan maag, biasanya dokter akan memberi kombinasi obat-obatan untuk mengurangi asam lambung, melapisi dan melindungi luka pada lapisan perut selama penyembuhan dan membunuh infeksi bakteri bila ada.
Obat-obatan yang biasanya diberikan, yaitu:
- Antibiotik. Jika bakteri H. pylori ditemukan di saluran pencernaan pasien, dokter yang menangani biasanya akan meresepkan beberapa kombinasi antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut.
- Bismut subsalisilat. Ini adalah obat yang digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan sementara pada lambung dan saluran pencernaan, seperti mual, mulas, gangguan pencernaan, sakit perut, dan diare.
- Agen sitoprotektif. Obat ini membantu melapisi dan melindungi lapisan perut.
- Proton pump inhibitors. Obat-obatan ini membantu mengurangi asam lambung dan melindungi lapisan perut.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Asam Lambung Anak yang Baik Dikonsumsi
Itu dia seputar informasi mengenai perbedaan maag dan asam lambung yang bisa Moms dan Dads ketahui.
Apakah Moms sudah memahami perbedaan maag dan asam lambung dari penjelasan di atas?
Jika mengalami beberapa gejala tersebut, ada baiknya Moms dan Dads berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebab gangguan pencernaan yang dialami.
Dengan begitu, Moms dan Dads bisa terhindar dari kesalahan penggunaan obat.
- https://www.goodrx.com/conditions/gerd/gerd-vs-ulcer
- https://www.everydayhealth.com/ulcer/differences-between-ulcers-and-gerd.aspx
- https://www.nhs.uk/conditions/stomach-ulcer/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17019-gerd-or-acid-reflux-or-heartburn-overview
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22314-stomach-peptic-ulcer
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.