18 Oktober 2023

Beda Perkembangbiakan Hewan Vivipar, Ovipar, dan Ovovivipar

Simak penjelasannya di sini, yuk!
Beda Perkembangbiakan Hewan Vivipar, Ovipar, dan Ovovivipar

Perkembangbiakan hewan adalah cara hewan membuat keturunan atau anak-anak mereka.

Seperti halnya manusia memiliki bayi, hewan juga punya caranya sendiri untuk mendapatkan anak.

Ada hewan yang melahirkan, ada pula yang bertelur, Moms.

Beberapa hewan bahkan memiliki cara unik yang mungkin Moms dan Si Kecil belum tahu!

Semua ini adalah bagian dari siklus kehidupan yang menakjubkan.

Dengan memahami perkembangbiakan hewan, anak bisa lebih menghargai keajaiban alam dan kehidupan di sekitarnya.

Selain itu, pengetahuan ini juga akan membantu Si Kecil memahami dunia di sekelilingnya dengan lebih baik.

Yuk, kita pelajari bersama bagaimana hewan-hewan ini menjaga keberlangsungan spesiesnya melalui proses perkembangbiakan!

Baca Juga: Ekosistem Hutan: Pengertian, Komponen, Tipe, dan Fungsinya

Jenis Perkembangbiakan Hewan

Kambing Boer
Foto: Kambing Boer (Sinauternak.com)

Perkembangbiakan hewan bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara generatif dan vegetatif.

Berikut ini masing-masing uraian lengkapnya!

1. Generatif

Perkembangbiakan hewan secara generatif terjadi secara alami melalui perkawinan (seksual) di mana sel jantan dan sel betina bertemu, lalu membentuk individu baru.

Pada umumnya, individu baru ini tumbuh dan berkembang di dalam tubuh induknya sebelum siap dilahirkan.

Pada kasus ini, mereka mendapatkan nutrisi untuk tumbuh dari tubuh induknya.

Namun, ada pula kondisi tertentu di mana individu baru ini mendapat nutrisi di luar tubuh induknya, misalnya telur ayam.

Telur ayam berkembang di dalam tubuh induknya sampai siap bertelur.

Ketika sudah bertelur, telur ayam harus dierami terlebih dahulu.

Pada masa pengeraman ini calon anak ayam mendapat nutrisi dari dalam telur, bukan induk ayamnya.

Kalau nutrisinya sudah tercukupi dan masa pengeraman sudah selesai, telur ayam akan menetas dan menjadi anak ayam.

Perkembangbiakan hewan secara generatif dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

Ketiga jenis ini akan kita bahas secara rinci di poin berikutnya.

Simak terus sampai bawah, ya!

Baca Juga: Mengenal Ciri dan Karakteristik Hewan Mamalia, dan 20+ Contohnya

2. Vegetatif

Perkembangbiakan secara vegetatif adalah proses perkembangbiakan hewan yang dilakukan tanpa perkawinan (aseksual).

Meskipun tidak ada pertemuan antara sel jantan dan sel betina, cara ini tetap bisa menghasilkan individu baru.

Proses vegetatif dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Tunas
  • Fragmentasi (membelah diri)

Hewan yang berkembang biak dengan cara bertunas yaitu hydra, sejenis hewan air kecil yang panjangnya sekitar 10 mm.

Hydra akan bertunas ketika ada sumber nutrisi yang melimpah di sekitarnya.

Tunas kecil ini tumbuh dan berkembang dengan menempel pada hydra dewasa.

Ketika tunas tersebut sudah dewasa, ia akan lepas dari induk hydra dewasa dan mencari makanannya sendiri.

Selanjutnya, contoh perkembangbiakan secara fragmentasi yaitu bintang laut.

Bintang laut akan membelah diri dan menjadi individu baru.

Baca Juga: 10 Perbedaan Akar Dikotil dan Monokotil untuk Edukasi Anak


Perkembangbiakan Hewan secara Generatif

Kucing Jantan dan Betina
Foto: Kucing Jantan dan Betina (Cutecatshq.com)

Ada 3 jenis perkembangbiakan hewan secara generatif berdasarkan cara pembuahannya, yaitu:

1. Vivipar

Perkembangbiakan dengan cara vivipar dilakukan dengan cara melahirkan atau beranak.

Proses vivipar diawali dengan proses perkawinan di mana sel telur dibuahi oleh sel sperma di dalam rahim hewan betina.

Sel ini berkembang menjadi embrio yang nantinya tumbuh menjadi anak hewan.

Embrio mendapatkan nutrisi makanan dari induknya melalui saluran plasenta.

Nutrisi ini terus tersalurkan sampai janin hewan siap dilahirkan.

Proses perkembangan embrio hingga menjadi janin hewan memang memakan waktu lebih lama ketimbang proses ovipar (bertelur).

Biasanya hewan-hewan ini mengandung selama beberapa bulan sebelum akhirnya melahirkan.

Nah, setelah janin hewan lahir, ia tetap mendapatkan nutrisi dari induknya dengan cara menyusui selama beberapa bulan.

Oleh karena itu, kebanyakan hewan yang berkembang biak dengan cara vivipar termasuk dalam kelompok hewan mamalia yang memiliki kemampuan menyusui.

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara ini di antaranya gajah, kucing, kanguru, kambing, sapi, dan kuda.

Lama masa kehamilan hewan tersebut juga berbeda-beda, yaitu:

  • Gajah sekitar 18-22 bulan
  • Kucing sekitar 52-74 hari
  • Kanguru sekitar 29-38 hari
  • Kambing sekitar 147 hari
  • Sapi sekitar 240-330 hari
  • Kuda sekitar 336 hari

Baca Juga: Jenis-Jenis Hewan Kurban dan Tips Memilihnya, Simak yuk!

2. Ovipar

Perkembangbiakan hewan secara ovipar terjadi dengan cara bertelur.

Umumnya, cara ini biasanya terjadi pada unggas.

Proses ovipar diawali dengan proses perkawinan di mana sel sperma bertemu dengan sel telur.

Setelah terjadi pembuahan, sel-sel embrio terbentuk dan berkembang menjadi telur.

Telur-telur ini berisi bakal janin hewan dan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan sebagai sumber pangan.

Setelah masa pembuahan selesai, induk hewan akan bertelur, lalu mengerami telurnya sampai siap menetas.

Nah, pada masa pengeraman ini nutrisi yang dibutuhkan oleh janin hewan telah tersedia di dalam telur.

Berbeda halnya dengan proses vivipar di mana janin hewan selalu mendapat nutrisi dari induknya.

Setelah proses pengeraman selesai, telur akan menetas dan muncullah anak hewan.

Contoh hewan yang berkembangbiak secara ovipar yaitu ayam, itik, burung merpati, angsa, burung unta, dan burung kenari.

Lamanya proses pengeraman telur unggas-unggas tersebut juga berbeda-beda, yaitu:

  • Ayam sekitar 21 hari
  • Itik sekitar 28 hari
  • Burung merpati sekitar 19-22 hari
  • Angsa sekitar 30-40 hari
  • Burung unta sekitar 40 hari
  • Burung kenari sekitar 14 hari

Baca Juga: Kenali Berbagai Bagian Tumbuhan, Mulai Akar, Batang, Hingga Daun!


3. Ovovivipar

Perkembangbiakan hewan secara ovovivipar terjadi dengan cara bertelur dan melahirkan.

Singkatnya, setelah terjadi pembuahan sel telur dan sel sperma, sel-sel ini akan tumbuh menjadi embrio.

Embrio ini nantinya membentuk telur yang tumbuh dan berkembang di dalam perut induknya.

Sama halnya dengan ovipar, janin hewan ini mendapat nutrisi dari kuning telur di dalam cangkangnya.

Namun, pada sebagian besar hewan ovovivipar, janin berkembang di dalam cangkang telur dan bukan di rahim seperti pada hewan vivipar.

Ketika janin berkembang sempurna, selanjutnya ia menetas di dalam perut induknya, lalu lahir menjadi individu baru.

Pada tahap ini, individu baru tidak akan menyusu pada induknya karena hewan ovovivipar tidak memiliki kelenjar susu.

Hewan ovovivipar didominasi oleh hewan berdarah dingin seperti kuda laut, ular, dan ikan pari.

Ikan pari mengalami masa kehamilan sekitar 9-12 bulan dan menghasilkan 5-9 anak dalam sekali pembuahan.

Masa kehamilan kuda laut terjadi sekitar 10-14 hari dan menghasilkan 50-200 butir telur dalam sekali pembuahan.

Lamanya masa mengandung ular dan berapa telur yang dihasilkan sangat tergantung pada jenis ularnya.

Misalnya, ular boa mengandung selama 6 bulan dan menghasilkan 10-40 telur.

Sedangkan anaconda bisa melahirkan 20-100 individu baru dengan waktu mengandung yang sama.

Baca Juga: Cara Menanam Anggrek Ekor Tupai dan Karakteristiknya, Simak!

Perkembangbiakan Hewan Secara Vegetatif

Perkembangbiakan hewan secara vegetatif adalah metode perkembangbiakan aseksual.

Artinya, perkembangbiakan tanpa melibatkan peran sel kelamin atau pembuahan seperti yang terjadi dalam perkembangbiakan seksual.

Umumnya, perkembangbiakan vegetatif lebih sering terjadi pada tumbuhan.

Sedangkan, perkembangbiakan vegetatif hanya terjadi pada hewan tingkat rendah.

Hewan tingkat rendah merupakan hewan yang tidak memiliki struktur tubuh sempurna.

Perkembangbiakan vegetatif dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tunas, fragmentasi, dan membelah diri.

1. Tunas

Ilustrasi Ubur-ubur, Perkembangbiakan Hewan
Foto: Ilustrasi Ubur-ubur, Perkembangbiakan Hewan (Orami Photo Stock)

Hewan yang melakukan perkembangbiakan melalui tunas memiliki struktur tunas kecil yang tumbuh pada tubuh mereka.

Setelah mencapai dewasa, tunas kecil ini akan terpisah dari induknya dan mengembangkan diri menjadi individu yang mandiri.

Contoh hewan yang menggunakan metode perkembangbiakan ini termasuk hydra, porifera (karang), dan coelenterata (ubur-ubur).

2. Fragmentasi

Beberapa hewan, terutama hewan laut seperti bintang laut, dapat berkembang biak melalui fragmentasi.

Ketika tubuh mereka terpotong menjadi beberapa bagian, masing-masing bagian dapat berkembang menjadi individu baru yang lengkap.

3. Pembelahan Diri

Pembelahan diri adalah proses yang lazim pada hewan bersel tunggal seperti amoeba.

Jadi, inti sel membelah menjadi dua, diiringi pembelahan cairan dan dinding selnya.

Dari proses ini, dua individu baru muncul.

Berbeda dengan fragmentasi, meskipun induk membagi tubuhnya menjadi beberapa bagian, tiap bagian belum memiliki semua komponen tubuh yang lengkap.

Karena itu, setiap fragmen membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu baru yang utuh.

Baca Juga: Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis dan Manfaatnya untuk Kehidupan

Nah, itulah perbedaan perkembangbiakan hewan vivipar, ovipar, dan ovovivipar. Semoga berguna, ya!

  • https://dosenbiologi.com/hewan/perkembangbiakan-hewan
  • https://erlangga.co.id/materi-belajar/sd/10583-jenis-jenis-perkembangbiakan-hewan.html
  • https://dosenbiologi.com/hewan/contoh-hewan-ovovivipar
  • https://www.youtube.com/watch?v=wP_YlvFrbN8

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb