Mengenal Satuan Baku dan Tidak Baku beserta Contoh Soalnya
Tahukah Moms tentang satuan baku dalam ilmu fisika?
Dalam ilmu pengetahuan, ada banyak satuan baku yang diakui dalam lingkup internasional sebagai alat ukur.
Besaran dan satuan baku ini fungsinya untuk memudahkan komunikasi ilmiah dengan nilai yang sama.
Lantas, apa bedanya dengan satuan tidak baku? Yuk, kenali lebih lanjut serba-serbi satuan baku dan tidak baku, plus contohnya.
Baca Juga: Mengenal Materi Simetri Lipat dalam Pelajaran Matematika
Apa Itu Satuan Baku?
Satuan baku adalah sebuah pengukuran yang dapat berubah seiring waktu dan kondisi tertentu.
Satuan baku disebut juga sebagai Satuan Internasional (SI) dalam bentuk standar monder dari sistem metrik.
Sistem satuan internasional adalah sebuah pengukuran yang didasarkan pada 7 satuan dasar, yakni:
- Meter (panjang)
- Kilogram (massa)
- Sekon (waktu)
- Ampere (arus listrik)
- Kelvin (suhu)
- Mol (jumlah)
- Candela (kecerahan)
Melansir CIA Publications, satuan baku ini dapat digunakan dalam kombinasi satu sama lain.
Ini menciptakan satuan turunan SI yang dapat digunakan untuk menggambarkan besaran lain, seperti volume, energi, tekanan, dan kecepatan.
Umumnya, satuan internasional ini digunakan hampir sama di seluruh dunia.
Hanya saja, sejumlah negara seperti Myanmar, Liberia, dan Amerika Serikat tidak menggunakan SI sebagai sistem pengukuran resmi.
Di negara-negara tersebut, SI umumnya digunakan dalam ilmu sains dan kedokteran.
Baca Juga: Kumpulan Soal dan Rumus Volume Prisma Segitiga, Catat Moms!
Ciri-ciri dan Jenis Satuan Baku
Satuan baku memiliki sejumlah karakteristik yang bisa dilihat dan ditentukan.
Ciri-ciri dari satuan baku yang diakui secara internasional yakni seperti:
- Bersifat global atau berlaku di seluruh negara
- Mudah ditiru berdasarkan standar yang ditetapkan
- Tidak berubah atau bersifat tetap
- Menggunakan alat ukur khusus
Dalam perkembangannya, jenis satuan baku terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sistem CGS dan MKS.
Dalam fisika.co.id menjelaskan, sistem CGS adalah cara menyatakan besaran dengan memakai satuan sentimeter, gram, dan sekon.
Sebagai contoh, besaran satuan CGS adalah g/cm³ .
Sementara itu, sistem MKS adalah besaran dengan memakai satuan meter, kilogram, dan sekon.
Contoh besaran satuan MKS adalah kg/m³.
Baca Juga: Main ke Taman Lembah Gurame, Wisata Depok untuk Healing!
Apa Bedanya dengan Satuan Tidak Baku?
Disebut sebagai satuan tidak baku karena hasil pengukurannya akan berbeda-beda tergantung pada suatu keadaan.
Misalnya, mengukur dengan satuan jengkal yang menggunakan jari tangan manusia.
Hasil pengukuran bisa berbeda karena ukuran tangan manusia tidak selalu sama, baik karena perbedaan usia, gender, ataupun berat badan.
Sejumlah contoh satuan tidak baku yang biasa digunakan yakni seperti:
- Gayung
- Cangkir
- Depa
- Sloki
- Kaleng
Satuan tidak baku bersifat tidak tetap, sehingga hasil pengukurannya berbeda-beda.
Selain itu, satuan ini juga sulit ditiru. Misalnya mengukur dengan jengkal dari tangan manusia yang berbeda-beda.
Penggunaannya yang terbatas sehingga tidak bisa disamaratakan secara umum.
Diketahui juga, satuan tidak baku ini tidak bisa diubah atau dikonversi ke bentuk lainnya.
Baca Juga: Serunya Wisata Sambil Belajar di Kampung Coklat Blitar
Contoh Soal Satuan Baku dan Tidak Baku
Agar lebih paham, berikut sejumlah contoh soal satuan baku dan tidak baku. Di antaranya adalah beberapa hal berikut ini:
Soal 1
Setelah diukur dengan satuan jempol, panjang buku tersebut 11½ jempol (inci). Berapa kira-kira nilai tersebut dalam Satuan Internasional?
Jawaban:
Diketahui 1 jempol = 2,5 cm = 0,025 m, => maka 11½ x 0,025 m = 0,2875 m.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.